Latar Belakang Keterkaitan Ruang Terbuka Hijau dengan Urban Heat Island Wilayah JABOTABEK

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ruang Terbuka Hijau RTH JABOTABEK berkurang 23 selama periode 1972-1997. Dalam periode yang sama terjadi peningkatan ruang terbangun RTB sebesar 23 Zain, 2002. Pengurangan RTH diduga salah satu penyebab peningkatan suhu udara. Diperlukan penelitian untuk membuktikan dugaan tersebut. Peningkatan suhu udara perkotaan merupakan fenomena Urban Heat Island UHI, yakni peningkatan suhu udara perkotaan urban dibandingkan wilayah suburban dan rural. Kajian UHI dengan pendekatan analisis data stasiun cuaca telah dilakukan oleh Hidayati 1990; Karyoto et al. 1992; Adiningsih 1997 dan Santosa 1998 didapatkan suhu udara kota Jakarta lebih tinggi 0.02-1.0 o C dibandingkan wilayah suburbanrural. Dalam studi yang bertema keterkaitan RTH dan UHI di wilayah JABOTABEK dilakukan analisis dengan menggunakan data penginderaan jauh. Kelebihan penginderaan jauh dalam hal penyediaan data spasial rapat dengan akurasi baik serta cakupan wilayah yang luas telah dibuktikan oleh Streutker 2003. Sehingga keterbatasan jumlah stasiun cuaca konvensional secara spasial dapat ditutupi dengan penggunaan penginderaan jauh. Keunggulan lainnya dalam hal tersedianya multikanal, sehingga untuk sekali pengambilan data dapat dikeluarkan beberapa parameter secara bersamaan, dengan demikian penentuan hubungan keterkaitan antara RTH dan suhu udara menjadi potensial sebagai bahan kajian. Keterkaitan RTH dengan UHI dibuktikan oleh Oke 1998 dan McPherson 2000, keterkaitan kepadatan populasi dengan UHI dikaji oleh Stalling 2004 dan Pongracz et al.2005, keterkaitan peningkatan ruang terbangun RTB dengan UHI dikemukakan oleh Belaid 2003 dan Weng 2003 serta keterkaitan kepadatan kendaraan dengan UHI diungkap oleh Adiningsih 1997 serta Yani dan Effendy 2003. Keberadaan RTH, populasi, RTB dan kepadatan kendaraan masing-masing secara terpisah terbukti sebagai penyebab UHI. Perlu ditelaah lebih jauh bagaimana kontribusi pengurangan RTH, kepadatan populasi, 2 peningkatan luasan RTB dan kepadatan kendaraan bila dikaji secara bersamaan. Sehingga dapat ditelaah lebih jauh kontributor paling dominan dari ke empat peubah yang secara terpisah berperanan besar terhadap UHI. Dampak UHI secara lokal terhadap perubahan kenyamanan dan neraca energi diungkap oleh Oke 1997 dan Voogt 2002, untuk wilayah nontropis. Perlu kajian dampak UHI terhadap Temperature Humidity Index THI untuk mengetahui perubahan kenyamanan dan kajian neraca energi permukaan perkotaan wilayah tropis, khususnya JABOTABEK. Pemilihan kajian pada wilayah JABOTABEK berdasarkan pada potensi terjadinya UHI lebih besar dan sebagai pusat pemerintahan serta sebagai aset nasional bangsa, diharapkan keluaran hasil penelitian bernilai strategis.

1.2. Kerangka Pemikiran