26
Tabel 2. Blue Print Skala Experienced Stigma Variabel
Aitem Jumlah
Favorable Unfavorable
Experienced Stigma 4,5,6,17,8,9,12,13,14,
15,16,18,19,20 1,2,3,10,11,17
20
Total 14
6 20
2. Skala Self Esteem
Skala Self Esteem disusun oleh peneliti berdasarkan 3 dimensi self esteem yang dikemukakan oleh Coopersmith, yaitu : feeling of belonging, feeling of competence
dan feeling of worth.
Tabel 3. Blueprint skala Self Esteem Variabel
Dimensi Aitem
Jumla h
Favorable Unfavorable
Self Esteem
Feeling of Belonging
1,2,3,10,11,31,39,44 12,21,22,23,24,30,32,4
3 16
Feeling of Competence
6,25,26,27,28,33,34,3 5
4,5,16,17,18,40,41 15
Feeling of Worth
7,8,9,19,20,36,37,38 13,14,15,29,42
13
Total
24 20
44
E. Uji Instrumen Penelitian
1. Validitas Alat Ukur Penelitian
Pada dasarnya, validitas berasal dari kata validity, yaitu sejauh mana sebuah alat ukur mampu menjalankan fungsi ukurnya Azwar, 2010. Menurut Anastasi dan
Universitas Sumatera Utara
27
Urbina 1997, validitas tes berhubungan dengan apa yang diukur oleh suatu tes dan seberapa baik tes tersebut dapat mengukur atribut. Sebuah alat ukur dikatakan
memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya dan memberikan hasil pengukuran sesuai dengan tujuan yang
dimasudkan. Validitas terdiri atas validitas isi content validity dan validitas konstruk construct validity.
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas tampang face validity dan validitas isi content validity. Validitas tampang merupakan hal yang
penting dalam membuat skala karena tampilan skala akan membangkitkan minat subjek untuk menjawab dengan kesungguhan hati. Sedangkan validitas isi merupakan
suatu estimasi untuk melihat sejauh mana aitem-aitem skala mewakili aspek-aspek dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur dan sejauh mana aitem-
aitem skala mencerminkan indikator keperilakuan yang hendak diukur Azwar, 2012.
Validitas tampang berusaha dicapai dengan penyajian alat ukur yang rapi, jelas, serta menarik agar subjek dapat mengisi aitem-aitem dalam skala dengan konsisten.
Validitas isi diusahakan dengan pengujian aitem melalui professional judgement Azwar, 2012. Professional judgement dilakukan dengan cara berkonsultasi dengan
pihak lain yang lebih mengerti tentang pembuatan alat ukur dan variabel yang akan diukur.
Universitas Sumatera Utara
28
2. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas alat ukur merupakan konsep sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan konsisten Azwar, 2010. Reliabilitas juga merujuk pada konsistensi skor yang
dihasilkan oleh subjek ketika mereka diberikan lagi tes tersebut dengan pertanyaan- pertanyaan yang ekuivalen tetapi pada kesempatan yang berbeda Anastasi Urbina,
1997. Alat ukur yang memiliki reliabilitas yang tinggi disebut dengan alat ukur yang reliabel.
Pada penelitian ini, pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan konsistensi internal berupa koefisien cronbach alpha. Metode ini menguji
konsistensi tes antar aitem atau antar bagian. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila konsistensi di antara komponen-komponen yang membentuk tes tinggi. Dalam
penelitian ini, perhitungan koefisien reliabilitas dilakukan menggunakan SPSS 17.0 for Windows.
3. Uji Daya Diskriminasi Aitem
Daya diskriminasi aitem merupakan sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur. Parameter
daya diskriminasi aitem adalah koefisien korelasi aitem total, yaitu koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala total, yang menunjukkan
kesesuaian fungsi aitem dengan fungsi skala. Dengan demikian, pemilihan aitem didasarkan pada koefisien korelasi aitem total yang diperoleh Azwar, 2012.
Universitas Sumatera Utara
29
Pengujian daya diskriminasi aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan,
yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment, yang dianalisis dengan bantuan komputerisasi SPSS 17.0 for
Windows. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dikenal dengan indeks daya beda aitem Azwar, 2012.
Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem-total menggunakan batasan rix
≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30, dianggap memiliki daya diskriminasi yang memuaskan. Aitem yang memiliki harga rix ≤ 0,30
diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah Azwar, 2012.
F. Hasil Uji Coba Alat Ukur