Jenis Penelitian Variabel Penelitian Metode Pengumpulan Data Model Analisis Data

28 PT. Media nusantara citra, Tbk 29 PT. Mitra adi perkasa, Tbk 30 PT. Perusahaan gas negara, Tbk 31 PT. Sampoerna, Tbk 32 PT. Semen gresik, Tbk 33 PT. Tambang batubara bukit asam, Tbk 34 PT. Telekomunikasi indonesia, Tbk 35 PT. United tractors, Tbk 36 PT. Unilever indonesia, Tbk

2.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan analisis data dengan statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

2.3 Variabel Penelitian

a. Variabel bebasindependen variable X Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang diselidiki pengaruhnya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Debt to asset ratio X 1 , Debt to equity ratio X 2 , dan Long debt to equity ratio X 3 b. Variabel terikatdependen variable Y Vatiabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan yang diukur dengan Economic value added Y.

2.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode ini dilakukan dengan cara membuka website dari objek yang diteliti, sehingga dapat diperoleh data keuangan berupa laporan keuangan perusahaan. Selain itu, metode pengumpulan data dalam penelitian ini juga menggunakan penelitian kepustakaan, yaitu dilakukan dengan cara mempelajari dan memahami buku-buku yang mempunyai hubungan dengan penelitian yang dilakukan, berupa jurnal, literature, media massa, hasil penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber dan sumber lainnya.

2.5 Model Analisis Data

2.5.1 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program statistik normalitas data, autokorelasi, heterokedastisitas dan asumsi-asumsi klasik lainnya agar hasil pengujian tidak bersifat bias dan efisien. Menurut Ghozali 2005:123 asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah berdistribusi normal, non-multikolinearitas, non-autokorelasi dan non-heterokedastisitas. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain : 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang akan digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak Ghozali,2005:110. Untuk mengetahui data yang digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan menggunakan Kolmogrov-smirnov. Jika nilai Kolmogrov-smirnov lebih besar dari α=0,05 maka data normal Ghozali,2005:115. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskadastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas Ghozali,2005:105. Adanya heteroskedastisitas dalam regresi dapat diketahui dengan menggunakan beberapa cara, salah satunya uji Glesjer, jika variabel independen sigmifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka indikasi terjadi Heteroskedastisitas Ghozali,2005:109. Jika signifikan diatas tingkat kepercayaan 5 maka tidak mengandung adanya Heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol 0. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut Ghozali,2005:92: a. Mempunyai angka Tolerance diatas 0,1 b. Mempunyai nilai VTF di bawah 0,1 4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang beruntun sepanjang waktu time series berkaitan satu sama lainnya Ghozali,2005:95.

2.5.2 Regresi Berganda

1. Regresi Berganda Regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat, atau untuk meramalkan dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat Rumus: Y = a +b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +etc Dimana: a = konstanta b 1 ,b 2 ,b 3 ,…,b n = koefisien regresi Y = economic vvalue added EVA X 1 = debt to asset ratio DAR X 2 = debt to equity ratio DER X 3 = long debt to equity ratio LDER 2. Pengujian Hiportesis Pengujian hipotesis digunakan untuk membuktikan atau memperjelas dari tujuan semula yaitu apakah ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan pengujian hipotesis terbagi menjadi 2, yaitu uji-t dan uni-F. a. Uji-t Uji-t digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara p arsial dengan α=0,05 dan df=n-2 langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Menentukan hipotesis Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara DAR, DER, dan LDER terhadap EVA secara parsial. Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara DAR, DER, dan LDER terhadap EVA secara parsial. 2. Menentukan tingkat signifikansi α yang digunakan, α=5 3. Membuat keputusan Jika signifikansi t0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika signifikansi t,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. b. Uji-F Uji-F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan dengan α=0,05 dan df1=k ; df2=n- k-1. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Menentukan Hipotesis Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara DAR, DER, dan LDER terhadap EVA secara simultan. Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara DAR, DER, dan LDER terhadap EVA secara simultan. 2. Menentukan tingkat signifikansi α yang digunakan, α=5 3. Membuat keputusan Jika signifikansi F0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika signifikansi F0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. 3. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model DAR, DER, dan LDER dalam menerangkan variasi variabel dependentidak bebas EVA. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol 0 dan satu 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen bebas dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang crossection relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangan untuk data runtun waktu time series biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi Ghozali,2005:83. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

1 75 95

Pengaruh Penerapan Tata Kelola Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

1 43 119

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009)

3 52 142

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DARI TAHUN 2009 – 2012

0 3 23

Determinan Struktur Modal pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

0 10 7

PENGARUH MODAL PINJAMAN TERHADAP RENTABILITAS PERUSAHAAN PAKAN TERNAK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2011

0 12 44

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013.

1 3 27

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012.

0 1 14

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2010.

0 2 15

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2011.

0 0 19