2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karakteristik dan Zonasi Ikan Laut Dalam Laut dalam adalah bagian dari lingkungan bahari yang terletak di bawah
kedalaman yang dapat diterangi sinar matahari di laut terbuka dan lebih dalam dari paparan benua 200 m. Beberapa pembagian daerah zonasi laut dalam
telah diajukan oleh banyak ilmuwan, namun sampai saat ini belum ada yang dapat diterima secara universal. Penyebab utamanya adalah kurangnya informasi
ekologi tentang laut dalam tersebut. Pembagian daerah laut dalam pada umumnya dilakukan dengan membagi kolom air secara sederhana berdasarkan perubahan
kedalaman, perubahan suhu, atau keduanya. Selain itu juga ada yang mencirikan berdasarkan salinitas atau berdasarkan intensitas cahaya. Cara lainnya yang biasa
digunakan adalah membagi laut dalam menjadi beberapa zona berdasarkan kelimpahan, penyebaran distribusi, dan asosiasi spesies. Cara pembagian
menurut Hedgpeth 1957 telah dipakai secara luas diantara para biologiawan selama 20 tahun
Nybakken 1992 .
Laut dibagi secara vertikal berdasarkan intensitas cahaya menjadi tiga zona, yaitu eufotik, disfotik, dan afotik.
Zona eufotik adalah zona yang masih terdapat cahaya yang memungkinkan berlangsungnya fotosintesis pada kedalaman
0-150 m. Zona disfotik terdapat di bawah zona eufotik, disini cahaya sudah
terlampau redup untuk berlangsungnya fotosintesis, berkisar pada kedalaman 150-1000 m.
Zona afotik adalah zona paling bawah yang merupakan zona gelap gulita sepanjang masa, terdapat pada kedalaman di bawah 1000 m. Tumbuhan
hanya terdapat pada zona eufotik, sedangkan hewan ditemukan pada setiap zona Nontji 1987.
P erairan tropik zona afotik dimulai dari kedalaman yang lebih
dalam ~600 m daripada di perairan beriklim sedang ~100 m Nybakken 1992
. Berdasarkan asosiasi ma
k hluk hidup terhadap lingkungan, laut dibagi
menjadi dua zona, yaitu zona bentik berasosiasi dengan dasar dan zona pelagik berasosiasi dengan kolom air. Pencirian zona juga berdasarkan intensitas
cahaya dan dibagi menjadi zona fotik ada cahaya dan zona afotik tidak ada cahaya
Nybakken 1992 . Pembagian zona dapat dilihat pada Tabel 1.
Formatted: Font: Not Bold Formatted: Font: Not Bold
Deleted: Deleted: Nybakken 1988
Deleted: zona Deleted: zona
Deleted: zona Deleted:
Deleted: Deleted: .
Deleted: Deleted: .
Deleted: Nybakken 1988 menjelaskan bahwa di p
Deleted:
Deleted: Nybakken 1988
Tabel 1. Karakteristik lingkungan laut beriklim sedang dan tropik
Zona Karakteristik
Epipelagik 0-
1 00 atau
200 m
Mesopelagik 100 atau
200-1000 m
Batipelagik dan lebih dalam sekitar 1000
m sampai dasar Bentik dangkal
air di atas dasar Bentik dalam
air sepanjang dasar
Intensitas cahaya
Cukup untuk fotosintesis
Zona twiligth Secara esensial tidak
ada cahaya Ada bagian yang
dapat cahaya Secara esensial tidak
ada cahaya dari atas
Persediaan makanan
Terjadi produktivitas
primer Sedikit atau
tidak ada produktivitas
primer, organisme
migrasi ke atas untuk
makan atau menunggu
makanan jatuh
Sedikit atau tidak ada produktivitas primer,
organisme migrasi ke atas untuk makan
atau menunggu makanan jatuh
Terjadi produktivitas
primer Tidak ada
produktivitas primer kecuali kemosintesis;
organisme menunggu makanan jatuh dari
atasnya
Suhu Biasanya
sekitar 28-10
o
C; kadang-
kadang mendekati
o
C di musim
dingin Biasanya
sekitar 15-5
o
C Biasanya antara
5
o
C dan 2
o
C; biasanya turun sampai 1
o
C atau kurang di bawah
4000 m Biasanya sekitar
30-10
o
C Biasanya antara
15
o
C dan -2
o
C; biasanya turun
sampai 1
o
C atau kurang di bawah
4000 m
Salinitas Biasanya
sekitar 37 -32 ‰
Biasanya sekitar
35-34,5 ‰; air tengah
dari lintang tinggi
memiliki salinitas
lebih kecil Biasanya sekitar
35-34,5 ‰ dan sekitar 34,52 ‰ di
bawah 4000 m Biasanya antara
40-30 ‰ dengan run off
air tawar Biasanya sekitar
35-34,5 ‰ dan sekitar 34,52 ‰ di
bawah 4000 m
Kandungan oksigen
Biasanya sekitar
7-3,5 ‰ Biasanya
sekitar 5-4 ‰,
dengan nilai lebih kecil
dari 1 pada oksigen
minimum Biasanya sekitar
6-5 ‰ Biasanya sekitar
7-3,5 ‰, dengan beberapa super
saturasi dan daerah anoksik
Biasanya sekitar 6-4 ‰, dengan
mendekati kondisi anoksi
k pada daerah
oksigen minimum dan di
daerah terisolasi
Kandungan nutrisi
f os
f at
di lingkungan
pelagik dan karbon
organik di lingkungan
bentik Biasanya
sekitar 0-30 mgm
3
; tinggi di
daerah upwelling
Biasanya sekitar
30-90 mgm
3
tinggi di daerah
upwelling Biasanya sekitar
90 mgm
3
Biasanya tinggi di sedimen bentik
dangkal Biasanya rendah di
sedimen bentik dalam, tapi tinggi di
bawah daerah upwelling
Sumber : Pipkin et al. 1987 diacu dalam Nybakken 19 92
Berdasarkan penelitian yang intensif dan lama dari para ilmuwan terhadap kondisi lingkungan laut dalam, secara umum dapat disimpulkan bahwa pada
kedalaman berapapun di laut dalam, faktor-faktor kimia dan fisika lingkungan hidup laut dalam bersifat sangat konstan selama periode waktu yang panjang
Nybakken 1992 .
Zona-zona laut dan klasifikasi lingkungan laut menurut Hedgpeth 1957 diacu dalam Nybakken 1992 dapat dilihat pada Tabel 2 dan
Gambar 1.
Formatted Formatted
Formatted Table Formatted
Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Deleted: ¶
Deleted: Deleted: 1
Deleted: Deleted:
Deleted: …
Deleted: - Deleted:
Deleted: Deleted: .
Deleted: Salinitas
Deleted: ¶ Deleted: ;… ….
Deleted: ;… ….
Deleted: ¶
Deleted: k…basin
... [ 17] ... [ 5]
... [ 10] ... [ 8]
... [ 4]
... [ 20]
... [ 33] ... [ 35]
... [ 15]
... [ 22] ... [ 7]
... [ 13]
... [ 23] ... [ 14]
... [ 34]
... [ 39] ... [ 19]
... [ 40] ... [ 6]
... [ 12]
... [ 16]
... [ 31]
... [ 38] ... [ 32]
... [ 18]
... [ 44] ... [ 9]
... [ 45] ... [ 21]
... [ 30]
... [ 46] ... [ 11]
... [ 36]
... [ 47] ... [ 37]
... [ 24]
... [ 48] ... [ 25]
... [ 49] ... [ 26]
... [ 50] ... [ 27]
... [ 41] ... [ 42]
... [ 28]
... [ 43] ... [ 29]
Tabel 2. Zona-zona laut
Cahaya Zona Pelagik
Kisaran Kedalaman m
Zona Bentik Kisaran
Kedalaman m Ada fotik
Epipelagik atau eufotik
0-200 Paparan benua
atau sublitoral 0-200
Tidak ada Afotik
Mesopelagik Batipelagik ?
Abisal pelagik ? Hadal pelagik
200-1000 1000-4000
4000-6000 6000-10.000
Batial Abisal
Hadal 200-4000
4000-6000 6000-10.000
Sumber: Hedgpeth, 1957 diacu dalam Nybakken 1992
; Catatan : ? = Berubah-ubah
Gambar 1. Klasifikasi lingkungan laut menurut Hedgpeth 1957 Diagram Marshall 1971 menggambarkan hubungan makhluk hidup
oseanik dengan kehidupan laut dalam, serta beberapa faktor seperti tingkat migrasi diurnal Diurnal Vertical Migration
DVM pada zona mesopelagik, biomassa plankton, cahaya dan suhu pada perairan hangat. Zona mesopelagik
diwakili oleh ikan lentera Myctophidae; zona batipelagik diwakili oleh ikan pemancing, ikan pemancing adalah jenis ikan laut dalam yang memiliki alat
penarik perhatian mangsanya sehingga mangsa mendekati ikan pemancing Davis 1991; zona bentopelagik diwakili oleh ikan ekor tikus Grenadier, Macrouridae
Formatted: I ndent: First line: 0 pt Formatted: Font: Not Bold
Formatted: Font: Not Bold Formatted: Font: Not Bold
Formatted: Centered, Line spacing: single
Formatted: Font: Not Bold Formatted Table
Formatted: Font: Not Bold Formatted: Font: Not Bold
Formatted: Font: Not Bold Formatted: Font: Not Bold
Formatted: Font: Not Bold Formatted: Font: Not Bold
Formatted: Centered Formatted: Left
Formatted: Left Formatted: Centered
Formatted: English U.K.
Formatted: English U.K. Formatted: English U.K.
Formatted: Font: I talic Deleted: .
Deleted: . Deleted: .
Deleted: . Deleted: .
Deleted: . Deleted: .
Deleted: . Deleted: .
Deleted: Nybakken 1988 Deleted: Klasifikasi lingkungan laut
menurut Hedgpeth 1957 Nybakken 1988.¶
tersebut disajikan dalam Gambar 1.
Deleted: ¶ ¶
¶
Deleted: ,
dan ikan Holosaurus; dan zona bentik oleh ikan Bathymicrops. Diagram tersebut disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Klasifikasi lingkungan laut menurut Marshall 1971 2.2. Kondisi Fisik dan Kimia Laut Dalam
Kondisi kimia dan fisik laut dalam yang mempengaruhi sedikit banyak organisme laut dalam antara lain meliputi oksigen, nutrien, suhu, salinitas, cahaya
dan tekanan. Kondisi kimia dan fisik lingkungan hidup pada kedalaman berapa pun di laut dalam, akan bersifat konstan selama periode waktu yang
panjang Nybakken 1992
. Kadar oksigen di laut dalam tidak secara drastis menurun karena respirasi
organisme laut dalam dan tidak adanya penambahan oksigen dari massa air permukaan. Hal ini disebabkan kepadatan organisme laut dalam sangat rendah.
Zona oksigen minimum terletak antara kedalaman 500-1000 m dengan kadar
oksigen diperkirakan kurang dari 0,5 mll. Hal ini terutama disebabkan tidak adanya penukaran massa air laut dalam dengan massa air kaya oksigen dari massa
air permukaan seperti halnya pada kedalaman kurang dari 500 meter dan kepadatan organisme sangat tinggi yang membutuhkan respirasi. Pada kedalaman
lebih dari 1000 m kepadatan organisme sangat rendah sehingga kadar oksigen tidak menurun
Nybakken 1992 . Penurunan kadar oksigen dari kedalaman
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Font: Not Bold, Swedish
Sweden
Formatted: Font: Not Bold, Swedish Sweden
Formatted: Space After: 0 pt Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden Deleted:
Deleted: Nybakken 1988
Deleted: Oksigen akan menurun sekitar 20 meter di atas dasar laut dalam dan di
dekat dasar kepadatan organisme laut dalam paling tinggi Nybakken 1988.
Deleted: eter Deleted: iter
Deleted: eter Deleted: Nybakken 1988
20-50 m sampai demersal terjadi di Samudera Hindia dengan penurunan kadar
oksigen dari 4,0 mll menjadi 3,6 mll. Kandungan oksigen di zona demersal mendekati batas oksigen yang masih mampu ditoleransi oleh hewan Brunn 1957
diacu dalam Hed g
peth 1957. Laut dalam yang terletak sangat jauh dari zona fotosintesis dan tidak
berlangsung produksi primer, kecuali daerah-daerah tertentu dimana terdapat bakteri kemosintetik. Dengan demikian semua organisme penghuni laut dalam
pada akhirnya bergantung pada pakan yang diproduksi di tempat lain yang dapat berlangsungnya fotosintesis. Pakan ini kemudian diangkut atau terangkut ke laut
dalam. Bahan-bahan yang secara potensial dapat digunakan sebagai pakan sampai di laut dalam karena tenggelam dari air permukaan. Mengingat populasi
organisme di lapisan atas laut dalam sangat padat, sangat kecil kemungkinan bahwa masih ada pakan yang tenggelam hingga mencapai dasar laut dalam
sehingga kepadatan organisme penghuni laut dalam sangat rendah Nybakken
1992 .
