Hubungan Jenis dan Luas Pengusahaan lahan Pertanian dengan Ketersediaan dan Konsumsi Energi Serta Protein Keluarga Petani (Studi Kasus di Dua Desa di Propinsi Jawa Timur)
HUBUNGAN JENlS DAN LUAS PENGUSAHAAN LAHAN PERTANlAN
DENGAN KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI ENERGI SERTA PROTEIN
KELUARGA PETANI
(Studi Kasus di Dua Desa di Propinsi Jawa Timur)
Oleh
SUGIATMI
A. 23 1039
JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANiAN
1993
BOGOR
RINGKASAN
SUGIATMI. Hubungan Jenis dan Luas Pengusahaan Lahan Pertanian dengan
Ketersediaan dan Konsumsi Energi serta Protein Keluarga Petani. (Studi Kasus di
Dua Desa di Propinsi Jawa Timur). (Di bawah bimbingan SUPRIHATIN GUHARDJA dan NINO YAYAH SA'DIYYAK).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara jenis dan luas
pengtisahaan lahan pertanian dengan ketersediaan dan konsumsi energi serta protein
keluarga petani. Tujuan Khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui ketersediaan
energi dan protein keluarga petani, mengetahui hubungan antara jenis dan luas pengusahaan lahan pertanian dengan ketersediaan energi dan protein keluarga petani,
mengetahui konsumsi energi dan protein keluarga petani serta mengetahui hubungan
antara ketersediaan dengan konsumsi energi serta protein keluarga petani.
PeneIitian ini menggunakan data yang telah dikumpulkan oleh Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
yang dilakukan selama tiga periode, yaitu (1) periode Juli - Oktober 1987 pada saat
musim kemarau 11, (2) periode November 1987 - Maret 1988 pada saat musim hujan
dan (3) periode April-Juli 1988 pada saat musim kemarau I. Penelitian ini dilakukan
di Propinsi Jawa Timur , di dua kabupaten yaitu Kabupaten Malang dan Kabupaten
Pasuruan. Pada penelitian ini diambil dua desa dari empat desa yang terpilih secara
acak berdasar perbedaan zona agro-ekologi, yaitu Desa Junrejo, Kecamatan Batu,
Kabupaten Malang yang mewakili zona agro-ekologi HWS (High Wet Sawah dataran
tinggi, iklim basah dan sistem pertanian sawah) dan Desa Gerbo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan yang mewakili zona agro-ekologi HWT (High Wet Tegal
= dataran tinggi, iklim basah dan sistem pertanian tegal). Dari 30 keluarga di
masing-masing desa, ternyata yang dapat dianalisis adalah 24 keluarga di Desa Junrejo dan 22 keluarga di Desa Gerbo.
Data yang digunakan adalah data keadaan umum daerah, keadaan umum keluarga, pendapatan keluarga, luas pengusahaan lahan, ketersediaan pangan dan data
konsumsi pangan keluarga dengan metode "recall" 24 jam yang lalu selama dua hari
berturut-turut.
Pengusahaan lahan meliputi luas lahan yang dimiliki ditambah dengan luas lahan
yang disewa atau disakap dari orang lain bila memang menyewa atau menyakap selama satu musim serta dinyatakan dalam hektar. Jenis lahan dibedakan menjadi lahan sawah dan tegal. Luas lahan dibagi menjadi dua kelompok yaitu luas sawah atau
tegal kurang dari atau sama dengan rata-rata dan tidak sama dengan no1 (A = sempit) serta luas sawah atau tegal di atas rata-rata (B = luas), sehingga diperoleh
kombinasi (kriteria pemilikan lahan) sawah sempit, sawah luas, tegal sempit, tegal
luas, sawah sempit tegal sempit, sawah sempit tegal luas, sawah luas tegal sempit
dan sawah luas tegal luas.
Ketersediaan pangan dihitung hanya dari beras meliputi produksi sendiri, pemberian, pembelian dan lain-lain dikurangi dengan beras yang dijual, diberikan, dan
lain-lain. Analisis data dilakukan secara deskriptif.
