14
3.1.4 Kolam air dibawah atap transparan
Dalam gedung PP IPTEK terdapat sebuah kolam air di bawah atap transparan. Hal ini dapat menyebabkan pemanasan efek rumah kaca.
Mungkin dalam merancang bangunan ini, sang arsitek berharap bahwa kolam ikan ini dapat menaikkan nilai estetika namun hal ini jelas keliru.
Nyatanya, akibat tingginya suhu udara di atas kolam, air menguap dengan cepat dan menaikkan tingkat kelembapan udara dalam gedung dan
menambah kerja mesin AC yang berakibat membengkaknya biaya listrik yang harus dibayar.
3.2 Solusi untuk permasalahan
3.2.1
Konsep perancangan bangunan di Indonesia yang semestinya
a Kenyamanan Sirkulasi Penghuni
Dalam perencanaan bangunan di Indonesia, kita harus menganalisa apa saja aktivitas yang akan di lakukan di dalam bangunan tersebut. Selain
itu, apakah fungsi dari bangunan tersebut untuk ruang publik atau digunakan secara pribadi. Penyesuaian pada tapak juga dapat
menentukan orientasi penempatan ruang – ruang. Hal ini nantinya akan
menentukan hubungan antar ruang agar tercipta jalur sirkulasi yang tepat
b Kenyamanan Sirkulasi Udara, Cahaya dan Visual
Mengenai sirkulasi udara dan cahaya, kita dapat
memanfaatkan kondisi
iklim di Indonesia yang sangat mendukung untuk
penggunaan energi
alami, sehingga
kita dapat
menekan penggunaan
energi listrik.
Sebagai gambarannya kita tidak perlu menyalakan lampu ataupun AC di siang
hari, karena kebutuhan pencahayaan dan penghawaan telah dipenuhi
Gambar 3.2 Adanya ruang yang terbuka langsung menuju kolam pada ruang tamu semakin menambah
kenyamanan penghuni rumah
Sumber: http:architectaria.comwp- contentuploads200907living-area.jpg
15
oleh energi alam. Hal ini didukung oleh penempatan pintu dan jendela maupun lubang angin yang ditentukan melalui analisa tapak, supaya
rumah tersebut mendapat sumber pencahayaan dan penghawaan alami yang optimal
c Pemilihan, Penggunaan dan Pengolahan Tapak
Dalam membangun bangunan tempat tinggal baru lokasi sebaiknya dekat dengan pusat transportasi masal. Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan warga berpergian ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan umum sehingga mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Dalam aspek penggunaan dan pengolahan tapak sebaiknya bangunan dibangun tanpa banyak harus memodifikasi tapak atau permukaan
tanah. Perkerasan permukaan tanah harus mempertimbangkan penyerapan air hujan. Material berpori, coneblock, grassblock
merupakan material yang direkomendasikan.
d Konservasi Air
Perumahanpermukiman Kawasan permukiman atau perumahan perlu dirancang untuk
mampu mengonservasi air, baik air tanah maupun air hujan kawasan permukiman atau perumahan dapat dilengkapi dengan danau-danau
kecil sebagai tempat penampungan air. Penempatan kolam sedemikian rupa di tempat yang paling rendah di kawasan
perumahan dapat digunakan sebagai penampungan air hujan dan mencegah genangan atau banjir
Bangunan yang memiliki lahan sempit Pembangunan
sarana perumahan
dan infrastruktur
adalah suatu kebutuhan, namun
dewasa ini lahan di
Gambar 3.3 Pemasangan drainase vertical
Sumber:
http:4.bp.blogspot.comLFuUQyPDoIQT1Yc5oBJ0WIAAAAAAAAAbA58Ht -KwuVnYs1600project+8.jpg
16
negara ini semakin sempit. Untuk itu dibuatlah bangunan yang dibangun secara vertikal. Contohnya apartemen. Namun, dengan
minimnya lahan, kita tidak mungkin membuat danau kecil untuk penampungan air hujan dan mencegah terjadinya banjir. Untuk
meresapkan air hujan sedekat mungkin dari lokasi turunnya pada berbagai kondisi lahan secara ekonomis, efektif, dan aman, hadirlah
drainase vertikal KONATA. Suatu inovasi sistem resapan air hujan yang mampu mencegah banjir sekaligus mengisi kembali air tanah.