Beberapa ikan mesopelagik sangat jarang atau tidak pernah mencari makanan di dekat permukaan air karena suhu di permukaan lebih tinggi daripada
suhu di mesopelagik. Hewan-hewan mesopelagik bergantung pada makanan dari zona epipelagik. Dengan demikian, semakin dalam suatu organisme hidup,
semakin sedikit pakan yang tersedia. Pada kedalaman 100-700 m, jumlah spesies yang hidup menurun drastis Brunn 1957 diacu dalam Hed
g peth 1957.
Pakan dari sisa-sisa tubuh hewan dan tumbuhan yang tidak tercernakan, seperti kitin, kayu dan selulosa yang sampai di dasar akan diserang oleh bakteri.
Bakteri oksida mengubah sekitar 60-70 karbon organik menjadi karbon dioksida, sementara 30-40 dari karbon organik dijadikan substansi sel bakteri
protoplasma bakteri yang utamanya mengandung protein dan lemak yang akan digunakan sebagai sumber makanan hewan laut dalam. Banyak hewan-hewan
laut dalam, seperti protozoa, buttom grazers, filter feeders dan pemakan lumpur memakan bakteri. Dengan demikian bakteri dalam sedimen dasar laut melimpah
dan merupakan pakan berbagai macam organisme yang lebih besar. Bahkan kelimpahan organisme pemakan bakteri di laut dalam lebih besar daripada
organisme pelagik. Sumber pakan lain yang potensial adalah bahan-bahan
Deleted: Deleted:
Deleted: eter
Deleted: Nybakken 1988
Deleted: eter
organik yang larut atau berbentuk koloid dan bahan-bahan yang berasal dari plankton dan berbentuk gelatin =”salju bahari”
Nybakken 1992 .
Daerah termoklin merupakan daerah peralihan yang terletak diantara massa air-permukaan dengan massa air-dalam. Di bawah daerah termoklin, massa
air lebih dingin dan jauh lebih homogen dibandingkan dengan massa air termoklin dan massa air di atas daerah termoklin. Ditinjau dari sudut ekologi, tidak
didapatkan perubahan suhu air dalam jangka waktu panjang baik ketika terjadi perubahan suhu musiman maupun tahunan. Tidak didapatkan perubahan suhu
musiman maupun tahunan Nybakken 1992
. Pada zona batipelagik suhu dapat mencapai 10
°C dengan persediaan makanan yang jauh lebih sedikit daripada zona diatasnya. Pada zona abisopelagik suhu dapat mencapai 4
°C Brunn 1957 diacu dalam Hed
g peth 19
57 . Pada kedalaman 1000 m, suhu menurun hingga
mencapai 4-8 °C, sedangkan pada kedalaman 1000-4000 m suhu dapat mencapai
2-5 °C Marshall 1971.
Hewan-hewan laut dalam memiliki suhu tubuh mendekati suhu lingkungan sehingga menyebabkan metabolisme hewan-hewan ini juga rendah. Pergerakan
dan pertumbuhan mereka juga lambat, sedikit bereproduksi dan berumur lebih panjang daripada hewan pelagik dan hewan air tawar. Rendahnya rata-rata
metabolisme disebabkan
minimnya ketersediaan makanan. Keuntungan dari rendahnya suhu lingkungan adalah dapat meningkatkan densitas air. Hewan yang
hidup di laut dalam memiliki tubuh yang densitasnya mendekati densitas lingkungan laut dalam sehingga mereka tidak perlu menghabiskan banyak energi
untuk bertahan hidup Karleskint 1988. Tekanan air laut naik 1 atm 10
5
pascal setiap kedalaman bertambah 10 m. Tekanan laut dalam bervariasi dari 20 atm pada shelf-slope break sampai lebih
dari 1000 atm pada bagian palung. Tekanan hidrostatik memegang peranan penting dalam distribusi penyebaran organisme. Tekanan sangat berpengaruh
terhadap proses-proses fisiologis dan biokimia seperti protein dan lipid pada sel. Hewan-hewan laut dalam mampu mengadaptasikan struktur dan fungsi proteinnya
secara khusus sehingga dapat bertahan hidup. Hewan-hewan laut dalam mati pada saat ditangkap disebabkan karena perubahan
tekanan atmosfer
Nybakken 1992 .
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden Deleted: Nybakken 1988
Deleted: Nybakken 1988
Deleted: 66 Deleted: eter
Deleted: eter Deleted: .
Deleted: menunjukkan
Deleted: Tekanan ikan laut dalam dapat mencapai 200-600 atm.
Deleted: suhu Deleted: .
Deleted: Tidak ada bukti bahwa bentuk tubuh hewan akan berubah ketika tekanan
berkurang dan tidak ada peristiwa peledakan explosive effect
Deleted: Nybakken 1988
2.3. Adaptasi Ikan Laut Dalam Langkanya pakan di laut dalam menyebabkan hewan laut dalam melakukan
pergerakan vertikal pada malam hari dan kembali turun pada pagi hari. Predator besar melakukan migrasi vertikal secara rutin untuk memangsa organisme yang
lebih kecil. Oleh karena itu hewan laut dalam beradaptasi dengan cara tidak memiliki tubuh yang besar, mulut yang dipenuhi dengan gigi, perut yang lebar,
ekor yang kecil dan rahang yang besar sehingga dapat memakan makanan yang berukuran jauh lebih besar dari tubuh mereka sendiri Karleskint 1988.
Kelompok invertebrata tertentu, khususnya A
mfipoda, I
sopoda, dan beberapa C
opepoda berukuran jauh lebih besar daripada kerabat-kerabat mereka dari perairan bahari dangkal. Ukuran membesar dengan meningkatnya kedalaman
dikenal dengan istilah gigantisme abisal. Ada dua teori tentang gigantisme abisal, yaitu teori yang pertama adalah tekanan-tekanan hidrostatik yang tinggi
mengakibatkan kelainan-kelainan pada metabolisme hewan dan teori kedua ,
adalah kombinasi suhu rendah dan langkanya pakan akan mengurangi laju pertumbuhan. Laju pertumbuhan akan memperpanjang tingkat kedewasaan
hewan laut dalam sehingga ukurannya menjadi lebih
besar Nybakken 1992
. Salah satu contohnya, yaitu cumi-cumi raksasa spesies Architeuthis yang dapat
mencapai ukuran 9-16 m dengan tentakel yang dapat mencapai lebih dari 12 m Karleskint 1988.
Keadaan lingkungan laut dalam dipercaya dapat tetap stabil selama 100 juta tahun sehingga organisme yang hidup di dalamnya hanya mengalami
sedikit perubahan. Pada tahun 1864 di Norwegia ditemukan lili laut raksasa pada kedalaman laut 540 m. Spesies sejenis telah diketahui dari fosil berumur
120 juta tahun. Kemudian pada tahun 1870 ditemukan bulu babi merah dari laut Atlantik Utara. Genus ini telah diketahui sebelumnya hanya dari fosil berumur
100 juta tahun yang ditemukan di karang kapur putih di Dover, Inggris. Selanjutnya pada tahun 1903 ditemukan hewan yang disebut vampire squid dari
ordo Vampyromorpha. Vampire squid memiliki selaput diantara tentakelnya, berwarna gelap dan merupakan kelompok moluska peralihan antara octopus
dengan cumi-cumi. Hewan ini serupa dengan fosil yang tercatat sekitar 100 juta tahun yang lalu Karleskint 1988.
Formatted: Font: Not Bold, Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Font: Not Bold, Swedish
Sweden
Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Swedish Sweden
Deleted: a Deleted: i
Deleted: k
Deleted: yang Deleted: Nybakken 1988
Deleted: dengan Deleted: eter
Deleted: eter
Deleted: eter
Deleted: Deleted: yang merupakan
Kegiatan reproduksi di laut dalam tidak mengikuti suatu pola berkala tetapi berlangsung sepanjang tahun tanpa adanya puncak musiman. Ada dua pola
umum pada proses reproduksi hewan laut dalam ,
yaitu 1 stadium-stadium awal kehidupan organisme berlangsung dalam bagian perairan yang terang di dekat
permukaan air. Kemudian organisme usia muda ini bermigrasi menuju
kedalaman yang biasa dihuni oleh organisme dewasa dan disini
hewan laut dalam tumbuh
dewasa; 2 migrasi tidak berlangsung, tetapi stadium usia muda berlangsung pada tempat yang dihuni para organisme dewasa
Nybakken 1992 .
Umumnya ikan dan Decapoda penghuni zona mesopelagik berumur pendek. Ikan-ikan dari famili Myctophidae dan Gonostomatidae menjadi dewasa
kelamin pada umur satu sampai tiga tahun dan mereka hidup tidak melebihi dua sampai empat tahun.
C rusta
c ea penghuni zona batipelagik dan abisal pelagik
hidup antara dua sampai tujuh kali lebih lama daripada C
rusta c
ea penghuni zona mesopelagik. Suhu rendah dan langkanya pakan dalam zona batipelagik dan
abisal pelagik menurunkan laju pertumbuhan dan menunda permulaan dewasa kelamin. Dengan demikian jangka hidup organisme ini lebih panjang. Daur
reproduksi ikan mesopelagik dari famili Myctophidae dan Stomiatoidea bersifat musiman. Ikan-ikan ini memijah pada musim panas dan musim semi. Ikan-ikan
muda dari kedua famili ini tidak mengadakan migrasi vertikal tetapi ikan dewasa melakukannya
Nybakken 1992 .
Fertilisasi berlangsung secara internal dimana ikan betina akan mengeluarkan telurnya di laut dalam. Telur yang telah dibuahi akan mengapung
ke permukaan air dimana tempat ditemukannya makanan berupa C
opepoda muda dan plankton kecil. Selama pertumbuhan ikan muda, induk betina akan
mencarikan makanan dan induk jantan akan menempel dengan cara menggigit snout dan dagu induk betina. Setelah ikan muda dewasa, mereka akan kembali ke
laut dalam Karleskint 1988. Hewan
laut dalam terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu hewan yang tidak bermigrasi vertikal dan hewan yang bermigrasi vertikal. Hewan yang tidak
bermigrasi vertikal antara lain ikan Cyclothone, Sternoptyx, C
rusta ce
a dari ordo Mysidacea, beberapa jenis udang Sergestidae, Penaeidae dan udang-udang
C aridae, beb
e rapa
C rusta
c ea dari ordo Euphausiacea dan Amphipoda, beberapa
Formatted: Finnish
Formatted: Finnish Formatted: Finnish
Formatted: Finnish Formatted: Finnish
Formatted: Finnish Formatted: Finnish
Formatted: Finnish Formatted: Finnish
Formatted: Finnish Deleted: ,
Deleted: ke
Deleted: Nybakken 1988
Deleted: K Deleted: s
Deleted: k Deleted: s
Deleted: . Deleted: Nybakken 1988
Deleted: c
Deleted: Ikan Deleted: k
Deleted: se Deleted: n
Deleted: n Deleted: K
Deleted: k Deleted: s
cumi-cumi Cephalopoda serta Cnidaria dan hewan yang bermigrasi vertikal diurnal antara lain sebagian besar ikan mesopelagik Myctophidae,
Gonostomatidae serta
sebagian besar
Euphausiacea dan
Decapoda. Hewan-hewan ini terdapat
pada kedalaman melebihi 450 m di bawah permukaan
laut pada siang hari dan pada malam hari mengadakan migrasi mendekati permukaan laut
Nybakken 1992 .
2.4. Klasifikasi dan
D eskripsi
Ikan Laut Dalam Identifikasi
beberapa ikan laut dalam yang tertangkap dilakukan oleh pihak Balai Riset Perikanan Laut BRPL, Departemen Kelautan dan Perikanan
DKP dan Universitas Hokaido, Jepang. 1 Antigonia capros
Klasifikasi Antigonia capros Eschmeyer 2006: Kingdom :
Animalia Filum
: Chordata Kelas
: Actinopterygii
Ordo :
Zeiformes Famili
: Caproidae Genus
: Antigonia Lowe 1843 Spesies :
Antigonia capros Ogilby 1910
Antigonia capros tersebar
mulai dari Samudera Atlantik bagian timur
Perancis sampai Namibia meliputi Azores dan Madeira, Samudera Atlantik bagian barat Inggris, USA dan Meksiko sampai Uruguai, Samudera Pasifik
meliputi Hawai, dan Jepang. Ikan ini h
idup di laut demersal pada kedalaman 50-900 m.
