Ada tiga tahap utama dalam proses watermarking : 1. mengintegrasikan watermark pada citra embedding
2. serangan terhadap citra yang telah dibubuhi watermark, baik yang disengaja misalnya dikompresi, dipotong sebagian, di-filter, dan sebagainya ataupun yang tidak disengaja
misalnya disebabkan oleh noise atau gangguan dalam saluran transmisi data. 3. proses ekstraksi watermark dari dokumen yang akan diuji.
2.7. Syarat-syarat sebuah
Digital Watermarking yang ideal
Untuk mendapatkan suatu teknik digital watermarking yang baik, maka teknik tersebut harus dapat memenuhi kondisi di bawah ini :
1. Elemen dari suatu data digital dapat secara langsung dimanipulasi dan informasi dapat ditumpangkan ke dalam data digital tersebut
2. Penurunan kualitas dari data digital setelah dibubuhkan watermark, dapat seminimal mungkin.
3. Watermark dapat dideteksi dan diperoleh kembali meskipun setelah data digital diubah sebagian, dikompresi, ataupun di-filter.
4. Struktur dari watermark membuat penyerang sulit untuk mengubah informasi yang terkandung di dalamnya.
5. Proses untuk membubuhkan watermark dan mendeteksinya cukup sederhana 6. Jika watermark dihapus, maka kualitas dari data digital yang ditumpanginya akan berkurang
jauh atau bahkan rusak sama sekali. 7. Informasi watermark yang diselipkan dalam isi data digital dapat dideteksi ketika
dibutuhkan. 8. Label hak cipta yang unik mengandung informasi pembuatan, seperti nama, tanggal, dan
sebagainya, atau sebuah kode hak cipta seperti halnya ISBN International Standard for Book Notation
pada buku-buku. 9. Watermark tidak dapat diubah atau dihapus robustness secara langsung oleh orang lain atau
dengan menggunakan software pengolahan sinyal sampai tingkatan tertentu.
Universitas Sumatera Utara
10. Watermarking yang diberikan lebih dari satu kali dapat merusak data digital aslinya. Cara ini dilakukan supaya orang lain tidak dapat melakukan pelabelan berulang terhadap data yang
telah dilabel. Sampai saat ini, belum ada teknik watermarking yang dapat memenuhi seluruh kriteria di atas.
Semua metoda penggabungan watermark pada dokumen digital memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing.
2.8
Watermarking pada FileAudio
Industri rekaman kehilangan 42 milyar dolar hampir setiap tahun. Pabrikan yang tidak sah membakar burning CD dan menjualnya kepada pelanggan. Para pelanggan dapat membeli CD
yang sama dengan harga sepuluh kali lebih murah daripada yang dijual di beberapa toko musik. Lebih lagi, beberapa situs web menyediakan layanan download atau mendegarkan musik online
kepada penggemar. Bagaimanapun, sebuah audio memerlukan watermarking sebagai terobosan dalam industri rekaman. Sebenarnya audio watermark seperti suatu tandatangan yang berbeda
kepada setiap salinan dan potongan dari musik. Bisa juga digunakan untuk melacak distribusi kepemilikan yang tidak sah dan bisa juga digunakan sebagai suatu hak cipta untuk pemilik.
Secara sifat, harus dipastikan bahwa pemberian watermark pada audio itu tidak bisa terdengar dan menghalangi mutu bunyi yang asli dan bisa bertahan hidup pada distorsi yang kadang
terjadi pada audio. Sebenarnya, kata watermark berasal dari industri kertas. Suatu watermark adalah suatu desain
timbul ke dalam secarik kertas selama produksi dan digunakan untuk identifikasi kertas dan pembuatan kertas. Watermark itu dapat dilihat ketika kertas diarahkan pada cahaya. Desain itu
bisa beberapa pola atau gambaran-gambaran yang menandai adanya mutu merek dagang dari kertas. Lalu diperkenalkan kata watermark di dalam field digital. Watermark adalah suatu kode
identifikasi yang membawa informasi tentang pemilik hak cipta, pencipta suatu pekerjaan dan konsumen-konsumen yang diberi hak juga.
Universitas Sumatera Utara
Watemark adalah suatu tanda yang tidak kelihatan dan secara permanen menempel ke dalam data digital untuk perlindungan hak cipta dan sebagai tanda apabila data sudah dirusak.
