22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
Dalam Bab ini akan dibahas lebih jauh mengenai Pengaruh Kualitas Audit dan Komite Audit terhadap Manajemen Laba dan Good Corporate Governance
sebagai Moderating pada Perusahaan Manufaktur khususnya yang bergerak dalam sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bagian ini menjabarkan
teori yang melandasi penelitian ini dan beberapa penelitian terdahulu yang telah diperluas dengan referensi atau keterangan tambahan yang diperoleh selama
penelitian.
2.1.1. Manajemen Laba
Manajemen Laba merupakan setiap tindakan manajemen yang dapat mempengaruhi angka laba yang dilaporkan. Setiawan 2002
menyatakan manajemen laba sebagai campur tangan manajemen dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan menguntungkan dirinya
sendiri manajer. Manajemen Laba akan membuat laba tidak sesuai dengan realitas
ekonomi yang ada, ini berarti kualitas laba yang dilaporkan menjadi rendah. Laba yang disajikan mungkin tidak mencerminkan realitas ekonomi, tetapi
lebih karena keinginan manajemen untuk memperlihatkan sedemikian rupa atau menutupi realitas yang ada. Hal ini tidaklah aneh karena tingkat
keuntungan atau laba yang diperoleh sering dikaitkan dengan prestasi
Universitas Sumatera Utara
23
manajemen disamping memang adalah suatu hal yang lazim bahwa besar kecilnya bonus yang akan diterima oleh manajer tergantung besar kecilnya
laba yang diperoleh perusahaan. Manajemen Laba dapat dilakukan oleh pihak manajemen dengan
berbagai cara, seperti melakukan perbedaan pengakuan pendapatan dan biaya, mempercepat atau menunda pendapatan dan biaya, menghilangkan
atau mengurangi discretion cost dan lainnya. Scott 2000 juga mengemukakan beberapa motivasi terjadinya
manajemen laba, yaitu: 1. Bonus Purpose
Manajer yang memiliki informasi atas laba bersih perusahaan akan bertindak secara opportunistic untuk melakukan laba dengan
memaksimalkan laba saat ini. 2. Political Motivations
Manajemen laba digunakan untuk mengurangi laba yang dilaporkan karena adanya tekanan publik yang mengakibatkan pemerintah
menetapkan peraturan yang lebih ketat. 3. Taxation Motivations
Motivasi penghematan pajak menjadi motivasi manajemen laba yang paling nyata. Berbagai metode akuntansi digunakan dengan tujuan
penghematan pajak pendapatan.
Universitas Sumatera Utara
24
4. Pergantian CEO CEO yang mendekati masa pensiun akan cenderung menaikkan
pendapatan untuk meningkatkan bonus mereka dan jika kinerja perusahaan buruk, mereka akan memaksimalkan pendapatan agar tidak
diberhentikan. 5. Initial Public Offering IPO
Perusahaan yang akan go public belum memiliki harga pasar sehingga perlu menetapkan nilai saham yang akan ditawarkan. Hal ini
menyebabkan manajer perusahaan yang go public melakukan manajemen laba untuk memperoleh harga yang lebih tinggi atas sahamnya.
6. Pentingnya memberi informasi kepada investor Informasi mengenai kinerja perusahaan harus disampaikan kepada
investor sehingga pelaporan laba perlu disajikan agar investor tetap menilai bahwa perusahaan tersebut dalam kinerja yang baik.
2.1.2 Kualitas Audit