Antigonia capros memiliki ciri-
ciri morfologis , yaitu
memiliki jari-jari keras
pada sirip dorsal sebanyak 9 buah dan jari-jari lemahnya 27-30 buah
, sedangkan
j ari-jari keras pada sirip anal sebanyak 3 buah dan jari-jari lemahnya
24-28 buah. Ikan ini juga memiliki g
ill rakers selaput insang pada gill arch
pertama pendek dan terpisah dengan baik. Ikan ini memiliki panjang total
maksimum tubuhnya adalah 30,5 cm dan berat tubuh maksimum mencapai 170 kg. Antigonia capros dapat mencapai umur 1,4–4,4 tahun.
Antigonia capros diperdagangkan namun dalam jumlah yang sedikit.
Ikan ini dinyatakan aman
untuk dikonsumsi harmless serta tidak terdaftar dalam International Union for
Formatted: Font: Not Bold, Swedish Sweden
Formatted: Font: Not Bold, Swedish Sweden
Formatted: Font: Not Bold, Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Font: Not Bold
Formatted: Font: Not Bold
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Font: Not I talic,
Portuguese Brazil
Formatted: Font: Not I talic Formatted: Portuguese Brazil
Deleted: di Deleted: eter
Deleted: Nybakken 1988 Deleted: Deskripsi dan Identifikasi
Deleted: Identifikasi
Deleted: dan Identifikasi Deleted: Ikan
Deleted: di Deleted: H
Deleted: Ciri- Deleted: nya adalah
Deleted: pada sirip dorsal Deleted: .
Deleted: J Deleted: G
Deleted: Ikan ini Deleted: Antigonia capros
Deleted: IUCN
the Conservation of Nature and Natural Resources IUCN
red list yang menunjukkan bahwa ikan ini tidak termasuk dalam hewan yang dilindungi atau
dikonservasi. 2 Antigonia rubicunda
Klasifikasi Antigonia rubicunda Eschmeyer 2006: Kingdom :
Animalia Filum
: Chordata Kelas
: Actinopterygii
Ordo :
Zeiformes Famili
: Caproidae Genus
: Antigonia Lowe 1843 Spesies :
Antigonia rubicunda Ogilby 1910
Antigonia rubicunda mempunyai nama Inggris, yaitu roseate boarfish.
Ikan ini hidup di perairan batidemersal daerah suptropik dengan kedalaman 125- 340 m dan tersebar mulai dari Okinawa Trough, Indonesia, tropical Australia, d
an New Zealand.
Ikan jantan Antigonia rubicunda
mencapai panjang
total maksimum
tubuhnya adalah 10,6 cm. Ikan ini dinyatakan aman untuk dikonsumsi
harmless serta tidak terdaftar dalam IUCN red list yang menunjukkan bahwa ikan ini tidak termasuk dalam hewan yang dilindungi atau dikonservasi.
3 Caelorinchus smithi Klasifikasi Caelorinchus smithi Eschmeyer 2006:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Actinopterygii Ordo
: Gadiformes
Famili : Macrouridae
Sub Famili : Macrourinae
Genus : Caelorinchus
Spesies : Caelorinchus smithi
Caelorinchus smithi hidup tersebar mulai dari Laut Mediteranian dan
timur Laut Atlantik, sebelah selatan di sekitar Cape Verde dan sebelah timur di sekitar teluk Guinea dan barat laut Atlantik
, yaitu Kanada. Ikan ini mencapai
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted
Formatted Formatted
Formatted
Formatted Formatted
Formatted Deleted:
Deleted: dan Identifikasi
Deleted: Ikan Deleted:
Deleted: an Deleted: Hidup.
Deleted: mempunyai Deleted:
Deleted: Ikan jantan
Deleted: dan Identifikasi
Deleted: Ikan ini Deleted: ,
... [ 52] ... [ 55]
... [ 60] ... [ 59]
... [ 53]
... [ 73] ... [ 57]
... [ 56] ... [ 58]
... [ 75] ... [ 54]
... [ 76] ... [ 61]
... [ 77] ... [ 74]
... [ 78] ... [ 70]
... [ 72] ... [ 71]
... [ 80] ... [ 62]
... [ 81] ... [ 63]
... [ 82] ... [ 79]
... [ 83] ... [ 65]
... [ 84] ... [ 66]
... [ 85] ... [ 67]
... [ 64]
... [ 86] ... [ 68]
... [ 87] ... [ 69]
panjang total maksimum sebesar 48 cm ikan jantan dan dapat mencapai umur 8 tahun. Ikan ini hidup di daerah bentopelagik pada kedalaman laut 90-1250 m.
Ikan ini diperdagangkan namun dalam jumlah yang sedikit. Caelorinchus smithi
m emiliki fekunditas rendah atau waktu penggandaan populasi minimum 4,5-14
tahun. Ikan ini memiliki c
iri-ciri morfologi , yaitu
tidak memiliki jari-jari keras sirip dorsal dan sirip anal, mata besar, moncong pendek dan cukup tajam
, g aris
samping lateral disokong oleh tulang, punggung kepala kuat Makanan
Caelorinchus smithi bervariasi dari organisme bentik, seperti
P olychaeta,
G astropoda,
C ephalopoda, kelompok
C rustacea
C opepoda,
G ammarian,
I sopoda,
C umacean,
N atantia dan ikan.
Caelorinchus smithi dinyatakan aman untuk
dikonsumsi harmless dan tidak terdaftar dalam IUCN red list yang menunjukkan bahwa ikan ini tidak termasuk dalam hewan yang dilindungi atau dikonservasi.
4 Coryphaenoides sp. Klasifikasi Coryphaenoides sp. Eschmeyer 2006:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Actinopterygii Ordo
: Gadiformes
Famili : Macrouridae
Genus : Coryphaenoides sp.
Coryphaenoides sp.
termasuk famili Macrouridae mempunyai nama Inggris, yaitu Rattails, Grenadirs Gloerfelt dan Kailola 1984 diacu dalam Fanany
2005. Ikan ini
hidup di daerah batidemersal pada kedalaman antara 150-3700 m serta tidak melakukan migrasi dan tersebar mulai dari Samudera Pasifik bagian
utara, Jepang bagian utara sampai L
aut Okhotsk, Laut Bering dan utara Oregon. Coryphaenoides
sp. memiliki fekunditas atau waktu penggandaan populasi sedang
antara 1,4-14 tahun. J
enis Coryphaenoides acroleptis memiliki fekunditas sangat rendah
, yaitu lebih dari 14 tahun.
Ikan ini memiliki c iri-ciri morfolog
i, yaitu kepala besar, ekor panjang dan seperti sabuk, meruncing hingga menjadi satu titik.
Coryphaenoides sp.
mempunyai dua sirip dorsal, yang pertama pendek dan tinggi, yang kedua panjang, bersambung hingga ujung ekor, sirip anal serupa dengan
sirip dorsal yang kedua, memiliki jari-jari sirip 5-17 sirip ventral, sirip kaudal
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted
Formatted Formatted
Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Deleted: M…C…nya adalah ….…
Deleted: nya …p Deleted: g
Deleted: c Deleted: c
Deleted: c Deleted: g
Deleted: i Deleted: c
Deleted: N Deleted: Ikan ini
Deleted: dan Identifikasi
Deleted: Ikan yang Deleted: Coryphaenoides sp.
Deleted: …l Deleted: Ika ini … Untuk j
Deleted: C…inya adalah…Biasanya Deleted: kaudal
... [ 93] ... [ 91]
... [ 104]
... [ 108] ... [ 90]
... [ 94]
... [ 110] ... [ 97]
... [ 111] ... [ 89]
... [ 112] ... [ 95]
... [ 113] ... [ 105]
... [ 107] ... [ 106]
... [ 92]
... [ 98] ... [ 96]
... [ 116] ... [ 99]
... [ 117] ... [ 100]
... [ 118] ... [ 101]
... [ 119] ... [ 102]
... [ 109] ... [ 103]
... [ 121] ... [ 114]
... [ 122] ... [ 115]
... [ 123] ... [ 120]
biasanya tidak ada. Coryphaenoides acroleptis memiliki moncong berbentuk bundar dan tajam serta kuat.
Ikan ini memiliki b entuk mulut terminal sampai
inferior, gigi lengkap, biasanya ada sungut di bagian dagu, mata besar , s
isik nya
biasanya tajam, ditutupi oleh duri-duri kecil. Grenadirs memiliki rasa yang mild ringan dan aroma yang harum gurih serta lebih manis dari ikan
C od.
Ikan ini memiliki b
erat berkisar antara 1,75-2,75 kg dengan panjang berkisar antara 61-76 cm Perkins 1992 diacu dalam Fanany 2005.
Daging Grenadirs
berwarna putih, tipis dan berjonjot berlapis. Makanan utama Coryphaenoides
sp. adalah berupa ikan kecil, udang,
A mphipoda dan
C ephalopoda.
Pembekuan G
renadir s
yang hati-hati dapat memberikan daging yang kualitasnya bagus Perkins 1992 diacu dalam Fanany 2005.
Coryphaenoides sp. dinyatakan aman untuk dikonsumsi harmless serta tidak terdaftar dalam IUCN red list yang
menunjukkan bahwa ikan ini tidak termasuk dalam hewan yang dilindungi atau dikonservasi.
5 Diretmoides pauciradiatus Klasifikasi Diretmoides pauciradiatus
Eschmeyer 2006:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Actinopterygii Ordo
: Beryciformes
Famili : Diretmidae
Genus : Diretmoides
Spesies : Diretmoides pauciradiatus
Diretmoides pauciradiatus tersebar mulai dari Samudera Atlantik bagian
timur Guinea B
issau sampai Angola, Atlantik bagian barat Florida bagian timur, T
eluk Brazil, dan Carribean dan Brazil bagian utara, Samudera Hindia Mozambik, Madagaskar, dan Australia bagian barat, Samudera Pasifik
Indonesia, Laut Cina Selatan, pegunungan Palau-Kyushu. Ikan ini memiliki
c iri-ciri morfologi
, yaitu jari-jari lemah pada sirip dorsal sebanyak 24-26 dan
jari-jari lemah pada sirip anal sebanyak 18-21. Ikan jantan dapat mencapai panjang total maksimum sebesar 37 cm. Hidup di lingkungan batipelagik pada
kedalaman 0-600 m. Ikan ini ketika muda hidup di daerah mesopelagik dan
Formatted Formatted
Formatted Formatted: French France
Formatted
Formatted: French France Formatted
Formatted: French France Formatted: French France
Formatted: French France Formatted: French France
Formatted: French France
Formatted Formatted: French France
Formatted: Font: Not Bold, French France
Formatted: French France
Formatted Formatted: French France
Formatted Formatted: Font: Not Bold, French
France
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: French France
Formatted: French France Deleted: B
Deleted: . S Deleted: ikan ini
Deleted: c…B Deleted: nya
Deleted: nya Deleted: nya
Deleted: a Deleted: c
Deleted: Deleted: g
Deleted: Deleted:
Deleted: dan Identifikasi
Deleted: Ikan ini …b…t…C…nya adalah …eter….…
... [ 125]
... [ 128]
... [ 129] ... [ 127]
... [ 126]
... [ 130] ... [ 124]
... [ 132] ... [ 131]
... [ 133]
ketika dewasa dapat hidup di daerah bentopelagik yang mencapai kedalaman 1000 m. Makanannya berupa plankton, seperti halnya anggota famili lainnya.
Ikan ini dinyatakan aman untuk dikonsumsi harmless serta tidak terdaftar dalam IUCN red list yang menunjukkan bahwa ikan ini tidak termasuk dalam hewan
yang dilindungi atau dikonservasi. 6 Diretmoides veriginae
Klasifikasi Diretmoides veriginae Eschmeyer 2006: Kingdom :
Animalia Filum
: Chordata Kelas
: Actinopterygii
Ordo :
Beryciformes Famili
: Diretmidae Genus
: Diretmoides Spesies :
Diretmoides veriginae Diretmoides veriginae
tersebar mulai dari Samudera Hindia bagian timur Mentawai sampai Andaman
, dan Samudera Pasifik bagian barat Timor dan
Laut Cina Selatan. Habitat ikan ini di daerah batipelagik pada
kedalaman 340-1300 m. Ikan jantan dapat mencapai panjang maksimum sebesar 23,3 cm.