Keistimewaan dari drainase vertical KONATA adalah menambah cadangan air tanah secara cepat, mencegah intrusi air laut, mencegah
terjadinya erosi dan kerusakan infrastruktur dan berdaya guna sangat lama.
e
Penggunaan Material
Bahan bangunan lebih disarankan agar menggunakan material local seperti halnya kayu, bamboo karena ditinjau dari sisi keberlanjutannya
dapat di tanam kembali namun maraknya kasus penebangan liar dan pengerusakan hutan, penggunaan kayu untuk bahan bangunan menjadi
hal yang “sensitif’ di Indonesia. Material yang bersifat re
usable
, dapat digunakan atau dipasang kembali jika bangunan diruntuhkan lebih di
sarankan untuk digunakan.
3.2.2 Penghematan energi bangunan
1. Menimalkan perolehan dari panas matahari
Untuk meminimalkan panas yang diterima bangunan dari matahari perlu dilakukan sejumlah langkah.
Pertama, menghalangi jatuhnya radiasi matahari langsung pada dinding transparan bangunan yang dapat mengakibatkan terjadinya efek rumah
kaca. Efek rumah kaca akan menaikkan suhu udara secara signifikan. Kedua, menguragi transimisi panas dari dinding dinding massive yang
terkena radiasi matahari. Dengan melakukan penyelesaian rancangan sebagai berikut:
Membuat dinding lapis berongga yang diberi ventilasi pada rongganya
17
Menempatkan ruang-ruang servis tangga, toilet, gudang, dsb pada sisi sisi jatuhnya radiasi matahari langsung sisi timur dan barat
Memberi ventilasi pada ruang antara atap dan langit langit pada bangunan rendah agar tidak terjadi akumulasi panas pada ruang
tersebut
2. Orientasi bangunan utara selatan Memanjang timur barat
Di kawasan sekitar equator sisi barat-timur mendapatkan panas yang lebih tinggi dibandingkan sisi utara-selatan. Untuk itu di daerah selatan
equator sisi selatan bangunan tidak akan mendapatkan cahaya langsung matahari antara bulan april hingga September. Sementara sisi utara
bangunan tidak akan mendapatkan cahaya langsung antara bulan oktober hingga maret. Hal ini perlu di pertimbangkan arsitek dalam merancang
bangunan.
3. Organisasi ruang
Dalam pengorganisasian ruang di bangunan rumah, ruang ruang yang digunakan untuk aktivitas penting atau utama di letakkan di tengah,
kemudian di apit oleh ruang ruang yang berfungsi sebagai penunjang atau servis di sisi timur atau barat. Hindarkan penempatan ruang ruang
utama, seperti ruang tidur, ruang keluarga, dan lainnya pada sisi barat, kecuali jika ada pembayangan dari bangunan lain atau pohon besar pada
sisi tersebut. Dinding ruang di bagian barat akan mendapatkan radiasi matahari siang dan sore yang sangat tinggi, dan membuat ruang di
dalamnya panas. Sebaiknya sisi barat rumah digunakan untuk ruang ruang servis. Seperti kamar mandi, wc, gudang, tangga, terutama jika sisi
ini tidak mendapat pembayangan.
4. Memaksimalkan pelepasan panas bangunan
Untuk mengurangi pemanasan bangunan, panas matahari yang masuk kedalam bangunan harus dibuang. Hal ini dapat di lakukan dengan
pemecahan rancangan arsitektur yang memungkinkan terjdinya aliran udara silang secara maksium di dalam bangunan. Aliran udara sangat
18
berpengaruh dalam menciptakan “efek dingin” pada tubuh manusia sehingga sangat mrmbsntu prncapaian kenyamanan suhu
5. Meminimalkan radiasi panas dari plafon untuk lantai teratas
Usahakan agar ruang di bawah atap di berikan jalusi semaksimal mungkin. Hal ini dimaksudkan agar udara panas yang terperangkap di
bawah penutup atap karena radiasi matahari dapat dibuang atau dialirkan
keluar sehingga
panas tersebut
tidak merambatkan
memanaskan ruang di bawahnya. Diusahakan ketinggian plafon dari lantai tidak kurang dari 3 m. plafon lantai atas menerima panas dari atap
dan udara dalam ruang atap. Plafon merupakan benda dengan suhu lebih tinggi dari suhu ruang di bawahnya. Untuk itu plafon perlu dijauhkan
dari kepala manusia. Agar kenyamanan termal leebih mungkin di capai
6. Hindari radiasi matahari memasuki bangunan atau bidang kaca
Ketika sinar matahari secara langsung menembus bidang kaca, radiasi dalam bentuk gelombang pendek yang di pancarkan akan memanaskan
menaikkan suhu benda benda seperti halnya lantai, meja, kursi, manusia dalam bangunan tersebut, selain memanaskan kaca itu sendiri.
