21
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah elemen penting dalam penelitian, sebab metode penelitian membatasi penelitian dengan garis-garis yang sangat cermat untuk menjaga
agar pengetahuan yang dicapai dari penelitian dapat memiliki keilmiahan yang tinggi Hadi, 2000. Metode penelitian kuantitatif berarti pengukuran akan diwujudkan
dalam bentuk angka Minium, King, Bear, 1993. Menurut Purwanto 2008, penelitian kuantitatif menganut prinsip untuk lebih baik menjawab sedikit masalah
namun dapat dipertanggungjawabkan, yang penjelasannya lewat tiga kemungkinan, yaitu mendeskripsikan deskriptif, menghubungkan kolerasional atau membedakan
komparasi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yang bertujuan untuk melihat hubungan antar variabel.
Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel, metode dan alat pengumpulan
data, dan metode analisis data.
A. Identifikasi Variabel
Variabel adalah suatu konsep tentang atribut ataupun sifat yang terdapat pada subjek penelitian yang beraneka ragam secara kuantitatif maupun kualitatif Azwar,
Universitas Sumatera Utara
22
2010. Variabel kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah Experienced Stigma dan variabel prediktor dalam penelitian ini adalah Self Esteem.
B. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati sehingga
definisi variabel-variabel penelitian tersebut tidak ambigu Azwar, 2010. Oleh karena itu, perlu dirumuskan definisi operasional mengenai variabel penelitian ini
adalah sebagai berikut: 1.
Experienced Stigma Experienced stigma adalah persepsi orang bersuku Nias terhadap perilaku
dan perasaan orang lain kepada dirinya sebagai orang yang terstigma. Experienced stigma diukur dengan skala experienced stigma. Skor yang yang
diperoleh dalam skala menunjukkan positif atau negatifnya persepsi suku Nias terhadap perilaku orang lain kepada dirinya. Semakin tinggi skor yang
diperoleh dari skala, persepsi suku Nias terhadap perilaku orang lain kepadanya adalah negatif. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh
dari skala, maka persepsi suku Nias adalah positif. 2.
Self Esteem Self Esteem adalah evaluasi diri orang bersuku Nias, sejauh mana ia
merasa bahwa dirinya mampu feeling of competence, diterima feeling of belonging, dan berharga feeling of competence. Self Esteem diukur dengan
Universitas Sumatera Utara
23
skala Self Esteem yang dilihat dari apakah individu diterima oleh kelompoknya, apakah individu yakin terhadap kemampuannya dan apakah
individu merasa berharga. Skor yang diperoleh dari skala ini menunujukkan tinggi rendahnya self esteem pada suku Nias. Semakin tinggi skor yang
diperoleh dari skala, maka suku Nias memiliki self esteem yang tinggi. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh dari skala, maka suku Nias
memiliki self esteem yang rendah.
C. Subjek Penelitian