Ikan ini dinyatakan aman untuk dikonsumsi harmless serta tidak terdaftar dalam IUCN red list yang menunjukkan bahwa ikan ini tidak termasuk dalam hewan
yang dilindungi atau dikonservasi. 7 Lamprogrammus niger
Klasifikasi Lamprogrammus niger Eschmeyer 2006: Kingdom :
Animalia Filum
: Chordata Kelas
: Actinopterygii
Ordo :
Ophidiiformes Famili
: Ophidiidae Genus
: Lamprogrammus Spesies :
Lamprogrammus niger
Alcock 1891
Lamprogrammus niger tersebar mulai dari daerah beriklim tropik sampai
daerah subtropik. Ikan ini
hidup di perairan batipelagik pada kedalaman
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Font: Not Bold,
Portuguese Brazil
Formatted: Font: Not Bold, Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: French France Formatted: Font: Not Bold, German
Germany
Formatted: Font: Not Bold, German Germany
Formatted: German Germany Formatted: German Germany
Field Code Changed Field Code Changed
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Deleted: . Deleted: eter
Deleted: dan Identifikasi
Deleted: Ikan ini Deleted: ,
Deleted: eter
Deleted: ¶ Deleted: ¶
Deleted: dan Identifikasi
Deleted: Ikan jenis ini
741–2000 m. Ikan ini memiliki fekunditas sedang dimana waktu memijah atau penggandaan populasi minimum 1,4-4,4 tahun.
Lamprogrammus niger
memiliki
c iri-ciri morfologi
, yaitu jari-jari lemah sirip dorsal 105–115 buah dan jari-jari
lemah sirip anal 84–91 buah. Ikan ini dinyatakan aman untuk dikonsumsi harmless serta tidak terdaftar dalam IUCN red list yang menunjukkan bahwa
ikan ini tidak termasuk dalam hewan yang dilindungi atau dikonservasi. 8 Neoscopelus microchir
Klasifikasi Neoscopelus microchir Eschmeyer 2006: Kingdom :
Animalia Filum
: Chordata Kelas
: Actinopterygii
Ordo :
Myctophiformes Famili
: Neoscopelidae Genus
: Neoscopelus Johnson 1863 Spesies :
Neoscopelus microchir Matsubara 1943
Ikan ini tersebar dari Samudera Atlantik bagian timur mulai dari M a
ro ko
sampai Sahara bagian barat, Samudera Atlantik bagian barat mulai dari Selat
F lorida sampai Pulau Virgin, Samudera Hindia bagian barat mulai dari Laut
Arab sampai Natal, Afrika Selatan, Pasifik bagian barat mulai dari Jepang bagian selatan sampai timur laut New Zealand. Ikan ini hidup di daerah batipelagik pada
kedalaman laut 250-700 m. Ikan ini memiliki c
iri-ciri morfologi, yaitu panjang maksimum
total tubuhnya 30,5 cm ikan jantan, memiliki jari-jari lemah sirip
dorsal 12-13 buah dan jari-jari lemah sirip anal 11-13 buah. Ikan ini memiliki fekunditas sedang dimana waktu memijah atau penggandaan populasi minimum
1,4-4,4 tahun. Ikan ini dinyatakan aman untuk dikonsumsi harmless serta tidak terdaftar dalam IUCN red list yang menunjukkan bahwa ikan ini tidak termasuk
dalam hewan yang dilindungi atau dikonservasi. 9 Setarches guentheri
Klasifikasi Setarches guentheri Eschmeyer 2006: Kingdom :
Animalia Filum
: Chordata Kelas
: Actinopterygii
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Font: Not Bold,
Portuguese Brazil
Formatted: Font: Not Bold, Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Font: Not Bold, Portuguese Brazil
Formatted: Font: Not Bold, Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Deleted: C
Deleted: nya Deleted: memiliki
Deleted: dan Identifikasi
Deleted: o Deleted: cco
Deleted: f
Deleted: C Deleted: nya
Deleted: nya adalah
Deleted: dan Identifikasi
Ordo :
Scorpaeniformes Famili
: Setarchidae Genus
: Setarches Spesies :
Setarches guentheri Setarches guentheri
hidup di dasar laut pada kedalaman150-732 m dan
tersebar mulai dari Samudera Atlantik bagian timur Maroko, Madeira, dan Cape Verde sampai Afrika Selatan, Samudera Atlantik bagian barat USA sampai
Brazil, Samudera Indo-Pasifik Barat Tanzania sampai Afrika bagian
selatan, India, Sri Lanka sampai Teluk Bengal, Laut Andaman, Jepang bagian utara, F
u ji,
dan Hawaii, Filipina bagian selatan, Indonesia, dan Australia bagian barat, dan Samudera Pasifik bagian timur Chili. Habitat ikan ini di daerah bersuhu
5,5-13 °C. Setarches guentheri melakukan migrasi vertikal pada malam hari
untuk mencari makan di daerah pelagik. Lambung ikan ini berisi C
rusta c
ea dari Famili Oplophoridae, Genus Oplophorus sp., dan
A mphipoda. Ikan ini memiliki
fekunditas rendah atau waktu penggandaan populasi minimum 4,5-14 tahun. Ikan ini memiliki ciri-ciri morfologis antara lain memiliki jari-jari keras sirip
dorsal 11-13 buah dan jari-jari lemah sirip dorsal 9-11 buah ,
s edangkan jari-jari
keras sirip anal sebanyak 3 buah dan jari-jari lemah sirip anal 4-6 buah. Linea lateralis
terputus tertutup oleh sisik membran yang tipis, biasanya hilang pada saat penangkapan. Ikan ini memiliki duri preopercular yang kedua
berkembang baik, sub equal atau lebih panjang daripada duri preopercular yang pertama dan ketiga.
Setarches guentheri m
emiliki sisik pada bagian pektoral
sebanyak 20-25 buah dan jumlahnya berbeda-beda pada masing-masing ikan bergantung pada daerah hidupnya. Contohnya untuk ikan Setarches guentheri
yang ditemukan di Hawaii memiliki 21 sisik pe k
toral, 22 sisik, dan 23 sisik pada ikan yang ditemukan di Samudera Atlantik bagian timur dan Samudera Atlantik
bagian barat. Ikan ini diperdagangkan namun dalam jumlah yang sedikit. Ikan ini dinyatakan aman untuk dikonsumsi harmless serta tidak terdaftar dalam IUCN
red list yang menunjukkan bahwa ikan ini tidak termasuk dalam hewan yang
dilindungi atau dikonservasi.
Formatted: German Germany Formatted: German Germany
Formatted: German Germany Formatted: German Germany
Formatted: German Germany Formatted: German Germany
Formatted: German Germany Formatted: German Germany
Formatted: German Germany Formatted: German Germany
Formatted: German Germany Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Font: I talic, Portuguese
Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Deleted: ¶
Deleted: Ikan Deleted: yang lunak
Deleted: Deleted:
Deleted: i Deleted: k
Deleted: s Deleted: a
Deleted: . Deleted: S
Deleted: M Deleted: pectoral
Deleted: c Deleted: memiliki
10 Zenopsis conchifer Klasifikasi Zenopsis conchifer Eschmeyer 2006:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Actinopterygii Ordo
: Zeiformes
Famili : Zeidae Dories
Genus : Zenopsis
Spesies : Zenopsis conchifer
Lowe 1852 Zenopsis conchifer
hidup di daerah mesopelagik pada kedalaman 50-600 m
dan tersebar mulai dari Samudera Hindia bagian barat
seperti Somalia dan India sampai dengan Afrika Selatan kecuali di Laut Merah, Samudera Atlantik bagian
timur seperti Teluk Biscay sampai Afrika Selatan, Samudera Atlantik bagian barat seperti Pulau Sable, Kanada sampai Carolina Selatan, Amerika Serikat sampai
Argentina, juga Indonesia tetapi tidak di Samudera Pasifik. Ikan ini sering ditemukan di perairan dasar atau daerah pertengahan dengan substrat berlumpur.
Zenopsis conchifer memiliki ciri-ciri morfologi, yaitu jari-jari keras sirip dorsal
berjumlah 9-10 buah, jari-jari lemah sirip dorsal berjumlah 24-26 buah, jari-jari keras sirip anal berjumlah 3 buah dan jari-jari lemah sirip anal berjumlah
24-26 buah. Ikan ini memiliki panjang total maksimum
tubunya adalah 80 cm
ikan jantan. Tubuh berwarna perak dengan bintik agak kehitaman dari bagian lateral, di bawah tubuh dan sedikit di bagian atas serta berakhir di bagian sirip
dada. Makanannya berupa ikan dan cumi-cumi. Ikan ini dinyatakan aman untuk dikonsumsi harmless serta tidak terdaftar dalam IUCN red list yang
menunjukkan bahwa ikan ini tidak termasuk dalam hewan yang dilindungi atau dikonservasi.
2.5. Ekstraksi Senyawa Bioaktif Ekstraksi adalah pemisahan suatu komponen dengan menggunakan pelarut
Austin 1986 diacu dalam Kustiariyah 2006. Pelarut yang digunakan pada ekstraksi
b ergantung dari sifat komponen yang akan diisolasi. Salah satu sifat
penting dalam pemilihan pelarut adalah sifat polaritas bahan. Polaritas bahan harus sama dengan polaritas pelarut agar bahan dapat larut pada pelarut yang
Formatted: Font: Not Bold, Portuguese Brazil
Formatted: Font: Not Bold, Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Space Before: 0 pt
Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Font: Not Bold,
Portuguese Brazil
Formatted: Font: Not Bold, Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Swedish Sweden Deleted: dan Identifikasi
Deleted: meter Deleted: barat
Deleted: t
digunakan. Metode ekstraksi yang digunakan bergantung pada beberapa faktor, antara lain tujuan ekstraksi, skala ekstraksi, sifat-sifat komponen yang akan
diekstraksi ,
dan sifat-sifat pelarut yang akan digunakan Hougton dan Raman 1998. Prinsip metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut organik adalah
bahan yang akan diekstrak kontak langsung dengan pelarut pada waktu tertentu, kemudian diikuti dengan pemisahan bahan yang telah diekstrak. Semakin besar
konstanta dielektrik, maka semakin polar pelarut tersebut. Beberapa pelarut dan sifat-sifat fisiknya dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Beberapa jenis pelarut dan sifat-sifat
fisiknya
Pelarut Titik Didih
°C Titik Beku
°C Konstanta Dielektrik
Heksana 68
-94 1,8
Siklo heksan a
81 6,5
2,0 Toluen
1,1 -95
2,4 Dietil eter
35 -116
4,3 Kloroform
61 -64
4,8 Etil
a setat
77 -84
6,0 Aseton
56 -95
20,7 Etanol
78 -117
24,3 Metanol
65 -98
32,6 Air
100 80,2
Sumber : Nur dan Adijuwana 1989
M etode ekstraksi menjadi dua, yaitu ekstraksi sederhana dan ekstraksi
khusus Harborne 1987.
Ekstraksi sederhana terdiri atas : 1 maserasi yaitu metode ekstraksi dengan cara merendam sampel dengan pelarut
dengan atau tanpa pengadukan; 2 perkolasi yaitu metode ekstraksi secara berkesinambungan;
3 reperkolasi yaitu perkolasi dimana hasil perkolasi digunakan untuk melarutkan sampel di dalam perkolator sampai senyawa kimianya terlarutkan;
4 evakolasi yaitu perkolasi dengan pengurangan tekanan udara; 5 diakolasi yaitu perkolasi dengan penambahan tekanan udara.
Ekstraksi khusus terdiri atas: 1 sokletasi yaitu metode ekstraksi secara berkesinambungan untuk melarutkan
sampel kering dengan menggunakan pelarut yang bervariasi;
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Deleted: A
... [ 162] ... [ 150]
... [ 147]
... [ 151] ... [ 148]
... [ 152] ... [ 149]
... [ 142]
... [ 187] ... [ 143]
... [ 188] ... [ 144]
... [ 189] ... [ 145]
... [ 190] ... [ 146]
... [ 191] ... [ 158]
... [ 192] ... [ 159]
... [ 193] ... [ 160]
... [ 194] ... [ 161]
... [ 195] ... [ 179]
... [ 196] ... [ 180]
... [ 181] ... [ 182]
... [ 183] ... [ 163]
... [ 184] ... [ 164]
... [ 185] ... [ 165]
... [ 186] ... [ 166]
... [ 153]
... [ 167] ... [ 154]
... [ 168] ... [ 155]
... [ 169] ... [ 156]
... [ 170] ... [ 157]
... [ 171] ... [ 134]
... [ 172] ... [ 135]
... [ 173] ... [ 136]
... [ 174] ... [ 137]
... [ 175] ... [ 138]
... [ 176] ... [ 139]
... [ 177] ... [ 140]
... [ 178] ... [ 141]
2 arus balik yaitu metode ekstraksi secara berkesinambungan dimana sampel dan pelarut saling bertemu melalui gerakan aliran yang berlawanan;
3 ultrasonik yaitu ekstraksi dengan menggunakan alat yang menghasilkan frekuensi bunyi getaran antara 25–100 kHz.
