Metodologi Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Prosedur Penelitian 1. Diagram Alir Penelitian

commit to user 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Kegiatan dalam penelitian ini meliputi mengumpulkan bahan, setting alat penelitian, pengambilan data, pengolahan data dan analisa.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pusat MIPA Universitas Sebelas Maret dimulai dari bulan Maret 2010 berakhir pada bulan Juni 2010. 3.3. Alat dan Bahan Yang Digunakan 3.3.1. Alat Penelitian Alat-alat yang digunakan dalam penelitian antara lain: laser, power supply, polarisator, teslameter F.W. Bell, elektromagnetik, analisator, layar, tempat sampel, multimeter, kabel penghubung. Berikut adalah susunan alat penelitian. commit to user 18 Gambar 3.1. Rangkaian utama alat penelitian Gambar 3.2. Skema rangkaian alat-alat penelitian commit to user 19 Keterangan Gambar: 1. Laser He-Ne 2. Polarisator 3. Elektromagnetik 4. Tempat larutan 5. Analisator 6. Layar 7. Amperemeter 8. Power Supply

3.3.2. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain: glukosa, aquades, gula pasir. commit to user 20 3.4. Prosedur Penelitian 3.4.1. Diagram Alir Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap Gambar 3.3. Diagram Alir Penelitian Mulai Persiapan Alat dan Bahan Pengukuran I dan B pada Elektromagnet Pembuatan Larutan Glukosa Pengambilan Data Perputaran Sudut b Dengan Medan Magnet B Pengolahan Data Analisa Data Kesimpulan dan Saran Selesai commit to user 21 Keterangan dari diagram alir penelitian adalah sebagai berikut:

3.4.1.1. Persiapan Alat dan Bahan

Persiapan alat yang dilakukan adalah mengecek alat-alat yang diperlukan secara lengkap dalam eksperimen ini baik yang bersifat elektrik maupun mekanik yang tersedia. Untuk alat-alat yang bersifat elektrik harus dipastikan bahwa seluruh komponennya masih berfungsi dengan baik. Sedangkan alat-alat yang bersifat mekanik diperhatikan apakah masih layak dipergunakan atau tidak. Kemudian alat- alat penelitian dirangkai menjadi sebuah rangkaian penelitian yang ditunjukkan pada gambar 3.1., kemudian melakukan setting alat utamanya Setting alat utamanya yaitu : 1. Menempatkan layar bening sebagai tempat pembentukan bayangan. 2. Memasang 2 polarisator secara paralel diantara elektromagnetik yaitu polariser dan analiser. 3. Menghidupkan laser dengan panjang gelombang 632,8 nm untuk mengatur posisi kedua kumparan agar cahaya benar-benar tepat masuk di antara 2 lubang kutub magnet di dalam kumparan tersebut dan cahaya tampak pada layar. 4. Setelah itu menyisipkan tempat larutan di antara lubang ditengah-tengah kutub kumparan. Kemidian tuas yang berada di tengah kumparan elektromagnetik dimajukan sehingga tepat menekan tempat larutan kemudian dikencangkan.

3.4.1.2. Pengukuran Arus listrik I dan Medam Magnet B

Pengukuran arus listrik I dan medan magnet B dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut : 1. Membuat rangkaian alat yang terdiri dari Power Supply dengan tegangan antara 0-20 VDC dan dihubungkan dengan amperemeter ke kumparan elektromagnetik. commit to user 22 2. Kumparan agar menghasilkan medan magnet yang searah dengan sumbu dirangkai secara paralel. 3. Mengatur jarak antar kutub kumparan sebesar 1 cm. 4. Menghidupkan power supply. Arus diatur sebesar 1A. 5. Medan magnet diukur menggunakan Teslameter diposisi 0 sampai 1 cm dengan pertambahan 0,2 cm. 6. Mengulangi langkah ke 4 dan 5 dengan menaikkan arus sampai dengan 4A, sehingga didapatkan nilai medan magnet maksimum.

3.4.1.3 Pembuatan Larutan

Pembuatan larutan yang dilakukan adalah membuat larutan glukosa yaitu masing-masing dengan konsentrasi 50, 40, 30, 20 dan 10. Cara penentuan konsentrasi yaitu dengan menggunakan persamaan 3.1. Pembuatan larutan glokosa ini dimulai dengan membuat larutan pada konsentrasi 50 dengan cara melarutkan bubuk glukosa kedalam aquades kemudian dipanaskan sambil diaduk sampai bubuk glukosa benar-benar larut di dalam aquades. Selanjutnya untuk membuat larutan dengan konsentrasi dibawahnya tinggal menambahkan aquades menggunakan persamaa: V 1 .N 1 =V 2 .N 2 3.1. dimana: V 1 adalah volume glukosa V 2 adalah volume air N 1 adalah konsentrasi 100 N 2 adalah konsentrasi yang dibuat Perhitungan pembuatan larutan glukosa ditunjukkan pada Lampiran II. 3.4.1.4. Pengambilan Data 3.4.1.4.1. Aquades Penentuan perputaran sudut pada aquades dilakukan dengan langkah sebagai berikut: commit to user 23

1. Menempatkan posisi polariser dan analiser pada posisi 0°.

2. Meletakkan aquades diantara kutub kumparan dengan panjang larutan 1 cm kemudian menghidupkan laser. 3. Cahaya dilewatkan laser dengan panjang gelombang 632,8 nm.

4. Menghidupkan saklar yang memberikan arus ke kumparan.

5. Mengatur besar arus yang masuk ke kumparan dengan melihat pada multimeter yang pertama sebesar 1A. 6. Mengatur posisi sudut pada analisator sehingga didapatkan bayangan gelap dan terang pada layar. 7. Mengulangi langkah 1, 2, 3, 4 dan 5 dengan menaikkan arus sampai dengan 4A. 3.4.1.4.2. Glukosa Penentuan perputaran sudut pada glukosa dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

1. Menempatkan posisi polariser dan analiser pada posisi 0°.

2. Meletakkan larutan glukosa 50 diantara kutub kumparan dengan panjang larutan 1 cm kemudian menghidupkan laser. 3. Cahaya dilewatkan laser dengan panjang gelombang 632,8 nm.

4. Menghidupkan saklar yang memberikan arus ke kumparan.

5. Mengatur besar arus yang masuk ke kumparan dengan melihat pada multimeter yang pertama sebesar 1A dan didapatkan nilai medan magnet maksimum. 6. Mengatur posisi sudut pada analisator sehingga didapatkan bayangan gelap dan terang pada layar. 7. Mengulangi langkah 1, 2, 3, 4 dan 5 dengan larutan glukosa pada konsentrasi

40, 30, 20 dan 10 serta variasi arus yang melalui kumparan 1A-4A.

3.4.1.4.3. Gula Pasir

Penentuan konsentrasi glukosa dalam gula pasir dilakukan dengan langkah sebagai berikut: