commit to user
25
BAB III DISKRIPSI LEMBAGA PENERBANGAN dan ANTARIKSA
NASIONAL
A. Sejarah dan Perkembangan
1 Sejarah LAPAN
Lahirnya LAPAN tidak dapat dipisahkan dari “Panitya Astronautika Dewan Penerbangan” yang kemudian berubah menjadi DEPANRI, proyek
“PRIMA” yang telah menghasilkan sebuah roket “Karitka-I” dan proyek Roket IonosfirAngkasa Luar yang juga disebut proyek “S”.
Untuk dapat memahami keadaan disekitar lahirnya LAPAN, kita harus kembali lagi pada tahun 1957-1958 yang merupakan Tahun Geofisika
International Geophysical Year, disingkat IGY, dimana untuk pertama kali negara-negara sedunia melakukan penyelidikan lingkungan alam secara serentak
dan terkordinir. Hasil program IGY tersebut adalah sangat spektakuler, oleh karena di dalam rangka itu berhasil satelit-2 pertama Sputik, Explorer dan lain-
lain di dalam sejarah yang mengantarkan Ummat Manusia ke dalam abad Antariksa.
Keberhasilan-keberhasilan teknologi antariksa tersebut, yang kemudian bahkan disusul oleh pengorbitan para kosmonaut dan astronaut yang pertama
begitu memukau dan merangsang imajinasi, sehingga seluruh lapisan masyarakat dengan tiba-tiba bukan hanya menjadi cinta antariksa, melainkan dijangkit demam
antariksa.
commit to user
Bangsa Indonesia pada waktu itu juga tidak terkecuali dari demam antariksa yang melanda dunia, hal mana terbukti dari tuimbulnya “gandrung
peroketan” yang menyebabkan munculnya kelompok-kelompok yang mencoba membuat roket baik di kalangan mahasiswa maupun ABRI.
Suasana masyarakat yang demikian itu mendapat perhatian khusus Dewan Penerbangan yang diketuai Bapak Menteri Pertama Ir. H. Djuanda alm.
Meskipun keantariksaan merupakan sesuatu yang baru pada waktu itu, bagi anggota Dewan sudah menjadi hal yang sudah tidak asing lagi karena dalam buku
karangan sarjana Austria Dr. Desiderius von Papp tentang bintang, planet, peroketan.
Ketua Dewan Penerbangan Bapak Menteri Pertama Ir. H. Djuanda alm juga dikenang sebagai seorang pemimpin nasional yang tetap berkepala dingin
dalam menghadapi krisis yang bagaimanapun, rasional dan disegani. Sebagai tanggapan terhadap perkembangan zaman dan untuk mencari jalan dimulainya
aktivis keantariksaan yang sistematis dan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka atas saran Bapak Ir. H. Djuanda alm kemudian membentuk “Panitya
Astronautika” sebagai salah satu Panitia Teknis dari Dewan Penerbangan pada tanggal 31 Mei 1962. Adapun tugas-tugas dari “Panitya Astronautika” pada saat
itu adalah : 1. Memantau perkembangan astronautika internasional.
2. Meneliti aspek-aspek yang mempengaruhi kepentingan nasional. 3. Memikirkan persiapan langkah-langkah pertama di bidang
astronautika.
commit to user
4. Mempelajari dampak perkembangan astronautika bagi penerapan praktis di bidang lain-lain.
5. Menunaikan tugas lain-lain yang ditetapkan oleh Dewan. “Panitya Astronautika” yang susunannya disahkan tanggal 14 Desember
1962, mulai aktif sejak awal tahun berikutnya dan terdiri dari para wakil dari Departemen-departemen : Angkatan Udara Letkol-Ud Imam Sukotjo dan May-
Ud dr. Kirono, Perhubungan Udara Ir. Karno Barkah dan Drs. M. Sukanto urusan Reseach Nasional Dr. The Pik Sin, Perguruan Tinggi dan Ilmu
Pengetahuan Prof. Dr. Sutardi Mangundojo dan Luar Negeri Mr. Nugroho. Dari pambahasan-pembahasan di “Panitya Astronautika” terungkap
adanya kesenjangan-kesenjangan yang memprihatinkan atau bahkan memalukan. Yaitu ternyata bahwa sumbangan negara kita kepada Program Tahun Geofisika
Internasional selama 1957-1958 begitu mengecewakan, sehingga negara Indonesia dimasukkanj ke dalam ketegori “Black Area” atau daerah hitam.