Hasil ekstrak yang diperoleh akan b
ergantung pada beberapa faktor, yaitu kondisi alamiah senyawa tersebut, metode ekstraksi yang digunakan, ukuran
partikel sampel, kondisi dan waktu penyimpanan, lama waktu ekstraksi dan perbandingan jumlah pelarut terhadap jumlah sampel Naczk dan Shahidi 1991
diacu dalam Jamaludin 2005. Beberapa penelitian telah berhasil mengekstraksi senyawa steroid dengan
menggunakan metode yang berbeda. Metode ekstraksi dengan maserasi bertingkat berhasil diterapkan untuk mengekstraksi steroid teripang gama
Meydia 2006
dimana steroid larut dalam etil asetat dan metanol, sedangkan Ikhsan 2006 berhasil menerapkan metode yang sama untuk mengekstraksi steroid ikan laut
dalam dengan pelarut kloroform dan etil asetat. Bahti et al. 1985 mengekstraksi steroid dari daun kamboja dengan pelarut metanol menggunakan metode soxhlet.
2.6. Steroid
Steroid merupakan salah satu dari bahan bioaktif yang terdapat pada
makhluk hidup. Steroid merupakan terpenoid yang memiliki karakteristik
4 cincin karbon yang menentukan jenis dari steroid tersebut. Semua hormon
steroid berasal dari kolesterol yang mengandung 27 atom karbon dan memiliki titik lebur 150-151
°C. Steroid berstruktur inti perhidrosiklopentanofenantrena yang terbagi atas tiga cincin sikloheksana. Inti ini terdiri atas cincin A, B, C
dan D. Cincin A, B dan C berfusi secara non-linear seperti susunan fenantrena. Cincin siklopentana cincin D berfusi pada cincin C Poedjiadi 1994. Rumus
bangun inti steroid ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3. Rumus bangun steroid Gorog dan Szasz 1978
Formatted: I ndent: Left: 0 pt
Formatted: Font: Not Bold Formatted: Font: Not Bold
Deleted: Deleted:
Deleted: t
Deleted: Meydia 2005
Deleted: ¶
Pada inti tersebut seringkali terikat gugus metil pada atom C-10 R1 dan atom C-13 R2 dan berbagai rantai samping yang terikat pada atom C-17 R3.
Berdasarkan rantai samping R3 dapat dibedakan inti steroid kolestan, stigmastan merupakan inti dari sterol-sterol, kolan merupakan inti dari asam-asam
empedu dan spirostan merupakan inti dari steroid
sapogenin Gorog dan Szasz 1978. Gambar struk
t ur tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Struktur inti kolestan, stigmastan dan spirostan Gorog dan Szas 1978
. Steroid sebagai hormon terdapat dalam jumlah yang terbatas mempunyai
karakteristik tertentu Martin 1979 diacu dalam Alwir 2001,
yaitu: 1
Substitusi oksigen pada atom C-3, suatu sifat khas steroid alam. 2
Substitusi gugus metil angular pada atom C-10 dan C-13 yang dikenal dengan atom C-18 dan C-19 berturut-turut, kecuali pada senyawa steroid dengan
cincin A berbentuk benzenoid seperti pada kelompok estrogen. 3
Kemungkinan substitusi gugus alifatik R pada atom C-17. Substitusi ini memberikan dasar pembagian senyawa steroid sebagai berikut:
a Golongan sterol, yaitu rantai cabang terdiri atas 8, 9 atau 10 atom C
sehingga jumlah seluruh atom C menjadi 27, 28 atau 29 buah. Senyawaini
Formatted: Left, I ndent: First line: 0 pt, Space Before: 6 pt, After: 0 pt,
Tabs: 99 pt, Left
Formatted: Space Before: 6 pt, After: 0 pt
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Numbered + Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, … + Start
at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 18 pt + Tab after: 36 pt + I ndent at:
36 pt
Deleted: steroid
Deleted: z
Deleted: Deleted: .¶
Deleted:
disebut steroid C
27
, C
28
, C
29
. Rogers et al. 2001 melaporkan bahwa
s terol
merupakan steroid yang mengandung kelompok hidroksil -OH pada rantai C-3 dan rantai alifatik pada C-17. Sterol
dibagi menjadi 3 kelompok utama
, yaitu 1 sterol yang tidak mempunyai ikatan
metil disebut 4-desmetilsterol; 2 sterol yang mempunyai 1 ikatan metil
pada atom
C-4 disebut 4-monometilsterol, dan
sterol yang mempunyai 2 ikatan metil pada atom C-4 disebut 4-4-dimetilsterol
. Sebagian besar sterol tidak
mempunyai ikatan metil pada atom C-4. Kandungan sterol jenis
4-monometilsterol dan 4-4-dimetilsterol
dapat lebih dari 40 dari total kandungan steroid.
b Golongan asam empedu, yaitu rantai cabang terdiri atas 5 atom C sehingga
jumlah seluruh atom C menjadi 24 buah. Senyawa ini disebut steroid C
24
. c
Golongan hormon adrenokortikosteroid, yakni rantai cabang terdiri atas 2 atom C sehingga jumlah seluruh atom C menjadi 21 buah, senyawanya
disebut C
21.
d Golongan progesteron, yaitu rantai cabang terdiri atas 2 atom C sama
dengan golongan hormon adrenokortikosteroid. Progesteron merupakan hormon kelamin betina yang menjaga kehamilan, diproduksi oleh korpus
luteum dan plasenta. e
Golongan estrogen, yaitu tidak mempunyai rantai cabang. Termasuk senyawa steroid C
19
. Estrogen merupakan hormon kelamin betina, diproduksi oleh ovarium, plasenta dan korteks adrenalis. Terdapat tiga
tipe hormon dalam kelompok ini, yaitu estron, e s
tradiol dan estriol. f
Golongan androgen, yaitu tidak mempunyai rantai cabang pada atom C
17
, dan kadang-kadang tidak mempunyai gugus metil angular pada atom C
10
. Senyawa ini disebut steroid C
19
dan C
18
. Contohny a
testosteron .
Senyawa steroid di alam terdapat pada hewan, tanaman tingkat tinggi, bahkan terdapat pula pada beberapa tanaman tingkat rendah seperti jamur fungi.
Sekitar 100.000 steroid alami dan sintetik telah diketahui. Pada hewan dapat dijumpai antara lain sebagai hormon korteks adrenal contohnya kortikosteron,
asam empedu contohnya asam kolat, dan hormon kelamin contohnya androgen estrogen
dan progesteron Harborne 1987.
T estosteron berperan dalam
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Bullets and Numbering
Formatted: I ndent: Left: 17.85 pt, Hanging: 17.85 pt, Numbered +
Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 18 pt + Tab after: 36 pt + I ndent at: 36 pt
Formatted: I ndent: First line: 18 pt
Formatted: Font: 10 pt Formatted: I ndent: First line: 26.95
pt
Deleted: Deleted: S
Deleted: yang masuk ke dalam kelompok
Deleted: yang disubstitusi dari atom Deleted: .
Deleted: Kelompok yang kedua mempunyai kelompok metil pada atom
C-4 dan disebut 4-monometilsterol dan 4,4-dimetilsterol
Deleted: ini Deleted: Rogers et al. 2001
Deleted: s
Deleted: yang Deleted: merupakan hormon kelamin
jantan, diproduksi oleh testis, dan dalam jumlah yang lebih kecil oleh korteks
adrenalis dan ovarium.¶
Deleted: dan Deleted: Hormon steroid dibentuk dari
jaringan tertentu di dalam tubuh dan dibagi ke dalam dua kelas yaitu hormon
adrenal dan hormon seks testosteron, estrogen dan progesteron. Antara ketiga
hormon seks ini saling berhubungan, t
pengaturan perilaku seksual jantan, sedangkan estrogen dan progesteron berperan dalam pengaturan perilaku seksual betina Lehninger 1982.
Testosteron merupakan hormon kelamin jantan yang diproduksi oleh testis, dan diproduksi oleh korteks adrenalis dan ovarium dalam jumlah yang
relatif kecil. Bahan dasar untuk biosintesis testosteron ialah kolesterol Ganiswara 1995. Biosintesis pembentukan testosteron dari kolesterol dapat
dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Biosintesis pembentukan testosteron dari kolesterol King 2005
Testosteron disintesis dari pre k
ursor utamanya, yaitu kolesterol C
27
. Pada tahap awal kolesterol dikonversi menjadi
Δ
5-
pregnenolon C
21
yang merupakan senyawa antara dalam sintesis semua hormon steroid.
Δ
5-
pregnenolon ini diubah langsung menjadi progesteron atau 17 -estradiol dengan deh
i droepiandrosteron
DHEA sebagai perantara. Selanjutnya progesteron diubah menjadi testosteron C
19
, yang merupakan produk utama sekresi sel Leydig pada testis dan mengalami konversi menjadi dehydroepiandrosteron sebelum terikat oleh reseptor
androgen Litwack dan Schmidt 2002 diacu dalam Kustiariyah 2006. Respon biologis dari suatu organ target terhadap suatu hormon ditentukan
oleh beberapa faktor diantaranya konsentrasi hormon, konsentrasi reseptor dan afinitas dari interaksi hormon-reseptor. Fungsi reseptor adalah untuk mengenal
Formatted: I ndent: First line: 0 pt Formatted: Font: 12 pt
Formatted: Font: 12 pt Formatted: Centered, Space Before:
6 pt, Tabs: Not at 27 pt
Formatted: Space Before: 6 pt Formatted: Font: 12 pt, Swedish
Sweden
Formatted: Not Superscript Subscript
Formatted: Font: 12 pt Formatted: I ndent: First line: 28.35
pt, Tabs: Not at 27 pt
Deleted:
suatu hormon tertentu diantara banyak molekul yang ditemukan dalam waktu tertentu dan setelah berikatan dengan hormonnya akan memberikan tanda-tanda
yang dihasilkan oleh suatu respon biologis. Umumnya hormon ada dalam sirkulasi darah dengan konsentrasi yang sangat rendah Schunack et al. 1990
diacu dalam Kustiariyah 2006. Hormon steroid memiliki molekul yang berukuran kecil sekitar 300 Da
sehingga dapat masuk ke seluruh sel, tetapi hanya sel-sel sasaran yang memiliki reseptor khusus yang dapat mengikat hormon. Testosteron dalam sirkulasi darah
dapat diubah menjadi dihidrotestosteron dan estradiol sehingga efek akhir androgen merupakan gabungan efek testosteron, dihidrotestosteron dan estradiol.
Testosteron bukan merupakan bentuk aktif hormon androgen. Di prostat dan vesikula seminalis, 90 testosteron diubah oleh enzim 5
α-reduktase menjadi dihidrotestosteron DHT yang lebih aktif. Testosteron atau DHT berikatan
dengan reseptor di sitoplasma, tetapi ikatan DHT-reseptor 10 kali lebih kuat dibandingkan dengan testosteron-reseptor. Kompleks steroid-reseptor ini
mengalami modifikasi dan translokasi ke dalam nukleus dan berikatan dengan tempat ikatan spesifik pada kromosom Hal ini menyebabkan peningkatan sintesis
RNA spesifik dan selanjutnya peningkatan sintesis protein Ganiswara 1995. Produksi testosteron pada laki-laki normal ialah 2,5-10 mghari, sedangkan
pada perempuan hanya 0,23 mghari. Waktu paruh testosteron dalam tubuh
manusia sangat singkat berkisar antara 10-20 menit. Testosteron sebagai hormon steroid dapat dijadikan bahan aktif aprodisiaka pada laki-laki dan mempunyai sifat
diuretik. Aprodisiaka adalah bahan, baik berupa obat ataupun makanan yang dapat meningkatkan
kemampuan seksual atau merangsang libido
. Diuretik
artinya dapat mempercepat pembentukan urin Ganiswarna 1995. Aprodisiaka dari senyawa alami digunakan sebagai bahan baku untuk produksi “viagra alami”.
