Pengaruh Penerapan Tata Kelola Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2011

OLEH : TRY FAZERINA

090503234

PROGRAM STUDI STRATA-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Penerapan Tata Kelola Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya dengan jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, April 2013 Yang membuat pernyataan,

NIM : 090503234 Try Fazerina


(3)

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2011

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengeruh Good Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Variabel skor penerapan struktur GCG digunakan sebagai indicator GCG, sedangkan Loan to Deposit Ratio (LDR),

Net Interest Margin (NIM), Return On Asset (ROA) & Return On Equity (ROE) digunakan indicator kinerja keuangan perusahaan.

Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif asosiatif yang variabel-variabelnya bersifat kausalitas. Sampel penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang telah menerapkan struktur GCG dan masuk dalam pemeringkatan GCG yang dilakukan oleh IICG (Indonesian Institute for Corporate Governance) berupa skor pemeringkatan CGPI (Corporate Governance Perception Index), yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan bersifat pooling (data series dan cross sectional) dan dari tahun 2009-2011. Pengujian hipotesis dilakukan dengan meode statistik melalui analisis regresi sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur GCG pada perusahaan tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap LDR, NIM, ROA dan ROE. Nilai signifikansi yang diperoleh dari uji t adalah sebesar LDR 2,04841, NIM 2,30600, ROA 2,0481, dan ROE 2,36462.

Kata Kunci: Good Corporate Governance (GCG), Loan to Deposit Ratio

(LDR), Net Interest Margin (NIM), Return On Asset (ROA) &


(4)

ABSTRACK

THE EFFECT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON THE FINANCIAL PERFORMANCE OF THE BANKING COMPANIES THAT LISTED ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2009-2011

The objective of this research is to know the effect of Good Corporate Governance (GCG) to the financial performance of the banking companies that listed on the Indonesia Stock Exchange period 2009-2011. GCG application score was the variable that used as indicator of GCG. Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Interst Margin (NIM), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) werw the variables that used as the indicator of financial performance of the company.

This research was an associative explanation research where the variables had causality characteristic. The samples of this research are banking companies thet have implemented a good corporate governance structure and are included in the GCG’s ranking that was carried out by IICG (Indonesian Institute of Corporate Governance) of score CGPI (Corporate Governance Perception Index), which is selected by purposive sampling method. Pooling (data series and cross sectional) were used in this research and taken from 2009-2011. Hypothesis testing is performed by statistical methods using simple regression analysis.

The result showed that the company’s corporate governance structure has no significant effect partially LDR, NIM, ROA, ROE. Significance values are derived from t test was LDR 2,04841, NIM 2,30600, ROA 2,0481, dan ROE 2,36462.

Keywords: Corporate Governance (GCG), Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM), Return On Asset (ROA) & Return On Equity (ROE)


(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Penulisan skripsi tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupa doa, bimbingan, pengarahan, bantuan, kerja sama semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini khususnya kepada ayahanda H. Attry Adnan dan ibunda Hj. Lolita yang senantiasa melimpahkan cinta dan kasih sayangnya serta selalu mendoakan dan mendukung peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Peneliti juga ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum M.Ec. Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, dan Drs. Hotmal Ja’far, M.M, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Dra. Mutia Ismail, M.M, Ak. selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(6)

4. Bapak Drs. Syahrul Rambe, M.M, Ak selaku Dosen Pembimbing dan Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak selaku Dosen Pembaca yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti hingga skripsi ini dapat diselesaikan.

5. Ucapan terima kasih yang tulus kepada abang saya, Iqbal Attry, SP dan M. Taufan Attry, SH yang senantiasa melimpahkan cinta dan kasih sayangnya serta selalu mendoakan dan mendukung peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada teman saya Mauliza, Nanda, Elvina, Dina, Ira, Dira, Fani yang selalu mendukung saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan peneliti dalam pengetahuan dan pengulasan skripsi. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, peneliti berharap skripsi ini bermanfaat.

Medan, April 2013

NIM : 090503234 Try Fazerina


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACK... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... viii

GAMBAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 5

1.3Tujuan Penelitian ... 6

1.4Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Tinjauan Teoritis ... 8

2.1.1 Teori Keagenan ... 8

2.1.2 Pengertian dan Tujuan Tata Kelola Perusahaan (GCG) 9

2.1.3 Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan (GCG) ... 12

2.1.4 Manfaat Tata Kelola Perusahaan (GCG) ... 13

2.1.5 Sistem Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan 14 2.1.6 Kinerja Keuangan ... 21

2.1.5.1 Loan to Deposit Ratio (LDR) ... 22

2.1.5.2 Net Interest Margin (NIM) ... 22

2.1.5.3 Return On Asset (ROA) ... 23

2.1.5.4 Return On Equity (ROE) ... 23

2.1.7 Hubungan Tata Kelola Perusahaan dengan Kinerja keuangan... 24

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 25

2.3 Kerangka Konseptual ... 26

2.4 Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Jenis & Desain Penelitian ... 30

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

3.3 Jenis Data dan Sumber Data ... 33

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 33

3.5 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel ... 34

3.5.1 Variabel Independen (bebas) ... 34

3.5.2 Variabel Dependen (terikat) ... 34


(8)

3.6.1 Statistik Deskriptif ... 36

3.6.2 Pengujian Asumsi Klasik ... 37

3.6.2.1 Uji Normalitas ... 37

3.6.2.2 Uji Autokorelasi ... 38

3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas... 39

3.6.3 Persamaan Regresi ... 40

3.6.4 Pengujian Hipotesis ... 41

3.6.4.1 Adjusted R² ... 41

3.6.4.2 Uji Parsial (Uji t) ... 42

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN ... 43

4.1Data Penelitian ... 43

4.1.1 Analisis Hasil Penelitian ... 44

4.1.2 Analisis statistik deskriptif ... 44

4.1.2.1Good Corporate Governance - GCG (X) ... 44

4.1.2.2Loan to Debt Ratio – LDR (�₁) ... 45

4.1.2.3Net Interest MarginNIM (�₂) ... 45

4.1.2.4Return On AssetsROA (�₃) ... 46

4.1.2.5Return On EquityROE (�₄) ... 47

4.1.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 47

4.1.3.1Hasil Uji Normalitas ... 48

4.1.3.2Hasil Uji Autokorelasi... 58

4.1.3.3Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 62

4.2 Hasil Analisis Regresi Sederhana ... 66

4.3Hasil Pengukuran Adjusted�2 ... 71

4.4Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 77

5.1 Kesimpulan ... 77

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 79

5.3 Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 81


(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Pemberian Skor/Nilai Corporate Governance berdasarkan aspek

penilaian ... 19

Tabel 2.2 Pemeringkatan CGPI Berdasarkan Penerapan GCG... 20

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ... 25

Tabel 3.1 Daftar Populasi Penelitian ... 32

Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitan ... 33

Tabel 3.3 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 35

Tabel 4.1 Sampel Penelitian ... 43

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Total Skor Penerapan Struktur GCG ... 44

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Total LDR ... 45

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Total NIM ... 46

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Total ROA... 46

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Total ROE ... 47

Tabel 4.7 Uji Normalitas LDR ... 48

Tabel 4.8 Uji Normalitas NIM ... 51

Tabel 4.9 Uji Normalitas ROA ... 53

Tabel 4.10 Uji Normalitas ROE ... 56

Tabel 4.11 Uji Autokorelasi LDR ... 59

Tabel 4.12 Uji Autokorelasi NIM ... 60

Tabel 4.13 Uji Autokorelasi ROA... 60

Tabel 4.14 Uji Autokorelasi ROE ... 61

Tabel 4.15 Variables Entered/Removed LDR ... 67

Tabel 4.16 Regresi Linear Sederhana LDR ... 67

Tabel 4.17 Variables Entered/Removed NIM ... 68

Tabel 4.18 Regresi Linear Sederhana NIM ... 68

Tabel 4.19 Variables Entered/Removed ROA ... 69

Tabel 4.20 Regresi Linear Sederhana ROA ... 69

Tabel 4.21 Variables Entered/Removed ROE ... 70

Tabel 4.22 Regresi Linear Sederhana ROE ... 71

Tabel 4.23 Model Summary LDR ... 72

Tabel 4.24 Model Summary NIM ... 72

Tabel 4.25 Model Summary ROA ... 73


(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 28

Gambar 4.1 Grafik Histogram LDR ... 49

Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot LDR ... 50

Gambar 4.3 Grafik Histogram NIM ... 52

Gambar 4.4 Grafik Normal P-P Plot NIM ... 52

Gambar 4.5 Grafik Histogram ROA ... 54

Gambar 4.6 Grafik Normal P-P Plot ROA ... 55

Gambar 4.7 Grafik Histogram ROE ... 57

Gambar 4.8 Grafik Normal P-P Plot ROE ... 57

Gambar 4.9 Grafik Scatterplot LDR ... 63

Gambar 4.10 Grafik Scatterplot NIM ... 64

Gambar 4.11 Grafik Scatterplot ROA... 65


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul

Lampiran i Sampel Penelitian ... 83

Halaman Lampiran ii Data Penelitian ... 84

Lampiran iii Data Variabel setelah Tranformasi ... 86

Lampiran iv Statistik Deskriptif ... 87

Lampiran v Uji Normalitas ... 89

Lampiran vi Uji Heteroskedastisitas ... 96

Lampiran vii Uji Autokorelasi ... 98


(12)

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2011

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengeruh Good Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Variabel skor penerapan struktur GCG digunakan sebagai indicator GCG, sedangkan Loan to Deposit Ratio (LDR),

Net Interest Margin (NIM), Return On Asset (ROA) & Return On Equity (ROE) digunakan indicator kinerja keuangan perusahaan.

Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif asosiatif yang variabel-variabelnya bersifat kausalitas. Sampel penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang telah menerapkan struktur GCG dan masuk dalam pemeringkatan GCG yang dilakukan oleh IICG (Indonesian Institute for Corporate Governance) berupa skor pemeringkatan CGPI (Corporate Governance Perception Index), yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan bersifat pooling (data series dan cross sectional) dan dari tahun 2009-2011. Pengujian hipotesis dilakukan dengan meode statistik melalui analisis regresi sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur GCG pada perusahaan tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap LDR, NIM, ROA dan ROE. Nilai signifikansi yang diperoleh dari uji t adalah sebesar LDR 2,04841, NIM 2,30600, ROA 2,0481, dan ROE 2,36462.

Kata Kunci: Good Corporate Governance (GCG), Loan to Deposit Ratio

(LDR), Net Interest Margin (NIM), Return On Asset (ROA) &


(13)

ABSTRACK

THE EFFECT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON THE FINANCIAL PERFORMANCE OF THE BANKING COMPANIES THAT LISTED ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2009-2011

The objective of this research is to know the effect of Good Corporate Governance (GCG) to the financial performance of the banking companies that listed on the Indonesia Stock Exchange period 2009-2011. GCG application score was the variable that used as indicator of GCG. Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Interst Margin (NIM), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) werw the variables that used as the indicator of financial performance of the company.

This research was an associative explanation research where the variables had causality characteristic. The samples of this research are banking companies thet have implemented a good corporate governance structure and are included in the GCG’s ranking that was carried out by IICG (Indonesian Institute of Corporate Governance) of score CGPI (Corporate Governance Perception Index), which is selected by purposive sampling method. Pooling (data series and cross sectional) were used in this research and taken from 2009-2011. Hypothesis testing is performed by statistical methods using simple regression analysis.

The result showed that the company’s corporate governance structure has no significant effect partially LDR, NIM, ROA, ROE. Significance values are derived from t test was LDR 2,04841, NIM 2,30600, ROA 2,0481, dan ROE 2,36462.

Keywords: Corporate Governance (GCG), Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM), Return On Asset (ROA) & Return On Equity (ROE)


(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan usaha dan memperluas kegiatan usahanya. Dana tersebut dapat di peroleh baik dari pihak internal, yaitu pihak dari perusahaan itu sendiri, maupun pihak eksternal yaitu investor. Dalam menentukan keputusan investasi dalam sebuah perusahaan,penting bagi calon investor untuk mengetahui kondisi kenerja keuangan tersebut.

Kinerja merupakan gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Pelaporan kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban terhadap penggunaan sumber daya perusahaan secara optimal. Penilaian kinerja keuangan perusahaan penting dilakukan oleh manajemen,pemegang saham,pemerintah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan mendeteksi kinerja keuangan perusahaan,maka dapat diidentifikasi kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh & menjadi patokan apakah manajemen berhasil atau tidak menjalankan kebijakan yang telah digariskan perusahaan (Kasmir 2008). Kinerja keuangan yang baik merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan nilai perusahaan. Dimana peningkatan nilai atau citra merupakan cara untuk meningkatkan kesejahteraan para pemiliknya, atau untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham perusahaan (Bringham & Houston,2006).


(15)

Dalam upaya mengatasi system pengelolaan perusahaan, maka para pelaku ekonomi & bisnis di Indonesia menyepakati penerapan Tata Kelola Perusahaan sebagai suatu system pengelolaan perusahaan yang tepat. Tata Kelola perusahaan menjadi suatu pokok pembahasan yang penting dan relevan untuk diteliti karena diperlukan untuk menyiapkan system dan struktur yang kuat serta kokoh bagi korporasi di Indonesia dan merupakan salah satu kunci sukses perusahaan untuk tumbuh & menguntungkan dalam jangka panjang, sekaligus memenangkan persaingan bisnis global terutama perusahaan go-public. Krisis ekonomi dunia, dikawasan Asia & Amerika Latin merupakan fakta lain pentingnya system pengelolaan perusahaan yang baik, karena krisis tersebut diyakini muncul disebabkan gagalnya penerapan GCG. Diantaranya, system regulatory yang buruk, standar akuntansi & audit yang tidak konsisten, praktek perbankan yang lemah, serta pandangan Board of Directors (BOD) yang kurang peduli terhadap hak-hak pemegang saham minoritas (Paradita, 2009).

Hasil survey Bank Dunia tahun 2007 menunjukkan bahwa Indonesia, dalam hal penerapan Tata Kelola Perusahaan, berada pada tingkat terendah bila dibandingkan dengan beberapa Negara di ASEAN. Hal ini secara tidak langsung semakin jelas membuktikan bahwa masih lemahnya perusahaan public di Indonesia, termasuk perusahaan perbankan, dalam menerapkan tata kelola korporat yang baik (Good Corporate Governance). Melihat akan hal ini, maka kebutuhan akan pelaksanaan GCG sudah merupakan kebutuhan yang mendesak bagi perusahaan. Adalah


(16)

keharusan bagi perusahaan untuk menerapkan & melaksanakan GCG agar tujuan perusahaan tercapai.

Harapan dari penerapan Tata Kelola Perusahaan yaitu : (1) perusahaan mampu meningkatkan kinerjanya, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, serta meningkatkan pelayanan kepada stakeholder, (2) perusahaan memperoleh dana pembiayaan yang lebih murah sehingga dapat meningkatkan corporate value, (3) mampu meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, (4) pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan sekaligus akan meningkatkan shareholders value dan dividen.

Melihat harapan tersebut maka kebutuhan akan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan sudah merupakan kebutuhan yang mendesak bagi suatu perusahaan. Sehingga menjadi keharusan bagi suatu perusahaan-perusahaan untuk menerapkan dan melaksanakan Tata Kelola Perusahaan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Salah satu ukuran prestasi perusahaan adalah kemampuan perusahaan tersebut menghasilkan laba, yang secara tidak langsung mencerminkan pengembalian yang akan di terima oleh investor atas investasinya. Nilai perusahaan merupakan ukuran prestasi perusahaan atas pelaksanaan fungsi-fungsi keuangannya. Nilai perusahaan tercermin dari harga saham perusahaan tersebut. Namun, perlu diingat suatu perusahaan memiliki nilai yang baik yang hanya jika perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik pula. Salah satu cara yang dapat digunakan perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaannya adalah dengan cara menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan kedalam mekanisme perusahaannya.


(17)

Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan para peneliti dan akademisi menunjukkan adanya hubungan dan pengaruh antara Tata Kelola Perusahaan dengan kinerja perusahaan. Penelitian Paradita (2009) yang berjudul Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index (CGPI) menunjukkan bahwa GCG tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan secara parsial. ROI, ROE, dan NPM. Penelitian Eka Susanti Purba (2011) menunjukkan bahwa GCG pada perusahaan tidak mempengaruhi CAR, LDR, NIM, dan ROA secara signifikan sebagai kinerja keuangan perusahaan, sedangkan pada BOPO, dan ROE berpengaruh secara signifikan sebagai kinerja keuangan perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Syaprianur (2011) menunjukkan bahwa Good Corporate Governance yang diproksikan dengan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan komisaris independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan menggunakan Return On Asset. Penelitian Teuku Qaedi Aufar (2011) yang berjudul pengaruh implementasi

Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menunjuukan bahwa Good Corporate Governance yang diproksikan kedalam kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur menggunakan Return On Asset.