Disamping itu dikonstantir bahwa negara-negara berkembang lainya sudah ada yang lebih dulu mengayunkan langkah-langkah pertama di bidang antariksa,
seperti India dan Pakistan. Mereka meluncurkan roket-roket ilmiah Nike Apache dinamakan “Rehbar” oleh Pakistan dalam rangka kerjasama dengan NASA.
Mesir bahkan sudah mulai memperkembangkan rudal-rudal balistik dengan bantuan para sarjana Jerman dan merencanakan pengorbitan satelit “al-Negma”
yang bahkan akan disusul dengan pengorbitan astronautnya. Perkembangan-perkembangan tersebut merupakan kenyataan pahit yang
harus kita telan. Namun hal itu justru telah memacu Panitya Astronautika untuk
commit to user
segera mempersiapkan langkah-langkah pertama negara kita di bidang keatariksaan supaya jangan semakin jauh ketinggalan. Jadi motivasi utama kearah
keantariksaan adalah adanya kebulatan tekad untuk menghapus noda sebagai daerah hitam yang merendahkan martabat bangsa, diperlu untuk mengadakan
gebrakan dengan jalan melancarkan program ilmiah yang paling modern yaitu dengan memakai roket-roket ionosfir. Di dalam rangka tersebut semula dicari
keterangan tentang roket Kappa-8 buatan Jepang yang harganya US 100.000,-. Kronologi singkat pembentukan LAPAN pusat yang berada di Jl. Pemuda
Persil No. 1 Jakarta Timur sebagai berikut : 31 Mei 1962 dibentuk Panitia Astronautika oleh Menteri Pertama RI, Ir.
H. Djuanda alm dan R.J Salatun selaku Sekretaris Dewan Penerbangan RI. 22 September 1962 dibentuk Projek Ilmiah dan Militer Awal PRIMA
afiliasi AURI dan ITB. Projek PRIMA berhasil membuat dan meluncurkan dua roket seri Kartika berikut telemetrinya pada tahun 1964.
27 November 1963 dibentuk Lembaga Penerbangan dan Antariksa LAPAN dengan keputusan Presiden keppres Nomor 236 Tahun 1963
tentang LAPAN, untuk melembagakan penyelenggaraan program-program pembangunan kedirgantaraan nasional.
Penyempurnaan organisasi LAPAN telah dilaksanakan melalui beberapa Keppres yang terakhir dengan Keppres Nomor 9 Tahun 2004.
commit to user
B. Visi dan Misi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
1 Visi
“Meningkatkan peran ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan dalam mewujudkan kesejahteraan berkelanjutan”
2 Misi
o Meningkatkan penguasaan teknologi wahana dirgantara dan sistem
antariksa untuk mencapai kemandirian dalam rangka mendukung kesinambungan pemanfaatan dan pendayagunaannya, serta menjaga
keutuhan NKRI. o
Meningkatkan partisipasi dalam pembangunan ekonomi melalui upaya pemanfaatan teknologi dirgantara dalam mendukung pembangunan
nasional berkelanjutan. o
Meningkatkan pengusaan sains atmosfer dan antariksa dalam rangka menguasai pengetahuan tentang sistem bumi dan sistem matahari-bumi
untuk pemanfaatannya di Indonesia dan kontribusinya pada perkembangan ilmu pengetahuan.
Kewenangan
o
Punyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
o Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan
secara makro; o
Penetapan sistem informasi di bidangnya;
o Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, yaitu:
commit to user
Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya;
Penginderaanpemotretan jarak jauh dan pemberian rekomendasi perijinan orbit satelit.
Kompetensi Utama:
o Pengembangan teknologi dan pemanfaatan penginderaan jauh serta bank
data penginderaan jauh nasional; o
Pemanfaatan sains atmosfer, iklim dan antariksa; o
Pengembangan teknologi dirgantara; o
Pengembangan kebijakan kedirgantaraan nasional.
C. Struktur Organisasi
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dan yang sering disingkat dengan LAPAN adalah Lembaga non-departemen yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden dalam pelaksanaan tugasnya dikoordinasikan oleh Menteri yang bertanggung
jawab di bidang riset dan teknologi. Di dalam struktur organisasi LAPAN terdapat DEPANRI
DEWAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA yang di ketuai langsung oleh Presiden Republik Indonesia dan
dengan wakil adalam Meteri Riset dan Teknologi yang langsung berkoodinasi dengan Kepala LAPAN untuk menjalankan tugas-tugas tersebut. DEPANRI
beranggotakan antara lain Menteri Laur Negeri ; Menteri Petahanan ; Menteri
commit to user
Perindustrian dan Perdagangan; Menteri Pendidikan Nasional; Menteri Kebudayaan dan Pariwisata ; Menteri Perhubungan ; Menteri Perencanaan dan
Pembangunan Nasional ; Kepala Staf TNI Angkatan Udara. • LAPAN
• Lokasi Fasilitas yag dimiliki oleh LAPAN
commit to user
D. Humas dalam LAPAN
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen yang mempunyai tugas pokok dan
fungsi melaksanakan penelitian dan pengembangan litbang di bidang kedirgantaraan. Telah banyak hasil-hasil litbang yang dicapai oleh LAPAN,
oleh karena itu sangat perlu diinformasikan kepada khalayakstakeholder khususnya masyarakat Indonesia sebagai bentuk pertanggungjawaban
penggunaan anggaran yang diberikan oleh rakyat melalui pemerintah. Bagian Hubungan Masyarakat memegang peranan penting dalam
menyampaikan informasi hasil-hasil litbang LAPAN. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Bagian Hubungan Masyarakat LAPAN dalam
menginformasikan hasil-hasil litbang tersebut, diantaranya melalui Media Cetak Konferensi Pers, Media Elektronik Penayangan, Wawancara serta
Sosialisasi langsung kepada masyarakat dan hubungan kelembagaan melalui penyediaan buku-buku perpustakaan.
E. Visi dan Misi
a. Visi
Penyampaian informasi secara cepat, tepat, dan akurat atas kebijakan, program dan hasil litbang iptek kedirgantaraan LAPAN kepada
masyarakat umum dan Stakeholder.
commit to user
b. Misi
Memasyarakatkan kebijakan, program serta hasil kegiatan litbang iptek dirgantara LAPAN guna memperoleh manfaat bagi pembangunan
nasional.
F. Tugas pokok dan Fungsi Humas dalam LAPAN
Berdasarkan Keputusan Kepala LAPAN Nomor : Kep116IX2002 tanggal 10 September 2002, Bagian Hubungan Masyarakat LAPAN mempunyai
tugas pokok dan fungsi :
• Tugas Pokok
Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas memberikan informasi dan hubungan antar kelembagaan dan media massa serta melakukan
pengelolaan perpustakaan.
• Fungsi
Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Bagian Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan hubungan antar lembaga tertinggi dan tinggi negara, lembaga pemerintah dan organisasi kemasyarakatan;
b. pemberian informasi kepada media massa dan tanggapan pendapat umum;
c. pelayanan informasi kepada masyarakat mengenai program kebijaksanaan kegiatan dan hasil-hasil LAPAN;
commit to user
d. pemantauan dan evaluasi kegiatan kehumasan dan perpustakaan. Guna mendukung tercapainya Visi dan Misi, Sarana dan prasarana yang ada
dalam Bagian Humas LAPAN didukung oleh :
a. Sumber Daya Manusia SDM Bagian Humas
Sumber Daya Manusia SDM pada Bagian Humas seluruhnya berjumlah 22 orang, dengan tingkat pendidikan sebagai berikut :
S1 = 7 orang
D-III = 3 orang
D-I = 2 orang
SLTA = 10 orang
b. Sumber Dana Bagian Humas
Sumber dana Bagian Humas untuk tahun anggaran 2005, sebagaimana tercantum dalam DIPA adalah Rp. 706.263.000,- Tujuh ratus enam juta dua
ratus enam puluh tiga ribu rupiah.
c. Sarana alat yang dimiliki Bagian Humas
Sarana yang dimiliki berupa : Laptop =
2 buah
Komputer = 8
buah Printer =
3 buah
Camera Video = 3 buah
Foto Camera = 1 buah
Digital Foto Camera = 2 buah
commit to user
Tape Recorder = 3 buah
Kendaraan roda 2 = 1 buah
Kendaraan roda 4 = 1 buah
Program dan kegiatan bagian humas a.