Sterol merupakan salah satu bahan baku yang digunakan dalam produk ”viagra alami”. Sterol dapat memberikan keseimbangan hormon seks pada laki-laki
. Selain itu juga
pada perempuan dapat meningkatkan kesuburan dan memperbaiki
masalah m e
nop a
use Anonim 2006
b
. Sterol berdasarkan asalnya dibagi menjadi 4 golongan, yaitu zoosterol dari hewan, fitosterol dari tumbuhan, mikosterol
Formatted: Font color: Red, Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Swedish Sweden
Deleted: Testosteron merupakan steroid yang mengandung 19 atom karbon.
Deleted: gairah Deleted:
Wikipedia 2004.
Deleted: dan perempuan. Deleted: wanita
Deleted: o Deleted: o
Deleted: 2005
dari jamur, dan maristerol dari binatang Manitto 1981 diacu dalam Hegiono 1994.
Salah satu hormon testosteron sintetik adalah 17 α-metiltestosteron yang
memiliki titik leleh 189-193°C Aldrich 1993. Steroid sintetik ini banyak digunakan untuk
sediaan androgen pada pemberian oral untuk memperkuat potensi androgenik
. Akan tetapi sediaan bentuk alkil ini toksik terhadap hepar
Ganiswara 1995. Penelitian Riani et al. 2005 menunjukkan adanya kerusakan
pada hati, limpa dan bursa fabricius ayam yang diberi hormon 17
α-metiltestosteron. Selain testosteron, juga beredar androgen sintetik yang banyak dikonsumsi para olahragawan yang berfungsi untuk meningkatkan
kekuatan dan massa otot. Pemberian androgen sintetik ini pada masa anak dapat merangsang penutupan epifise tulang sehingga individu menjadi lebih pendek,
sedangkan pada perempuan yang fungsi hormonalnya normal akan menimbulkan perubahan seperti pada anak laki-laki masa pubertas efek maskulinisasi
Ganiswarna 1995. Testosteron sebagai hormon steroid merupakan hormon yang bersifat
anabolik dan androgenik. Dari kedua sifat itu yang lebih menonjol adalah sifat androgenik karena sangat berpengaruh pada pertumbuhan organ reproduksi, organ
seksual sekunder dan kelenjar aksesoris kelamin, sedangkan untuk sifat anabolik berpengaruh pada pertumbuhan j
a ringan dan sel-sel seperti otot, eritrosi
t serta
pertumbuhan tulang Ganiswara 1995. Kadar hormon testosteron pada laki-laki menurun seiring dengan pertambahan usia. Pemberian testosteron pada la
k i-laki
lanjut usia juga dapat meningkatkan kekuatan otot karena pemberian testosteron dapat meningkatkan sintesis protein otot rangka Urban et al. 1995 diacu dalam
Kustiariyah 2006. Sebagian masyarakat Banten mengkonsumsi ikan Satyrichtys welchii
sebagai obat kuat sebelum pergi melaut Suman 200 5
. M
asyarakat di Cina sejak lama telah memanfaatkan kandungan steroid dari teripang sebagai makanan yang
dapat dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan sebagai obat kuat Cannon dan Silver 1986
.
Formatted: Swedish Sweden
Formatted: I ndent: First line: 28.35 pt, Space Before: 0 pt, Tabs: Not at
9 pt + 396.85 pt
Deleted:
Deleted: obat kuat Deleted:
Deleted: Deleted: Bahkan di beberapa negara
maju peredaran steroid sintetik tersebut sudah mulai dibatasi karena diduga
bersifat karsinogenik.
Deleted: Hormon steroid memiliki molekul yang berukuran kecil sekitar 300
Da sehingga dapat masuk ke seluruh sel, tetapi hanya sel-sel sasaran yang
memiliki reseptor khusus yang dapat mengikat hormon, yang selanjutnya akan
terjadi síntesis protein baru. Steroid dihasilkan oleh testis, ovarium, korteks
adrenales dan placenta Martin 1979. Respon biologis dari suatu organ target
terhadap suatu hormon ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya konsentrasi
hormon, konsentrasi receptor dan afinitas dari interaksi hormon receptor. Fungsi
receptor adalahuntuk mengenal suatu hormon tertentu diantara banyak molekul
yang ditemukan dalam waktu tertentu dan estela berikatan dengan hormonnya akan
memberikan tanda-tanda yang dihasilkan oleh suatu respon biologis. Umumnya
hormon ada dalam sirkulasi darah dengan konsentrasi yang sangat rendah
Schunack et al. 1990 diacu dalam Kustiariyah 2006. ¶
Deleted: , Deleted: e
Deleted: s Deleted: e
Deleted: et al Deleted: 5
Deleted: Cannon dan Silver 1986 mencatat bahwa m
2.7. Taurin Taurin adalah asam amino nonesensial yang mengandung sulfur, tetapi
tidak termasuk kelompok protein karena tidak memiliki gugus karboksil -COOH
yang diperlukan untuk membentuk ikatan peptida. Taurin sebagian kecil membentuk
di atau tripeptida dengan berat molekul rendah Sturman 1988 diacu dalam Yulfitrin 2003. Taurin ditemukan dalam beberapa organ tubuh manusia,
mamalia dan hewan laut. Kadar taurin tinggi pada sel
otak , jantung dan otot
mamalia Yancey 2005. Hewan laut yang sering dikonsumsi manusia, seperti
kerang, siput, ikan, cumi -cumi
, dan tiram mengandung lebih banyak taurin dibandingkan mamalia Ruessheim 2000 diacu dalam Yulfitrin 2003. Taurin
dalam tanaman terdapat dalam jumlah yang terbatas, hanya ditemukan dalam alga merah Ruessheim 2000 diacu dalam Yulfitrin 2003. Kandungan taurin pada
beberapa produk perikanan dan peternakan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Kandungan taurin pada produk perikanan dan peternakan
Sumber : Okuzumi dan Fujii
2000
Kemampuan dari ikan untuk mensintesis taurin bergantung dari spesies itu sendiri dan kemungkinan dipengaruhi oleh stadia perkembangan ikan
Martinez et al. 2004. Ikan karnivor mengkonsumsi sejumlah besar taurin yang tersedia pada jaringan tubuh ikan yang dimangsanya Huxtable 1992 diacu dalam
Martinez et al. 2005. Taurin dalam cumi-cumi disintesis dari dalam tubuhnya dan diperoleh dari makanan Okuzumi dan Fujii 2000.
Taurin ada dalam jumlah banyak dalam Air Susu Ibu ASI. Tingginya
kadar taurin dalam ASI diasumsikan dengan pentingnya peran sebagai faktor pertumbuhan bayi
.
Taurin adalah asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses
Produk perikanan mg100g
Oyster 1178 Gurita 871
Scallop 669
Cumi-cumi Jepang 364
Hati sapi 45
Skipjack 3
Formatted: Font: Not Bold Formatted: Tabs: Not at 9 pt +
396.85 pt
Formatted: Font: Not Bold Formatted: Justified, I ndent: Left:
0 pt, First line: 0 pt, Space Before: 0 pt, Tabs: 9 pt, Left
Formatted: Font: 10 pt Formatted
Formatted Formatted
Formatted
Formatted: Font: Not Bold Formatted
Formatted: Font: Not Bold Formatted
Formatted: Finnish Formatted
Formatted: Font: 10 pt Formatted: Finnish
Formatted Formatted
Formatted: Font: I talic Formatted
Formatted
Formatted: Font: 10 pt Formatted: Font: Not Bold
Formatted: Font: Not Bold
Formatted Formatted: Finnish
Formatted: Finnish Formatted
Deleted: ¶
Deleted: Tubuh manusia dapat mensintesis taurin dari asam amino
sistein dan metionin. Enzim Cysteine Sulfinic Acid Decarboxylase
CSAD, dibantu oleh pyridoxal-5’-phosphate
bentuk koenzim vitamin B6, berperan pada pengubahan sistein menjadi taurin.
Akan tetapi, karena aktivitas enzim
Deleted: Sekitar 10 sulfur dalam
Deleted: , hati, mata, dan otot skeletal Deleted:
www.dkp.go.id .
Deleted: remis, Deleted: ¶
Deleted: Fuji
Deleted: Kemampuan dari ikan untuk
... [ 208] ... [ 200]
... [ 211] ... [ 212]
... [ 201] ... [ 202]
... [ 203] ... [ 204]
... [ 205] ... [ 206]
... [ 207]
... [ 214] ... [ 209]
... [ 210]
... [ 215] ... [ 213]
... [ 216]
maturasi sel otak Fatimah 2005. Taurin atau asam 2-aminoetanasulfonat merupakan salah satu asam amino beta. Atom karbon beta dari gugus sulfonat
berikatan dengan gugus amino, sehingga taurin disebut asam amino sulfonat Martinez et al. 2004
. Molekul taurin disusun oleh atom C, H, O, N dan S dengan rumus molekul C
2
H
7
NO
3
S dan rumus struktur seperti pada Gambar 6
. Berat molekul taurin adalah 125,1422 gmol. Adanya gugus amino dan gugus
sulfonat menjadikan taurin bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan asam dan dapat pula bereaksi dengan basa Chesney 1988 diacu dalam Yulfitrin 2003.
Keasaman atau kebasaan taurin lebih kuat dibanding asam amino yang tidak mempunyai gugus sulfonat atau gugus fosfat. Dalam lingkungan asam, pKa
taurin adalah 1,5 dan dalam keadaan basa pKb taurin mencapai 8,74. O
H ║
│ H
O ─
S ─
C ─ CH
2
║ │ │
O H NH
2
Gambar 6
. Struktur taurin Taurin larut dalam air dengan kelarutan 5-10
g100 ml pada suhu 23 °C,
berwujud kristal yang berwarna putih, dan berbentuk batang dengan titik leleh 300
°C Beer dan
Cookbain 2002 diacu dalam Yulfitrin 2003. Taurin tidak dapat menembus membran sel yang sebagian besar
di susun oleh lipid Ruessheim 2000
diacu dalam Yulfitrin 2003. Tubuh manusia dapat mensintesis taurin dari asam
amino sistein dan metionin selanjutnya menjadi taurin. Sistein dijumpai dalam bentuk sistein dan sistin. Sistin merupakan 2 sistein yang diikat secara kovalen
oleh jembatan disulfida yang dibentuk oleh oksidasi gugus tiol -SH. Skema pembentukan sistin dari sistein dapat dilihat pada Gambar
7 .C. Enzim Cysteine
Sulfinic Acid Decarboxylase CSAD dibantu oleh pyridoxal-5’-phosphate
bentuk koenzim vitamin B6 berperan pada pengubahan sistein menjadi taurin Martinez et al. 2004.
Aktivitas enzim CSAD pada manusia rendah dibandingkan pada hewan sehingga kemampuan manusia untuk mensintesis taurin adalah relatif
rendah. Oleh karena itu, manusia tidak dapat mengharapkan kebutuhan taurin terpenuhi hanya dari hasil sintesis di dalam tubuh. Atas dasar inilah beberapa ahli
mengelompokkan taurin sebagai asam amino semiesensial Siagian 2003.
Formatted
Formatted Formatted
Formatted
Formatted Formatted
Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Formatted Formatted
Deleted: 5. Russheim 2000 diacu Deleted: H
Deleted: Deleted: O
Deleted:
│
Deleted:
│
Deleted: Deleted: N
─ C ─
Deleted: C Deleted: S
Deleted:
─
Deleted: OH Deleted:
│ │ │
Deleted: H H
Deleted: H Deleted: O
Deleted: ¶ Deleted: 5
Deleted: Gambar 2 …… Berat Deleted: ter
... [ 217]
... [ 219] ... [ 221]
... [ 227]
... [ 232] ... [ 222]
... [ 236] ... [ 231]
... [ 224]
... [ 237] ... [ 238]
... [ 223]
... [ 228]
... [ 239] ... [ 220]
... [ 225]
... [ 240] ... [ 235]
... [ 241] ... [ 229]
... [ 234]
... [ 242] ... [ 230]
... [ 243] ... [ 218]
... [ 244] ... [ 226]
... [ 233]
... [ 245]
Tahapan reaksi sintesis taurin bervariasi berdasarkan spesies dan tipe jaringan Chesney 1988 diacu dalam Yulfitrin 2003. Skema
pembentukan taurin dalam metabolisme tubuh
manusia dan mamalia disajikan pada Gambar 7.
