39 Kestabilan pH merupakan salah satu parameter penting yang menentukan
stabil atau tidaknya suatu sediaan. Penurunan pH sediaan krim selama penyimpanan 12 minggu masih memenuhi nilai pH fisiologis kulit yaitu 4,5-6,5.
Nilai pH sediaan krim tidak boleh terlalu asam karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit sedangkan jika nilai pH terlalu basa maka dapat mengakibatkan kulit
bersisik Tranggono dan Latifah, 2007. 4.4.3 Hasil pemeriksaan homogenitas
Uji homogenitas dilakukan pada setiap formula krim tabir surya pada minggu pertama setelah pembuatan sediaan. Hasil pengujian homogenitas pada
setiap formula krim menunjukkan bahwa semua formula memiliki homogenitas yang baik, dibuktikan dengan adanya susunan yang homogen pada kaca objek.
Gambar hasil pemeriksaan homogenitas dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 59. 4.4.4 Hasil pemeriksaan tipe emulsi
Penentuan tipe emulsi suatu sediaan dapat dilakukan dengan menggunakan metilen biru, apabila ketika diaduk metilen biru terlarut atau homogen dengan
krim maka emulsi tersebut adalah tipe ma. Hasil pemeriksaan tipe emulsi pada setiap formula, menunjukkan bahwa semua formula krim tabir surya merupakan
tipe minyak dalam air ma. Gambar hasil pemeriksaan tipe emulsi dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 60.
4.5 Hasil Uji Iritasi
Pemeriksaan uji iritasi kulit dilakukan pada 12 sukarelawan dengan cara mengoleskan krim konsentrasi ekstrak etanol bunga brokoli 12,5 langsung
pada tangan sukarelawan bagian atas sebelah dalam dengan diameter 3,5 cm
Universitas Sumatera Utara
40 selama 12 jam. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak terjadi reaksi iritasi yang
dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan gambar uji iritasi dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 61.
Tabel 4.5 Data uji iritasi
Panelis Reaksi
Eritema Eritema dan
papula Eritema, papula
dan vesikula Edema dan
vesikula 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12
Keterangan: 1. Tidak ada reaksi
2. Eritema +
3. Eritema dan papula ++
4. Eritema, papula dan vesikula +++
5. Edema dan vesikula ++++
4.6 Hasil Penentuan Nilai Sun Protection Factor SPF
Hasil perhitungan nilai sun protection factor SPF mengacu pada metode yang dikembangkan oleh Mansur. Kategori faktor perlindungan terhadap sinar
matahari menurut Wasitaatmadja 1997 adalah sebagai berikut: 1.
Minimal, bila SPF antara 2-4 2.
Sedang, bila SPF antara 4-6 3.
Ekstra, bila SPF antara 6-8
Universitas Sumatera Utara
41 4.
Maksimal, bila SPF antara 8-15 5.
Ultra, bila SPF lebih dari 15 Tabel berikut menunjukkan hasil rata-rata perhitungan nilai SPF dan
kategori dari masing-masing formula yang diuji:
Tabel 4.6 Hasil rata-rata nilai sun protection factor SPF dan kategori efektivitas
sediaan krim tabir surya
Formula Nilai SPF
Kategori Efektifitas F
13,98 Maksimal
F
1
14,89 Maksimal
F
2
18,60 Ultra
F
3
21,91 Ultra
F
4
23,97 Ultra
Keterangan: F
: Basis krim tabir surya F
1
: Krim ekstrak etanol bunga brokoli 5 + avobenzone 2 + OMC 6 F
2
: Krim ekstrak etanol bunga brokoli 7,5 + avobenzone 2 + OMC 6 F
3
: Krim ekstrak etanol bunga brokoli 10 + avobenzone 2 + OMC 6 F
4
: Krim ekstrak etanol bunga brokoli 12,5 + avobenzone 2 + OMC 6 Hasil penentuan nilai sun protection factor SPF juga dapat dilihat pada
grafik berikut ini. Perhitungan nilai sun protection factor SPF dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 62.
Gambar 4.2 Diagram hasil penentuan nilai sun protection factor SPF
0,00 5,00
10,00 15,00
20,00 25,00
30,00
F0 F1
F2 F3
F4
SPF
Formula
Universitas Sumatera Utara
42 Sun protection factor SPF didefinisikan sebagai jumlah energi UV yang
dibutuhkan untuk mencapai minimal erythema dose MED pada kulit yang dilindungi oleh tabir surya terhadap jumlah energi UV yang dibutuhkan untuk
mencapai MED pada kulit yang tidak diberikan perlindungan Wood dan Murphy, 2000. Semakin tinggi nilai SPF maka semakin meningkat perlindungan terhadap
sinar UVB. Hasil pengukuran nilai SPF didapatkan blanko dengan nilai SPF 13,98, hal
ini menunjukkan blanko sudah memenuhi perlindungan terhadap sinar UVB namun belum memenuhi standar yang direkomendasikan oleh FDA Food and
Drug Administration. FDA merekomendasikan penggunaan sunscreen dengan nilai sun protection factor SPF minimal 15 atau lebih untuk mendapatkan
perlindungan terhadap sinar UVB FDA, 2009. Penggunaan tabir surya dengan nilai SPF 15 berarti jika kulit dapat mengalami eritema selama 10 menit di bawah
sinar matahari, maka memungkinkan kulit terlindung tanpa terbakar dari sinar matahari lebih kurang selama 150 menit, hal ini adalah perkiraan kasar karena ada
faktor-faktor lain yang mempengaruhi terjadinya eritema pada kulit akibat sinar matahari.
