PENGARUH PENGGUNAAN JAGUNG (Zea mays) dan TAPIOKA PADA PEMBUATAN SOSIS AYAM TERHADAP WATER HOLDING CAPACITY (WHC) DAN ORGANOLEPTIK
PENGARUH PENGGUNAAN JAGUNG (Zea mays) dan TAPIOKA PADA
PEMBUATAN SOSIS AYAM TERHADAP WATER HOLDING CAPACITY
(WHC) DAN ORGANOLEPTIK
Oleh: DWI CAHYANI WILUJENG ( 03920006 )
Animal Industrial Technology
Dibuat: 20080223 , dengan 3 file(s).
Keywords: Jagung, topioka, Water Holding Capacity (WHC), sosis
Abstraksi
Penggunaan jagung sebagai bahan campuran dalam pembuatan sosis sebagai bahan pengisi
(filler), serta zat warna merupakan alternatif pilihan yang cukup baik, karena jagung memiliki
pigmen β karoten serta antioksidan yang mampu mencegah terjadinya oksidasi pada produk
sosis, sedangkan tapioka juga berperan sebagai bahan pengisi karena tapioka mengandung
amilopektin yang cukup tinggi sehingga mempunyai sifat tidak mudah menggumpal, mempunyai
daya lekat yang tinggi, tidak mudah pecah atau rusak dan suhu gelatinisasinya relatif rendah,
memiliki flavour tidak berasa (tidak mempengaruhi flavour bahan baku dalam pengolahan
pangan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan jagung dan
tapioka terhadap Water Holding Capacity (WHC), organoleptik sosis ayam, dan untuk
mengetahui level penggunaan jagung dan tapioka optimal yang bisa memberikan nilai WHC
tertinggi dan organoleptik terbaik pada sosis ayam. Penelitian ini berlangsung di Laboratorium
Peternakan – Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang. Materi penelitian terdiri atas
daging ayam bagian dada, jagung, tapioka, tepung postmix, dan bumbu – bumbu. Metode yang
digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri
dari T0: penggunaan jagung 0% dan tapioka 100%, T1 : penggunaan jagung 10% dan tapioka
90%, T2 : penggunaan jagung 20% dan tapioka 80%, T3 : penggunaan jagung 30% dan tapioka
70%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penggunaan jagung dan tapioka tidak
berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap nilai WHC, organoleptik warna dan organoleptik aroma,
tetapi berpengaruh sangat nyata (P005) to value WHC, organoleptic of colour and organoleptic of
aroma, but having an effect on very reality ( P
PEMBUATAN SOSIS AYAM TERHADAP WATER HOLDING CAPACITY
(WHC) DAN ORGANOLEPTIK
Oleh: DWI CAHYANI WILUJENG ( 03920006 )
Animal Industrial Technology
Dibuat: 20080223 , dengan 3 file(s).
Keywords: Jagung, topioka, Water Holding Capacity (WHC), sosis
Abstraksi
Penggunaan jagung sebagai bahan campuran dalam pembuatan sosis sebagai bahan pengisi
(filler), serta zat warna merupakan alternatif pilihan yang cukup baik, karena jagung memiliki
pigmen β karoten serta antioksidan yang mampu mencegah terjadinya oksidasi pada produk
sosis, sedangkan tapioka juga berperan sebagai bahan pengisi karena tapioka mengandung
amilopektin yang cukup tinggi sehingga mempunyai sifat tidak mudah menggumpal, mempunyai
daya lekat yang tinggi, tidak mudah pecah atau rusak dan suhu gelatinisasinya relatif rendah,
memiliki flavour tidak berasa (tidak mempengaruhi flavour bahan baku dalam pengolahan
pangan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan jagung dan
tapioka terhadap Water Holding Capacity (WHC), organoleptik sosis ayam, dan untuk
mengetahui level penggunaan jagung dan tapioka optimal yang bisa memberikan nilai WHC
tertinggi dan organoleptik terbaik pada sosis ayam. Penelitian ini berlangsung di Laboratorium
Peternakan – Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang. Materi penelitian terdiri atas
daging ayam bagian dada, jagung, tapioka, tepung postmix, dan bumbu – bumbu. Metode yang
digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri
dari T0: penggunaan jagung 0% dan tapioka 100%, T1 : penggunaan jagung 10% dan tapioka
90%, T2 : penggunaan jagung 20% dan tapioka 80%, T3 : penggunaan jagung 30% dan tapioka
70%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penggunaan jagung dan tapioka tidak
berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap nilai WHC, organoleptik warna dan organoleptik aroma,
tetapi berpengaruh sangat nyata (P005) to value WHC, organoleptic of colour and organoleptic of
aroma, but having an effect on very reality ( P