Berdasarkan Gambar
7 .A dapat dilihat metionin S-adenosyl diubah oleh
metil transferase dengan aseptor metil membentuk homosistein S-adenosyl. Ketika persediaan metionin rendah dalam tubuh menyebabkan homosistein
mengalami proses remetilasi membentuk metionin dengan bantuan homosistein- metil transferase. Selanjutnya metionin dikonversi menjadi metionin S-adenosyl
kembali oleh S-adenosyl transferase. Ketika proses remetilasi dari homosistein ke metionin berkurang, homosistein berikatan dengan serin membentuk sistationin.
Sama dengan pemutusan ikatan sistationin pada bakteri yang menghasilkan homosistein, reaksinya disebut sintesis- -sistationin dan enzim pengkatalisnya
disebut sistationin- -sintetase. Pada hewan, -sistationase memecah sistationin menjadi sistein dan
α-oxo-butirat. Sistationin dapat dipecah menjadi 2 cara yaitu dengan pemutusan ikatan menghasilkan sistein dan pemutusan ikatan
menghasilkan homosistein yang dilibatkan dalam sintesis metionin Gambar 7
.B Bender 1975.
Enzim -sistationase pada mamalia dapat mengkatalis reaksi
desulphydration cystine yang ditunjukkan pada Gambar 7.C. Reaksinya adalah dengan eliminasi
α- membentuk tiosistein persulfida sistein, piruvat dan amonia. Tiosistein secara spontan kehilangan sulfur untuk menghasilkan sistein.
Ketika sistein ada dalam medium inkubasi dalam jumlah yang layak, sulfur tereduksi membentuk hidrogen sulfida, dan sistein dioksidasi menjadi sistin.
Kehadiran awal beberapa sistein dalam campuran reaksi menyebabkan hilangnya sisa sulfur sampai konsentrasi sistein cukup sebagai produk untuk mengkatalis
penghilangan sulfur tersebut. Ketika sistein sebagai substrat membutuhkan dalil yang cukup bahwa sistin diproduksi karena oksidasi udara yang memperkenankan
reaksi pertama kali terjadi Bender 1975. Asam sistein sulfonat diproduksi oleh aktivitas sistein oksidase menghasilkan sistein. Asam sistein sulfonat dapat
mengalami dekarboksilasi menjadi hipotaurin yang selanjutnya akan teroksidasi menjadi taurin atau oksidasi asam sisteat yang mengalami dekarboksilasi menjadi
taurin. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 7.D.
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Justified, I ndent: First line: 0 pt
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Font: Not I talic
Formatted: Tabs: 18 pt, Left
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Font: Not I talic,
Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden Deleted: Taurin disintesis dari asam
amino esensial metionin melalui sistein. Konversi metionin menjadi sistein dan
selanjutnya menjadi taurin. Sistein dijumpai dalam bentuk sistein dan sistin.
Sistin merupakan 2 sistein yang diikat secara kovalen oleh jembatan disulfida
yang dibentuk oleh oksidasi gugus tiol - SH. Skema pembentukan sistin dari
sistein dapat dilihat pada Gambar 7. Kekurangan asam amino metionin,
sistein, dan vitamin B-6 dapat menyebabkan kekurangan taurin dalam
tubuh Anonim 2003a diacu dalam Yulfitrin 2003.
Deleted: posisi taurin dalam Deleted: 8
Deleted: Berdasarkan Gambar 8 dapat dilihat S-adenosyl methionine
diubah menjadi kelompok metil oleh aceptor metil membentuk S-adenosyl
homocysteine. Persediaan metionin yang rendah dalam tubuh menyebabkan
homocysteine membentuk metionin dengan bantuan enzim methyl transferase
dan kemudian diubah menjadi S- adenosyl methionine kembali oleh S-
adenosyl transferase. Dan ketika kebutuhan metionin telah cukup
homocysteine mengubah serine ke bentuk cystathionine. Pada bakteri homocysteine
diubah menjadi cystathionine dengan memecah yang menghasilkan reaksi -
synthetase dan enzim pengkatalisnya disebut cystathionine- -synthetase. Pada
Deleted: .
... [ 246]
A. Diagram alir b iosintesis
sistein dari
metionin dalam jaringan tubuh mamalia
B. Diagram alir p
eranan sistationin
pada metabolisme sistein
dan metionin
Formatted: Justified, I ndent: First line: 0 pt
Formatted: Finnish Formatted: Left
Formatted: Finnish
Formatted: Finnish Formatted: Finnish
Formatted: Finnish Formatted: Finnish
Formatted: Finnish Formatted: Tabs: Not at 18 pt
Formatted: Finnish Deleted: ¶
¶ ¶
¶ ¶
¶ ¶
¶ ¶
¶ Gambar 7. Pembentukan sistin dari
sistein¶ ¶
¶ ¶
¶
Deleted: B Deleted: sistein
Deleted: metionin
Deleted: P Deleted: cystathionine
Deleted: sistein Deleted: metionin
C. Diagram alir proses desulphydrasi sistin pada -sistationase
D. Diagram alir b
iosintesis taurin dari sistein
Gambar 7. Alur m
etabolisme pembentukan taurin dari konversi metionin
menjadi sistein
pada manusia dan
mamalia Bender 1975.
Taurin berperan penting dalam menjaga kelancaran berbagai proses pada tubuh hewan dan manusia. Lebih dari 50 persen asam amino bebas di
jantung adalah taurin. Taurin memiliki aksi positif terhadap kontraksi otot jantung, yaitu
melalui pengaturan kadar ion kalsium dalam sel. Taurin juga membantu
pergerakan ion kalium, natrium, kalsium, dan magnesium keluar masuk sel yang berperan dalam penghantaran impuls sel saraf sehingga bila ada rangsangan dari
Formatted: Finnish Formatted: Left
Formatted: Left Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: Font: Not I talic, Portuguese Brazil
Formatted: Portuguese Brazil Formatted: Left
Formatted: Portuguese Brazil
Formatted: I ndent: Left: 0 pt, First line: 0 pt, Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: A, B, C, … + Start at: 4 + Alignment: Left + Aligned at:
18 pt + Tab after: 36 pt + I ndent at: 36 pt, Tabs: 0 pt, List tab + Not at
36 pt
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Swedish Sweden
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Space After: 12 pt
Formatted: Finnish Deleted: ¶
¶ ¶
¶ ¶
Deleted: B Deleted: sistein
Deleted: 8 Deleted: M
Deleted: metionin Deleted: sistein
Deleted: mamalia Deleted: ¶
Deleted: , Deleted: khususnya otot
Sistem Saraf Pusat SSP maka rangsangan ini akan diteruskan dengan cepat ke sel-sel efektor Ismail et al. 2005. Taurin dalam m
etabolisme manusia memiliki dua peran, yaitu sebagai penghambat neurotransmiter dan sebagai pengemulsi
asam empedu. Konjugasi taurin dengan asam empedu memberikan efek yang signifikan untuk melarutkan kolesterol dan juga meningkatkan ekskresinya
. Secara medis, taurin dipakai untuk menangani kasus gagal jantung, diabetes dan
epilepsi Nurachman 2004.
Pada saat melakukan aktivitas yang memerlukan energi yang besar, tubuh tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan sehingga tubuh cenderung mengalami
kekurangan taurin. Sekitar 30 taurin dalam tubuh diperoleh melalui biosintesis
yang didapat dari makanan. Taurin dibutuhkan untuk pertumbuhan otak dan
susunan syaraf juga penting untuk pertumbuhan retina. Pada hewan percobaan
dengan defisiensi taurin akan berakibat kegagalan pertumbuhan, kegagalan fungsi sistem saraf, kerja asam empedu dan terjadinya gangguan pada retina mata
Fatimah 2005 . Aktivitas taurin untuk meregulasi tekanan osmotik sel. Taurin
digunakan oleh hewan air dalam beradaptasi terhadap perbedaan salinitas lingkungan. Untuk proses regulasi ini, tubuh lebih me
n ggunakan asam amino
nonesensial seperti taurin dibandingkan asam amino esensial Okuzumi dan
Fujii 2000. Taurin berfungsi sebagai perangsang stimulan
pembentukan energi. Taurin dan kafein menjadi senyawa primadona yang sering dikombinasi dalam produk yang dikenal sebagai food suplemen dan energy drink.
M inuman suplemen energi atau energy drink berawal dari smart drink minuman
pintar di Amerika. Minuman ini dibuat dari senyawa asam amino seperti phenilalanine
, choline dan taurin Hamzah 2004. Kombinasi taurin dan kafein
dalam minuman energi akan merangsang sistem saraf pusat untuk memicu reaksi katabolisme reaksi untuk menghasilkan energi di otot. Mekanismenya melalui
pengaktifan kerja saraf yang menghasilkan percepatan denyut jantung untuk memompa darah dan oksigen juga menstimulasi peningkatan kadar gula darah
Nurachman 2004. Untuk penanganan penyakit tertentu seperti aterosklerosis atau hipertensi,
penderita dianjurkan untuk mengonsumsi taurin sebanyak 1,5-6 g per hari. Penelitian terbaru di Irlandia yang dilakukan oleh Bouchier-Hayes dan kawan-
Formatted: Finnish
Formatted: Finnish, Not Highlight
Formatted: Font: Default Times New Roman, 12 pt, Finnish, Not
Highlight
Formatted: Font: Default Times New Roman, 12 pt, Finnish, Not
Highlight
Formatted: Finnish
Formatted: Finnish Formatted: Finnish
Formatted: Finnish, Not Highlight
Formatted: Bullets and Numbering Formatted: Finnish
Deleted: Dalam m Deleted: taurin
Deleted: tubuh Deleted:
Deleted: Deleted: Fuji
Deleted: m
Deleted: ram
kawan yang dipublikasikan pada Journal of Circulation yang diterbitkan oleh American Heart Association edisi Januari 2003 menunjukkan bahwa taurin
mengembalikan fungsi normal pembuluh darah arteri. Terapi 1,5 g taurin dan
2 g vitamin C perhari selama 5 hari dapat meningkatkan diameter pembuluh darah perokok dari 3,36 mm menjadi 3,45 mm.
Diameter pembuluh darah setelah pemberian taurin dapat dipertahankan sama dengan diameter pembuluh darah
bukan perokok. Fungsi pembuluh darah dinilai dengan metode F
low M
ediated D
ilation FMD dengan cara mengamati citra ultrasound diameter pembuluh
darah pada lengan. Diameter pembuluh darah yang makin besar mengindikasikan fungsi endotelial yang makin baik. Taurin dan vitamin C melindungi arteri dari
pengerasan oleh radikal bebas rokok. Boucher dan kawan-kawan menemukan bahwa taurin dan vitamin C, sebagai antioksidan, menjadi sasaran serangan
radikal bebas rokok Siagian 2003.
2.8. High Performance Liquid Chromatography
HPLC Komponen utama alat yang dipakai dalam HPLC antara lain reservoir zat
pelarut untuk fase mobil, pompa, injektor, kolom, detektor dan rekorder Adnan 1997. Pada saat injeksi sampel, komponen sampel yang belum
terpisahkan menempati volume kecil pada ujung atas kolom. Begitu terjadi kontak antara masing-masing komponen sampel dengan fase stasioner dengan
cepat akan terjadi sorpsi dan adsorpsi perpindahan ke dalam dan keluar dari fase stasioner. Dengan cepat terjadi kesetimbangan dari distribusi setiap komponen
diantara fase bergerak dan fase stasioner. K merupakan konstanta nisbah konsentrasi dari setiap komponen dalam 2 fase K = X
s
X
m
; X
s
adalah komponen X dalam fase stasioner dan X
m
adalah komponen X dalam fase mobil fase bergerak. Semakin besar harga K dari suatu komponen, semakin banyak
dijumpai pada fase stasioner. Oleh karena itu perpindahan molekul melewati kolom hanya terjadi apabila molekul tersebut berada dalam fase bergerak
sehingga komponen-komponen dengan harga K lebih besar akan bergerak lebih lambat akibatnya komponen-komponen dengan harga K yang berbeda akan
berbeda pula kecepatan gerakannya dalam kolom. Dengan demikian semua komponen akan terpisahkan satu dari yang lain. Akhirnya berbagai komponen
yang terdapat dalam sampel secara bertahap akan terelusi dari kolom sehingga
Formatted: Finnish
Formatted: Font: I talic, Finnish Formatted: Font: I talic, Finnish
Formatted: Finnish Formatted: Finnish
Formatted: Font: I talic, Finnish Formatted: Finnish
Formatted: Font: I talic, Finnish Formatted: Finnish
Formatted: Space Before: 6 pt
Formatted: Font: Not Bold, English U.S.
