Penentuan Neraca Energi Keterkaitan Ruang Terbuka Hijau dengan Urban Heat Island Wilayah JABOTABEK

52 Tabel 11. Nilai rataan RTH wilayah JABOTABEK Tahun RTHmin RTHmax RTHrataan STD 1991 0 100 61 11.5 1997 0 100 57 10.3 2004 0 100 50 09.6 Sumber: hasil olahan data Landsat Berdasar Tabel 11 didapatkan rataan RTH makin menurun dari tahun 1991 sebesar 61, pada tahun 1997 turun sebesar 4 menjadi 57 dan pada tahun 2004 kembali berkurang 7 menjadi 50.

4.3. Penentuan Neraca Energi

Neraca energi yang didapatkan dari hasil kuantifikasi citra landsat dapat menjelaskan kontribusi nergi netto dari matahari yang dipakai untuk tiga kebutuhan, yaitu pemanasan udara fluks H yang banyak mempengaruhi suhu udara, pemanasan permukaan fluks G, serta fluks untuk menguapkan air LE. Hasil secara keseluruhan disajikan pada Gambar 9-12, dalam bentuk boxplot. Penyajian dalam bentuk boxplot lebih efisien dalam memvisualkan data dalam satu tampilan gambar terdapat lima data penyajian, data median 50 data, median atas 75 data, median bawah 25 data, data maksimum tertinggi dan data terendah minimum, bahkan ada informasi data pencilan outlier. Kondisi Fluks H yang digunakan untuk memanaskan udara terukur oleh termometer. Fluks G mepakan prioritas penggunaan pertama bagi radiasi netto di lahan RTB disusul oleh penggunaan untuk fluks H, hal inilah yang menyebabkan tingginya suhu pemukaan dan suhu udara di lahan RTB dibandingkan lahan RTH. Sebaliknya fluks LE merupakan prioritas pertama penggunaan radiasi netto di lahan RTH untuk proses penguapan akibat lahan ini banyak mengandung air pada permukaannnya. Penjelasan ini dipertegas Gambar 12-15 di empat lokasi Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Dari Gambar 12 untuk wilayah Jakarta, Gambar 13 untuk Bogor, Gambar 14 untuk Tangerang dan Gambar 15 untuk Bekasi menunjukkan pola yang sama. 53 a. Rn, H, G dan LE RTB-JKT91 b. Rn, H, G dan LE RTH-JKT91 c. Rn, H, G dan LE RTB-JKT97 d. Rn, H, G dan LE RTH-JKT97 e. Rn, H, G dan LE RTB-JKT04 f. Rn, H, G dan LE RTH-JKT04 Gambar 12. Perubahan radiasi netto Rn, panas terasa H, panas permukaan G dan panas laten LE tahun 91, 97 dan 2004 di lahan RTB a,c,e dan RTH b,d,f wilayah Jakarta 54 a. Rn, H, G dan LE RTB-BGR91 b. Rn, H, G dan LE RTH-BGR91 c. Rn, H, G dan LE RTB-BGR97 d. Rn, H, G dan LE RTH-BGR97 e. Rn, H, G dan LE RTB-BGR04 f. Rn, H, G dan LE RTH-BGR04 Gambar 13. Perubahan radiasi neto Rn, panas terasa H, panas permukaan G dan panas laten LE tahun 91, 97 dan 2004 di lahan RTB a,c,e dan RTH b,d,f wilayah Bogor 55 a. Rn, H, G dan LE RTB-TGR91 b. Rn, H, G dan LE RTH-TGR91 c. Rn, H, G dan LE RTB-TGR97 d. Rn, H, G dan LE RTH-TGR97 e. Rn, H, G dan LE RTB-TGR04 f. Rn, H, G dan LE RTH-TGR04 Gambar 14. Perubahan radiasi neto Rn, panas terasa H, panas permukaan G dan panas laten LE tahun 91, 97 dan 2004 di lahan RTB a,c,e dan RTH b,d,f wilayah Tangerang 56 a. Rn, H, G dan LE RTB-BKS91 b. Rn, H, G dan LE RTH-BKS91 c. Rn, H, G dan LE RTB-BKS97 d. Rn, H, G dan LE RTH-BKS97 e. Rn, H, G dan LE RTB-BKS04 f. Rn, H, G dan LE RTH-BKS04 Gambar 15. Perubahan radiasi neto Rn, panas terasa H, panas permukaan G dan panas laten LE tahun 91, 97 dan 2004 di lahan RTB a,c,e dan RTH b,d,f wilayah Bekasi Dari Gambar 12-15 pada ke empat lokasi terlihat bahwa tipe lahan RTH menyimpan energi radiasi netto lebih besar dibandingkan dengan nilai radiasi netto yang disimpan tipe lahan RTB. Hal ini menunjukkan adanya penggunaan radiasi selain komponen fluks G, H dan LE yaitu fluks P yang digunakan tumbuhan berklorofil untuk melakukan fotosintesis. Komponen P ini jarang 57 diperhitungkan dalam konsep neraca energi, karena nilai penggunaan fluks P dianggap kecil dan dapat diabaikan. Meskipun pada kenyataannya pada lahan RTH yang didominasi vegetasi tetap melakukan aktivitas fotosíntesis dan menyebabkan nilai radiasi netto pada tipe lahan RTH relatif lebih besar. Gambaran penggunaan komponen radiasi netto untuk fluks G pemanasan pemukaan, fluks H pemanasan udara dan fluks LE penguapan air permukaan dapat secara rinci dilihat pada Gambar 12-15 di ke empat lokasi menunjukkan kecenderungan yang sama di mana Rn di lahan RTH penggunaan terbesar untuk fluks penguapan air LE. Sedangkan penggunaan Rn di lahan RTB baik di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi mempunyai pola yang sama dalam hal prioritas utama untuk fluks G dan H, sehingga fenomena urban heat island terjadi.

4.4. Penentuan Hubungan RTH dan Suhu Udara