Kandungan Korelasi Usia, Jenis Kelamin, Status Sosioekonomi dan Ketergantungan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara terhadap Nikotin dan Kategorinya sebagai Perokok

BAB BAB BAB BAB 2222 TINJAUAN TINJAUAN TINJAUAN TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA PUSTAKA PUSTAKA 2.1. 2.1. 2.1. 2.1. Pengertian Pengertian Pengertian Pengertian Merokok Merokok Merokok Merokok Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesis lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. Wigand, 2006. Bentuk-bentuk olahan lainya termasuk sirih yang sering dikonsumsi bersama tembakau, merokok dengan menggunakan pipa, cerutu, bidi banyak dikonsumsi di India, di mana tembakau dilipat dengan daun temburni atau daun tendu, kretek mengandung eugenol dan cengkeh dan pipa air SheeshaHookah. Fauci et al., 2008 2.1.1. 2.1.1. 2.1.1. 2.1.1. Kandungan Kandungan Kandungan Kandungan Rokok Rokok Rokok Rokok Tembakau adalah tanaman berdaun yang berkembang di seluruh dunia, termasuk di beberapa bagian Amerika Serikat. Ada banyak bahan kimia yang ditemukan dalam tembakau atau yang dihasilkan dari pembakarannya seperti dalam rokok, tetapi nikotin merupakan bahan utama dalam tembakau yang dapat menyebabkan kecanduan. Bahan kimia lain yang dihasilkan daripada merokok seperti tar, karbon monoksida, asetaldehida, dan nitrosamin, juga dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh. Sebagai contoh, tar menyebabkan kanker paru-paru dan penyakit serius lainnya yang mempengaruhi pernapasan. Karbon monoksida menyebabkan masalah jantung, yang merupakan salah satu alasan mengapa orang yang merokok memiliki risiko tinggi untuk penyakit jantung National Institute Of Drug Abuse For Teens, 2015. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1.1: Kandungan Rokok Sumber : Smoke-Free Forsyth, 2015. Whats in a Cigarette?. Tobacco 101. http:www.smokefreeforsyth.orgtobacco_cigarette.aspx [Diakses 14 April 2015] 1. Nikotin Komponen ini paling banyak dijumpai di dalam rokok. Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok antara 0.5-3 ng, dan semuanya diserap, sehingga di dalam cairan darah atau plasma antara 40-50 ngml. Nikotin merupakan alkaloid yang bersifat stimulan dan pada dosis tinggi bersifat racun. Zat ini hanya ada dalam tembakau, sangat aktif dan mempengaruhi otak atau susunan saraf pusat. Nikotin juga memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif. Dalam jangka panjang, nikotin akan menekan kemampuan otak untuk mengalami kenikmatan, sehingga perokok akan selalu membutuhkan kadar nikotin yang semakin tinggi untuk mencapai tingkat kepuasan dan ketagihannya. Sifat nikotin yang adiktif ini dibuktikan dengan adanya jurang antara jumlah perokok yang ingin berhenti merokok dan jumlah yang berhasil berhenti Pusat Data dan Informasi PERSI, 2006. Nikotin bukan senyawa karsinogenik. Dosis yang tinggi dapat menyebabkan paralisis sistem pernafasan. Lebih dari 90 kandungan nikotin dalam asap rokok diabsorpsi ke dalam tubuh Harvey, 2009. Universitas Sumatera Utara 2. Karbon Monoksida CO Karbon Monoksida adalah suatu zat beracun yang sifatnya tidak berwarna dan tidak berbau. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas CO yang dihasilkan sebatang tembakau dapat mencapai 3 - 6 dan gas ini dapat dihisap oleh siapa saja. Seorang yang merokok hanya akan menghisap 13 bagian saja, yaitu arus tengah sedangkan arus pinggir akan tetap berada diluar. Sesudah itu perokok tidak akan menelan semua asap tetapi ia semburkan keluar lagi. Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah, lebih kuat dibandingkan oksigen sehingga setiap ada asap tembakau, disamping kadar oksigen udara yang sudah berkurang, ditambah lagi sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen karena yang diangkut adalah CO dan bukan oksigen. Sel tubuh yang kekurangan oksigen akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah. Bila proses ini berlangsung terus menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak dengan terjadinya proses aterosklerosis penyempitan. Penyempitan pembuluh darah akan terjadi di mana – mana. Terpaparnya dengan CO dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan hilangnya kesadaran sampai meninggal Aula, 2010. 3. Tar Tar adalah senyawa polinuklir hidrokarbon aromatik yang bersifat karsinogenik. Sejenis cairan berwarna coklat tua atau hitam yang bersifat lengket dan menempel pada paru – paru sehingga dapat membuat warna gigi dan kuku seorang perokok menjadi coklat, begitu juga di paru – paru. Tar yang ada dalam asap rokok menyebabkan paralise silia yang ada di saluran pernafasan dan menyebabkan penyakit paru lainnya seperti emphysema, bronkhitis kronik dan kanker paru. Konsentrasi tar yang ada dalam rokok dapat bervariasi, yaitu: a. Rokok dengan kadar tar yang tinggi mengandung tar sekitar 22 mg. b. Rokok dengan kadar tar yang sedang mengandung tar sekitar 15–21 mg. Universitas Sumatera Utara c. Rokok dengan kadar tar yang rendah mengandung tar sekitar 7 mg atau lebih kecil Aula, 2010. 4. Arsenik Sejenis unsur kimia yang digunakan untuk membunuh serangga terdiri dari unsur-unsur berikut: a. Nitrogen oksida, yaitu unsur kimia yang dapat mengganggu saluran pernapasan, bahkan merangsang terjadinya kerusakan dan perubahan kulit tubuh. b. Amonium karbonat, yakni zat yang bisa membentuk plak kuning pada permukaan lidah, serta mengganggu kelenjar makanan dan perasa yang terdapat pada permukaan lidah. Aula, 2010 5. Amonia Amonia merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Zat ini tajam baunya dan sangat merangsang. Begitu kerasnya racun yang ada pada ammonia sehingga jika masuk sedikit pun ke dalam peredaran darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma Aula, 2010. 6. Hidrogen Sianida HCN Hidrogen sianida merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Zat ini termasuk zat yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat efisien untuk menghalangi pernapasan. Sianida adalah salah satu zat yang mengandung racun sangat berbahaya. Sedikit saja sianida dimasukkan ke dalam tubuh maka dapat mengakibatkan kematian Aula, 2010. 7. Nitrous Oksida Nitrous oksida ialah sejenis gas tidak berwarna. Jika gas ini terhisap maka dapat menimbulkan rasa sakit Aula, 2010. Universitas Sumatera Utara 8. Formaldehida Zat ini banyak digunakan sebagai pengawet dalam laboratorium formalin Aula, 2010. 9. Fenol Fenol merupakan campuran yang terdiri dari kristal yang dihasilkan dari destilasi beberapa zat organik, seperti kayu dan arang. Fenol terikat pada protein dan menghalangi aktivitas enzim Aula, 2010. 10. Acetol Hasil pemanasan aldehyde sejenis zat tidak berwarna bebas bergerak dan mudah menguap dengan alkohol Aula, 2010. 11. Hidrogen Sulfida Hidrogen sulfida ialah sejenis gas beracun yang gampang terbakar dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim zat besi yang berisi pigmen Aula, 2010. 12. Pyridine Cairan tidak berwarna dengan bau yang tajam. Zat ini dapat digunakan untuk mengubah sifat alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama. Aula, 2010 13. Methyl Chloride Methyl chloride adalah campuran dari zat – zat bervalensi satu, yang unsur – unsur utamanya berupa hidrogen dan karbon. Zat ini merupakan senyawa organik yang dapat beracun. Aula, 2010 Universitas Sumatera Utara 14.Methanol Methanol ialah sejenis cairan ringan yang gampang menguap dan terbakar. Meminum atau mengisap methanol dapat mengakibatkan kebutaan, bahkan kematian. Aula, 2010 2.1.2 2.1.2 2.1.2 2.1.2 Epidemiologi