PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH (Studi pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Ende,Flores-NTT)

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka mewujudkan sistem pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good gavernance) serta mewujudkan pelayanan publik yang baik, efisien, efektif dan berkualitas tentunya perlu didukung adanya Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur khususnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang profesional, bertanggungjawab, adil, jujur dan kompeten dalam bidangnya. Dengan kata lain, PNS dalam menjalankan tugas tentunya harus berdasarkan pada profesionalisme dan kompetensi sesuai kualifikasi bidang ilmu yang dimilikinya.

Kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan nasional tergantung dari kesempurnaan aparatur negara. Pegawai negeri merupakan aparatur negara sehingga kalau kita berbicara mengenai kedudukan pegawai negeri dalam Negara Republik Indonesia berarti kita berbicara mengenai kedudukan aparatur negara secara umum.1 Dalam posisi aparatur negara sebagai alat untuk melaksanakan pembangunan, diperlukan adanya pegawai yang benar-benar mampu, berdaya guna, berkualitas tinggi, dan sadar akan tanggung jawabnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.

1 (http://www.bkn.go.id/bapek/peraturan undang-undang-UU/59-UU-no-43 tahun


(2)

2

Pegawai Negeri Sipil mempunyai peran yang menentukan, yaitu sebagai pemikir, pelaksana, perencana, dan pengendali pembangunan. Dengan demikian, PNS mempunyai peranan yang sangat penting dalam memperlancar jalannya roda pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan nasional.

Mengingat pentingnya peranan tersebut, PNS perlu dibina dengan sebaik-baiknya agar diperoleh PNS yang setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah, serta yang bersatu padu, bermental baik, berwibawa, kuat, berdaya guna, berhasil guna, bersih, berkualitas tinggi, dan sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur Negara.

Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam paradigma baru mengenai orientasi pelayanan para aparatur/birokrat adalah pemberdayaan (empowerment). Pemberdayaan dalam hal ini dimaksudkan sebagai proses transformasi dari berbagai pihak yang mengarah pada saling menumbuh kembangkan, saling memperkuat, dan menambah nilai daya saing global yang saling menguntungkan. Tujuan dari pemberdayaan itu sendiri adalah untuk meningkatkan mutu, keterampilan, serta memupuk kegairahan dalam bekerja sehingga dapat menjamin terwujudnya kesempatan berpartisipasi dan melaksanakan pembangunan secara menyeluruh, dalam hal ini pemberdayaan terhadap aparatur pemerintah disesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang No.43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.


(3)

3

Berdasarkan UU No.43/1999 tentang pokok-pokok kepegawaian disebutkan bahwa kategori (PNS) dibagi dalam beberapa kategori (pasal 2 ayat 1) tentang jenis kedudukan, kewajiban, dan hak pegawai negeri yaitu :

Gambar 1.

Sumber : di ilustrasikan dari UU No.43/1999

Adapun UU No.43/1999 (pasal 2 ayat 2) terdiri dari Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Pegawai Negeri Sipil Daerah.2 Disamping itu pejabat PNS yang berwenang dapat mengangkat pegawai tidak tetap. Dalam perundang-undangan yang sama (pasal 3 ayat 1) disebutkan bahwa Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur Negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur ,adil, dan merata dalam penyelenggraan tugas Negara,pemerintahan, dan pembangunan.

Usaha pemberdayaaan aparatur pemerintah harus ditingkatkan demi tercapainya tujuan organisasi/pemerintahan. Pemberdayaan yang dilakukan

2Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian

Pegawai Negeri

ABRI


(4)

4

terhadap aparatur pada akhirnya akan meningkatkan prestasi kerja yang lebih baik. Untuk meningkatkan prestasi kerja maka perlu diadakan peningkatan sumber daya manusia selaku tenaga kerja melalui usaha-usaha pemberdayaan. Berkaitan dengan hal itu maka seorang aparatur perlu mendapatkan pemberdayaan. Didasarkan pada adanya pemberdayaan aparatur pemerintah maka kemungkinan prestasi kerja meningkat atau sebaliknya adanya pemberdayaan tetapi prestasi kerja tetap atau bahkan menurun.

Namun, ternyata tidak seluruhnya dari para pegawai negeri sipil yang mampu menyadari akan tugas dan peranannya sebagai seorang aparatur Negara. Sebuah penelitian dari Lembaga Manajemen Publik Indonesia (LMPI) menyatakan bahwa kinerja atau prestasi kerja pegawai negeri sipil masih sangat rendah. Penelitian itu menunjukkan hanya 20% total jam kerja yang dijalankan, sisanya 80% digunakan untuk santai dan berleha-leha (Pikiran Rakyat,13 Juni 2006). Berdasarkan fakta-fakta yang mengindikasikan minimnya prestasi kerja para pegawai negeri sipil di Daerah Kabupaten Ende, hal ini semakin menguatkan hasil penelitian dari LMPI tersebut yaitu banyaknya pegawai yang terlambat masuk kerja, pulang sebelum waktunya, dan minimnya semangat untuk melaksanakan tugas. Tidak jarang juga terlihat pegawai yang berada di luar kantor padahal jam kerja masih berjalan, sehingga menyebabkan sulit menemui pegawai, lambatnya dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang dibebankan


(5)

5

kepadanya padahal pekerjaan itu seharusnya dapat diselesaikan secepat mungkin. Hal ini disebabkan oleh pegawai tersebut tidak memahami pekerjaan yang diberikan kepadanya, ada juga pegawai yang melimpahkan pekerjaannya kepada orang lain dengan berbagai alasan, padahal itu merupakan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya.

Aparatur pemerintah (PNS) yang professional adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu jabatan Negeri atau diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu perundang-undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pemberdayaan terhadap aparatur daerah senantiasa mengacu pada perbaikan kualitas yang harus dinilai sejak rekruitmen dengan menggunakan suatu sistem yang benar-benar dapat menjamin diperolehnya sumber daya yang mempunyai kualitas dasar yang baik, dan berorientasi pada pemberdayaan PNS daerah, serta mengimplementasikannya pemberdayaan aparatur pemerintah daerah melalui pembinaan terhadap penugasan yang mendidik, pengembangan program pelatihan yang memungkinkan tersedianya tenaga-tenaga siap pakai khususnya pada PNS daerah, yang tidak lain adalah PNS yang bekerja pada pemerintah daerah otonom yang gajinya dibebankan pada APBD. Dengan konsekuensi peningkatan kesejahteraan yang memadai dan pemberian jaminan hari tua secara nyata.


(6)

6

Dengan demikian, pemberdayaan aparatur pemerintah daerah merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kinerja aparatur untuk mencapai hasil secara optimal. Untuk itu, maka dengan memperhatikan Implementasi pada Dinas Pariwisata Kabupaten Ende sehingga dapat ditafsirkan bagaimana upaya pemberdayaan aparatur pemerintahnya, bila tidak melakukan suatu upaya ataupun langkah-langkah yang secara sistematis untuk pemberdayaan sumber daya aparatur pemerintah daerah pada Dinas Pariwisata, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan melalui judul yaitu : Pemberdayaan Aparatur Pemerintah Daerah ( Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Ende)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pemberdayaan aparatur pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende?

2. Faktor pendukung dan penghambat apa sajakah yang mempengaruhi pemberdayaan aparatur pemerintah daerah pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Ende.


(7)

7

1. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Ende dalam pemberdayaan aparatur pemerintah daerah.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat apa saja yang mempengaruhi pemberdayaan aparatur pemerintah daerah pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Ende.

D. Manfaat Penulisan 1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan untuk mengevaluasi proses pemberdayaan aparatur pemerintah daerah di lingkungan Dinas Pariwisata Kabupaten Ende. 2. Manfaat Praktis

1) Bagi penyusun

Penelitian ini merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan berpikir melalui penulisan karya ilmiah dan untuk menerapkan teori-teori yang penulis telah terima selama perkuliahan di Program Studi Ilmu Pemerintahan serta menjadi salah satu syarat untuk menempuh/ memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan pada Program Ilmu Politik/ Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.


(8)

8

2) Bagi Dians Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pelaksanaan pemberdayaan aparatur pemerintah daerah pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende.

3) Bagi Program Studi Ilmu Pemerintahan

Penelitian ini akan melengkapi ragam peneltian yang telah dibuat oleh para mahasiswa dan dapat menambah bahan bacaan dan atau referensi bagi terciptanya suatu karya ilmiah.

E. Definisi Konsep 1. Pemberdayaan

Pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok. Sebagai tujuan, pemberdayaan menunjuk kepada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial.

Pemberdayaan, terutama bagi anggota organisasi merupakan alat untuk memperbaiki kinerja, mulai dari tingkat pimpinan tertinggi sampai kepada tingkat bawahan operasional dalam organisasi. Setiap individu yang memiliki keberdayaan akan mampu menciptakan wajah dan warna organisasi, serta akan mendapatkan kehormatan dan kepercayaan masyarakat. Keuntungan utama adanya upaya pemberdayaan dalam organisasi adalah penigkatan kinerja


(9)

9

sehingga hasilnya akan semakin besar pula karena setiap anggota organisasi, anggota masyarakat, maupun aparatur pemerintah merasa memiliki tanggung jawab.

Keberhasilan pelaksanaan pemberdayaan ditentukan oleh seluruh jajaran anggota organisasi dan partisipasi masyarakat sekitarnya. Kegagalan pelaksanaan pemberdayaan dalam suatu organisasi maupun organisasi kemasyarakatan lainnya, disebabkan oleh dua faktor.Pertama, ketidakemampuan anggota organisasi yang bersangkutan, terutama di bidang sciences (wawasan keilmuan), skill (keterampilan), knowledge (pengetahuan), dan kesehatan, serta fisik maupun rohani.Kedua, ketidakberdayaan yang disebabkan adanya tekanan atau ancaman pihak lain, baik secara internal maupun secara eksternal.

2. Aparatur Pemerintah

Aparatur negara adalah alat-alat perlengkapan negara yang meliputi aparatur legislatif, aparatur eksekutif, aparatur yudikatif, aparatur konsultatif, dan aparatur pemeriksaan. Pegawai Negeri terdapat pada setiap aparatur negara tersebut. Oleh karena itu tepat sekali bila dikatakan Pegawai Negeri merupakan salah satu unsur aparatur negara di antara unsur-unsur aparatur negara lainnya.