Mengacu pada hasil-hasil penelitian empiris yang telah dilakukan, tampak bahwa betapa pentingnya penerapan GCG dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan.


(18)

Dalam kaitan inilah, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh penerapan Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan dengan objek penelitian perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam skripsi yang berjudul, Pengaruh Penerapan Tata Kelola Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah tata kelola perusahaan memiliki pengaruh terhadap Loan to Deposit Ratio pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011?

2. Apakah tata kelola perusahaan memiliki pengaruh terhadap Net Interest Margin pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011?

3. Apakah tata kelola perusahaan memiliki pengaruh terhadap Return On Assets pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011?

4. Apakah tata kelola perusahaan memiliki pengaruh terhadap Return On Equity pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011?


(19)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk membuktikan apakah tata kelola perusahaan memiliki pengaruh terhadap Loan to Dept Ratio pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011.

2. Untuk membuktikan apakah tata kelola perusahaan memiliki pengaruh terhadap Net Interest Margin pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011.

3. Untuk membuktikan apakah tata kelola perusahaan memiliki pengaruh terhadap Return On Assets pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011.

4. Untuk membuktikan apakah tata kelola perusahaan memiliki pengaruh terhadap Return On Equity pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan :

1. Bagi Peneliti, memberi manfaat tambahan pengetahuan empiris tentang pelaksaan Tata Kelola Perusahaan di Indonesia, khususnya pengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan, di samping pengetahuan konseptual yang dimiliki.


(20)

2. Bagi Praktisi, memberi masukan dalam pengambilan keputusan mengenai pengaruh Tata Kelola Perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan di Indonesia

3. Bagi Ilmu pengetahuan, memberi manfaat berupa tambahan

kepustakaan/referensi empiris mengenai pengaruh pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan di Indonesia, khsusnya pengaruh kinerja keuangan perusahaan.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Teori Keagenan

Perspektif hubungan keagenan merupakan dasar yang digunakan untuk memahami corporate governance. Menurut (Jensen dan Meckling dalam Sam’ani, 2008) menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agen) dengan investor (principal). Konflik kepentingan antara pemilik dan agen terjadi karena kemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai dengan kepentingan principal, sehingga memicu biaya keagenan (agency cost).

Dalam teori agensi, diasumsikan bahwa masing-masing individu cenderung untuk mementingkan diri sendiri. Hal ini menimbulkan adanya konflik kepentingan antara principal dan agen. Principal memiliki kepentingan untuk memaksimal keuntungan mereka sedangkan agen memiliki kepentingan untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologinya. Konflik akan terus meningkat karena principal todak dapat mengawasi aktivitas agen sehari-hari untuk memastikan bahwa agen telah bekerja sesuai dengan keinginan dari principal. Salah satu cara untuk mengurangi konflik antara agen dan principal ini adalah melalui pengungkapan informasi manajemen (agen) dimana sejalan dengan berkembangnya isu mengenai corporate governance. Dengan demikian, diharapkan agen dapat bekerja memenuhi permintaan dari


(22)

principal. Hal ini akan meningkatkan perhatian terhadap masalah pengungkapan pada aspek corporate governance suatu perusahaan.

Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan industry yang lain seperti manufaktur, perdagangan, dan sebagainya sehingga teori keagenan pada perusahaan perbankan mempunyai karakteristik sendiri. Perbankan adalah industri yang sarat dengan berbagai regulasi, hal ini karena bank adalah suatu lembaga perantara keuangan yang menghubungkan antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana tersebut. Karena fungsinya tersebut makarisiko yang harus dihadapi bank sangat besar, ketidakmampuan menjaga image atau kualitas akan sangat berpengarah terhadap likuiditas bank.

2.12 Pengertian dan Tujuan Tata Kelola Perusahaan (GCG)

Governance atau salah satu padanan kata dalam bahasa Indonesia yaitu tata kelola, merupakan istilah yang terkait dengan mekanisme mengarahkan, mengendalikan, baik suatu organisasi/lembaga atau lembaga ataupun suatu fungsi, agar sesuai dengan tujuannya dan harapan para pihak yang berkepentingan.

Governance secara konsep dianggap sebagai kebijakan, pedoman, dan aturan yang memastikan fungsi dan tujuan tata kelola dapat berjalan dengan baik. Sedangkan tata kelola sebagai praktik terkait dengan seni mengarahkan dan mengendalikan jalannya organisasi melalui system, struktur, proses dan mekanisme yang berjalan dalam rangka menciptakan nilai dan output sesuai


(23)

dengan tujuan dan kepentingan para pihak dengan memperhatikan prinsip umum dan kepatuhan terhadap norma dan aturan yang berlaku. Praktik tata kelola yang baik merupakan implementasi dari konsep tata kelola yang mampu menghasilkan output sesuai dengan prinsip dan tujuan dari tata kelola secara berkelanjutan.

Secara sederhana Tata Kelola Perusahaan dapat diartikan sebagai suatu system yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholders. Tata Kelola Perusahaan merupakan tata kelola yang berhubungan dengan interaksi antara pemerintah dan masyarakat.

Menurut FCGI (2001) Tata Kelola Perusahaan (GCG) adalah seperangkat pengaturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu system yang mengatur dan mengendalikan perusahaan, sehingga menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholders). Nilai tambah yang dimaksud adalah

corporate governance memberikan perlindungan efektif terhadap investor dalam memperoleh kembali investasinya dengan wajar dan bernilai tinggi.

Dalam Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara BUMN Nomor: KEP-117 /M-MBU/2002 pasal 1 tentang penerapan praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pengertian


(24)

struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan kebersihan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika.” Yang dimaksud organ dalam pengertian diatas adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), komisaris dan redaksi untuk Perusahaan Perseorangan (PERSERO) dan pemilik modal, dewan pengawas dan direksi untuk Perusahaan Umum (PERUM) dan perusahaan Jawatan (PERJAN), sedangkan stakeholders adalah pihak yang memiliki kepentingan dengan BUMN, baik langsung maupn tidak langsung, yaitu pemegang saham maupun pemilik modal, komisaris maupun dewan pengawas, direksi serta karyawan serta pemerintah, kreditur, dan pihak yang berkepentingan,

Berdasarkan defenisi atau pengertian Good Corporate Governance di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya Tata Kelola Perusahaan (GCG) adalah mengenai system, proses, serta seperangkat peraturan yang berperan dalam mengatur hubungan antara dewan komisaris, direksi, pemegang saham, dan

stakeholders lainnya. Sementara sebagai sistem, GCG menjadi dasar mekanisme pengecekan dan perimbangan (check and balances) kewenangan atau pengendalian perusahaan yang dapat membatasi peluang pengelolaan yang salah, dan peluang penyalahgunaan asset perusahaan, pencapaian, dan pengukuran kinerja.


(25)

Sedangkan tujuan dari Tata Kelola Perusahaan (GCG) adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholders). Secara teoritis, pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dapat meningakatkan nilai perusahaan dengan meningkatkan kinerja keuangan mereka, mengurangi resiko yang mungkin dilakukan oleh dewan komisaris dan keputusan-keputusan yang menguntungkan diri sendiri dan umumnya tata kelola perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan investor (Tjager,et al., 2003).

2.1.3 Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan (GCG)

Prinsip-prinsip dasar penerapan Tata kelola Perusahaan yang dikemukan oleh The Indonesian Intitute of Corporate Governance (IICG, 2009:12-13) dan

Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), (2004:49-58) adalah sebagai berikut:

1. Keadilan (fairness)

Keadilan merupakan prinsip perlakuan yang adil bagi seluruh pemegang saham. Keadilan yang diartikan sebagai perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, terutama kepada pemegang saham asing dari kecurangan, dan kesalahan perilaku insider. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memeperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran da kesetaraan..

2. Transparasi (Transparency)

Transparansi .adalah pengungkapan yang akurat dan tepat pada waktunya serta transparansi atas hal penting bagi kinerja perusahaan, kepemilikan, serta pemegang kepentingan. Untuk menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan,


(26)

tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan pemegang saham, kreditor, dan pemangku kepentingan lainnya.

3. Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas menekankan pada kepentingan penciptaan system pengawasan yang efektif berdasarkan pembagian kekuasaan antara komisaris, direksi, dan pemegang saham yang meliputi monitoring, evaluasi serta penegndalian terhadap manajemen untuk meyakinkan bahwa manajemen bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham dan pihak-pihak berkepentingan lainnya. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.

