Analisis Kemometrika menggunakan The Unscrambler

2.9 Matrik Konfusi

Matrik konfusi adalah tabel pencatat hasil kerja klasifikasi. Rumus matrik konfusi dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Matrik konfusi Kelas a actual Kelas b actual Kelas a Hasil SIMCA a b Kelas b Hasil SIMCA c d Menurut Lavine 2009 rumus matrik konfusi memiliki empat keluaran yaitu akurasi, sensitivitas, spesifisitas dan eror. Secara matematik, keempat keluaran tersebut dapat diekspresikan sebagai berikut : .............................................. 2 ........................................................... 3 ......................................................... 4 ......................................................... 5 Keterangan : a = Sampel kelas a yang masuk ke dalam kelas a b = Sampel kelas b yang masuk ke dalam kelas a c = Sampel kelas a yang masuk ke dalam kelas b d = Sampel kelas b yang masuk ke dalam kelas b Klasifikasi nilai akurasi menunjukkan keakuratan model yang dibangun. Sensitivitas menunjukkan kemampuan model untuk menolak sampel yang bukan kelasnya, semakin tinggi nilai sensitivitas maka model yang dibangun semakin mengenali karakteristik sampel. Sedangkan untuk nilai spesifisitas merupakan kemampuan model untuk mengarahkan sampel masuk kedalam kelasnya secara benar. Jadi, semakin tinggi nilai akurasi, sensitivitas, dan spesifisitas maka model yang dibangun akan semakin baik. Sedangkan nilai eror menunjukkan tingkat kesalahan dalam klasifikasi model yang dibangun. Semakin kesil nilai eror maka model yang dibangun semakin baik.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2016 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen, Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian adalah UV-Vis Spectroscopy, kuvet, mesh, botol semprot, rubber bulb, pemanas air, toples, botol transparan, alumunium foil, termometer, timbangan digital, kertas saring, pengaduk, gelas beker, spatula, pipet ukur 1 ml, 2 ml, 25 ml, gelas ukur, labu erlenmeyer 50 ml, grinder dengan daya 180 watt tipe SCG 178, stirrer model S130810-33 size pelat atas 4x4, tegangan 220-240 volt, Kecepatan pengadukan 6 350 rpm, corong plastik, dan ayakan tyler meinzer II. Sedangkan bahan yang digunakan adalah aquades, kopi luwak, kopi arabika, dan tisu.

3.3 Prosedur Persiapan Bahan

Pembuatan ekstraksi kopi melalui beberapa tahapan, yaitu : 1. Pengayakan Pengayakan dilakukan untuk mendapatkan ukuran seragam dari partikel kopi. Kopi diayak menggunakan ayakan tyler meinzer dengan susunan mesh ukuran 20, 30,50, 70, 80, dan sampel yang digunakan dalam pengujian adalah ukuran mesh 50. Pemilihan sampel uji pada ukuran mesh 50 didasarkan pada banyaknya bubuk kopi yang berada pada mesh tersebut. Gambar 10. Proses pengayakan kopi 2. Penimbangan Kopi yang digunakan sebagai sampel uji sebanyak 1g untuk setiap ulangan. Jumlah sampel ulangan dan komposisi campuran antara kopi luwak dan kopi arabika dapat dilihat sebagaimana Tabel 2.

Dokumen yang terkait

Hubungan KetinggianTempat, Kemiring Lereng Terhadap Produksi Kopi Arabika Sigarar Utang Pada Bebagai Jenis Tanah di Kecamatan Lintong Nihuta

1 34 94

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Ateng Arabika (Cofeea arabicaL.) di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara

2 44 64

Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica ) (Studi Kasus Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

51 259 152

Uji Suhu Penyangraian Pada Alat Penyangrai Kopi Mekanis Tipe Rotari Terhadap Mutu Kopi Arabika (Coffea arabica)

2 64 65

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Arabika ( Coffea arabica ) di Dusun Paman Similir Desa Telagah Kecamatan Sel Bingei Kabupaten Langkat

1 52 58

Pengaruh Penjualan Kopi Arabika Dalam Bentuk Buah Panen (Cherry Red) Terhadap Ekonomi Petani Kopi Arabika Desa Tanjung Beringin Di Kabupaten Dairi

31 181 77

Analisis Finansial dan Kontribusi Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica) Terhadap Pendapatan Keluarga di Desa Paraduan Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir

2 52 159

Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffee sp.), Kentang (Solanum tuberosum L.), dan Kubis (Brassica oleraceae L.), Jeruk (Citrus sp.) di Kecamatan Harian Kabupaten Samosir

0 40 116

AGRIBISNIS KOPI LUWAK ARABIKA ( Studi Kasus Asosiasi Petani Kopi Luwak Three Mountain, Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung ).

0 10 30

STUDI PENGGUNAAN UV-VIS SPECTROSCOPY UNTUK IDENTIFIKASI CAMPURAN KOPI LUWAK DENGAN KOPI ARABIKA STUDIES ON THE USE OF UV-VIS SPECTROSCOPY FOR IDENTIFICATION OF BLENDING OF CIVET COFFEE WITH ARABICA COFFEE

0 1 10