Sumber Data Penelitian Alat dan Tekhnik Pengumpulan Data

3.4 Sumber Data Penelitian

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan yang selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain Lofland dalam Moleong, 2004:157. Sumber data dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer, berupa informasi dari pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan atau objek penelitian mengenai Bagaimanakah cara sosialisasi kepada masyarakat tentang label halal resmi dari LPPOM MUI, Bagaimanakah peran LPPOM MUI dalam pengawasan label halal yang beredar di pasaran, Informasi tersebut melalui Informan. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian Moleong 2004:132. Informan yang dimaksud di sini adalah pihak-pihak yang dapat memberikan informasi yang terkait dengan permasalahan atau objek penelitian Bagaimanakah cara sosialisasi kepada masyarakat tentang label halal resmi dari LPPOM MUI, Bagaimanakah peran LPPOM MUI dalam pengawasan label halal yang beredar di pasaran. Informan yang dimaksud di sini adalah pihak dari LPPOM MUI Semarang yang berwenang terkait masalah tersebut. 2. Data sekunder, data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa dokumen. Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala bentuk catatan tentang berbagai macam peristiwa atau keadaan di masa lalu yang memiliki nilai atau arti penting dan dapat berfungsi sebagai data penunjang dalam penelitian ini. Dokumen yang dimaksud berupa buku, catatan wawancara, dan rekaman yang digunakan sewaktu peneliti mengadakan penelitian mengenai Bagaimanakah cara sosialisasi kepada masyarakat tentang label halal resmi dari LPPOM MUI, Bagaimanakah peran LPPOM MUI dalam pengawasan label halal yang beredar di pasaran.

3.5 Alat dan Tekhnik Pengumpulan Data

Dalam penelitian skripsi ini nantinya penulis akan menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : 1. Pengamatan Observasi Metode ini dipakai untuk mendapat data melalui kegiatan melihat, mendengar dan penginderaan lainnya yang mungkin dilakukan guna memperoleh data atau informasi yang diperlukan. Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka pengumpulan data dengan cara mengamati fenomena mengenai peran LPPOM MUI terkait peredaran berbagai jenis label halal pada produk makanan yang beredar di pasaran. Dari hasil observasi inilah yang kemudian dapat diambil kesimpulan atas apa yang telah diamati oleh peneliti akan dapat digunakan sebagai pembanding antara hasil wawancara dan kuesioner dengan hasil pengamatan apakah ada kesesuaian atau tidak. 2. Wawancara Interview Wawancara adalah “percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong 2009 : 186”. Dalam penelitian ini menggunakan alat pengumpul data yang berupa pedoman wawancara yaitu instrumen yang berbentuk pertanyaan yang ditujukan kepada pihak atau staf LPPOM MUI Semarang. Untuk memperoleh informasi yang sedekat-dekatnya dan subjek-objeknya dalam melakukan wawancara harus saling bekerjasama, saling menghargai, saling mempercayai, saling memberi dan menerima. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara antara lain : 1 Mengadakan pembicaraan-pembicaraan yang ramah tamah pada permulaan wawancara. 2 Mengemukakan tujuan dari penelitian dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh pemberi informasi. 3 Peneliti tidak boleh memperlihatkan sikap yang tergesa-gesa. 4 Mengadakan pencatatan pada setiap hasil jawaban yang diberikan kepada informan Sutrisno Hadi 2002 : 221. Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara, antara lain: 1 Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. 2 Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Arikunto, 2006: 155

3.6 Keabsahan Data