4. Responsibilitas (Responsibility)

Responsibilitas adalah tanggung jawab pengurus dalam manajemen, pengawasan manajemen serta pertanggungjawaban kepada perusahaan dan para pemegang saham. Prinsip ini diwujudkan dengan kesadaran bahwa tanggung jawab merupakan konsekuensi logis dari adanya wewenang, menyadari akan adanya tanggung jawab social, menghindari penyalahgunaan wewenang kekuasaan, menjadi professional, dan menjunjung etika serta memelihara bisnis yang sehat.

2.1.4 Manfaat Tata Kelola Perusahaan (GCG)

Dengan melaksanakan Tata Kelola Perusahaan, menurut Forum of Corporate Governance in Indonesia (FCGI) dalam Alhamdi (2012 : 16) ada beberapa manfaat yang diperoleh, antara lain :

a. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, serta lebih meningkatkan pelayanan kepada

stakeholder,

b. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah dan tidak rigid (karena factor kepercayaan) yang pada akhirnya akan meningkatkan Corporate Value

c. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia

d. Pemegang saham akan puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan menigkatkan shareholder Value dan dividen.


(27)

2.1.5 Sistem Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Penilaian terhadap pelaksanaan GCG di Indonesia dilakukan oleh lembaga independen, yaitu: Forum for Corporate Governance in Indonesia

(FCGI). Penilaian dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dijawab oleh pihak manajemen perusahaan.

Aspek Self Assessment Corporate Governance yang dinilai adalah: 1) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

Penilaian dilakukan terhadap apakah Dewan Komisaris telah:

a) Memiliki jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta telah memnuhi ketentuan yang berlaku.

b) Mampu bertindak & mengambil keputusan independen c) Melaksanakan tanggung jawab sesuai prinsip GCG

d) Menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris secara efektif dan efisien

e) Memenuhi aspek transparansi dan tidak melanggar ketentuan dan perundangan yang berlaku.

2) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Penilaian dilakukan terhadap apakah Direksi telah:

a) Memiliki jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku.


(28)

b) Mampu bertindak & mengambil keputusan independen c) Melaksankan tanggung jawab sesuai prinsip GCG

d) Menyelenggarakan Rapat Direksi secara efektif dan efisien. e) Memenuhi aspek transparansi dan tidak melanggar ketentuan dan

perundangan yang berlaku.

3) Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite Penilaian dilakukan terhadap apakah komite telah:

a) Memiliki komposisi & kompetensi anggota komite sesuai dibandingkan dengan ukuran & kompleksitas usaha Bank

b) Melaksanakan tugas dengan efektif

c) Membuat rekomendasi komite yang bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai bahan acuan keputusan Dewan komisaris. d) Menyelenggarakan rapat komite-komite sesuai dengan intern dan

terselenggara secara efektif dan efisien. 4) Penanganan bantuan kepentingan

Penilaian dilakukan terhadap apakah Bank telah:

a) Memiliki kebijakan, system & prosedur penyelesaian benturan kepentingan yang lengkap dan efektif

b) Mengungkapkan setiap benturan kepentingan dalam keputusan dan telah diadministrasikan & terdokumentasi dengan baik. 5) Penerapan fungsi kepatuhan bank


(29)

a) Melaksanakan tugas & independensi Direktur kepatuhan & Satuan Kerja Kepatuhan secara efektif

b) Melakukan review berkala (dalam hal ini oleh Direktur Kepatuhan & Satuan Kerja Kepatuhan) mengenai kepatuhan mayoritas satuan kerja operasional

c) Memiliki pedoman, system dan prosedur terhadap seluruh jenjang organisasi secara lengkap dan sesuai dengan ketentuan & perundang-undangan yang berlaku.

6) Penerapan fungsi Audit Intern

Penilaian dilakukan terhadap apakah Bank telah:

a) Melaksanakan fungsi audit intern dengan efektif dan sesuai dengan standar minimum yang telah ditetapkan

b) Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) telah menjalankan fungsinya secara independen dan obyektif

7) Penerapan fungsi Audit Ekstern

Penilaian dilakukan terhadap apakah Bank telah:

a) Memiliki kualitas dan cakupan hasil audit Akuntan Publik yang baik

b) Melaksanakan audit oleh Akuntan Publik/KAP yang independen dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan

8) Penerapan fungsi manajemen risiko dan system pengendalian intern Penilaian dilakukan terhadap apakah Bank telah:


(30)

a) Memiliki manajemen yang efektif dalam mengidentifikasi dan mengendalikan seluruh risiko Bank

b) Memiliki manajemen aktif pemantauan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, system informasi manajemen yang komprehensif & efektif untuk memelihara kondisi internal Bank yang sehat

c) Memiliki manajemen yang efektif dalam memantau kesesuaian kondisi Bank dengan prinsip pengelolaan Bank yang sehat, sesuai dengan ketentuan kebijakan dan prosedur intern Bank d) Mengimplementasikan penerapan pengendalian intern dengan

baik & melakukan tindakan korektif bila terdapat kelemahan e) Memiliki prosedur dan penerapan pengendalian intern Bank

komprehensif sesuai dengan tujuan, ukuran dan kompleksitas usaha & risiko yang dihadapi Bank.

9) Penyediaan dana pada pihak terkait (Related party) dan kredit berskala besar

Penilaian dilakukan terhadap apakah Bank telah:

a) Memiliki kebijakan, system & prosedur tertulis yang up to date

dan lengkap untuk penyediaan dana kepada pihak terkait & penyediaan dana besar


(31)

c) Mengambil keputusan dalam penyediaan dana kepada pihak terkait & penyediaan dana besar

10) Transparansi kondisi keuangan & non keuangan, pelaporan pelaksaan GCG dan pelaporan internal.

a) Menyampaikan informasi keuangan & non-keuangan kepada public melalui homepage Bank dan media secara transparan b) Menyediakan cakupan informasi keuangan & non-keuangan

secara tepat waktu, lengkap, akurat, kini dan utuh

c) Menyampaikan informasi produk dan jasa, menerapkan pengelolaan pengaduan nasabah dengan efektif serta memelihara data dan informasi nasabah dengan memadai

d) Menyediakan cakupan laporan pelaksaan GCG secara lengkap, kini, dan utuh, telah disampaikan secara tepat waktu kepada shareholder sesuai ketentuan yang berlaku

e) Memilki Sistem Informasi Manajemen Bank khususnya terkait Sistem Pelaporan Internal Bank untuk menyediakan data & informasi dengan tepat watu, akurat & lengkap

11) Rencana strategis Bank

Penilaian dilakukan terhadap apakah Bank

a) Memiliki Rencana Bisnis Bank sesuai dengan visi & misi Bank serta Rencana Korporasi Bank


(32)

b) Menyusun Rencana Korporasi & Rencana Bisnis Bank secara realistis dengan memperhatikan faktor-faktor eksternal dan internal, prinsip kehati-hatian dan azas perbankan yang sehat c) Merealisasikan rencana bisnis Rencana Bisnis Bank

d) Menerapkan Low Strategic Risk Rating / Moderate to Law Strategic Risk Rating

Dari hasil pemberian skor dengan aspek yang telah ditetapkan diatas, misalnya diperoleh skor/nilai untuk setiap aspek penilaian, seperti disajikan sebagai berikut:

Tabel 2.1

Pemberian Skor/Nilai Corporate Governance berdasarkan aspek penilaian

No Aspek yang dinilai Bobot

(%)

Peringkat Nilai

(a) (b) (a)x(b)

1 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

10.00% 1 0.10

2 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi

20.00% 1 0.20

3 Kelengkapan dan

pelaksanaan tugas komite-komite

10.00% 1 0.10

4 Penanganan bantuan

kepentingan

10.00% 1 0.10

5 Penerapan fungsi

kepatuhan Bank

5.00% 2 0.10

6 Penerapan fungsi audit intern

5.00% 2 0.10

7 Penerapan fungsi audit ekstern

5.00% 1 0.10


(33)

manajemen risiko dan system pengendalian intern

9 Penyediaan dana kepada pihak terkait (Related Party) dan kredit dana besar

7.50% 1 0.075

10 Transparansi kondisi

keuangan dan non keuangan bank

15.00% 1 0.15

11 Rencana strategis Bank 5.00% 2 0.10

Jumlah Nilai Komposit 100.000% Sangat Baik

1.225 Sumber: Laporan CGPI, 2011

Setelah keseluruhan tahapan penilaian Corporate Governance Perception Index (CGPI) selesai, maka hasil yang diperoleh dibahas dalam forum panel ahli untuk menentukan hasil riset dan pemeringkatan CGPI. Pemeringkatan didesain menjadi lima kategori berdasarkan tingkat/level terpercaya yang dapat dijelaskan menurut skor penerapan Good Corporate Governance sebagai berikut:

Tabel 2.2

Pemeringkatan CGPI Berdasarkan Penerapan GCG

Tingkat/Nilai Pemeringkatan Komposit

Predikat Komposit Nilai Komposit < 1,5 Sangat Baik 1,5 ≤ Nilai Komposit < 2,5 Baik 2,5≤ Nilai Komposit< 3,5 Cukup Baik

3,5≤ Nilai Komposit < 4 Kuramng Baik 4,5≤ Nilai Komposit < 5 Tidak Baik Sumber: laporan CGPI, 2011


(34)

2.1.6 Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merupakan salah satu alat ukur yang digunakan oleh para pemakai laporan keuangan dalam mengukur atau menentukan sejauh mana kualitas perusahaan. Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan perusahaan tersebut. Dari laporan keuangan tersebut, dapat diketahui keadaan financial dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan selama periode tertentu

Pengukuran kinerja merupakan analisis data serta pengendalian bagi perusahaan. Pegukuran kinerja didefenisikan sebagai “performing measurement” yaitu kualifikasi dan efesiensi perusahaan atau segmen atau keefektifan dalam pengoperasian bisnis selama periode akuntasi. Dengan demikian pengertian kinerja adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu. Secara formal, produk akhir dari hasil pengukuran kinerja diwujudkan dalam suatu laporan yang disebut laporan kinerja.

Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan di atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Pengukuran kinerja dilakukan untuk menekankan prilaku yang tidak semestinya, untuk merangsang dan menegakkan prilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya, serta penghargaan. Bagi investor, informasi mengenai kinerja perusahaan dapat


(35)

digunakan untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka di perusahaan tersebut atau mencari alternative lain. Selain itu pengukuran juga dilakukan untuk memperlihatkan kepada penanam modal maupun pelanggan atau masyarakat secara umum bahwa perusahaan memiliki kredibilitas yang baik.

2.1.6.1 Loan to Deposit Ratio (LDR)

Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank, yaitu dengan cara membagi jumlah kredit yang berikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini, maka akan semakin rendah kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Kredit yang diberikan tidak termasuk kredit kepada bank lain sedangkan untuk dana pihak ketiga adalah giro, tabungan, simpanan berjangka, sertifikat deposito. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

LDR = ����� ������

����� ���� ��ℎ�������� x 100% 2.1.6.2 Net Interest Margin (NIM)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini, maka pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank akan semakin


(36)

meningkat sehingga kemungkinan bank berada dalam kondisi bermasalah akan semakin kecil. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut :

NIM = ���������� ����� ����� ℎ

������ ��������� x 100% 2.1.6.3 Return On Asset (ROA)

Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (laba sebelum pajak) dengan memanfaatkan total asset yang dimilikinya. Semakin besar nilai ROA, maka semakin besar pula kinerja perusahaan karena return yang didapat perusahaan akan semakin besar. Laba sebelum pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional sebelum pajak. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

ROA = ���� ������� ����� (����)

���������� X 100% 2.1.6.4 Return On Equity (ROE)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak. Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Laba setelah pajak adalah laba bersih dari kegitan operasional setelah dikurangi pajak. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

ROE = ��������� ℎ


(37)

2.1.7 Hubungan Tata Kelola Perusahaan dengan Kinerja keuangan

Perusahaan merupakan rekaan legal yang berperan sebagai hubungan kontrak antar individu, khususnya perusahaan dipandang sebagai mekanisme kontrak antara penyedia modal dan para manajer yang dirancang untuk meminimumkan biaya yang timbul karena berbagai aktivitas perusahaan. Besarnya kepemilikkan perusahaan oleh suatu lembaga atau investor akan sangat mempengaruhi hubungan tata kelola perusahaan dan kinerja perusahaan. Banyak rasio keuangan yang dapat mempengaruhi mekanisme tata kelola perusahaan dengan kinerja keuangan, dalam hal ini peneliti menggunakan beberapa rasio keuangan, yaitu LDR, NIM, ROA dan ROE. Dimana pengaruh LDR terhadap kinerja keuangan adalah semakin tinggi rasio ini, maka akan semakin rendah kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Untuk NIM berpengaruh jika semakin besar rasio ini, maka pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank akan semakin meningkat sehingga kemungkinan bank berada dalam kondisi bermasalah akan semakin kecil. Sedangkan pada ROA semakin besar nilai ROA, maka semakin besar pula kinerja perusahaan karena return yang didapat perusahaan akan semakin besar. Dan ROE berpengaruh jika semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.


(38)

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan Tata Kelola Perusahaan (GCG) adalah:

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu Nama Penelitian Judul

Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian Dita Paradita (2009)

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index (CGPI)

Variabel Independen: Good Corporate Governance (GCG) Variabel Dependen: ROI,ROE,NPM Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa GCG tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan secara parsial. ROI, ROE, dan NPM tidak dapat dijelaskan oleh penerapan GCG Syaprianur (2011) Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di BEI Tahun 2001-2009

Variabel Independen:

Good Corporate Governance yang diproksikan oleh : kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan komisaris independen. Variabel Dependen : ROA Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan komisaris independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA


(39)

Purba (2011) Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuanagan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Independen: Good Corporate Governance Vaariabel Dependen : BOPO,CAR,LDR ,NIM,ROA,ROE menunjukkan bahwa struktur GCG pada perusahaan tidak mempengaruhi CAR, LDR, NIM, dan ROA secara signifikan sebagai kinerja keuangan perusahaan, sedangkan pada BOPO, dan ROE berpengaruh secara signifikan sebagai kinerja keuangan perusahaan

Teuku Qaedi Aufar (2011) Pengaruh Implementasi Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di BEI

Variabel Independen: Kepemilikan manajerial, Proporsi Dewan Komisaris dan Komite Audit. Variabel Dependen: Kinerja perusahaan yang diukur dengan

ROA, NPM, dan

ROE Menunjukkan bahwa Kepemilikan Manajerial, Proporsi Dewan Komisaris, dan Komite Audit tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan secara parsial dan simultan.

Sumber: diolah peneliti

2.3 Kerangka Data Konseptual

Corporate governance merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dan urusan-urusan perusahaan dalam rangka meningkatkan kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan dengan tujuan


(40)

utamanya adalah mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder yang lain. Kepercayaan investor dan efisiensi pasar sangat tergantung dari pengungkapan kinerja perusahaan secara akurat dan tepat waktu. Agar bernilai di pasar modal global, informasi tersebut harus jelas, konsisten, dan dapat diperbandingkan serta menggunakan standar akuntansi yang diterima di seluruh dunia. Dampak transparansi adalah bahwa pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dapat memperhatikan dampak resiko bertransaksi dengan perusahaan.

Dengan adanya prinsip-prinsip GCG, maka laporan keuangan yang dihasilkan dapat diungkapan dan akurat, sehingga dapat membantu investor dan pihak-pihak lain berkepentingan dalam suatu perusahaan untuk mengambil keputusan sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya prinsip-prinsip GCG dalam perusahaan, maka pihak-pihak yang terkait di perusahaan memiliki tanggung jawab yang jelas sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga dapat mendorong pengelolaan organisasi yang lebih demokrasi (karena melibatkan partisipasi banyak kepentingan), lebih accountable (karena ada system yang akan meminta pertanggungjawaban atas setiap tindakan), lebih transparan, serta akan meningkatkan keyakinan bahwa perusahaan dan organisasi lainnya dapat menyumbangkan manfaat tersebut dalam jangka panjang. Dalam hal ini, tentu saja kinerja keuangan perusahaan akan meningkat karena seiring dengan berjalan baiknya kegiatan perusahaan.