Hasil yang diperoleh pada peneltian ini adalah bahwa rata-rata dalam setahun
luas pengusahaan lahan 0,52 hektar dengan luas sawah 0,26 hektar dan tegal0,26
hektar dan di Gerbo 1,04 hektar dengan luas sawah 0,52 hektar dan luas tegal 0,52
hektar. Rata-rata luas pengusahaan lahan di Desa Junrejo relatif tetap, sedang di
Desa Gerbo meningkat pada musim 11, kemudian menurun pada musim 111.
Pendapatan total rata-rata dalam setahun keluarga petani di Desa Junrejo per
kapita per bulan Rp 13.249,00 dan di Desa Gerbo Rp 6.913,OO. Pendapatan ini
menurun dari musim I ke musim 11 dan I11 di Desa Junrejo karena luas lahan yang
diusahakan menuurun, sedang di Desa Gerbo pendapatan tertinggi ada pada musim I1
karena luas lahan yang diusahakan pada musim I1 tertinggi (1,22ha).
Berdasar jenis dan luas ketersediaan energi dan protein keluarga petani yang
mengusahakan lahan sawah dan tegal yang luas lebih besar dibanding dengan petani
lainnya. Dilihat dari segi musim, ketersediaan energi dan protein maupun tingkat
ketersediaan energi dan protein menurun pada musim hujan dan kemarau I. Namun
pada petani yang memiliki dua jenis lahan yang luas selalu lebih baik pada setiap
musim dibanding dengan petani lainnya.
Konsumsi dan tingkat konsumsi energi serta protein pada keluarga petani di Desa Junrejo dan di Desa Gerbo mengalami penurunan dari musim I ke musim I1 dan
111. Konsumsi energi dan protein untuk petani dengan luas lahan sawah luas di Desa
Junrejo dan tegal luas di Desa Gerbo relatif lebih tinggi dibanding dengan luas lahan
lainnya. Tingkat konsumsi protein petani di Desa Gerbo sudah melebihi kecukupan
yang dianjurkan, tetapi di Desa Junrejo tingkat konsumsi energi dan proteinnya masih di bawah kecukupan yang dianjurkan.
HUBUNGAN JEMS DAN LUAS PENGUSAHAAN LAHAN PERTANIAN
DENGAN KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI ENERGI SERTA PROTEIN
KELUARGA PETANI
(Studi Kasus di Dua Desa di Propinsi Jawa T i u r )
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
SUGIATMI
A 23 0139
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTAMAN BOGOR
1993
:
Nama Mahasiswa :
Nomor Pokok
:
HUBUNGAN JENIS DAN LUAS PENGUSAHAAN
LAHAN PERTANIAN DENGAN KETERSEDIAAN DAN
KONSUMSI ENERGI SERTA PROTEIN KELUARGA
PETANI (studi Kasus di Dua Desa di Propinsi Sawa Timur)
SUGIATMI
A. 23 0139
Menyetujui
Dosen Pembimbing I
DOSen Pembimbing 11
,
Dpal;
I
-
Ir. suprihatin Guhardja, M.S.
NIP. 130203576
Ir. Nino Yayah Saediyyah
NIP. 131879336
asoetion, M.S.
Tanqgal ~ u l u s: 6 Septembel- 1393
HUBUNGAN JENlS DAN LUAS PENGUSAHAAN LAHAN PERTANlAN
DENGAN KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI ENERGI SERTA PROTEIN
KELUARGA PETANI
(Studi Kasus di Dua Desa di Propinsi Jawa Timur)
Oleh
SUGIATMI
A. 23 1039
JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANiAN
1993
BOGOR
RINGKASAN
SUGIATMI. Hubungan Jenis dan Luas Pengusahaan Lahan Pertanian dengan
Ketersediaan dan Konsumsi Energi serta Protein Keluarga Petani. (Studi Kasus di
Dua Desa di Propinsi Jawa Timur). (Di bawah bimbingan SUPRIHATIN GUHARDJA dan NINO YAYAH SA'DIYYAK).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara jenis dan luas
pengtisahaan lahan pertanian dengan ketersediaan dan konsumsi energi serta protein
keluarga petani. Tujuan Khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui ketersediaan
energi dan protein keluarga petani, mengetahui hubungan antara jenis dan luas pengusahaan lahan pertanian dengan ketersediaan energi dan protein keluarga petani,
mengetahui konsumsi energi dan protein keluarga petani serta mengetahui hubungan
antara ketersediaan dengan konsumsi energi serta protein keluarga petani.