Akibat pemanasan tersebut, benda-benda memancarkan kembali panasnya udara ke sekelilingnya, dalam bentuk radiasi gelombang
panjang
Karena secara umum bahan kaca tidak dapat meneruskan gelombang panjang, panas yang di pancarkan benda benda tersebut akhirnya
terperangkap dalam bangunan. Hal ini mengakibatkan kenaikan suhu ruang bangunan. Pemanasan ruang akibat hal ini seringkali diatasi
dengan memasang mesin pendingin AC yang memerlukan energi besar, yang seharusnya tidak di perlukan.
7. Manfaat radiasi matahari tidak langsung untuk penerangan ruang
Untuk penerangan ruang, perlu diusahakan mengambil cahaya langit, bukan cahaya langsung matahari. Cahaya langit adalah cahaya yang
19
dihasilkan dari cahaya
difuse
matahari. Cahaya ini tidak memberikan efek pemanasan terhadap ruang yang diterangi.
8. Optimalkan ventilasi silang untuk bangunan non ac
Jika ruang tidak menggunakan ac, usahakan agar terjadi aliran udara yang menerus ventilasi silang di dalam rumah atau bangunan, terutama
bagi ruang ruang yang dirasa panas. Hindari menutup seluruh lahan dengan bangunan, atau dengan kata lain tidak ada ruang terbuka di dua
sisi bangunan yang berlawanan. Jika hal ini terjadi aliran udara menerus tidak dimungkinkan. Aliran udara penting untuk menciptakan efek
dingin bagi tubuh manusia. Ciptakan ruang-ruang terbuka di sekitar bangunan jika lahan memungkinkan agar terjadi aliran udara silang
dengan baik.
9. Hindari pemanasan permukaan sekitar bangunan
Untuk menghindari pemanasan udara
di sekitar
bangunan, penggunaan material keras beton,
aspal sebagai penutup permukaan halaman, taman, atau parker yang
tidak terlindung,
perlu di
minimalkan. Material keras yang terkena radiasi secara langsung
akan menaikkan suhu udara di sekitar rumah atau bangunan dan
akhirnya membuat ruangan di dalam panas.
Tri Harso dalam Lippsmeier 2013:228 “suhu diatas permukaan rumput pendek dapat mencapai 4
o
C lebih rendah dari suhu diatas permukaan beton dan 5
o
C lebih rendah seandainya rumput tersebut terlindung dari sinar matahari”
Gambar 3.4 Penggunaan paving block pada lahan parker bertujuan untuk menghindari
pemanasan udara
Sumber: http:akuinginhijau.files.wordpress.com200803pav
ing_berumput.jpg
20
10. Penghijauan atap
Penghijauan atap
green roof
merupakan salah satu cara untuk mengurangi pemanasan bangunan dan pemanasan kawasan. Penghijauan
atap atau sering di sebut atap bervegetasi atau atap-ekologis merupakan penghijauan diatas permukaan atap datar yang sudah di beri lapisan
water-profing. Penghijauan atap dapat berupa taman atap yang digunakan sebagai aktivitas manusia atau sekedar penghijauan yang diisi
oleh tanaman-tanaman jenis tertentu yang umumnya tahan terhadap lingkungan kering sehingga tidak banyak memerlukan air.
11. Warna dan tekstur dinding luar bangunan
Warna terang
cenderung memantulkan
panas sementara warna gelap
menyerap lebih
banyak panas. Agar radiasi matahari
tidak memberikan tambahan panas
kepada bangunan,
dinding luar
dan atap
bangunan di daerah beriklim panas
atau tropis
perlu berwarna terang. Sementara untuk wilayah beriklim dingin dengan suhu
rata-rata rendah, warna dinding dan atap bangunan sebaiknya gelap. Hal ini dimaksudkan agar lebih banyak radiasi matahari yang dapat diserap
bangunan sehingga bangunan menjadi lebih hangat.
Tekstur material permukaan luar bangunan juga berpengaruh terhadap penyerapan radiasi matahari. Tekstur kasar menyerap lebih banyak panas
dibanding tekstur halus. Fenomena ini perlu dipahami untuk mengantisipasi iklim setempat secara benar
Gambar 3.5 Penggunaan cat eksterior rumah berwarna terang bertujuan agar radiasi matahari
tidak memberikan tambahan panas kepada bangunan
Sumber: http:www.gmtproperty.comimg1086_gambar_Tips_Men
ahan_Debu_untuk_Rumah_di_Pinggir_Jalan_1.jpg
21
3.3 Gambaran bangunan ramah lingkungan yang bersinergi dengan lingkungan