25 tersebut akan mengalami perubahan panjang yang disebut dengan
pemanjangan elongation. Persamaan untuk pemanjangan : Awal
Panjang panjang
Perubahan an
Perpanjang
100 l
l l
ε
o o
Sementara sifat elastisitas suatu bahan polimer modulus young merupakan perbandingan antara tegangan tarik dengan pemanjangan, atau :
E
b. Uji Kekuatan Bentur Impact Strength dengan ASTM D 4812-11
Spesimen yang akan diuji bentur mengikuti metoda Charpy. Adapun persamaan untuk mendapatkan kekuatan impak dari komposit yaitu:
Jm Bahan
Penampang Luas
patah untuk
dibutuhkan yang
Energi Kekuatan
2
Spesimen yang akan diuji bentur mengikuti metoda Unnotched Izod.
Gambar 3.5 Ukuran Dimensi Spesimen Metoda Izod ASTM D 4812-11
c. Penyerapan Air Water Absorption dengan ASTM D 2842-01
Spesimen tes yang dibuat memiliki ukuran 15 cm lebar, panjang 15 cm dan ketebalan 7,5 cm. Spesimen kemudian dicelupkan ke dalam air dengan
ketinggian 5,1 cm dari permukaan air pada suhu ruangan dengan periode waktu 24, 48, dan 96 jam dan seterusnya sampai berat spesimen telah
konstan. Berat spesimen akan bertambah karena air masuk kedalam jaringan polimer. Pada penelitian ini, komposit yang diuji adalah komposit yang
...........................2
12,5 mm
60,5 mm 3,4 mm
Universitas Sumatera Utara
26 berpengisi bentonit termodifikasi. Perhitungan berat komposit setelah
perendaman yang dapat dihitung dengan rumus: 100
x Wo
Wo We
Wg
Dimana :
Wg = Persentase pertambahan berat komposit
We = Berat komposit setelah perendaman
Wo = Berat komposit sebelum perendaman
d. KARAKTERISTIK FOURIER TRANSFORM INFRA-RED FTIR
Sampel yang dianalisa yaitu berupa poliester tak jenuh murni dan komposit UPR berpengisi bentonit termodifikasi untuk melihat apakah ada
terbentuk sambung silang cross-linking atau tidak terbentuknya gugus baru. Analisa FTIR dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi di
Universitas Sumatera Utara, Medan.
e. ANALISA SCANNING ELECTRON MICROSCOPY SEM
Sampel yang dianalisa yaitu hasil uji bentur komposit UPR berpengisi bentonit termodifikasi dengan salah satu komposisi yang memiliki sifat
paling baik diantara keempat variabel untuk melihat perubahan morfologi yang terjadi pada patahan komposit. Analisa SEM dilakukan di Pusat Sains
dan Teknologi Bahan Maju PSTBM – BATAN, Kawasan Puspitek
Serpong, Tangerang Selatan. ...........................3
Universitas Sumatera Utara
27
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 KARAKTERISTIK FTIR FOURIER TRANSFORM INFRA RED RESIN POLIESTER
DAN KOMPOSIT
UPR BERPENGISI
BENTONIT TERMODIFIKASI
Karakteristik FTIR dari resin poliester tak jenuh dan komposit poliester
berpengisi bentonit termodifikasi dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah ini.
Keterangan analisa gugus fungsi [46] : - 3020,53 cm
-1
: regang alkana C-H - 1708,93 cm
-1
: regang karboksil O-H - 1315,45 cm
-1
: regang ester C-O - 1053,13 cm
-1
: regang eter C-O
Gambar 4.1 Karakteristik FTIR Resin Poliester Tak Jenuh dan Komposit UPR Berpengisi Bentonit Termodifikasi
Dari hasil FTIR di atas dapat dilihat bahwa terdapat beberapa hal yang berbeda antara hasil FTIR resin poliester tak jenuh dengan hasil FTIR dari komposit
UPR berpengisi bentonit termodifikasi. Hal pertama yang dapat dilihat perbedaannya adalah pada regang alkena C-H dengan bilangan gelombang 3020,53 cm
-1
dimana
70 75
80 85
90 95
100 105
110 115
397 976
1555 2133
2712 3291
3869
Komposit murni
Tr ansmi
tasi
Bilangan Gelombang cm
-1
3020,53 1708,93
1053,13 1315,45
Universitas Sumatera Utara