(41)

Prinsip GCG diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan yang dicapai jika perusahaan mampu beroperasi dengan memenuhi laba yang ditargetkan. Adapun manfaat dari penerapan GCG salah satunya yaitu meningkatkan produktivitas dan efesiensi perusahaan yang tentu saja berimbas besar terhadap hasil penjualan. Dengan adanya penjualan atau laba bersih yang baik akan berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan yang dilihat dari meningkatnya Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE). Berdasarkan penjelasan di atas, dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut:

KINERJA KEUANGAN (Y)

H1 H1

H2 H3

H4

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Tata Kelola

Perusahaan (X)

Net Interest Margin (Y₂) Loan to Deposit Ratio (Y₁)

Return On Asset (Y₃) Return On Equty (Y₄)


(42)

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dirumuskan sebagai jawaban sementara atas permasalahan yang diteliti. Hipotesis adalah pernyataan tentative yang merupakan dengan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya. Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang masih harus diuji. Jika hipotesis telah diuji dan terbukti kebenarannya, maka hipotesis tersebut menjadi sebuah teori. Hipotesis dari penelitian yang akan dilakukan berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai adalah:

H1 : Tata kelola Perusahaan mempunyai pengaruh terhadap Loan to Deposit Ratio

H2 : Tata Kelola Perusahaan mempunyai pengaruh terhadap Net Interest Margin

H3 : Tata Kelola Perusahaan mempunyai pengaruh terhadap Return On Assets


(43)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis & Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara GCG dengan kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian ekslanatif asosiatif, dimana hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian, yang akan diuji kebenarannya.

Penelitian ini menggunakan desain kausal. Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Husein, 2006: 63). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Tata Kelola perusahaan (GCG) sebagai variabel independen, serta Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Intereset Margin (NIM), Return On Assets (ROA), & Return On Equity (ROE), sebagai variabel dependen.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap,yang biasanya berupa orang,objek,transaksi, atau kejadian yang memiliki karakteristik tertentu yang dipelajari atau menjadi objek penelitian. Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011 berjumlah 32 perusahaan. Dari populasi yang ada akan diambil sejumlah tertentu sebagai sampel.


(44)

Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah “purposive sampling”, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu. Adapun pertimbangan atau kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan tersebut terdaftar di BEI dengan kategori perusahaan perbankan pada tahun 2009-2011 sesuai dengan ICMD, dan tidak sedang berada dalam proses delisting pada periode tersebut.

2. Perusahaan telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan auditan tahun buku 2009-2011

3. Periode laporan keuangan berakhir tanggal 31 Desember

4. Perusahaan tersebut telah menerapkan struktur Corporate Governance dan masuk dalam pemeringkatan GCG yang dilakukan oleh IICG (Indonesiam Institute for Corporate Governance) berupa skor pemeringkatan CGPI (Corporate Governance Perception Index).

Sesuai kriteria di atas, maka jumlah sampel yang digunakan sebanyak 11 perusahaan (dari 32 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2011).


(45)

Tabel 3.1

Daftar Populasi Penelitian

No Nama Perusahaan Kode

Emiten

Kriteria Sampel 1 2 3 4

1 PT. Bank Agro Niaga Tbk AGRO √ √ √ -

2 PT. Bank ICB Bumi Putra Tbk BABP √ √ √ -

3 PT. Bank Capital Indonesia Tbk BACA √ √ √ -

4 PT. Bank Ekonomi Raharja Tbk BAEK √ √ √ -

5 PT. Bank Central Asia Tbk BBCA √ √ √ √ Sampel 1

6 PT. Bank Bukopin Tbk BBKP √ √ √ √ Sampel 2

7 PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk BBNI √ √ √ -

8 PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk BBNP √ √ √ -

9 PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk BBRI √ √ √ -

10 PT. Bank Tabungan Negara Tbk BBTN √ √ √ -

11 PT. Bnk Mutiara Tbk BCIC √ √ √ -

12 PT. Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN √ √ √ √ Sampel 3

13 PT. Bank Pundi Indonesia Tbk BEKS √ √ √ -

14 PT. Bank Jabar Banten Tbk BJBR √ √ √ -

15 PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk

BJTM √ √ √ -

16 PT. Bank Kesawan Tbk BKSW √ √ √ √ Sampel 4

17 PT. Bank Mandiri (persero) Tbk BMRI √ √ √ -

18 PT. Bank Bumi Arta Tbk BNBA √ √ √ -

19 PT. Bank CIMB Niaga Tbk BNGA √ √ √ √ Sampel 5

20 PT. Bank Internasional Indonesia Tbk BNII √ √ √ √ Sampel 6

21 PT. Bank Permata Tbk BNLI √ √ √ -

22 PT. Bank Sinar Mas 5bk BSIM √ √ √ -

23 PT. Bank Swadesi Tbk BSWD √ √ √ √ Sampel 7

24 PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk BTPN √ √ √ -

25 PT. Bank Victoria International Tbk BVIC √ √ √ -

26 PT. Bank Artha Graha International Tbk INPC √ √ √ -

27 PT. Bank Mayapada International Tbk MAYA √ √ √ -

28 PT. Bank Windu Kentjana International Tbk MCOR √ √ √ √ Sampel 8

29 PT. Bank Mega Tbk MEGA √ √ √ √ Sampel 9

30 PT. Bank OCBC NISP Tbk NISP √ √ √ √ Sampel

10

31 PT. Bank Pan Indonesia Tbk PNBN √ √ √ √ Sampel

11

32 PT. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk SDRA √ √ √ -


(46)

Tabel 3.2

Daftar Sampel Penelitan

No Nama Perusahaan Kode Emiten

1 PT. Bank Capital Indonesia Tbk BACA

2 PT. Bank Bukopin Tbk BBKP

3 PT. Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN

4 PT. Bank Kesawan Tbk BKSW

5 PT. Bank CIMB Niaga Tbk BNGA

6 PT. Bank Internasional Indonesia Tbk BNII

7 PT. Bank Swadesi Tbk BSWD

8 PT. Bank Windu Kentjana International Tbk MCOR

9 PT. Bank Mega Tbk MEGA

10 PT. Bank OCBC NISP Tbk NISP

11 PT. Bank Pan Indonesia Tbk PNBN

Sumber: Data diolah peneliti

3.3 Jenis Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian adalah data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang diangkakan & data tersebut juga merupakan data sekunder yaitu data yang telah diolah dengan prosedur statistik. (Erlina & Mulyani, 2007:12). Data diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

periode 2009-2011, melalui situs

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data skunder berupa laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan perbankan yang dipublikasikan


(47)

dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mendownload melalui situs www.idx.co.id yang kemudian diolah dengan menggunakan software pengolah data statistik untuk dianlisis serta dapat diambil kesimpulan berdasarkan analisis tersebut.

3.5 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang didefenisikan dapat diamati atau diobservasi. Konsep dapat diamati atau diobservasi itu sangat penting, karena hal yang dapat diamati membuka kemungkinan bagi orang lain selain untuk melakukan hal yang serupa, sehingga apa yang dilakukan peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain (Harianja, 2012 : 26). Definisi operasional memberikan pengertian terhadap konstruk atau memberikan variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang diperlukan peneliti untuk mengukur. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.5.3 Variabel Independen (bebas)

Menurut sugiyono (2006: 33), variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Tata Kelola Perusahaan.

Tata Kelola Perusahaan adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu system yang mengendalikan perusahaan.


(48)

3.5.2 Variabel Dependen (terikat)

Menurut sugiyono (2006: 33), variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah LDR, NIM, ROA, ROE.

Loan to Deposit Ratio adalah rasio antara besarnya seluruh volume kredit yang disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan dana dari berbagai sumber.

Net Interest Margin adalah ukuran perbedaan antara pendapatan bunga yang dihasilkan oleh bank atau lembaga keuangan lain dan nilai bunga yang dibayarkan kepada pemberi pinjaman mereka (misalnya, deposito), relative terhadap jumlah mereka (bunga produktif) asset.

Return On Asset adalah salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan.

Return On Equity adalah tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan.

Tabel 3.3

Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Data

Variabel

Konsep Indikator Skala

Independen Tata Kelola Perusahaan

Merupakan system yang mengatur,

1. pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan


(49)

mengelola dan mengawasi proses pengendalian usaha untuk menaikkan nilai perusahaan, sekaligus sebagai bentuk perhatian kepada para pemegang saham, kreditor dan masyarakat sekitar. Komisaris

2. pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi.

3. kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite

4. Penanganan bantuan kepentingan

5. Penerapan fungsi kepatuhan Bank

6. Penerapan fungsi audit intern

7. Penerapan fungsi audit ekstern

8. penerapan fungsi manajemen risiko dan system pengendalian intern

9. Pengendalian dana kepada pihak terkait

10. transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank

11. rencana strategi bank. �����ℎ�������� �����������ℎ��� Dependen Loan to

Deposit Ratio

Merupakan perbandingan antara komposisi jumlah kredit yang diberikan dengan jumlah dana pihak ketiga, seperti giro, tabungan,

simpanan berjangka

LDR = ����� ������

�����������ℎ�������� Rasio

Net Interest Margin

Merupakan perbandingan antara pendapatan bunga bersih baik terhadap aktiva

NIM =���������� ���������� ℎ ������ ���������


(50)

produktifnya Return On Asset Merupakan rasio untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan asset yang dimiliki. ROA merupakan peerbandingan antara laba sebelum pajak terhadap total asset bank.