Pemberdayaan aparatur berarti memberikan kesempatan kepada seorang pegawai negeri sipil (PNS) untuk melakukan suatu aktivitas dengan kewenangan dan tanggung jawab yang dimilikinya. Ada beberapa pendapat tentang pengertian pemberdayaan. Tidak jauh berbeda yaitu pemberdayaan adalah upaya memberikan otonomi, wewenang dan kepercayaan kepada setiap


(10)

10

individu dalam suatu organisasi, serta mendorong mereka untuk kreatif agar dapat merampungkan tugasnya sebaik mungkin. Untuk mewujudkan pemberdayaan yang dimaksud, maka diperlukan perubahan peraturan perundang-undangan, pengembangan, pembinaan, penggajian, dan pengawasan. Pengadaan SDM dimaksudkan untuk mengisi lowongan pekerjaan yang tersedia, sedangkan rekruitmen biasanya ditujukan untuk penarikan SDM baru dari luar perusahaan atau organisasi. Selanjutnya pengadaan diartikan sebagai suatu proses kegiatan untuk mengisi formasi yang lowong, mulai dari perencanaan (tentunya rencana pengadaan), pengumuman, pelamaran, penyaringan sampai dengan pengangkatan dan penempatan. Pengadaan PNS yang selama ini dilakukan melalui seleksi cenderung tidak objektif dan bersifat formalitas terhadap ketentuan peraturan kepegawaian, ternyata dari banyaknya tuntutan dan gugatan para pencari kerja yang melihat bahwa pengadaan PNS selama ini dilakukan cenderung bermuatanpolitik, korupsi, kolusi dan nepotisme, dan hasilnya sudah dapat diketahui sebelum pengumuman hasil penyaringan ditetapkan.3 Akibat dari praktek pengadaan yang dilakukan selama

ini tidak bersifat transparan dan objektif, maka komposisi PNS yang ada tidaksejalan dengan harapan pemberdayaan.

Dalam kaitan pengembangan PNS, dapat dikemukakan bahwa penyelenggaraan diklat selama ini cenderung hanya bersifat formalistis. Kecenderungan demikian itu tidak menghasilkan output yang berkualitas melainkan kuantitas penyelenggaraannya belaka.Kenyataan ini tentu tidak


(11)

11

sejalan dengan hakikat pengembangan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/ jabatan melalui pendidikan dan latihan.4 Sebenarnya,

pengembangan sumber daya manusia ditujukan untuk mewujudkan manusia pembangunan yang berbudi luhur, tangguh, cerdas dan terampil, mandiri dan memiliki rasa kesetiakawanan, bekerja keras, produktif, kreatif dan inovatif, berdisiplin dan berorientasi ke masa depan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Namun demikian, pengembangan PNS melalui pendidikan dan pelatihan yang meliputi pra jabatan, administrasi umum (Adum), dan Diklat staf pimpinan administrasi tingkat pertama (Spama) yang merupakan salah satu persyaratan untuk diangkat menjadi PNS maupun untuk menduduki jabatan struktural,masih terlihat berbagai kelemahan. Kelemahan yang dimaksud meliputi rekruitmen calon peserta diklat, kurikulum, widya iswara, sarana dan prasarana penunjang, dan profesionalisme pengelolah diklat. Berdasarkan hal ini, tentu sangat sulit diharapkan munculnya keluaran yang berkualitas untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi.

Pembinaan yang dilakukan terhadap PNS yang antara lain pembinaan karier dan prestasi kerja belum berjalan secara baik, disebabkan oleh lemahnya tolok ukur yang dijadikan dasar untuk mengetahui apakah seseorang telah berprestasi atau tidak berprestasi. Salah satu tolak ukur yang digunakan selama ini yaitu daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) yang cenderung bersifat subjektif. Demikian pula halnya penempatan seseorang sering tidak sesuai

4


(12)

12

karier yang dimilikinya, sehingga cenderung penempatan PNS tersebut berdasarkan kemauan subjektif pula. Salah satu hal yang penting pula dalam kaitannya dengan pemberdayaan aparatur pemerintah, adalah perolehan gaji yang layakuntuk memenuhi kehidupan PNS tersebut dan keluarganya. Gaji PNS erat kaitannya dengan usaha untuk meningkatkan kemampuan seorang PNS, dalam upaya pencapai tujuanorganisasi.Pembinaan yang dilakukan terhadap PNS yang antara lain pembinaan karier dan prestasi kerja belum berjalan secara baik, disebabkanoleh lemahnya tolok ukur yang dijadikan dasar untuk mengetahui apakah seseorang telah berprestasi atau tidak berprestasi.

Pemberdayaan aparatur pemerintah merupakan suatu usaha yang terencana dan sistematis yang dilaksanakan secara berkesinambungan oleh pemerintah daerah, guna mengembangkan potensi dan kemampuan yang terdapat dalam diri setiap pegawai/aparat pemerintah daerah.Sumber daya manusia merupakan unsur yang esensial dan modal dasar dalam pembangunan nasional. Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur negara harus tetap dikembangkan untuk dapat menghasilkan suatu prestasi kerja yang baik dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan, dan pembangunan. Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya pemberdayaan aparatur dalam meningkatkan kualitas, kemampuan serta semangat dan kegairahan kerja aparatur pemerintah.

Untuk memberikan kejelasan mengenai konsep Pemberdayaan Aparatur Pemerintah Daerah pada Dinas Pariwisata di Kabupaten Ende maka perlu dirumuskan kedalam definisi konsep penelitian ini yaitu : Pemberdayaan Sumber Daya Aparatur adalah suatu usaha terencana dan sistematis yang


(13)

13

dilaksanakan secara berkesinambungan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ende, guna mengembangkan potensi dan kemampuan yang terdapat dalam diri setiap pegawai/aparatur Pemerintah Daerah pada Dinas Pariwisata di Kabupaten Ende

F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau mendefisikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan yang dipelukan untuk mengukur konstrak atau variable tersebut. Definisi operasional yang dibuat dapat berbentuk definisi operasional yang diukur (measured), ataupun definisi ekprimental. Definisi operasional yang diukur memberikan gambaran bagaimana variable atau konstrak tersebut diukur. Dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende memandang perlu untuk menetapkan visi agar mampu mengarahkan aparatur pemerintahnya melalui penyelenggaraan tugas dan fungsinya dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional


(14)

14

Pemberdayaan Aparatur Pemerintah Daerah, meliputi :

- Pengadaan Pegawai - Pembinaan Karier - Pendidikan dan Pelatihan

- Penggajian, Tunjangan dan

Kesejahteraan

Sumber : Badan Kepegawaian Kabupaten Ende & Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Ende

G. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Faktor-Faktor yang mempengaruhi: FaktorPendukung:

- Rekruitmen Aparat/pegawai dan

penempatan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan

- Promosi Jabatan/Karier bagi

yang memiliki pangkat atau golongan tinggi serta masa kerja yang lama

- Tersedia Fasilitas Pendukung

baik dalam kebutuhan kerja dalam kantor maupun di lokasi wisata

Faktor Penghambat :

- Belum optimalnya Sarana

dan Prasarana

- Rendahnya Kualitas

aparatur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

- Rendahnya Tingkat

Pendidikan Pegawai


(15)

15

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan tujuan dan kegunaan tertentu. Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan alasan agar dapat menggali informasi yang mendalam mengenai objek yang diteliti. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Dari pengertian di atas maka dapat dipahami bahwa metode deskriptif menuju kepada suatu pemecahan maslah atau gejala yang akan dihadapi maupun berlangsung tetapi masih dirasakan atau masih dapat terjadi dimasa yang akan datang.

2. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi yang di jadikan tempat penelitian ini ialah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende.

3. Subjek penelitian

Subyek penelitian merupakan hal penting dalam suatu penelitian. Subyek dapat memberikan informasi, gambaran, dan data-data secara tepat dan benar sekaligus menjadi objek. Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah :


(16)

16

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende 1 orang Kepala Bidang Kebudayaan dan Kepurbakalaan 1 orang Kepala Sub.Bagian umum dan kepegawaian 1 orang Kepala Seksi Sejarah dan Purbakala 1 orang Kepala Sub.Bagian Keuangan 1 orang Kepala Bidang pemasaran dan Promosi 1 orang

Kepala Seksi Obyek Wisata 1 orang Pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 5 orang

Alasan memilih responden di atas karena responden di atas seperti kepala disbudpar meemiliki kewenangan sendiri dalam merekrut pegawai baru khususnya di bidang pariwisata. Adapun kepala bidang kebudayaan dan sub bagian umum dan kepegawaian yang mengurus tentang struktur kepegawaian dan riwayat hidup para pegawai. Kepala sub.bagian keuangan dijadikan responden karena merupakan bagian pengurus dari penggajian dan tunjangan untuk para pegawai negeri di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tersebut. Kepala bidang pemasaran dan promosi berguna untuk mempromosikan seluruh kebudayaan alam dan pariwisata kabupaten Ende kepada seluruh pegawai. Dan yang terakhir pegawai dinas pariwisata dimana yang juga termasuk dalam aparatur pemerintah daerah pada dinas tersebut.


(17)

17

Dalam penelitian ini adapun jenis data yang digunakan peneliti demi kesempurnaan penelitian ini adalah :

a. Data Primer

Merupakan data pokok yang terdapat paada penelitian yang berasal dari obsevasi, wawancara. Dasar tulisan adalah data yang mendukung penelitian, sedangkan wawancara merupakan kumpulan orang yang berkompeten dan terkait dengan penelitian ini. Data yang diperoleh penulis dari responden yang berupa data yang menyangkut pendapat responden terhadap setiap pertanyaan yang diajukan melalui kuesioner.

b. Data Sekunder

Data sekunder di peroleh dengan cara melakukan study kepustakaan serta mengumpulkan beberapa keterangan atau fakta secara langsung melalui refernsi buku-buku, perundang-undangan, surat kabar, hasil penelitian, jurnal-jurnal, artikel, internet, bahan kuliah dan bahan-bahan yang lainnya mempunyai relevansi konkret dengan objek penelitian.


(18)

18

Dalam penelitian ini adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi atau yang sering disebut pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Metode ini disebut juga metode yang menggunakan pengamatan atau penginderaan langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses atau perilaku.5

b. Wawancara

Metode wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara ( pengumpul data kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau

direkam dengan alat perekam ( tape recorder ). Tentu saja kreatifitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih tergantung dari pewawancara.

c. Kuesioner

5Faisal,sanipah.2003. Fomat-format Penelitian Sosial. Cetakan ke-6.PT. Raja Grafindo Persada


(19)

19

Yaitu suatu teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disiapkan.

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mengatur urutan data, pengorganisasian kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat diteukan tema yang dirumuskan. Data yang terkumpul terdiri catatan lapangan, interview, gambar, foto dan dokumen berupa laporan, biografi,artikel, kemudian direduksi dan diolah untuk memperoleh kesimpulan informasi tersebut. Proses analisa dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yang kemudian dilakukan reduksindata (Memformulasikan teori kedalam seperangkat konsep) yang dilakukan dengan membuat rangkuman inti dalam penelitian.6

Analisis data dapat diartikan sebagai proses pengorganisasian dan pngurutan data yang diperoleh secara sistematis baik untuk menafsirkan dan mengimplementasikan data-data yang didapat dari penelitian. Proses analisa data-data ini dimulai


(20)

20

dengan menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber data baik data primer maupun data sekunder.