Nilai sun protection factor SPF salah satunya berkaitan dengan waktu perlindungan sediaan tabir surya terhadap kulit, namun banyak faktor lain yang
mempengaruhi nilai sun protection factor SPF seperti tipe kulit, frekuensi penggunaan sunscreen, jumlah sunscreen yang digunakan serta intensitas sinar
matahari FDA, 2009. Hubungan nilai sun protection factor SPF dengan banyaknya sinar UVB yang diteruskan dan sinar UVB yang diserap dapat dilihat
pada Tabel 4.7 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
43
Tabel 4.7 Hubungan nilai SPF terhadap persen serapan dan transmitan sinar UVB
Formula Nilai SPF
Persen Serapan Sinar UVB
Persen Transmitan Sinar UVB
F 13,98
92,84 7,16
F
1
14,89 93,28
6,72 F
2
18,60 94,62
5,38 F
3
21,91 95,43
4,57 F
4
23,97 95,82
4,18
Keterangan: F
: Basis krim tabir surya F
1
: Krim ekstrak etanol bunga brokoli 5 + avobenzone 2 + OMC 6 F
2
: Krim ekstrak etanol bunga brokoli 7,5 + avobenzone 2 + OMC 6 F
3
: Krim ekstrak etanol bunga brokoli 10 + avobenzone 2 + OMC 6 F
4
: Krim ekstrak etanol bunga brokoli 12,5 + avobenzone 2 + OMC 6 Kandungan flavonoid dan antioksidan tinggi yang terdapat pada bunga
brokoli Brassica oleracea L. yang diekstraksi secara maserasi telah terbukti pada penelitian sebelumnya, yaitu memiliki kandungan flavonoid 33,08 μgml
dengan aktivitas antioksidan tertinggi ditunjukkan dengan nilai IC
50
sebesar 8,36 μgml Lutfita 2012. Saewan dan Jimtaisong 2013 juga menyebutkan bahwa
antioksidan yang tinggi terkandung dalam buah-buahan dan sayur-sayuran seperti: apel, anggur, lemon, tomat, bawang, selada dan juga pada brokoli. Agustin, dkk
2013 menyebutkan, berdasarkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan yang dioleskan dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan
akibat sinar matahari, bila penggunaan antioksidan dikombinasikan dengan tabir surya akan menjadi sangat efektif dan merupakan tambahan perlindungan tabir
surya yang terformulasikan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
44 Oktil metoksisinamat dan avobenzone yang bersifat sebagai bahan
pelindung dari sinar matahari akan semakin kecil karena mengalami degradasi. Semakin lama waktu penyinaran, maka zat-zat tersebut yang terdegradasi akan
semakin meningkat sehingga tidak dapat lagi secara optimal melindungi kulit. Semakin kecilnya kadar oktil metoksisinamat dan avobenzone maka kemampuan
untuk menyerap cahaya matahari menjadi menurun dan semakin besar energi matahari yang dapat diteruskan ke permukaan kulit. Akibatnya kulit menjadi lebih
mudah mengalami eritema karena paparan cahaya matahari Sugihartini, dkk., 2006.
Antioksidan banyak digunakan sebagai bahan kosmetik yang mencegah photoaging dan mempunyai efek fotoproteksi dan mencegah atau mengurangi
radikal bebas. Antioksidan efektif meningkatkan photostability dari avobenzone Afonso, dkk., 2014. Selain itu antioksidan juga dapat melindungi oktil
metoksisinamat dalam bentuk isomer trans- karena memiliki koefisien ekstinsi yang lebih besar dibanding bentuk cis-nya Barel, dkk., 2014. Koefisien ekstinsi
merupakan parameter yang menunjukkan kekuatan suatu senyawa dalam menyerap sinar dalam panjang gelombang tertentu Pattanargson, dkk., 2004.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, ekstrak etanol bunga brokoli juga memiliki efektivitas sebagai antiaging Nababan, 2014.
Data statistik menunjukkan bahwa data didapat terdistribusi secara normal, pengujian dilakukan dengan uji normalitas data menggunakan metode
Kolmogorov-Smirnov, kemudian pengujian nilai SPF secara statistik dilanjutkan dengan menggunakan one way anova, diperoleh nilai sig. 0,000. Hal ini
menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan dengan probabilitas lebih kecil
Universitas Sumatera Utara
45 dari 0,05 antara masing-masing formula. Dari pengujian post-hoc test
menggunakan metode Tuckey ditunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai masing-masing formula. Maka dapat disimpulkan ekstrak etanol
bunga brokoli dapat meningkatkan nilai SPF krim tabir surya kombinasi avobenzone dan oktil metoksisinamat.
Universitas Sumatera Utara
46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN