Penelitian yang relevan KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS

menggunakan berbagai cara sehingga setiap siswa dapat dilayani dengan kemudahan dalam mengakses informasi. Model pembelajaran berbasis Quantum Learningadalah model pembelajaran yang membuat situasi pembelajaran menyenangkan menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan pembelajaran yang memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuan terapannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat.Sehingga penerapannya dapat menghasilkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan model pembelajaran strukturalistik. Dalam model pembelajaran ekspositori siswa cenderung bosan dan kurang dapat menciptakan nuansa kegembiraan. Hal ini dikarenakan model pembelajaran ekspositori didominasi oleh guru, guru merupakan sumber utama belajar, sehingga siswa menjadi pasif karena hanya mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru. Sehingga model pembelajaran ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan individu siswa. Ini berarti apabila gur dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran ekspositori, gurulah yang mendominasi kegiatan pembelajaran maka hasil belajar sangat tergantung pada kemampuan guru untuk bertutur dan menyampaikan informasi. Hasil belajar akan lebih tinggi jika siswa aktif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran dengan terlibat secara langsung dalam kegiatan tersebut. Siswa di dalam kelas akan aktif dan kreatif apabila dalam kegiatan pembelajaran mampu melayani dan memberi kemudahan setiap siswa mengakses informasi. Pembelajaran Quantum Learningmerupakan pembelajaran yang melibatkan siswa seluruhnya menjadi aktif sehingga dapat disebut sebagai pembelajaran yang bersifat pembelajaran yang berpusat pada siswa student centered.Sementara itu model pembelajaran ekspositori merupakan pembelajaran yang berpusat pada guru teacher centered, siswa tidak diberdayakan dan komunikasi yang terjadi pada umumnya bersifat satu arah. Model pembelajaran ekspositori seringkali membuat siswa cepat bosan, karena metode yang diberikanumumnya bersifat monoton yaitu dalam bentuk ceramah, contoh latihan dan tugas. Dengan kegiatan yang bersifat monoton ini, siswa kurang termotivasi untuk belajar dan tidak dapat menciptakan nuansa kegembiraan dalam proses pembelajaran. Selain itu siswa tidak diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri konsep, pengetahuan atau keterampilan dalam kegiatan pembelajaran, akibatnya hasil belajar yang diperoleh pada umumnya tidak bertahan lama dalam struktur kognitif siswa. Model pembelajaran berbasisQuantum Learningjika diterapkan secara baik, akan meningkatkan hasil belajar siswa jika dibandingkan dengan model pembelajaran ekspositori. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model pembelajaran berbasis Quantum Learningdapat meningkatkan hasil belajar IPS.Hasil belajar IPS adalah tingkat kemampuan siswa dalam menguasai konsep-konsep IPS, pengetahuan, sikap dan keterampilan setelah proses pembelajaran berakhir. Untuk pencapaian hasil belajar IPS salah satu faktor yang berpengaruh adalah model pembelajaran yang dipergunakan. Berdasarkan uraian diatas maka diduga model pembelajaran berbasis Quantum Learning akan menghasilkan hasil belajar yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan hasil belajar yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori pada pembelajaran IPS materi peta dan komponennya.

2. Perbedaan Hasil Belajar IPS Antara Kelompok Siswa Yang Memiliki

Motivasi Belajar Tinggi Dan Motivasi Belajar Rendah Selain model pembelajaran, hasil belajar IPS siswa juga dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa. Karena jika tidak ada motivasi dari siswa untuk belajar, maka selamanya siswa tidak akan tertarik dengan pembelajaran IPS dan tidak memperoleh kepuasan dari pembelajaran IPS dan belajar menjadi tidak bermakna. Motivasi adalah dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Motivasi belajar mempengaruhi proses belajar siswa. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi dalam proses pembelajaran akan lebih memahami konsep yang dipelajarinya dan menguasai materi IPS yang diberikan. Dengan keaktifannya dalam pembelajaran maka lebih mudah mengerti dan lebih memahami materi pembelajaran hingga dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan dengan baik. Siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi cenderung menyukai tantangan.Baginya tantangan wajib dihadapi dengan baik. Pada umumnya mereka dapat menyelesaikan tantangan itu dengan baik.Demikian juga dengan penyelesaian masalah dalam pembelajaran, siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi cenderung lebih baik dalam menyelesaikan masalah tersebut.Sementara siswa yang memunyai motivasi belajar yang rendah kurang percaya diri dalam mengambil keputusan.Tidak ada yang dapat dilakukannya atau diperbuatnya yang lebih baik kepada lingkungannnya.dalam pembelajaran siswa yang memiliki motivasi belajar rendah cenderung pendiam, tidak banyak mengeluarkan pendapat.Jika bertemu dengan masalah mereka pesimis dapat menyelesaikannya.