PeneIitian ini menggunakan data yang telah dikumpulkan oleh Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
yang dilakukan selama tiga periode, yaitu (1) periode Juli - Oktober 1987 pada saat
musim kemarau 11, (2) periode November 1987 - Maret 1988 pada saat musim hujan
dan (3) periode April-Juli 1988 pada saat musim kemarau I. Penelitian ini dilakukan
di Propinsi Jawa Timur , di dua kabupaten yaitu Kabupaten Malang dan Kabupaten
Pasuruan. Pada penelitian ini diambil dua desa dari empat desa yang terpilih secara
acak berdasar perbedaan zona agro-ekologi, yaitu Desa Junrejo, Kecamatan Batu,
Kabupaten Malang yang mewakili zona agro-ekologi HWS (High Wet Sawah dataran
tinggi, iklim basah dan sistem pertanian sawah) dan Desa Gerbo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan yang mewakili zona agro-ekologi HWT (High Wet Tegal
= dataran tinggi, iklim basah dan sistem pertanian tegal). Dari 30 keluarga di
masing-masing desa, ternyata yang dapat dianalisis adalah 24 keluarga di Desa Junrejo dan 22 keluarga di Desa Gerbo.
Data yang digunakan adalah data keadaan umum daerah, keadaan umum keluarga, pendapatan keluarga, luas pengusahaan lahan, ketersediaan pangan dan data
konsumsi pangan keluarga dengan metode "recall" 24 jam yang lalu selama dua hari
berturut-turut.
Pengusahaan lahan meliputi luas lahan yang dimiliki ditambah dengan luas lahan
yang disewa atau disakap dari orang lain bila memang menyewa atau menyakap selama satu musim serta dinyatakan dalam hektar. Jenis lahan dibedakan menjadi lahan sawah dan tegal. Luas lahan dibagi menjadi dua kelompok yaitu luas sawah atau
tegal kurang dari atau sama dengan rata-rata dan tidak sama dengan no1 (A = sempit) serta luas sawah atau tegal di atas rata-rata (B = luas), sehingga diperoleh
kombinasi (kriteria pemilikan lahan) sawah sempit, sawah luas, tegal sempit, tegal
luas, sawah sempit tegal sempit, sawah sempit tegal luas, sawah luas tegal sempit
dan sawah luas tegal luas.
Ketersediaan pangan dihitung hanya dari beras meliputi produksi sendiri, pemberian, pembelian dan lain-lain dikurangi dengan beras yang dijual, diberikan, dan
lain-lain. Analisis data dilakukan secara deskriptif.
Hasil yang diperoleh pada peneltian ini adalah bahwa rata-rata dalam setahun
luas pengusahaan lahan 0,52 hektar dengan luas sawah 0,26 hektar dan tegal0,26
hektar dan di Gerbo 1,04 hektar dengan luas sawah 0,52 hektar dan luas tegal 0,52
hektar. Rata-rata luas pengusahaan lahan di Desa Junrejo relatif tetap, sedang di
Desa Gerbo meningkat pada musim 11, kemudian menurun pada musim 111.
Pendapatan total rata-rata dalam setahun keluarga petani di Desa Junrejo per
kapita per bulan Rp 13.249,00 dan di Desa Gerbo Rp 6.913,OO. Pendapatan ini
menurun dari musim I ke musim 11 dan I11 di Desa Junrejo karena luas lahan yang
diusahakan menuurun, sedang di Desa Gerbo pendapatan tertinggi ada pada musim I1
karena luas lahan yang diusahakan pada musim I1 tertinggi (1,22ha).