Setelah data terkumpul maka barulah penyusun menentukan bentuk analisis data-data tersebut dengan menggunakan analisis kualitatif yaitu penelitian yang tidak mengadakan perhitungan. Dalam melaksanakan analisis, peneliti bergerak diantara tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarik kesimpulan yang aktifitasnya terbentuk interaksi dengan proses siklus. Metode deduktif yaitu pola berfikir dari hal-hal yang bersifat umum ditarik kesimpulan bersifat khusus.7

7Hasa , M Thol hah dkk “ etode pe elitia kualitatif’ ala g:le aga pe elitia UNISMA,2003.Hal 142


(21)

i

PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH

(Studi pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Ende,Flores-NTT) SKRIPSI

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana S-1 dalam program studi ilmu pemerintahan

Febriani Suwetty ( 09230029 )

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN 2013


(22)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama :Febriani Suwetty

NIM :09230029

Fakultas : Ilmu Sosial Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintah

Judul :PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAH

DAERAH (Studi Pada Dinas Kabudayaan dan Pariwisata Kab.Ende,Flores-NTT)

Disetujui Untuk Diuji Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Hevi Kurnia H,S.ip,MA.Gov Drs. H.Ach. Rifa’i M.Si Mengetahui,

Dekan FISIP UMM Kajur Ilmu Pemerintahan


(23)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Telah Dipertahankan Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang Pada :

Hari :Rabu

Tanggal :31 juli 2013

Jam :09.00-10.00

Tempat :Kantor Jurusan ilmu Pemerintahan

Dewan Penguji

1. Dr. Asep Nurjaman, M.Si : (...) 2. Dr. Vina Salviana, D.S, M.Si : (...) 3. Hevi Kurnia H,S.Ip,MA.Gov : (...) 4. Drs. H.Ach. Rifa’i,M.si : (...)

Mengesankan Dekan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Univesitas Muhammadiyah Malang


(24)

iv

BERITA ACARA BIMBINGAN

Nama :Febriani Suwetty

NIM :09230029

Fakultas : Ilmu Sosial Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintah

Judul :Pemberdayaan Aparatur Pemerintah Daerah (Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kab.Ende,Flores-NTT)

Pembimbing : 1.Hevi Kurnia Hardini,S.Ip,MA.Gov 2.Drs.H. Ach.Rifa’i,M.si

Konsultasi Skripsi : Tanggal

Bimbingan

Paraf Pembimbing 1

Paraf Pembimbing II

Keterangan Bimbingan

07-12-2012 Pengajuan Proposal

10-12-20112 Revisi Proposal

21-12-2012 ACC Seminar

Proposal

04-01-2013 Seminar Proposal

17-05-2013 ACC Bab II dan III

19-07-2013 ACC Bab IVdan V

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Hevi Kurnia H,S.Ip,MA.Gov Drs. H.Ach. Rifa’i,M.si Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan


(25)

v

SURAT PERNYATAAN

Nama : Febriani Suwetty

Tempat, Tanggal Lahir : Ende, 23 Februari 1992

NIM : 09230029

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Menyatakn bahwa Karya Ilmiah / skripsi saya yang berjudul : “ Pembnerdayaan Aparatur Pemerintah Daerah (Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende,Flores-NTT).

Adalah bukan karaya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik sebagaimana berlaku.

Malang,29 Juli 2013

Yang Menyatakan,


(26)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT dengan keberkahan kehidupan yang diberikan-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi sebagai persyaratan akademis untuk lulus di Universitas Muhammadiyah Malang, tidak lupa juga kepada sang Revolusioner dunia ini yaitu Nabi Muhammad Saw, dengan kesabaran beliau, dan keikhlasan beliau sehingga mampu merubaha peradaban dunia ini menjadi besar dan bermoral.

Peneliti mencoba mengangkat judul penelitian skripsi tentang “PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH ( Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende,Flores-NTT ), dalam skripsi ini mengupas tentang bagaimana pemberdayaan aparatur pemerintah daerah pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende dan Faktor pendukung dan penghambat apa sajakah yang memepengaruhi pemberdayaan aparatur pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende.

Dengan terselesainya skripsi ini, yang merupaka usaha peneliti secara maksimal, tentu saja melibatkan bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti merasa wajib menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada mereka secara khusus sebagai berikut :

1. Kepada pimpinan Universitas Muhammadiyah Malang Bapak Rektor, Pembantu Rektor I, Pembantu Rektor II, dan Pembantu rektor III. Terima kasih atas dedikasi mereka yang tinggi, mereka adalah para pencinta pengetahuan dan kebijakan yang telah mengabdi dalam terciptanya umat manusia yang beradab.

2. Kepada Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, terima kasih atas dedikasi yang tinggi terhadap Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.


(27)

vii

3. Kepada Dosen Pembimbing I (Hevi Kurnia Hardini,S.Ip,MA.Gov) dan Dosen

Pembimbing II (Drs.H.Ach.Rifa’i,M.Si), terima kasih atas kesabaran, pengertian dan

kesediaan menjadi sharing partner sehingga skripsi ini dengan segera terselesaikan. 4. Kepada Dosen Ilmu Pemerintahan yang telah merintis ilmu kepada peneliti Bapak

Jainuri, Bapak Asep Nurjaman, Bapak Khrisno Hadi, Bapak Imam Hidayat, Bapak

Mas’ud Said, Ibu Hevi Kurnia, Ibu Tri Sulistyaningsih, Bapak Salahudin, Bapak

Saiman, Ibu Noenik. Yang telah berjasa banyak kepada penulis dalam memberikan keikhlasan ilmunya.

5. Kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bapak Nyo Kosmas,SH dan para staf. Terima kasih atas bantuannya dalam melancarkan penelitian di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende.

6. Kepada kedua orang tua saya, Ayah Achmad Suwetty yang telah menuntun hidup saya dengan keteladanan,kesabaran,kedamaian dan cinta kasih yang sangat dalam dan tulus. Ibunda Sofia Ibrahim yang telah menitiskan niat dan ruh suci dan keikhlasan dalam menuntut ilmu sehingga penulis dapat mencapai cita-cita, yang selalu sabar memdidik anak-anaknya.

7. Kepada kakak-kakak saya Wiwin Inda Wahyuni, Anisa Nurlaila, Dian Fajriah Suwetty dan adik-adik saya Ryan dan si Kembar Yanuar dan Yuniar. Ponakan- ponakan yang lucu Safira dan Ubaid miss you so much.

8. Kepada teman-teman Ilmu pemerintahan angkatan 2009 Arista, Enggar, Erin, Mia, Fatur, Sadam, Rahmat, Boris, Rey, Pipit, Eko, Prima, Anca, Ika, faizal (part time IP)dan lain-lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Berteman dengan kalian merupakan anugerah dalam hidup saya.


(28)

viii

9. Kepada teman-teman seperjuangan Dewi, Kiki, Endang, Abang Ikoz, Lia, Winda, Rezka, Wawan, Titan, Andi Tahir, Xello, Novi Syukur, Pace Yoyo. Terima kasih telah menemani saya hingga saat ini you are my Best Friend Forever.

10.Kepada teman-teman “KOST PURI KHARISMA PUTRI”, Oncu Dhian,Nona Mberu, Ria, Asri, Kak Nia, terima kasih bantuan dan supportnya, ISTIMEWA.

Malang , 29 Juli 2013 Peneliti,


(29)

ix

DAFTAR ISI

COVER... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN... iv

HALAMAN SURAT PERNYATAAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAKSI ... ix

ABSTRACK ... x

DAFTAR ISI... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian... 7

E. Definisi Konsep... 8

F. Definisi Operasioanl ... 13

G. Metode Penelitian... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan... 21

1. Pengertian Pemberdayaan... 21

2. Strategi Pemberdayaan ... 27

3. Hambatan Pemberdayaan ... 29

B. Aparatur Pemerintah ... 30

1. Pengertian Aparatur Pemerintah Daerah... 30

2. Penempatan Aparatur Pemerintah Daerah... 33

3. Pemberdayaan Aparatur Pemerintah Daerah... 36

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Potensi Wilayah Kabupaten Ende... 37

1. Sejarah... 37

2. Letak Geografis ... 38

3. Keadaan Pemerintahan ... 42

4. Keadaan Demografi ... 42

5. Keadaan Sosial Budaya ... 44

6. Sarana dan Prasarana ... 45

a. Pendidikan ... 45

b. Kesehatan46 c. Perdagangan... 47

d. Hidrologi ... 48

e. Daerah Aliran Sungai ... 49

f. Kimatologi ... 49

1. Curah Hujan. ... 50

2. Cuaca ... 50

g. Topografi ... 51

B. Gambaran Umum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende ... 53


(30)

x

2. Sarana dan Prasarana ... 56

3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja ... 58

4. Tugas Pokok dan Fungsi... 60

5. Visi dan Misi ... 62

6. Tujuan, Sasaran Strategis dan Arah Kebijakan DISBUDPAR ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pemberdayaan Aparatur Pemerintah Daerah Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Ende ... 71

1. Pengadaan Pegawai ... 71

2. Pembinaan Karir ... 73

3. Pendidikan dan Pelatihan... 77

4. Penggajian dan Tunjangan... 81

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi ... 83

1. Faktor Pendukung ... 83

a. Rekruitmen aparat/pegawai dan penempatan sesuai latar belakang pendiikan... 83

b. Promosi jabatan/Karir bagi yang memiliki pangkat atau golongan tinggi serta masa kerja yang lama... 85

c. Tersedia fasilitas pendukung baik dalam kebutuhan kerja dalam kantor maupun di lokasi wisata ... 87

2. Faktor Penghambat ... 88

a. Belum optimalnya sarana dan prasarana... 88

b. Rendahnya kualitas aparatus dinas kebudayaan dan pariwisata ... 90

c. Rendahnya tingkat pendidikan pegawai... 92

d. Adanya KKN... 92

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 90

B. Saran ... 99 DAFTAR PUSTAKA


(31)

xi

DAFTAR PUSTAKA

Yudoyono, Bambang, 2001. Otonomi Daerah, Desentralisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia aparatur Pemerintah Daerah dan Anggota DPRD, Pustaka Sinar Harapan,

Jaka Zainun, Buahari, 1985. Manajemen dan Motivasi, Balai Pustaka, Jakarta.

Koswara,E, 2001. Otonomi Daerah Untuk Demokrasi dan Kamandirian Rakyat, Jakarta : Yayasan PARIBA.

Hardijanto, Deputi III Menpan Bidang SDM Aparatur, Pembinaan Karier PNS melalui Jabatan Fungsional

Hasibuan, Malayu. 1990. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Thoha Miftah, 1995:81. Kepemimpinan dalam Manajemen, Rajawali Pers, Jakarta.

Moleong, Lexy, 2005, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosadakaria:Hlm 15

Hasan, M Tholchah dkk “metode penelitian kualitatif’ malang:lembaga penelitian UNISMA,2003.Hal 142

Notoadmodjo, 1998.Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta.

