14
merta dalam putusan hakim no: 84Pdt.G1997PN.Ska dan putusan hakim no: 94Pdt.G2002PN.Ska, kemudian secara tetap membandingkan kategori
pertimbangan hakim dalam putusan yang satu dengan kategori pertimbangan hakim dalam putusan yang lainnya, kemudian dari perbandingan terhadap
pertimbangan hakim tersebut dikaitkan dengan diterbitkannya SEMA Nomor 3 tahun 2000, yaitu putusan nomor: 84Pdt.G1997PN.Ska merupakan
putusan pengadilan sebelum diterbitkannya SEMA Nomor 3 tahun 2000 sedangkan putusan nomor: 94Pdt.G2002PN.Ska merupakan putusan
pengadilan setelah diterbitkannya SEMA Nomor 3 tahun 2000.
F. Sistematika Penulisan Hukum
Untuk mempermudah pemahaman dan memberikan gambaran secara jelas dan menyeluruh mengenai keseluruhan isi penulisan hukum Skripsi, maka akan
dijabarkan sistematika penulisan hukum sesuai dengan aturan dalam penulisan hukum. Sistematika penulisan hukum ini terdiri atas 4 empat bab, yaitu
pendahuluan, tinjauan pustaka, hasil penelitian dan pembahasan, dan penutup. Keempat bab tersebut terbagi dalam sub-sub bab yang dimaksudkan untuk
memudahkan pemahaman terhadap keseluruhan hasil penelitian ini. Sistematika penulisan hukum tersebut adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab I pendahuluan disajikan beberapa subbab memuat latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan hukum.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
commit to users
15
Pada bab II tinjauan pustaka dibagi ke dalam dua subbab yaitu kerangka teoritis dan kerangka pemikiran. Dalam kerangka teoritis, penulis akan
memberikan landasan teori atau memberikan penjelasan secara teoritik berdasarkan literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang
telah penulis teliti. Kerangka teori tersebut meliputi tinjauan tentang putusan pengadilan, tinjauan tentang putusan serta merta, dan tinjauan
tentang SEMA Nomor 3 Tahun 2000. Tinjauan tentang putusan pengadilan yang meliputi, pengertian putusan pengadilan, dasar hukum
yang mengatur tentang putusan pengadilan, macam putusan pengadilan, kekuatan putusan pengadilan, sifat putusan pengadilan. Tinjauan tentang
putusan serta merta meliputi, pengertian putusan serta merta, dasar hukum putusan serta merta, pelaksanaan putusan serta merta, dan upaya hukum
terhadap putusan serta merta. Tinjauan tentang SEMA Nomor 3 Tahun 2000 meliputi latar belakang diterbitkannya SEMA Nomor 3 Tahun 2000
dan substansi SEMA Nomor 3 Tahun 2000. Kerangka pemikiran digunakan penulis untuk memudahkan pemahaman
alur berfikir. Kerangka pemikiran penulis buat dalam bentuk bagan yang diberi penjelasanketerangan mengenai alur berfikir penulis untuk
menjawab permasalalahan hukum yang diteliti.
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis menguraikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dalam proses penelitian. Berdasarkan rumusan
masalah yang diteliti, terdapat pokok masalah yang dibahas dalam bab ini, yaitu mengenai perbandingan pertimbagan hakim dalam mengabulkan
permohonan putusan serta merta berdasarkan SEMA Nomor 3 Tahun 2000 dalam Putusan Hakim Nomor 84Pdt.G1997PN.Ska dan Putusan Hakim
Nomor 94Pdt.G2002PN.Ska.
commit to users
16
BAB IV PENUTUP