Program Bagian Humas
Bagian Humas pada tahun anggaran 2005, mempunyai 2 buah program yaitu 1 Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan. 2
Program Penguatan Kelembagaan Iptek.
b. Kegiatan Bagian Humas
1. Pemutakhiran Database Perpustakaan Elektronik.
2. Pembuatan Abstrak, Katalog, dan Klasifikasi Bahan Pustaka.
3. Sosialisasi Perpustakaan Elektronik.
4. Pengadaan Buku-buku Ilmiah.
5. Pengadaan Jurnal Ilmiah.
6. Penyebarluasan Informasi Iptek Dirgantara melalui Media Cetak.
7. Penyebarluasan Informasi Iptek Dirgantara melalui Media Elektronik.
8. Penyiapan Materi Penyuluhan.
9. Penyuluhan Iptek Bagi Generasi Muda.
10. Penyempurnaan Direktori Fasilitas Litbang LAPAN.
11. Pendokumentasian Hasil Litbang Secara Elektronik.
12. Peluncuran dalam Profesional Shoot Audio Visual.
13. Pencetakan Majalah Populer FOKKAL
commit to user
HASIL-HASIL KEGIATAN YANG TELAH DICAPAI 1 Pemutakhiran Database Perpustakaan Elektronik
Pemutakhiran database perpustakaan elektronik pada tahun anggaran 2005 telah dilaksanakan, adapun data yang mengalami pemutakhiran adalah
database Buku dan Database Litbang, Pemutakhiran database buku dan database hasil litbang dilaksanakan sampai
bulan Juni 2005 dengan hasil sebagai berikut : -
Database Buku, record terakhir 6098 sd 7139 = 1.041
- Database NASA, record terakhir 3354 sd 4285
= 931
2 Pembuatan Abstrak
Pembuatan abstrak, catalog, dan klasifikasi bahan pustaka pada tahun anggaran 2005 telah dilaksanakan. Adapun data yang dibuat klasifikasi,
catalog, dan abstrak adalah Buku, Litbang Nasa, Majalah, serta Jurnal. Pembuatan klasfikasi, ktalog, dan abstrak bahan pustaka terhadap bahan
pustaka seperti Buku, Hasil Litbang Nasa, Hasil Litbang Nasa, Majalah dan Jurnal dengan hasil 100 bahan pustaka.
3 Sosialisasi Perpustakaan Elektronik
Kegiatan Sosialisasi Perpustakaan Elektronik telah dilaksanakan di Ruang Balai Pertemuan Dirgantara, pada tanggal 10 Agustus 2005, dibuka pada jam
09.00 WIB oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Kedirgantaraan Bapak Drs. Toto Marnanto Kadri.
Dalam Sosialisasi tersebut tampil sebagai Pembicara dan Nara Sumber yakni:
commit to user
1. Kartini, SH, Kepala Pusat Pengembangan Kepustakaan, Perpustakaan
Nasional RI, dengan materi Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya.”
2. Dra. Apallidya Sitepu, Kepala Bidang Dokumentasi PDII-LIPI, dengan
materi Perpustakaan Elektronik.” 3.
Hendy Gunawan, S.Kom. Kepala Unit Perangkat Informasi Dirgantara, dengan materi Manajemen Informasi.
4. Abdul Kholik, S.H., Kepala Sub Bagian Perpustakaan, dengan materi
Pembinaan Perpustakaan. Peserta Sosialisasi adalah Pejabat Fungsional Pustakawan dan Petugas
Perpustakaan LAPAN, yang terdiri dari Unit Kerja LAPAN Bandung, Unit Kerja LAPAN Rumpin, Unit Kerja LAPAN Rancabungur, Unit Kerja LAPAN
Pekayon, Unit Kerja LAPAN Pussisfogan dan LAPAN Pusat. Selama pemaparan dan diskusi dalam Sosialisasi Perpustakaan Elektronik,
hasil diskusi disimpulkan sebagai berikut: 1.
Guna meningkatkan jalinan hubungan dengan Perpustakaan Nasional, LAPAN diminta memberikan data tentang Panitia Penilai Jabatan Pustakawan
serta Pustakawan di LAPAN pada Perpustakaan Nasional; 2.
Dalam rangka membina jaringan, Perpustakaan Nasional akan memberikan informasi ke LAPAN yang berkaitan dengan Jabatan Pustakawan
atau Perpustakaan.
commit to user
3. Untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan dalam menyebarluaskan
informasi yang ada di Perpustakaan LAPAN, perlu dukungan dari pimpinan LAPAN dan juga dukungan sarana dan prasarana.
