demikian, perlu disadari tidak ada satupun model pembelajaran yang benar-benar sesuai untuk setiap karakteristik siswa maupun karakteristik materi pembelajaran.
Namun hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru mata pembelajaran IPS untuk memilih model pembelajaran yang sesuai dan disesuaikan dengan
alokasi waktu dalam mengajarkan materi pelajaran sehingga materi yang disampaikan dapat diterima siswa dengan baik dan optimal dalam tujuan
meningkatkan hasil belajarnya.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan beserta implikasinya, maka ada beberapa hal yang perlu disarankan, yaitu:
1. Guru IPS diharapkan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memilih
maupun menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam menyampaikan materi yang harus disesuaikan dengan karakteristik mata
pelajaran dan karakteristik siswa. 2.
Agar penerapan model pembelajaran yang dilakukan berjalan dengan efektif dan efisien sebaiknya guru terlebih dahulu melakukan identifikasi
terhadap karakteristik, kebutuhan terutama kemampuan motivasi belajar siswa, hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar sangat
mempengaruhi hasil belajar siswa, guru diharapkan bukan sekedar meletakkan penyebab kegagalan pembelajaran pada model pembelajaran
semata, tetapi guru perlu lebih memberi perhatian penuh untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Hendaknya seorang guru selalu berusaha secara aktif menciptakan model
pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa, dan mengadakan evaluasi terhadap keefektifan model pembelajaran tersebut. Dengan
dilakukannya evaluasi tersebut, maka guru lebih mudah untuk mendesain pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
4. Pembelajaran IPS merupakan pelajaran yang tak terlepas dari rumus dan
perhitungan, maka disarankan bagi guru IPS lebih menguasai terlebih dahulu inti dari pelajaran tersebut dengan membuat desain yang
menggugah keaktifan siswa dalam memahami pembelajaran IPS sehingga IPS dapat diaplikasikan dalam kesehariannya baik di sekolah maupun di
luar sekolah. 5.
Penelitian ini sangat perlu ditindaklanjuti untuk setiap jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan pada sampel yang lebih luas serta variabel penelitian
yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Ali,M. 1992. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung:Angkasa. Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. Jurus – Jurus Belajar Efektif untuk SD dan SMP.
Yogyakarta : DIVA Press. Bungin, Burhan. 2007. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media
Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta:UNS Press. Budiyono. 2004. Statistik Untuk Penelitian. Surakarta:UNS Press.
Dahar, Ratna Wilis. 2006. Teori-teori BelajarPembelajaran.Jakarta: Erlangga. DePorter, 2000. Quantum Learning: Mempraktikkan Quantum Learning Di Ruang-Ruang
Kelas, Bandung :Kaifa. DePorter BobbiMike Hernacki. 2005. Quantum Learning,Membiasakan Belajar Nyaman
Dan Menyenangkan.Bandung:PT.Mizan Pustaka. Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Sisdiknas.Bandung: Citra Umbara. Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djaali dan Mulyono, P. 2008. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Cipta. E, Mulyasa. 2007. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Elisa. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
IPS study empiris di SMP Negeri 1 Berastagi. Medan:PPS UNIMED Endalina. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil
Belajar Geografi study empiris di SMA Swasta Katolik Kabanjahe. Medan:PPS UNIMED
Hergenhahn, B.R. H. Olson, Mattew. 2010. Theories of Learning. Jakarta: Kencana.
Hamid K, Abdul. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Pascasarjana UNIMED.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Bumi Aksara Hamzah, B Uno. 2008. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Hamzah,BUno. 2014. VariabelPenelitian Dalam Pendidikan Dan Pembelajaran. Jakarta: PT.Ina PublikatamaIndonesia.