Formatted: English U.S. Formatted: English U.S.
Deleted: Deleted: r
Deleted: r
Deleted: f Deleted: m
Deleted: d
Deleted: . Taurin adalah asam amino yang penting untuk menstabilkan
membran sel dan memelihara sel-sel otak dan sel-sel saraf lainnya
Deleted: Taurin juga membantu pergerakan ion kalium, natrium, kalsium,
dan magnesium keluar masuk sel, sehingga ikut berperan dalam
penghantaran impuls sel saraf, sehingga bila ada rangsangan dari SSP maka
rangsangan ini akan diteruskan dengan cepat ke sel-sel efektor Ismail 2005.¶
akan dihasilkan sebuah kromatogram yang merupakan ”plot” antara konsentrasi sampel yang merupakan respons detektor dengan waktu pemisahan atau volume
efluen Nur dan Adijuwana 1989. Teknik HPLC mempunyai beberapa keuntungan, yaitu dapat membedakan
asam amino D dan L, dapat bekerja lebih cepat dan pemisahan 24 asam amino dalam cairan fisiologik. Teknik HPLC memerlukan pre-collumn derivatization
untuk analis is
asam amino, biasanya dengan menggunakan densil klorida. Turunan densil yang fluoresens dapat dipisahkan oleh sebuah reverse phase
column dengan menggunakan multi-step non linear elution. Asam amino
dianalisis dengan menggunakan fluoresence detector Winarno 1992. Bahan yang digunakan dalam kolom adalah gel silika yang mengandung
gugus fungsional non plar hidrokarbon sebagai fase stasioner. Sebagai cairan elusi digunakan campuran asetonitril dan air. Cara fluoresens mampu mendeteksi
sampai kisaran pikogram Winarno 1992. Menurut Adnan 1997, keuntungan-keuntungan penggunaan HPLC
adalah sebagai berikut : 1
dapat menangani senyawa-senyawa yang stabilitasnya terhadap suhu terbatas, begitu juga volatilitasnya bila tanpa menggunakan derivatisasi;
2 mampu memisahkan senyawa yang sangat serupa dengan resolusi yang baik;
3 waktu pemisahan dengan HPLC biasanya dalam waktu singkat;
4 dapat digunakan untuk analisis kuantitatif dengan baik dan dengan presisi
yang tinggi, dengan koefisien korelasi dapat kurang 1 ;
5 merupakan teknik analis
is yang peka.
Dalam kromatografi cairan seperti HPLC, efisiensi yang maksimal dapat dicapai dengan mengatur kecepatan aliran fase mobil yang kecil, sehingga analisis
akan memakan waktu lama. Untuk menanggulangi hal tersebut dapat dikerjakan dengan :
1 Menaikkan tekanan aliran fase mobil; 2 Mengurangi jarak yang ditempuh zat yang dianalisis dalam proses partisi.
Caranya ialah dengan menggunakan bahan isian packing material yang diameternya kecil.
Formatted: Bullets and Numbering Deleted: h
Deleted: a
Deleted: a
Fase stasioner dalam kromatografi cair-cair seperti HPLC, merupakan cairan yang dilapiskan pada permukaan zat padat penyangga dan dipakai sebagai bahan
isian packing material untuk kolom. Ikatan antara zat padat penyangga dan fase stasioner dapat berupa ikatan fisik maupun kimiawi Adnan 1997.
Fase stasioner maupun fase mobil berupa cairan dalam kromatografi partisi cair-cair baik pelarut yang digunakan harus tidak dapat bercampur. Pelarut yang
lebih polar biasanya digunakan sebagai fase stasioner. Oleh karena itu sistem ini dinamakan kromatografi fase normal normal phase chromatography. Bila fase
stasioner yang dipakai senyawa nonpolar, sedangkan fase mobilnya polar, atau terbalik dengan sistem fase normal, maka sistemnya disebut kromatografi fase
terbalik reverse phase chromatography. Untuk itu, penyangga padat yang bersifat non polar dapat dipakai, misalnya bubuk karet dengan lapisan benzena
sebagai fase stasioner, sedangkan air dapat dipakai sebagai fase mobil Adnan 1997.
2.8. Fourier Transform
Infrared FT-
IR Metode spektrofotometer mengukur jumlah radiasi yang diserap oleh
larutan sampel .
Ada 3 proses dasar penyerapan radiasi oleh molekul yang semuanya melibatkan kenaikan energi dasar molekul ke tingkat energi yang lebih
tinggi, yaitu radiasi, vibrasi, dan transisi elektronik. Peningkatan energi yang terjadi setara dengan energi radiasi yang diserap oleh molekul Christian 1986
diacu dalam Kurniasari 2006. Spektrum
IR terletak pada
kisaran bilangan
gelombang 12800
- 10 cm
-1
. Dilihat dari segi aplikasi dan instrumentasi, spektrum
IR dibagi ke dalam 3 jenis radiasi, yaitu IR dekat, IR pertengahan, dan IR jauh. FT-IR termasuk dalam kategori radiasi IR pertengahan bilangan gelombang
4000-200 cm
-1
Nur dan Adijuwana 1989. Berbeda dar i
spekt r
ometer dispersif, FT-IR tidak mengukur panjang gelombang satu demi satu, melainkan dapat
mengukur intensitas transmitans pada berbagai panjang gelombang secara serempak Skoog et al. 1998 diacu dalam Kurniasari 2006. Spektrum
IR menunjukkan karakteristik vibrasi dari ikatan kimia dalam molekul. Spektrum
ditunjukkan sebagai plot dari persen transmitan terhadap bilangan gelombang kemudian diartikan dalam unit dari cm
-1
. Arti dari cm
-1
adalah panjang gelombang dalam cm persatuan unit Dence 1980.
Formatted: Space Before: 0 pt
Formatted: Font: Not Bold Formatted: Font: I talic, Swedish
Sweden
Formatted: Font: Not Bold, Swedish Sweden
Formatted: Font: Not Bold, Swedish Sweden
Formatted: Font: Not Bold
Formatted: Font: I talic, Swedish Sweden
Deleted:
Deleted: Spektrometer infra merah atau Infrared
IR banyak digunakan untuk mengidentifikasi struktur senyawa steroid
Deleted: infra merah Deleted: daerah
Deleted: dari Deleted: sampai
Deleted: spektrum Deleted: . Spektrum infra merah dari
senyawa organik mempunyai sifat fisik yang karakteristik artinya kemungkinan
dua senyawa mempunyai spektrum sama adalah kecil sekali
Deleted: IR spektrum menyediakan informasi mengenai tipe dari gugus
fungsi yang terdapat dalam steroid.
Spektrum IR memuat informasi struktur molekular yang terdiri atas gerak rotasi dan vibrasi. Banyaknya gerakan molekular dari molekul poliatom akan
membentuk serangkaian pita serapan yang spesifik untuk masing-masing molekul. Spektrum infra merah dari senyawa organik mempunyai sifat fisik yang
karakteristik artinya kemungkinan dua senyawa mempunyai spektrum sama adalah kecil sekali Nur dan Adijuwana 1989.
Preparasi sampel untuk spektrometer infra merah b
ergantung dari jenis sampelnya, yaitu berbentuk padatan, cairan atau gas. Preparasi sampel berbentuk
padatan terdapat tiga cara yang umum digunakan, yaitu 1 pelet kalium bromida KBr; 2 mull atau pasta, dan 3 lapisan tipis film. Padatan juga dapat
ditentukan dalam larutan ,
yaitu dengan cara melarutkannya dalam suatu pelarut, tetapi spektrum larutan yang dihasilkannya akan berbeda dengan spektrum
padatan karena adanya perubahan gaya inter molekuler. Preparasi sampel berbentuk cairan merupakan cara yang paling mudah, yaitu dengan menginjek
sampel ke dalam sel atau menempatkan sampel tersebut sebagai film atau lapisan tipis diantara dua kepingan NaCl. Dalam hal ini kepingan sel NaCl murninya
transparan tidak menimbulkan deviasi radiasi infra merah. Kepingan NaCl ini harus dijaga tetap kering. Bila telah selesai digunakan harus segera dibersihkan,
yaitu dicuci dengan menggunakan pelarut kloroform atau toluena, sedangkan untuk preparasi sampel berbentuk gas, maka sampel harus dimasukkan dalam sel
gas. Sistem optiknya menggunakan cermin internal yang dapat memantulkan berkas radiasi infra merah berulang kali. Hal ini diperlukan untuk menaikkan
intensitas sinar IR sejumlah kecil sampel senyawa organik dapat ditentukan dalam bentuk gas. Gaya inter molekuler antara padatan, cairan, dan gas sangat berbeda
dan spektrum infra merah biasanya menunjukkan pengaruh dari perbedaan ini dalam bentuk pergeseran frekuensi atau absorpsi tambahan. Oleh karena itu yang
paling penting adalah spektrum infra merah harus diperoleh dengan preparasi sampel yang sesuai Nur dan Adijuwana 1989.
Komponen spektrometer IR terdiri dari lima bagian pokok, yaitu 1 sumber radiasi; 2 wadah sampel; 3 monokhromator; 4 detektor, dan
5 rekorder. Sumber radiasi yang biasa digunakan berupa Nernst Glower, Globar dan Kawat Nikelkhrom. Radiasi IR dihasilkan dari pemanasan suatu sumber
Deleted: t
radiasi dengan listrik sampai suhu antara 1500 dan 2000 °K. Wadah sampel atau sel tergantung dari jenis sampel. Wadah sampel untuk padatan mempunyai
panjang berkas radiasi kurang dari 1 mm. Sampel berbentuk padatan ini dibuat pelet, pasta, atau lapis tipis. Pelet KBr dibuat dengan cara menggerus kristal KBr
biasanya 0 ,
1-2 ,
0 berdasar kan
berat sehingga merata kemudian ditekan dan divakum sehingga diperoleh dalam bentuk pelet atau pil tipis. Mull atau pasta
dibuat dengan mencampur sampel dengan setetes minyak. Pasta ini kemudian dilapiskan di antara dua keping NaCl yang transparan. Bahan pasta yang banyak
digunakan adalah parafin cair atau heavy hydrocarbon oil Nujol. Dalam hal ini banyaknya sampel yang digunakan adalah 2
- 5 mg. Lapisan tipis film dapat
dilapiskan pada kepingan NaCl dengan cara meneteskan larutan dalam pelarut yang mudah menguap pada permukaan kepingan NaCl kemudian dibiarkan
sampai pelarutnya menguap. Dengan cara ini polimer bahan lemak sering memberikan hasil yang baik. Wadah sampel untuk sampel berbentuk cairan
umumnya mempunyai panjang berkas radiasi kurang dari 1 mm, biasanya dibuat lapisan tipis film diantara dua keping senyawa yang transparan terhadap radiasi
infra merah. Senyawa yang biasa digunakan adalah natrium klorida NaCl, kalsium fluorida CaF
2
, dan kalsium iodida CaI. Untuk sampel berbentuk gas digunakan sel gas dengan lebar sel atau panjang berkas radiasi 40 m. Hal ini
dimungkinkan untuk menaikkan sensitivas karena adanya cermin yang dapat memantulkan berkas radiasi berulang kali melalui sampel Nur dan Adijuwana
1989. Berkas radiasi terbagi dua, sebagian melewati sampel dan sebagian
melewati blanko. Setelah dua berkas tersebut bergabung kembali kemudian dilewatkan dalam monokhromator. Pada pemilihan panjang gelombang infra
merah dapat digunakan filter prisma atau grating. Prisma yang paling umum digunakan adalah terbuat dari kristal natrium klorida NaCl dengan daerah
frekuensi 2000 sampai 670 cm
-1
, sedangkan grating dibuat dari gelas atau plastik yang dilapisi dengan aluminium. Setelah radiasi IR melewati monokhromator
kemudian berkas radiasi ini dipantulkan oleh sampel dan akhirnya ditangkap oleh detektor. Terdapat dua macam detektor, yaitu thermocouple dan bolometer.
Detektor yang paling banyak digunakan dalam spektrometer IR adalah
Deleted: . Deleted: .
Deleted: sampai
Deleted: h
Deleted: h
thermocouple yang terdiri dari dua kawat halus terbuat dari logam seperti platina
Pt dan perak Ag atau antimoni Sb dan bismuth Bi. Signal yang dihasilkan dari detektor kemudian direkam sebagai spektrum IR yang berbentuk puncak-
puncak absorpsi. Spektrum IR ini menunjukkan hubungan antara absorpsi dan frekuensi atau bilangan gelombang Nur dan Adijuwana 1989.
3. METODOLOGI