Berdasar jenis dan luas ketersediaan energi dan protein keluarga petani yang
mengusahakan lahan sawah dan tegal yang luas lebih besar dibanding dengan petani
lainnya. Dilihat dari segi musim, ketersediaan energi dan protein maupun tingkat
ketersediaan energi dan protein menurun pada musim hujan dan kemarau I. Namun
pada petani yang memiliki dua jenis lahan yang luas selalu lebih baik pada setiap
musim dibanding dengan petani lainnya.
Konsumsi dan tingkat konsumsi energi serta protein pada keluarga petani di Desa Junrejo dan di Desa Gerbo mengalami penurunan dari musim I ke musim I1 dan
111. Konsumsi energi dan protein untuk petani dengan luas lahan sawah luas di Desa
Junrejo dan tegal luas di Desa Gerbo relatif lebih tinggi dibanding dengan luas lahan
lainnya. Tingkat konsumsi protein petani di Desa Gerbo sudah melebihi kecukupan
yang dianjurkan, tetapi di Desa Junrejo tingkat konsumsi energi dan proteinnya masih di bawah kecukupan yang dianjurkan.
HUBUNGAN JEMS DAN LUAS PENGUSAHAAN LAHAN PERTANIAN
DENGAN KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI ENERGI SERTA PROTEIN
KELUARGA PETANI
(Studi Kasus di Dua Desa di Propinsi Jawa T i u r )
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
SUGIATMI
A 23 0139
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTAMAN BOGOR
1993
:
Nama Mahasiswa :
Nomor Pokok
:
HUBUNGAN JENIS DAN LUAS PENGUSAHAAN
LAHAN PERTANIAN DENGAN KETERSEDIAAN DAN
KONSUMSI ENERGI SERTA PROTEIN KELUARGA
PETANI (studi Kasus di Dua Desa di Propinsi Sawa Timur)
SUGIATMI
A. 23 0139
Menyetujui
Dosen Pembimbing I
DOSen Pembimbing 11
,
Dpal;
I
-
Ir. suprihatin Guhardja, M.S.
NIP. 130203576
Ir. Nino Yayah Saediyyah
NIP. 131879336
asoetion, M.S.
Tanqgal ~ u l u s: 6 Septembel- 1393
DENGAN KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI ENERGI SERTA PROTEIN
KELUARGA PETANI
(Studi Kasus di Dua Desa di Propinsi Jawa Timur)
Oleh
SUGIATMI
A. 23 1039
JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANiAN
1993
BOGOR
RINGKASAN
SUGIATMI. Hubungan Jenis dan Luas Pengusahaan Lahan Pertanian dengan
Ketersediaan dan Konsumsi Energi serta Protein Keluarga Petani. (Studi Kasus di
Dua Desa di Propinsi Jawa Timur). (Di bawah bimbingan SUPRIHATIN GUHARDJA dan NINO YAYAH SA'DIYYAK).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara jenis dan luas
pengtisahaan lahan pertanian dengan ketersediaan dan konsumsi energi serta protein
keluarga petani. Tujuan Khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui ketersediaan
energi dan protein keluarga petani, mengetahui hubungan antara jenis dan luas pengusahaan lahan pertanian dengan ketersediaan energi dan protein keluarga petani,
mengetahui konsumsi energi dan protein keluarga petani serta mengetahui hubungan
antara ketersediaan dengan konsumsi energi serta protein keluarga petani.
PeneIitian ini menggunakan data yang telah dikumpulkan oleh Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
yang dilakukan selama tiga periode, yaitu (1) periode Juli - Oktober 1987 pada saat
musim kemarau 11, (2) periode November 1987 - Maret 1988 pada saat musim hujan
dan (3) periode April-Juli 1988 pada saat musim kemarau I. Penelitian ini dilakukan
di Propinsi Jawa Timur , di dua kabupaten yaitu Kabupaten Malang dan Kabupaten
Pasuruan. Pada penelitian ini diambil dua desa dari empat desa yang terpilih secara
acak berdasar perbedaan zona agro-ekologi, yaitu Desa Junrejo, Kecamatan Batu,
Kabupaten Malang yang mewakili zona agro-ekologi HWS (High Wet Sawah dataran
tinggi, iklim basah dan sistem pertanian sawah) dan Desa Gerbo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan yang mewakili zona agro-ekologi HWT (High Wet Tegal
= dataran tinggi, iklim basah dan sistem pertanian tegal). Dari 30 keluarga di
masing-masing desa, ternyata yang dapat dianalisis adalah 24 keluarga di Desa Junrejo dan 22 keluarga di Desa Gerbo.
Data yang digunakan adalah data keadaan umum daerah, keadaan umum keluarga, pendapatan keluarga, luas pengusahaan lahan, ketersediaan pangan dan data
konsumsi pangan keluarga dengan metode "recall" 24 jam yang lalu selama dua hari
berturut-turut.
Pengusahaan lahan meliputi luas lahan yang dimiliki ditambah dengan luas lahan
yang disewa atau disakap dari orang lain bila memang menyewa atau menyakap selama satu musim serta dinyatakan dalam hektar. Jenis lahan dibedakan menjadi lahan sawah dan tegal. Luas lahan dibagi menjadi dua kelompok yaitu luas sawah atau
tegal kurang dari atau sama dengan rata-rata dan tidak sama dengan no1 (A = sempit) serta luas sawah atau tegal di atas rata-rata (B = luas), sehingga diperoleh
kombinasi (kriteria pemilikan lahan) sawah sempit, sawah luas, tegal sempit, tegal
luas, sawah sempit tegal sempit, sawah sempit tegal luas, sawah luas tegal sempit
dan sawah luas tegal luas.
Ketersediaan pangan dihitung hanya dari beras meliputi produksi sendiri, pemberian, pembelian dan lain-lain dikurangi dengan beras yang dijual, diberikan, dan
lain-lain. Analisis data dilakukan secara deskriptif.
Hasil yang diperoleh pada peneltian ini adalah bahwa rata-rata dalam setahun
luas pengusahaan lahan 0,52 hektar dengan luas sawah 0,26 hektar dan tegal0,26
hektar dan di Gerbo 1,04 hektar dengan luas sawah 0,52 hektar dan luas tegal 0,52
hektar. Rata-rata luas pengusahaan lahan di Desa Junrejo relatif tetap, sedang di
Desa Gerbo meningkat pada musim 11, kemudian menurun pada musim 111.
Pendapatan total rata-rata dalam setahun keluarga petani di Desa Junrejo per
kapita per bulan Rp 13.249,00 dan di Desa Gerbo Rp 6.913,OO. Pendapatan ini
menurun dari musim I ke musim 11 dan I11 di Desa Junrejo karena luas lahan yang
diusahakan menuurun, sedang di Desa Gerbo pendapatan tertinggi ada pada musim I1
karena luas lahan yang diusahakan pada musim I1 tertinggi (1,22ha).
Berdasar jenis dan luas ketersediaan energi dan protein keluarga petani yang
mengusahakan lahan sawah dan tegal yang luas lebih besar dibanding dengan petani
lainnya. Dilihat dari segi musim, ketersediaan energi dan protein maupun tingkat
ketersediaan energi dan protein menurun pada musim hujan dan kemarau I. Namun
pada petani yang memiliki dua jenis lahan yang luas selalu lebih baik pada setiap
musim dibanding dengan petani lainnya.
Konsumsi dan tingkat konsumsi energi serta protein pada keluarga petani di Desa Junrejo dan di Desa Gerbo mengalami penurunan dari musim I ke musim I1 dan
111. Konsumsi energi dan protein untuk petani dengan luas lahan sawah luas di Desa
Junrejo dan tegal luas di Desa Gerbo relatif lebih tinggi dibanding dengan luas lahan
lainnya. Tingkat konsumsi protein petani di Desa Gerbo sudah melebihi kecukupan
yang dianjurkan, tetapi di Desa Junrejo tingkat konsumsi energi dan proteinnya masih di bawah kecukupan yang dianjurkan.
HUBUNGAN JEMS DAN LUAS PENGUSAHAAN LAHAN PERTANIAN
DENGAN KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI ENERGI SERTA PROTEIN
KELUARGA PETANI
(Studi Kasus di Dua Desa di Propinsi Jawa T i u r )
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
SUGIATMI
A 23 0139
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTAMAN BOGOR
1993
:
Nama Mahasiswa :
Nomor Pokok
:
HUBUNGAN JENIS DAN LUAS PENGUSAHAAN
LAHAN PERTANIAN DENGAN KETERSEDIAAN DAN
KONSUMSI ENERGI SERTA PROTEIN KELUARGA
PETANI (studi Kasus di Dua Desa di Propinsi Sawa Timur)
SUGIATMI
A. 23 0139
Menyetujui
Dosen Pembimbing I
DOSen Pembimbing 11
,
Dpal;
I
-
Ir. suprihatin Guhardja, M.S.
NIP. 130203576
Ir. Nino Yayah Saediyyah
NIP. 131879336
asoetion, M.S.
Tanqgal ~ u l u s: 6 Septembel- 1393
HUBUNGAN JENlS DAN LUAS PENGUSAHAAN LAHAN PERTANlAN
DENGAN KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI ENERGI SERTA PROTEIN
KELUARGA PETANI
(Studi Kasus di Dua Desa di Propinsi Jawa Timur)
Oleh
SUGIATMI
A. 23 1039
JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANiAN
1993
BOGOR
RINGKASAN
SUGIATMI. Hubungan Jenis dan Luas Pengusahaan Lahan Pertanian dengan
Ketersediaan dan Konsumsi Energi serta Protein Keluarga Petani. (Studi Kasus di
Dua Desa di Propinsi Jawa Timur). (Di bawah bimbingan SUPRIHATIN GUHARDJA dan NINO YAYAH SA'DIYYAK).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara jenis dan luas
pengtisahaan lahan pertanian dengan ketersediaan dan konsumsi energi serta protein
keluarga petani. Tujuan Khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui ketersediaan
energi dan protein keluarga petani, mengetahui hubungan antara jenis dan luas pengusahaan lahan pertanian dengan ketersediaan energi dan protein keluarga petani,
mengetahui konsumsi energi dan protein keluarga petani serta mengetahui hubungan
antara ketersediaan dengan konsumsi energi serta protein keluarga petani.
PeneIitian ini menggunakan data yang telah dikumpulkan oleh Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
yang dilakukan selama tiga periode, yaitu (1) periode Juli - Oktober 1987 pada saat
musim kemarau 11, (2) periode November 1987 - Maret 1988 pada saat musim hujan
dan (3) periode April-Juli 1988 pada saat musim kemarau I. Penelitian ini dilakukan
di Propinsi Jawa Timur , di dua kabupaten yaitu Kabupaten Malang dan Kabupaten
Pasuruan. Pada penelitian ini diambil dua desa dari empat desa yang terpilih secara
acak berdasar perbedaan zona agro-ekologi, yaitu Desa Junrejo, Kecamatan Batu,
Kabupaten Malang yang mewakili zona agro-ekologi HWS (High Wet Sawah dataran
tinggi, iklim basah dan sistem pertanian sawah) dan Desa Gerbo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan yang mewakili zona agro-ekologi HWT (High Wet Tegal
= dataran tinggi, iklim basah dan sistem pertanian tegal). Dari 30 keluarga di
masing-masing desa, ternyata yang dapat dianalisis adalah 24 keluarga di Desa Junrejo dan 22 keluarga di Desa Gerbo.
Data yang digunakan adalah data keadaan umum daerah, keadaan umum keluarga, pendapatan keluarga, luas pengusahaan lahan, ketersediaan pangan dan data
konsumsi pangan keluarga dengan metode "recall" 24 jam yang lalu selama dua hari
berturut-turut.