ROA=���� ������� ����� (����)

���������� Rasio Return On Equity Merupakan rasio untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam mengolah modal untuk menghasilkan laba bersih. ROE merupakan perbandingan antara laba bersih terhadap total ekuitas perusahaan.

ROE = ���� ����� ℎ

����� �������

Rasio

Sumber ; Data diolah peneliti

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistika yang menggunaka regresi linier berganda dengan menggunakan software


(51)

memperoleh jawaban atas permasalahan yang timbul dalam penelitian ini. Metode dan teknik analisis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

3.6.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan suatu metode dalam mengorganisasi dan menganalisis data kuantitatif, sehingga diperoleh gambaran yang teratur mengenai satu kegiatan. Ukuran yang digunakan dalam deskripsi antara lain: frekuensi, tendensi sentral (mean, median, modus), disperse (standar deviasi dan varians) dan koefisien korelasi antar variabel penelitian. Ukuran yang digunakan dalam statistic deskriptif tergantung pada tipe skala pengukuran construct yang digunakan dalam penelitian (Ghozali, 2010).

3.6.2 Pengujian Asumsi Klasik

Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi-asumsi klasik. Pengujian asumsi-asumsi klasik yang dipenuhi meliputi ada tidaknya autokorelasi & multikolinearitas, dengan mengabaikan asumsi normalitas & heteroskedasitas untuk pengujian regresi logistic. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.6.2.1 Uji Normalitas

Uji ini digunakan dalam tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika data normal digunakan uji parametik dan jika data tidak normal digunakan non parametik atau treatment agar data normal. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam bentuk distribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data, peneliti


(52)

menggunakan anslisis grafik dan analisis statistik. Dalam analisis grafik, dilakukan dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot. Sedangkan dalam analisis statistic dilakukan dengan uji Kolmograv Smirnov (Uji K-S). dasar pengambilan keputusannya adalah:

1) Jika tingkat signifikansinya > 0,05, maka data terdistribusi normal. 2) Jika tingkat signifikansinya < 0,05, maka data terdistribusi tidak

normal.

3.6.2.2 Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi atau kesalahan pengganggu pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lain, hal ini sering ditemukan pada time series. Pada data cross section, masalah autokorelasi relative tidak terjadi. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (D-W). UJI Dorbin Watson hanya degunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) & mensyaratkan adanya intercept

(konstanta) dalam model regresi & tidak ada variabel lagi di antara variabel independen (Imam Gozali, 2005:96). Pengembalian keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah:

1) Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du) maka doefisien autokorelasi = 0, berarti tidak ada autokorelasi.


(53)

2) Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl) maka koefisien autokorelasi > 0, berarti ada autokoralesi positif.

3) Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokorelasi < 0, berarti ada autokorelasi negatif.

4) Bila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidasamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas & jika berbeda tersebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Erlina & Mulyani, 2007; 108)

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID, dimana sumbu Y adalah Y yang telah dipredeksi dan sumbu X adalah residual yang telah di


(54)

1) Jika ada pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Imam Ghozali, 2005: 105)

Uji asumsi klasik yang digunakan hanya terbatas pada ketiga uji di atas, sedangkan uji multikolinearitas tidak digunakan, karena multikolinearitas merupakan suatu kondisi dimana terdapat korelasi antara variabel-variabel independen suatu penelitian, atau dengan kata lain bersifat orthogonal. Variabel independen yang orthogonal adalah variabel yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol. Model regresi yang diguanakan penulis dalam penelitian ini hanya menggunakan satu variabel independen, yaitu Tata Kelola Perusahaan maka uji multikolinearitas tidak dilakukan.

3.6.3 Persamaan Regresi

Hipotesis diuji dengan analisis regresi linear sederhana. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel independen yaitu pengaruh struktur GCG secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kinerja keuangan yang duproksikan dengan LDR, NIM, ROA, ROE.


(55)

Model 2 : Y₂ = a + b₂X + e Model 3 : Y₃ = a + b₃X + e Model 4 : Y₄ = a + b₄X + e Keterangan:

Y₁ = Loan to Deposit Ratio(LDR)

Y₂ = Net Interest Margin (NIM)

Y₃ = Return On Asset (ROA)

Y₄ = Return On Equity (ROE)

a = Nilai intercept

b₁; b₂; b₃; b₄ = Koefisien Regresi

e = Error (Tingkat Kesalahan)

3.6.4 Pengujian Hipotesis

Adapun pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan dengan cara sebagai berikut :

3.6.4.1 Adjusted

Pengujian adjusted R² digunakan untuk mengukur proporsi atau presentase sumbangan variabel independen yang di teliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Adjusted R² berkisar antara nol sampai dengan 1 (0 ≤ adjusted R²≤ 1) atau antara 0% sampai dengan 100%. Hali ini berarti bila adjusted R² = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Bila adjusted r


(56)

semakin besar mendekati 1 atau 100%, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila adjusted R² semakin kecil mendekati 0, maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

3.6.4.2 Uji Parsial (Uji t)

“Uji parsial digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial dalam menerangkan variansi dependen. Uji parsial ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel” (Ghozali, 2010). Uji-t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika t hitung < t tabel pada α > 0.05, maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tesebut tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika t hitung > t tabel pada α < 0.05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.


(57)

BAB 1V

ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Data Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan persamaan regresi linear sederhana. Analisis data dimulai dengan mengolah data berupa laporan tahunan perusahaan makanan dan minuman yang menjadi sampel penelitian yang laporan tahunan diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co,id). Berdasarkan kriteria yang ditetapkan, terdapat 11 perusahaan yang memenuhi kriteria dari perusahaan dan 11 perusahaan tersebut dijadikan sampel penelitian dan diamati periode 2009-2011.

Tabel 4.1 Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Kode Emiten


(58)

2 PT. Bank Bukopin Tbk BBKP

3 PT. Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN

4 PT. Bank Kesawan Tbk BKSW

5 PT. Bank CIMB Niaga Tbk BNGA

6 PT. Bank Internasional Indonesia Tbk BNII

7 PT. Bank Swadesi Tbk BSWD

8 PT. Bank Windu Kentjana International Tbk MCOR

9 PT. Bank Mega Tbk MEGA

10 PT. Bank OCBC NISP Tbk NISP

11 PT. Bank Pan Indonesia Tbk PNBN

Sumber:lampiran i

4.2 Analisis Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis statistik deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi (Sugiono, 2006: 142). Deskripsi suatu data dilihat dari nilai rata_rata

(mean), standar deviasi, variasi, maksimum dan minimum. Berikut adalah penjelasan hasil statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian:

4.2.1.1 Good Corporate Governance - GCG (X)

Tabel 4.2 berikut menyajikan deskripsi total skor penerapan struktur GCG sampel perusahaan:

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Total Skor Penerapan Struktur GCG


(59)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

GCG 33 1.0000 2.7100 1.616667 .4660249

Valid N (listwise) 33

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dideskripsikan bahwa variabel skor penerapan struktur GCG perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 1.616667% dengan nilai minimum sebesar 1.00% dan nilai maksimum sebesar 2.71%. besarnya nilai standar deviasi adalah , hal ini adalah peningkatand maksimum yang mungkin adalah +0.4660249% sedangkan penurunan nilai rata_rata skor penerapan stuktur GCG yang mungkin adalah -0. 4660249%.

4.2.1.2 Loan to Debt Ratio – LDR (�₁)

Tabel 4.3 berikut menyajikan deskripsi total LDR dari setia sampel perusahaan:

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif Total LDR

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation LDR 33 50.3000 98.3000 77.861212 12.8266896 Valid N (listwise) 33

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dideskripsikan bahwa variabel LDR perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 77.861212% dengan nilai minimum sebesar 50.3% dan nilai maksimumnya sebesar 98.3%. besarnya nilai rata-rata LDR adalah peningkatan maksimum yang


(60)

mungkin adalah +12.8266896% sedangkan penurunan nilai rata-rata LDR mungkin adalah -12.8266896%.

