18
4. Sarana dan prasarana kerja yang relatif cukup memadai; Adapun Faktor penghambat adalah sebagai berikut :
1. Kekurangan SDM baik di Sekretariat Kecamatan Sidoharjo maupun di Kelurahan Kayuloko dan Kelurahan Sidoharjo;
2. Kurangnya peralatan pendukung kerja yang memadai; 3. Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan
pembangunan serta kegiatan sosial; 4. Terjadi perbedaan penganggaran antara Desa dan Kelurahan.
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Perumusan isu strategis Renstra Kecamatan Sidoharjo tahun 2016-2021 didasarkan pada kajian-kajian isu nasional, isu provinsi, isu kabupaten serta evaluasi
kinerja layanan SKPD periode 2010-2015. Dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada, maka diidentifikasi isu-isu yang harus
dijawab melalui Renstra 2016-2021.
a. Faktor Kekuatan
Telah ditetapkannya Perda Kabupaten Wonogiri tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja SKPD yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 84
Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan tata kerja Kecamatan, Keputusan Bupati Wonogiri ini memberikan kejelasan mengenai kedudukan, tugas
pokok, fungsi, dan wewenang yang menjadi tanggung jawab seluruh komponenaparat Kecamatan Sidoharjo.
1. Struktur Organisasi Pada Kecamatan Sidoharjo telah terisi oleh pejabat yang mendukung pelaksanaan tugas
– tugas dan fungsi kecamatan dengan tingkat pendidikan yang memadai.
2. Aparat kecamatan bekerja secara profesional, memiliki integritas, dedikasi dan komitmen yang tinggi.
3. Pola kerja Kecamatan Sidoharjo yang sistematik dan terjadwal sehingga bisa memberikan hasil yang optimal, efisien dan efektif.
4. Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan dan para pejabat fungsional sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman.
5. Tersedianya saranaprasarana dan sumber pembiayaan yang relatif cukup memadai untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas di kecamatan.
b. Faktor Kelemahan
1. Kurangnya Pegawai di Tingkat SKPD Kecamatan Sidoharjo dan di tingkat Kelurahan;
2. Pelimpahan sebagian kewenangan Bupati kepada Camat belum disertai dengan adanya juklak dan juknis;
19
3. Belum terisinya beberapa jabatan fungsional umum di tingkat kelurahan dan Kecamatan;
4. Belum tersedianya data pembangunan yang tersusun secara sistimatis dan akurat sehingga menimbulkan kendala dalam perencanaan pembangunan yang
komprehensif dan berkelanjutan. 5. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program-program
pembangunan yang dikaitkan dengan dokumen-okumen perencanaan. 6. Belum optimalnya koordinasi antara instansiUPTUPTD yang diharapkan dapat
memperlancar dan mempertajam analisa perencanaan pembangunan. 7. Belum
optimalnya partisipasi
masyarakat dalam
proses perencanaan
pembangunan.
c. Faktor Peluang