Kadar Glikogen Otot dan Hati

kadar trigliserida terendah ditemukan pada ikan yang mengkonsumsi pakan P28;K52 yaitu 197,7 mg100 ml. Kadar trigliserida darah ikan gurame pada jam ke-2 setelah injeksi pada kedua uji ini menghasilkan pola yang sama, yaitu terjadi penurunan dibandingkan kadar trigliserida awal jam ke-0. Pada uji toleransi glukosa, kadar trigliserida darah pada jam ke -2 dan ke -3 setelah injeksi glukosa lebih rendah dibandingkan kadar trigliserida awal setelah pemuasaan 48 jam. Pada uji toleransi insulin glukosa, kadar trigliserida darah pada jam ke -2 setelah injeksi insulin glukosa lebih rendah dibandingkan kadar trigliserida darah awal setelah pemuasaan 48 jam. Namun, pada jam ke-3, terdapat perbedaan pola perubahan kadar trigliserida darah antar kedua uji, yaitu pada uji toleransi insulin-glukosa terjadi peningkatan kembali kadar trigliserida darah, sementara pada uji toleransi glukosa, kadar trigliserida darah turun terus sampai 3 jam setelh injeksi glukosa. Pada kadar protein yang sama, peningkatan kadar karbohidrat pakan cenderung meningkatkan kadar trigliserida darah, kecuali pada pada ika n yang mengkonsumsi pakan P29;K52 menghasilkan kadar trigliserida darah yang lebih rendah dibandingkan perlakuan lainnya.

4.2.3 Kadar Glikogen Otot dan Hati

Kadar glikogen otot dan hati ikan yang dipelihara dengan pemberian pakan yang mengandung protein dan karbohidrat berbeda, yang kemudian dilakukan uji toleransi glukosa dan uji toleransi insulin -glukosa disajikan pada Tabel 4, Lampiran 15 dan 16. Tabel 4. Rata-rata kadar glikogen otot dan hati ikan gurame pada uji toleransi glukosa dan uji tolerans i insulin glukosa Sebelum uji Setelah uji jam ke – 3 Perlakuan Jam – 0 Injeksi glukosa Injeksi insulin glukosa Glikogen otot mgg P28;K 21 6,56 ± 0,12 a 6,52 ± 0,09 a 6,96 ± 0,03 a P29;K 36 7,02 ± 0,10 ab 7,23 ± 0,10 ab 7,55 ± 0,03 a P29;K 52 7,91 ± 0,10 c 7,54 ± 0,42 ab 8,94 ± 0,31 b P33;K 21 7,73 ± 0,20 bc 7,75 ± 0,17 ab 8,49 ± 0,37 b P33;K 36 8,88 ± 0,45 d 8,42 ± 1,12 b 9,02 ± 0,16 b P32;K 47 8,88 ± 0,45 d 10,12 ± 0,73 c 10,00 ± 0,37 c Glikogen hati mgg P28;K 21 11,63 ± 0,35 a 12,31 ± 0,98 a 11,86 ± 0,17 a P29;K 36 12,76 ± 0,42 a 13,57 ± 0,12 b 13,03 ± 0,20 a P29;K 52 14,77 ± 0,88 b 14,65 ± 0,40 c 15,58 ± 0,57 b P33;K 21 15,82 ± 0,53 bc 16,15 ± 0,19 d 14,42 ± 0,73 b P33;K 36 17,54 ± 1,15 cd 17,68 ± 0,31 e 17,17 ± 0,27 c P32;K 47 18,07 ± 0,31 d 18,07 ± 0,35 e 18,49 ± 0,56 d Huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5 Kadar glikogen otot dan hati ikan gurame sebelum uji jam ke-0 pada ikan gurame yang mengkonsums i pakan dengan kadar protein 32 menghasilkan kadar glikogen hati dan otot yang cenderung lebih tinggi dibandingkan ikan yang mengkonsumsi pakan dengan kadar protein 28. P ada kadar protein yang sama, ikan yang mengkonsumsi pakan dengan kadar karbohidrat yang lebih tinggi menunjukan kadar glikogen hati dan otot yang lebih tinggi dibandingkan ikan yang mengkonsumsi karbohidrat rendah. Ikan gurame yang mengkonsums i pakan P32;K 47 menghasilkan kadar glikogen otot dan hati tertinggi, sedangkan kadar glikogen otot dan hati terendah pada ikan yang mengkonsumsi pakan P28;K21 p0,05. Uji toleransi glukosa dan uji toleransi insulin -glukosa menunjukkan kadar glikogen hati dan otot dengan pola yang hampir sama, yaitu terjadi sedikit peningkatan kadar glikogen pada jam k-3 setelah injeksi glukosa dan insulin dibandingkan kadar glikogen awal jam ke-0

4.2.4 Kadar Insulin Darah