4. Koleksi bahan pustaka tiap tahunnya di Perpustakaan LAPAN
peningkatannya masih terbilang sedikit, untuk itu perlu dukungan dalam peningkatan pengadaan bahan pustaka.
5. Untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung dan petugas
perpustakaan, disarankan untuk memberikan tambahan ruang, sebab pada saat ini ruang perpustakaan LAPAN Pusat sudah kurang memadai.
6. Dalam rangka meningkatkan pembinaan perpustakaan di unit kerja
teknis di daerah perlu ada peningkatan kunjungan ke perpustakaan di unit kerja teknis.
7. Dalam rangka meningkatkan pembinaan perpustakaan perlu ada
kerjasamakonsultasi dengan PDII-LIPI yang lebih berpengalaman dalam mengelola perpustakaan secara elektronik.
8. Setelah Sosialisasi Perpustakaan Elektronik, para peserta merasa
bahwa Perpustakaan LAPAN masih ketinggalan, karena pelayanan perpustakaan yang dilakukan saat ini cenderung masih manual, oleh karena
itu untuk menuju perpustakaan elektronik diperlukan dukungan sarana antara lain PC untuk Server, PC untuk katalog, PC untuk entri data dan Scanner.
commit to user
4 Pengadaan Buku-buku Ilmiah
Pengadaan bahan pustaka berupa Buku-buku Ilmiah telah dilaksanakan, disesuaikan dengan kegiatan LAPAN di bidangnya yaitu Penginderaan Jauh,
Geografi, Telekomunikasi, Teknologi Dirgantara, Klimatologi, Pengetahuan Atmosfer dan Ionosfer, Astronomi, Komputer, Teknologi Informasi, dll.
Buku-buku ilmiah yang telah dilaksanakan pengadaannya berjumlah 30 judul buku,
5 Penyebarluasan Informasi Iptek Dirgantara Melalui Media Cetak
Dilakukan dengan mengadakan konferensi pers. Tahun 2005 telah diadakan 3 kali konferensi pers, masing-masing :
1 Acara penyerahan alat peraga berupa satelit mikro kepada Pusat Peragaan Iptek TMII, yang dihadiri oleh Media Cetak dan Elektronik diantaranya
Kompas, TVRI dll. 2 Acara uji terbang roket ilmiah di Pameungpeuk pada bulan Juni 2005,
hadir sebagai nara sumber pada konferensi pers tersebut beberapa Pejabat Eselon I dan II LAPAN, Wakil Gubernur Jawa Barat, Pangdam III Siliwangi,
Bupati Garut, dan Camat Cikelet dihadapan sekitar 21 wartawan nasional, perwakilan daerah, maupun lokal daerah, baik dari Media Cetak maupun
Elektronik. 3 Acara uji terbang roket ilmiah di Pameungpeuk pada bulan November
2005. Hadir pada kesempatan tersebut para pejabat LAPAN, Menristek yang diwakili oleh Deputi Ristek, Kepala-kepala LPND yang mewakili serta
commit to user
sekitar 22 wartawan nasional, perwakilan daerah, maupun lokal daerah, baik dari Media Cetak maupun Elektronik.
Selain itu diselenggarakan pula beberapa wawancara eksklusif pejabat LAPAN dengan media cetak, diantaranya:
1 Wawancara wartawan Kompas Yuni Ikawati dengan Kapusbangja, Dra. Ratih Dewanti, M. Sc dan Kapusdata, Ir. Nurhidayat, Dipl. Ing terkait masalah
data-data dan citra satelit mengenai Tsunami, tanggal 3 Januari 2005. 2 Wawancara live wartawan RRI Nasional, Hasril, dengan Kabid PSDAL,
Dra. Orbita Roswintiarti, M. Sc, tentang prediksi harian daerah rawan banjir di Indonesia dalam Konferensi Pers di Kementerian Riset dan Teknologi tanggal
6 Januari 2005. 3 Wawancara wartawan KB Antara dengan Kapusbangja, Dra. Ratih
Dewanti, M. Sc tanggal 25 Januari 2005. 4 Wawancara wartawan Harian Indopos dengan Deputi Bidang Sains,
Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan, Dr. Ir. Adi Sadewo Salatun, M. Sc tentang UFO, tanggal 11 Mei 2005.
