Pemimpin Ideal adalah Sosok Laki-laki, Perempuan
139
masyarakat dijadikan sebagai syarat utama seorang pemimpin, sebelum dapat memimpin suatu negara atau masyarakat secara luas. Laki-laki juga
dapat dikatakan sebagai pemimpin, karena memiliki sifat-sifat maskulin yang sudah ditanamkan dari zaman dahulu hingga kini.
Paradigma ini diperkuat oleh pandangan pragmatis sempit sebagai umat muslim yang menyatakan bahwa laki-laki adalah imam, dan
perempuan makmumnya. Maka, bagaimana bisa imam ikut makmumnya. Padahal konsep imam dan makmum bukanlah
hubungan prajurit dan komandan, yang mesti taat keputusan tanpa banyak tanya, tak peduli putusan tersebut benar atau salah.
Seyogyanya, istri adalah partner bagi suami, tempat sharing dan berdiskusi. Kedudukan mereka setara dan saling mengisi
kekosongan.” Djoharwinarlien, 2012: 70
Ideologi patriarki dalam kehidupan masyarakat di Indonesia masih tertanam dari dulu hingga kini. Walaupun perempuan di Indonesia sudah
banyak yang berada di wilayah publik, tetapi domestifikasi masih menjadi wilayah dan tanggung jawab seorang perempuan. Hal ini dapat
menimbulkan ketidak-adilan gender dalam kehidupan. Peran perempuan dalam novel ini juga dilihat dari subordinasi, dapat dilihat dari narasinya
setinggi apapun Hanum dikonstruksikan sebagai perempuan yang berpendidikan dan memiliki pekerjaan di sektor publik, tetapi tetap saja
perempuan diperlihatkan akan kembali kepada suami, menemani suami ke luar negeri untuk kuliah, dan harus merelakan pekerjaan yang sangat
dicintainya. Pandangan gender ternyata bisa menimbulkan subordinasi terhadap
perempuan. Anggapan bahwa perempuan itu irrasional atau emosional sehingga perempuan tidak bisa tampil memimpin,
berakibat munculnya sikap yang menempatkan perempuan pada posisi yang tidak penting Fakih, 1996: 15.
140
Dalam novel ini, laki-laki sebagai pemimpin memiliki kekuasaan dalam menentukan apa yang menjadi jalan hidupnya, maupun lebih
dominan berada di sektor publik dibandingkan berada di wilayah private. Padahal kesemua itu, juga merupakan tanggung jawab dari laki-laki
sebagai sosok ayah, yang seharusnya juga dapat merawat anak, mengajarkan anak-anak, dan juga mengurus wilayah domestik lainnya.