Dokumen elektronik yang diberi watermark dapat berupa gambar digital, audio atau bahkan video. Tetapi penulis hanya berkonsentrasi pada audio watermark berarti suatu watermark
yang menempel dalam suatu arus audio untuk mengidentifikasi asal-muasalnya. Suatu sistim pendeteksi watermark pada file audio dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.14. Penyisipan
Watermark Pada File
Audio
Di dalam teknologi
penyisipan watermark
, seorang pemilik hak cipta menggunakan suatu kunci pribadi untuk membuat satu watermark
yang tidak dapat didengar di file audio. Sehingga kunci pribadi digunakan untuk menyandi watermark
digital ke dalam musik. Kemudian, pemilik itu dapat menguji apakah suatu file audio diberi watermark yang dicurigai untuk menjadi copy yang tidak sah, berisi watermark
miliknya dan sebagai bukti yang legal dalam hukum. Di dalam blok deteksi watermark, suatu kunci publik digunakan untuk dekode watermark dari musik. Rencana dasar berisi berbagai
kemungkinan kedua-duanya untuk file termampatkan dan untuk file-file yang tidak dimampatkan. Di bawah ini sebuah gambar bagaimana watermark audio ditempelkan ke dalam
file termampatkan seperti MP3. Mekanisme itu disebut bitstream pemberian watermark.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.15.
Bitstream Pemberian Watermark [14]
Beberapa persyaratan dasar yang harus dimiliki oleh suatu watermark audio yaitu 1.
Bersifat biaya komputasional rendah Biaya komputasional rendah berarti tidak memerlukan waktu bagi watermark untuk
ditempelkan dan dideteksi. Ini merupakan suatu faktor yang penting di dalam sistim watermark. 2.
Tanpa distorsi dari sinya asli dan perubahan bentuk, Watermark
disisipkan di dalam file audio itu sama sekali tidak mengurangi mutu file audio dan mengubah bentuk. Jika suatu watermark ditempelkan dalam satu file MP3, pelanggan itu dapat
juga memainkannya di beberapa player yang mendukung file MP3, mereka tidak perlu membeli player yang baru kembali.
3. Serta ketahanan dari hal yang tak dapat diketahui.
Ketahanan mengacu pada kemampuan untuk mendeteksi watermark setelah operasi pengolahan sinyal yang umum dan serangan-serangan lainnya yang mungkin bisa terjadi. Contoh dari
operasi yang umum di file audio yakni memasukkan didalamnya suara gaduh noise, pengurangan kompressi, penyesuaian volume atau normalisasi, konversi digital ke analog
dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Sejauh ini terjadi penyerangan yang berbeda pada watermark audio. Serangan yang terjadi adalah penyerangan gabungan, penyerangan sinyal dan penyerangan yang tidak terdeteksi.
Suatu serangan gabungan mempunyai salinan dari file audio dengan watermark yang sama, penyerang merata-ratakan nilai watermark dari sinyal audio. Sebagai suatu nilai perhitungan
pada jenis serangan, dan menjadi lebih baik untuk menyisipkan watermark lebih dari satu kali dalam satu file audio atau menyisipkan watermark yang berbeda untuk file-file yang berbeda.
Sinyal penghancur penyerang mengacu pada operasi sinyal yang berbeda seperti lossy kompressi, modulasi, konversi, dll. Sekarang dimungkinkan untuk menyisipkan watermark
lebih dari satu pada suatu file audio. Jika seseorang mencuri file yang diberi watermark dan file watermark tersebut telah diberi
kunci pribadi. Bisa dipastikan bahwa file yang dicuri tersebut dapat ditemukan pemiliknya karena telah diberikan watermark. Bagaimanapun, satu serangan pada file akan memeriksa
prosedur penciptaan. Dengan demikian sulit untuk memutuskan siapa sebagai pemilik riil dari file audio. Properti yang lain dari audio watermark adalah hal tak dapat diketahui
imperceptibility. Harus hampir tidak ada perbedaan antara yang diberi watermark dan yang tidak diberi watermark. Pada gambar ada suatu grafik gelombang suara dari musik yang sama
dengan watermark dan yang tidak diberi watermark. Seperti yang terlihat, hanya ada sedikit perbedaan yang tidak diperhatikan karena hanya terjadi di sepintas lalu dan dapat juga
diabaikan.
Gambar 2.16 Gelombang Suara Dari File Audio Yang Sama [14]
Audio Watermarking dapat digunakan dengan banyak cara. Pertama bisa digunakan untuk pembuktikan dari kepemilikan, informasi selama produksi, informasi hak cipta dalam suatu
bentuk watermark, dapat diarahkan secara
Universitas Sumatera Utara
langsung di dalam perekaman. Kepemilikan spesifik mempunyai informasi penyisipan yang berbeda. Dapat juga digunakan untuk kendali akses, watermark menjadi suatu pemicu untuk
untuk memainkan musik. Melacak salinan tidak sah adalah suatu aplikasi yang sangat penting. Informasi pribadi disisipkan kedalam musik. Informasi pribadi bisa dijadikan nomor bagi
pelanggan untuk menelusuri musik. Jika musik seperti itu ditemukan di dalam internet, watermark
akan dikacaukan dan nomor pelanggan bisa dikenaal untuk tindakan-tindakan hukum selanjutnya.
2.9 Flowchart