Pengusahaan lahan meliputi luas lahan yang dimiliki ditambah dengan luas lahan
yang disewa atau disakap dari orang lain bila memang menyewa atau menyakap selama satu musim serta dinyatakan dalam hektar. Jenis lahan dibedakan menjadi lahan sawah dan tegal. Luas lahan dibagi menjadi dua kelompok yaitu luas sawah atau
tegal kurang dari atau sama dengan rata-rata dan tidak sama dengan no1 (A = sempit) serta luas sawah atau tegal di atas rata-rata (B = luas), sehingga diperoleh
kombinasi (kriteria pemilikan lahan) sawah sempit, sawah luas, tegal sempit, tegal
luas, sawah sempit tegal sempit, sawah sempit tegal luas, sawah luas tegal sempit
dan sawah luas tegal luas.
Ketersediaan pangan dihitung hanya dari beras meliputi produksi sendiri, pemberian, pembelian dan lain-lain dikurangi dengan beras yang dijual, diberikan, dan
lain-lain. Analisis data dilakukan secara deskriptif.
Hasil yang diperoleh pada peneltian ini adalah bahwa rata-rata dalam setahun
luas pengusahaan lahan 0,52 hektar dengan luas sawah 0,26 hektar dan tegal0,26
hektar dan di Gerbo 1,04 hektar dengan luas sawah 0,52 hektar dan luas tegal 0,52
hektar. Rata-rata luas pengusahaan lahan di Desa Junrejo relatif tetap, sedang di
Desa Gerbo meningkat pada musim 11, kemudian menurun pada musim 111.
Pendapatan total rata-rata dalam setahun keluarga petani di Desa Junrejo per
kapita per bulan Rp 13.249,00 dan di Desa Gerbo Rp 6.913,OO. Pendapatan ini
menurun dari musim I ke musim 11 dan I11 di Desa Junrejo karena luas lahan yang
diusahakan menuurun, sedang di Desa Gerbo pendapatan tertinggi ada pada musim I1
karena luas lahan yang diusahakan pada musim I1 tertinggi (1,22ha).
Berdasar jenis dan luas ketersediaan energi dan protein keluarga petani yang
mengusahakan lahan sawah dan tegal yang luas lebih besar dibanding dengan petani
lainnya. Dilihat dari segi musim, ketersediaan energi dan protein maupun tingkat
ketersediaan energi dan protein menurun pada musim hujan dan kemarau I. Namun
pada petani yang memiliki dua jenis lahan yang luas selalu lebih baik pada setiap
musim dibanding dengan petani lainnya.
Konsumsi dan tingkat konsumsi energi serta protein pada keluarga petani di Desa Junrejo dan di Desa Gerbo mengalami penurunan dari musim I ke musim I1 dan
111. Konsumsi energi dan protein untuk petani dengan luas lahan sawah luas di Desa
Junrejo dan tegal luas di Desa Gerbo relatif lebih tinggi dibanding dengan luas lahan
lainnya. Tingkat konsumsi protein petani di Desa Gerbo sudah melebihi kecukupan
yang dianjurkan, tetapi di Desa Junrejo tingkat konsumsi energi dan proteinnya masih di bawah kecukupan yang dianjurkan.
HUBUNGAN JEMS DAN LUAS PENGUSAHAAN LAHAN PERTANIAN
DENGAN KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI ENERGI SERTA PROTEIN
KELUARGA PETANI
(Studi Kasus di Dua Desa di Propinsi Jawa T i u r )
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
SUGIATMI
A 23 0139
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTAMAN BOGOR
1993
:
Nama Mahasiswa :
Nomor Pokok
:
HUBUNGAN JENIS DAN LUAS PENGUSAHAAN
LAHAN PERTANIAN DENGAN KETERSEDIAAN DAN
KONSUMSI ENERGI SERTA PROTEIN KELUARGA
PETANI (studi Kasus di Dua Desa di Propinsi Sawa Timur)
SUGIATMI
A. 23 0139
Menyetujui
Dosen Pembimbing I
DOSen Pembimbing 11
,
Dpal;
I
-
Ir. suprihatin Guhardja, M.S.
NIP. 130203576
Ir. Nino Yayah Saediyyah
NIP. 131879336
asoetion, M.S.
Tanqgal ~ u l u s: 6 Septembel- 1393