Pamudji (1994 : 21).Definisi Aparatur Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000, tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural

(Buku : Dra. Risyanti Riza, Drs.H. Roesmidi, M.M.2006. Pemberdayaan Masyarakat.Sumedang : ALQAPRINT JATINAGOR)

Onny S. Prijono dan Pranarka, 1996. Pemberdayaan : Konsep, Kebijakan dan Implementasi, CSIS, Jakarta


(32)

xii

Faisal,sanipah.2003. Fomat-format Penelitian Sosial. Cetakan ke-6.PT. Raja Grafindo Persada Jakarta

Sedarmayanti, 2000 : 75. restrukturisasi dan Pemberdayaan Organisasi Untuk Menghadapi Dinamika Perubahan Lingkungan

Siagian, 1985.Pengembangan Sumber Daya Insani, Gunung Agung, Jakarta.

Ndraha, Taliziduhu. 1999, Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Tjiptono, Fandy dan Diana, Anastasia. 1996. Total Quality Management, Yogyakarta : Andi Ofset.

F Tjiptono – 2005: Manajemen Jasa. Edisi Keempat Yogyakarta: Penerbit Andi Offset A. W. Widjaja, Administrasi Kepegawaian: Suatu Pengantar,Edisi 2, Cetakan 4, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta: 1995. Hlm.16-17

Sumber Lain

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Ende BPS Kabupaten ENDE Tahun 2013

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende,Tahun 2013

Direktorat Vulkanologo dan Mitigasi Bencana ,Geologi Pos Pengamatan Gunung Api Iya,Ende

Dinas Kesehatan Kabupaten Ende,Tahun 2013

http://coretanaceh.blogspot.com/2012/10/sistem-pembinaan-karir-pegawai- negeri.html di

akses tanggal 10 juli (02:22)

(http://www.bkn.go.id/bapek/peraturan undang-undang-UU/59-UU- no-43 tahun

1999-tentang-pokok-pokok-kepegawaian html 1999) 29 0ct 12


(33)

xiii

http://www.bkn.go.id/in/peraturan/pedoman/pedoman-pegawai/pegawai-diklat.html.

http://www.bkn.go.id/in/peraturan/pedoman/pedoman-angkat-struktural.html.

http://www.sdm.depkeu.go.id/manajemen.cfm?id=2

Pengertian,%20Prosedur,%20dan%20Sistem%20Rekrutmen%20Dan%20Seleksi%20-%20Majalah%20Pendidikan.html

http.Pengertian%20%20Pengertian%20Promosi%20%28Promosi%20Jabatan%29.htm.Menur ut Alex Nitisemito (Nitisemito, 1986:134)

Pengertian%20Sarana%20dan%20Prasarana.htm. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 pasal 12

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok -Pokok Kepegawaian


(1)

viii

9. Kepada teman-teman seperjuangan Dewi, Kiki, Endang, Abang Ikoz, Lia, Winda, Rezka, Wawan, Titan, Andi Tahir, Xello, Novi Syukur, Pace Yoyo. Terima kasih telah menemani saya hingga saat ini you are my Best Friend Forever.

10.Kepada teman-teman “KOST PURI KHARISMA PUTRI”, Oncu Dhian,Nona Mberu, Ria, Asri, Kak Nia, terima kasih bantuan dan supportnya, ISTIMEWA.

Malang , 29 Juli 2013 Peneliti,


(2)

ix DAFTAR ISI

COVER... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN... iv

HALAMAN SURAT PERNYATAAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAKSI ... ix

ABSTRACK ... x

DAFTAR ISI... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian... 7

E. Definisi Konsep... 8

F. Definisi Operasioanl ... 13

G. Metode Penelitian... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan... 21

1. Pengertian Pemberdayaan... 21

2. Strategi Pemberdayaan ... 27

3. Hambatan Pemberdayaan ... 29

B. Aparatur Pemerintah ... 30

1. Pengertian Aparatur Pemerintah Daerah... 30

2. Penempatan Aparatur Pemerintah Daerah... 33

3. Pemberdayaan Aparatur Pemerintah Daerah... 36

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Potensi Wilayah Kabupaten Ende... 37

1. Sejarah... 37

2. Letak Geografis ... 38

3. Keadaan Pemerintahan ... 42

4. Keadaan Demografi ... 42

5. Keadaan Sosial Budaya ... 44

6. Sarana dan Prasarana ... 45

a. Pendidikan ... 45

b. Kesehatan46 c. Perdagangan... 47

d. Hidrologi ... 48

e. Daerah Aliran Sungai ... 49

f. Kimatologi ... 49

1. Curah Hujan. ... 50

2. Cuaca ... 50

g. Topografi ... 51

B. Gambaran Umum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende ... 53


(3)

x

2. Sarana dan Prasarana ... 56

3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja ... 58

4. Tugas Pokok dan Fungsi... 60

5. Visi dan Misi ... 62

6. Tujuan, Sasaran Strategis dan Arah Kebijakan DISBUDPAR ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pemberdayaan Aparatur Pemerintah Daerah Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Ende ... 71

1. Pengadaan Pegawai ... 71

2. Pembinaan Karir ... 73

3. Pendidikan dan Pelatihan... 77

4. Penggajian dan Tunjangan... 81

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi ... 83

1. Faktor Pendukung ... 83

a. Rekruitmen aparat/pegawai dan penempatan sesuai latar belakang pendiikan... 83

b. Promosi jabatan/Karir bagi yang memiliki pangkat atau golongan tinggi serta masa kerja yang lama... 85

c. Tersedia fasilitas pendukung baik dalam kebutuhan kerja dalam kantor maupun di lokasi wisata ... 87

2. Faktor Penghambat ... 88

a. Belum optimalnya sarana dan prasarana... 88

b. Rendahnya kualitas aparatus dinas kebudayaan dan pariwisata ... 90

c. Rendahnya tingkat pendidikan pegawai... 92

d. Adanya KKN... 92

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 90

B. Saran ... 99 DAFTAR PUSTAKA


(4)

xi

DAFTAR PUSTAKA

Yudoyono, Bambang, 2001. Otonomi Daerah, Desentralisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia aparatur Pemerintah Daerah dan Anggota DPRD, Pustaka Sinar Harapan,

Jaka Zainun, Buahari, 1985. Manajemen dan Motivasi, Balai Pustaka, Jakarta.

Koswara,E, 2001. Otonomi Daerah Untuk Demokrasi dan Kamandirian Rakyat, Jakarta : Yayasan PARIBA.

Hardijanto, Deputi III Menpan Bidang SDM Aparatur, Pembinaan Karier PNS melalui Jabatan Fungsional

Hasibuan, Malayu. 1990. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Thoha Miftah, 1995:81. Kepemimpinan dalam Manajemen, Rajawali Pers, Jakarta.

Moleong, Lexy, 2005, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosadakaria:Hlm 15

Hasan, M Tholchah dkk “metode penelitian kualitatif’ malang:lembaga penelitian UNISMA,2003.Hal 142

Notoadmodjo, 1998.Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta.

Pamudji (1994 : 21).Definisi Aparatur Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000, tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural

(Buku : Dra. Risyanti Riza, Drs.H. Roesmidi, M.M.2006. Pemberdayaan Masyarakat.Sumedang : ALQAPRINT JATINAGOR)

Onny S. Prijono dan Pranarka, 1996. Pemberdayaan : Konsep, Kebijakan dan Implementasi, CSIS, Jakarta


(5)

xii

Faisal,sanipah.2003. Fomat-format Penelitian Sosial. Cetakan ke-6.PT. Raja Grafindo Persada Jakarta

Sedarmayanti, 2000 : 75. restrukturisasi dan Pemberdayaan Organisasi Untuk Menghadapi Dinamika Perubahan Lingkungan

Siagian, 1985.Pengembangan Sumber Daya Insani, Gunung Agung, Jakarta.

Ndraha, Taliziduhu. 1999, Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Tjiptono, Fandy dan Diana, Anastasia. 1996. Total Quality Management, Yogyakarta : Andi Ofset.

F Tjiptono – 2005: Manajemen Jasa. Edisi Keempat Yogyakarta: Penerbit Andi Offset A. W. Widjaja, Administrasi Kepegawaian: Suatu Pengantar,Edisi 2, Cetakan 4, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta: 1995. Hlm.16-17

Sumber Lain

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Ende BPS Kabupaten ENDE Tahun 2013

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende,Tahun 2013

Direktorat Vulkanologo dan Mitigasi Bencana ,Geologi Pos Pengamatan Gunung Api Iya,Ende

Dinas Kesehatan Kabupaten Ende,Tahun 2013

http://coretanaceh.blogspot.com/2012/10/sistem-pembinaan-karir-pegawai- negeri.html di

akses tanggal 10 juli (02:22)

(http://www.bkn.go.id/bapek/peraturan undang-undang-UU/59-UU- no-43 tahun

1999-tentang-pokok-pokok-kepegawaian html 1999) 29 0ct 12


(6)

xiii

http://www.bkn.go.id/in/peraturan/pedoman/pedoman-pegawai/pegawai-diklat.html.

http://www.bkn.go.id/in/peraturan/pedoman/pedoman-angkat-struktural.html.

http://www.sdm.depkeu.go.id/manajemen.cfm?id=2

Pengertian,%20Prosedur,%20dan%20Sistem%20Rekrutmen%20Dan%20Seleksi%20-%20Majalah%20Pendidikan.html

http.Pengertian%20%20Pengertian%20Promosi%20%28Promosi%20Jabatan%29.htm.Menur ut Alex Nitisemito (Nitisemito, 1986:134)

Pengertian%20Sarana%20dan%20Prasarana.htm. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 pasal 12

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok -Pokok Kepegawaian


Dokumen yang terkait

Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Karo (Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo)

10 152 135

Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam meningkatkan Pendapataan Asli Daerah Kabupaten Karo ( Studi kasus pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo)

51 271 153

Analisis Kinerja Pemerintah Daerah Di Daerah Pemekaran (Studi Pada Pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Samosir)

1 36 105

Upaya Pemerintah Daerah Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Melalui Penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Asset Daerah Kabupaten Karo

9 107 77

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI KLAYAR (Studi Kasus pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pacitan)

12 62 37

KERJASAMA ANTARA PEMERINTAH DAERAH DENGAN PRIFAT SEKTOR (SEKTOR SWASTA) DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DI DAERAH (Studi di Kecamatan Ndori, Kabupaten Ende Flores NTT)

0 5 32

STRATEGI PROMOSI PEMERINTAH DAERAH DALAM MENCITRAKAN BANYUWANGI SEBAGAI DESTINASI WISATA Studi pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi

6 56 21

STRATEGI PROMOSI TAMAN NASIONAL KELIMUTU DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG (Studi Pada Dinas Pariwisata Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur)

5 58 14

PEMERINTAH KABUPATEN PRINGSEWU DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

0 1 18

Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Karo (Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo)

0 1 12