4.2.1.3 Net Interest MarginNIM (�₂)

Tabel 4.4 berikut menyajikan deskripsi total NIM dari setia sampel perusahaan:

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif Total NIM

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LN_NIM 13 -3,52 1,83 -,8756 1,70757

Valid N (listwise) 13

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dideskripsikan bahwa variabel NIM perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar -0,8756% dengan nilai minimum sebesar -0,352% dan nilai maksimumnya sebesar 1,83%. besarnya nilai rata-rata NIM adalah peningkatan maksimum yang mungkin adalah +1.70757% sedangkan penurunan nilai rata-rata NIM mungkin adalah -1.70757%.

4.2.1.4 Return On AssetsROA (�₃)

Tabel 4.5 berikut menyajikan deskripsi total NIM dari setia sampel perusahaan:


(61)

Tabel 4.5

Statistik Deskriptif Total ROA

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 33 -.0700 3.8000 1.923727 1.0425661

Valid N (listwise) 33

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dideskripsikan bahwa variabel ROA perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 1.923727% dengan nilai minimum sebesar -.0.07% dan nilai maksimumnya sebesar 3.8%. besarnya nilai rata-rata ROA adalah peningkatan maksimum yang mungkin adalah +1.0425661% sedangkan penurunan nilai rata-rata ROA mungkin adalah -1.0425661%.

4.2.1.5 Return On EquityROE (�₄)

Tabel 4.6 berikut menyajikan deskripsi total ROE dari setia sampel perusahaan:

Tabel 4.6

Statistik Deskriptif Total ROE

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LN_ROE 12 -,72 4,15 1,6708 1,37841

Valid N (listwise) 12

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dideskripsikan bahwa variabel ROE perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 1.6708% dengan nilai minimum sebesar -.0.72% dan nilai maksimumnya sebesar 4.15%.


(62)

besarnya nilai rata-rata ROE adalah peningkatan maksimum yang mungkin adalah +1.37841% sedangkan penurunan nilai rata-rata ROE mungkin adalah -1.37841%.

4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier sederhana. Uji ini terdiri dari uji normalitas data, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.

4.2.2.1 Hasil Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi secara normal. Bila asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel yang kecil. Cara yang digunakan oleh peneliti untuk menguji normalitas data adalah menggunakan analisis grafik dan analisis statistik. Jika tingkat signifikansinya > 0,05, maka data terdistribusi normal. Jika tingkat signifikansinya < 0,05, maka data terdistribusi tidak normal. Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat dibawah ini:

1) Terhadap variabel dependen LDR

Hasil pengujian normalitas terhadap variabel dependen LDR akan disajikan pada tabel 4.7 berikut ini:


(63)

Tabel 4.7 Uji Normalitas (1)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 33

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 12,21799357

Most Extreme Differences

Absolute ,124

Positive ,101

Negative -,124

Kolmogorov-Smirnov Z ,710

Asymp. Sig. (2-tailed) ,694

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013

Berdasarkan tabel 4.7, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel independen dan variabel dependen LDR menunjukkan data terdistribusi secara normal, karena hasil signifikansinya adalah 0,694 dan diatas nilai signifikansi 0,05 dengan kata lain variabel residual terdistribusi secara normal.

Uji normalitas juga dapat dilihat dari grafik histogram yang akan disajikan pada gambar 4.1 dan normal probability plot yang akan disajikan pada gambar 4.2 berikut ini.


(64)

Gambar 4.1 Grafik Histogram (1)

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013

Berdasarkan gambar 4.1, terlihat bahwa grafik histogram pola distribusi yang tidak melenceng ke kiri atau ke kanan menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal.


(1)

Lampiran viii

Hasil Regresi

1)

Variabel Dependen LDR

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables Removed

Method

1 GCGb . Enter

a. Dependent Variable: LDR b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,304a ,093 ,063 12.4134939

a. Predictors: (Constant), GCG b. Dependent Variable: LDR

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 487,827 1 487,827 3,166 ,085b

Residual 4776,940 31 154,095

Total 5264,767 32

a. Dependent Variable: LDR b. Predictors: (Constant), GCG

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 91,406 7,913 11,551 ,000

GCG -8,378 4,709 -,304 -1,779 ,085


(2)

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 68.701088 83.027748 77.861212 3.9044334 33

Residual -29.7953892 19.4613361 0,E-7 12.2179936 33

Std. Predicted Value -2,346 1,323 ,000 1,000 33

Std. Residual -2,400 1,568 ,000 ,984 33

a. Dependent Variable: LDR

2)

Variabel Dependen NIM

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables Removed

Method

1 GCGb . Enter

a. Dependent Variable: LN_NIM b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,407a ,165 ,089 1,62947

a. Predictors: (Constant), GCG b. Dependent Variable: LN_NIM

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 5,783 1 5,783 2,178 ,168b

Residual 29,207 11 2,655

Total 34,990 12

a. Dependent Variable: LN_NIM b. Predictors: (Constant), GCG


(3)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,630 1,757 ,928 ,373

GCG -1,490 1,009 -,407 -1,476 ,168

a. Dependent Variable: LN_NIM

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value -2,0569 -,0088 -,8756 ,69420 13

Residual -2,30161 2,73329 ,00000 1,56010 13

Std. Predicted Value -1,702 1,249 ,000 1,000 13

Std. Residual -1,412 1,677 ,000 ,957 13

a. Dependent Variable: LN_NIM

3)

Variabel Dependen ROA

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables Removed

Method

1 GCGb . Enter

a. Dependent Variable: ROA b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,512a ,263 ,239 .9095984

a. Predictors: (Constant), GCG b. Dependent Variable: ROA


(4)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 9,134 1 9,134 11,040 ,002b

Residual 25,648 31 ,827

Total 34,782 32

a. Dependent Variable: ROA b. Predictors: (Constant), GCG

\

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 3,777 ,580 6,514 ,000

GCG -1,146 ,345 -,512 -3,323 ,002

a. Dependent Variable: ROA

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value .670316 2.630682 1.923727 .5342566 33

Std. Predicted Value -2,346 1,323 ,000 1,000 33

Standard Error of Predicted

Value ,158 ,409 ,215 ,065 33

Adjusted Predicted Value .596849 2.606502 1.925676 .5372645 33

Residual -2.0701547 1.8088789 0,E-7 .8952731 33

Std. Residual -2,276 1,989 ,000 ,984 33

Stud. Residual -2,312 2,020 -,001 1,013 33

Deleted Residual -2.1362560 1.8665173 -.0019492 .9484752 33

Stud. Deleted Residual -2,500 2,133 -,001 1,042 33

Mahal. Distance ,001 5,504 ,970 1,294 33

Cook's Distance ,000 ,167 ,030 ,037 33

Centered Leverage Value ,000 ,172 ,030 ,040 33


(5)

4)

Variabel Dependen ROE

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables Removed

Method

1 GCGb . Enter

a. Dependent Variable: LN_ROE b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,182a ,033 -,064 1,42157

a. Predictors: (Constant), GCG b. Dependent Variable: LN_ROE

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression ,692 1 ,692 ,342 ,571b

Residual 20,208 10 2,021

Total 20,900 11

a. Dependent Variable: LN_ROE b. Predictors: (Constant), GCG

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,682 1,740 ,392 ,703

GCG ,657 1,123 ,182 ,585 ,571


(6)

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 1,3387 2,2783 1,6708 ,25076 12

Std. Predicted Value -1,324 2,423 ,000 1,000 12

Standard Error of Predicted

Value ,410 1,117 ,547 ,202 12

Adjusted Predicted Value ,9856 2,0998 1,6006 ,28525 12

Residual -2,51402 2,41765 ,00000 1,35541 12

Std. Residual -1,768 1,701 ,000 ,953 12

Stud. Residual -1,871 1,782 ,018 1,024 12

Deleted Residual -2,81514 2,65360 ,07024 1,58347 12

Stud. Deleted Residual -2,202 2,046 ,012 1,116 12

Mahal. Distance ,000 5,869 ,917 1,655 12

Cook's Distance ,011 ,317 ,089 ,098 12

Centered Leverage Value ,000 ,534 ,083 ,150 12


Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

1 75 95

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2014

7 83 73

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2011.

0 2 13

PEKEU PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2011.

0 4 14

PENDAHULUAN PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2011.

0 3 12

PENUTUP PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2011.

0 2 53

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP TARIF PAJAK EFEKTIF (STUDI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2014)

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Keagenan - Pengaruh Penerapan Tata Kelola Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 0 22

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP TARIF PAJAK EFEKTIF (STUDI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2014)

0 0 16

PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 - 2011 - repository perpustakaan

0 0 14