5 Wawancara wartawan Koran Tempo, Dody Hidayat dengan Karo Humasmagan, Drs. Toto Marnanto Kadri di ruang kerja Karo Humasmagan
tanggal 18 Mei 2005. 6 Wawancara wartawan Gatra dengan Deputi Bidang Sains dan Deputi
Bidang Tekgan, di ruang rapat manggala tanggal 19 Mei 2005. 7 Wawancara wartawan Kompas, Yuni IKawati dan Gatra, Basfin Siregar
dengan Deputi Bidang Tekgan di ruang manggala, tanggal 7 Juni 2005.
commit to user
8 Wawancara wartawan Jawa Pos, Farouk dengan Karo Humasmagan di ruang kerja Karo Humasmagan tanggal 22 Juni 2005.
9 Wawancara wartawan Jawa Pos, Farouk dengan Deputi Bidang Tekgan, Kapustekwagan, dan Kapustekelegan di ruang rapat manggala tanggal 24 Juni
2005. 10 Wawancara De-Tekgan LAPAN dengan RRI Pro3 FM atas hasil-hasil
peluncuran roket LAPAN, November 2005 11 Wawancara Sekretaris Utama LAPAN dengan RRI Pro 3 FM tentang
ALS, Desember 2005. 12 Wawancara wartawan Kompas, Yuni Ikawati dan Koran Tempo Dody
Hidayat dengan Sekretaris Utama di ruang rapat manggala tanggal 16 Desember 2005.
6 Penyebarluasan Informasi Iptek Dirgantara Melalui Media Elektronik
Dilakukan dengan menyelenggarakan dialog interaktif, wawancara, maupun penayangan hasil-hasil litbang di media elektronik. Dalam kegiatan
ini terlebih dahulu dilakukan kegiatan shooting maupun foto-foto sebagai untuk stok penayangan. Telah dilakukan 3 kali penayangan melalui media
elektronik yang pelaksanaannya difasilitasi oleh Bagian Humas, baik berupa data, video, maupun foto, diantaranya :
a. Penayangan “Suara Anda” Live di METRO TV, dengan nara sumber Kepala LAPAN, Ir. Mahdi Kartasasmita, MS, Ph.D pada tanggal 14 Juni
2005.
commit to user
b. Penayangan “Roket Indonesia” dalam acara Metro Highligh di METRO TV tanggal 24 Juni 2005 dengan beberapa data dan gambar yang disiapkan
oleh Bagian Humas. c. Penayangan Wawancara dengan Kepala Bidang Konversi Energi
Dirgantara, Drs. Soeripno sebagai nara sumber dalam acara “Iptek Talk” di Metro TV, tanggal 13 November 2005.
d. Penayangan De-Sains Dr. Adi Sadewo, M.Eng. sebagai pakar narasumber pendamping pada Wawancara Metro TV tentang Peluncuran
Satelit Telkom, November 2005. e. Penampilan Peneliti LAPAN Robertus Heru Triharyanto sebagai
pakarkomentator peluncuran Satelit Telkom di Metro TV, November 2005.
7 Penyiapan Materi Penyuluhan
Kegiatan penyiapan materi penyuluhan sebanyak 4 paket dilakukan dengan mengumpulkan beberapa data tentang hasil-hasil litbang LAPAN yang
disusun dalam bentuk materi presentasi sebagai bahan dalam melakukan kegiatan penyuluhan sesuai dengan kepentingan segmen penyuluhan,
diantaranya bagi generasi muda pelajar dan mahasiswa, swasta, pemerintah daerah, dan instansi terkait.
8 Penyuluhan Iptek bagi generasi muda
Penyuluhan dlakukan di MTS Negeri 24 Jakarta, tanggal 21 November 2005. Dalam kegiatan ini Humas melakukan penyuluhan dengan melakukan
presentasi tentang profil LAPAN dan materi penyuluhan sesuai dengan bahan penyuluhan yang telah disiapkan.
commit to user
9 Penyempurnaan Direktori Fasilitas Litbang
Kegiatan ini dilakukan dengan melengkapimenambah direktori fasilitas litbang yang telah ada, kemudian mendesain dan menerbitkan direktori
fasilitas litbang tersebut dalam bentuk cetakan buku.
10 Pendokumentasian Hasil Litbang LAPAN Secara Eelektronik dan Pendokumentasian Peluncuran Satelit Mikro Tahap I Pertama.
Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan data berupa hasil litbang seluruh satker-satker di LAPAN dengan cara Shooting kegiatan-kegiatan
penelitian yang ada secara professional. Shooting tersebut dilakukan, masing-masing ke Satker Bandung dan
Tanjungsari, Satker Pameungpeuk, Satker Rumpin, Satker Rancabungur, Satker Pekayon dan LAPAN Pusat.
Data hasil shooting tersebut diolah dan disajikan dalam bentuk Profesional Audio Visual.
11 Penerbitan majalah “FOKKAL”
Salah satu media, dalam rangka penyebaran informasi kegiatan-kagiatan yang dilaksanakan oleh LAPAN adalah majalah “FOKKAL”. Tahun 2005
alokasi anggaran untuk penerbitan majalah “FOKKAL” sangat terbatas. Namun demikian Bagian Humas tetap menerbitkan majalah tersebut masing-
masing : a. Vol. 5 No. 1-2 tahun 2005, Topik Utama “SKEA Energi Alternatif Non
Migas”.
commit to user
b. Vol. 5 No. 3-4 tahun 2005, Topik Utama “Roket”. c. Vol. 6 No. 5-6 tahun 2005, Topik Utama “Air Launch System” ALS.
Dengan jumlah terbitan yang terbatas, majalah FOKKAL tersebut telah di distribusikan kepada seluruh pegawai LAPAN.
12 Kegiatan lain yang dilaksanakan oleh Bagian Hubungan Masyarakat
Beberapa kegiatan telah dilaksanakan oleh Bagian Humas yaitu :
a. Aktif sebagai penghubung DPR, diantaranya meliput setiap kegiatan
dengar pendapat dengan DPR dengan LAPAN Lembaga Ristek, meliput mendampingi kunjungan Komisi VII DPR RI ke LAPAN Watukosek.
b. Aktif sebagai anggota BAKOHUMAS: yaitu aktif mengikuti pertemuan-
pertemuan Bakohumas: + 20 kali pertemuan.
c. Kunjungan kerja Tim Humas LAPAN ke Dapur Metro TV, Jum’at, 15
Juli 2005, dalam rangka menambah wawasan liputan Media Elektronik.
d. Penerbitan buletin “INFO LAPAN.”
Info LAPAN merupakan informasi kegiatan-kegiatan LAPAN terkini yang diterbitkan 2 dua mingguan, dan telah terbit mulai bulan April 2005 + 24
kali terbit, dan telah didistribusikan ke seluruh pegawai LAPAN. e. Kliping Media
Dalam kegiatan kliping ini adalah memantau berita-berita yang ada di media cetak, umumnya berita tentang iptek kedirgantaraan dan khususnya berita
tentang iptek LAPAN.
commit to user
13 Pembinaan InternPembinaan SDM
Sebagian besar Staf Bagian Hubungan Masyarakat adalah pejabat fungsional, baik Fungsional Pranata Humas maupun Fungsional Pustakawan.
- Untuk pembinaan kepada pejabat fungsional Pranata Humas yaitu telah diinformasikan tentang Keputusan Presiden Nomor : 35 tahun 2005 tentang
Tunjangan Jabatan Fungsional Pranata Humas, serta menginformasikan bagaimana cara teknis menambah angka kredit untuk kenaikan jabatan
fungsional. - Untuk pejabat fungsional Pustakawan, dilaksanakan pembinaan bagaimana
cara menulis makalah. Saat telah diterbitkan makalah-makalah yang dihasilkan oleh para pejabat fungsional Pustakawan.
- Pembinaan SDM yang lain yaitu dalam rangka menambah wawasan dan ilmu, diberikan kesempatan kepada pegawai dilingkungan Bagian Humas
untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan Diklat dan Seminar, diantaranya : a. Diklat Audio Visual
= 5 orang b. Diklat Jurnalis Intensif
= 2 orang c. Diklat Kehumasan
= 1 orang d. Diklat Pustakawan
= 2 orang e. Diklat Prajabatan
= 4 orang f. Diklat Pimpinan Tk. IV
= 1 orang g. Diklat Penginderaan Jauh ZPPI
= 1 orang h. Diklat Knoledge Management
= 1 orang i. Seminar Kehumasan
= 2 orang
commit to user
46
BAB IV PELAKSANAAN KKM