BAB IV Kesimpulan dan Saran
4.1. Kesimpulan
Walikota Medan Dzulmi Eldin dalam menjalankan kepemimpinanya di Balaikota paling menonjol menurut narasumber yaitu menerapkan gaya kepemimpinan
Pelindung dan Penyelamat Missionary. Perilaku atau gaya kepemimpinan yang ditunjukan oleh Dzulmi Eldin mempunyai ciri-ciri pemimpin berkepribadian ramah
dan murah senyum. Dzulmi Eldin selalu berusaha secara aktif mencegah pertentangan, menghindari perdebatan, dan konflik-konflik dengan orang lain. Tipe
kepemimpinan yang cocok untuk Dzulmi Eldin adalah tipe kepemimpinan kharismatik yang dalam halini diterapkan Walikota Dzulmi Eldin dalam menentukan
keputusan dan kedisiplinan tata tertib sedangkan tipe kepemimpinan bebas Lassies Faire
jika Walikota lebih sering beraktivitas di luar kantor. Berikut ini adalah gaya kepemimpinan Dzulmi Eldin hasil penelitian dilihat dari
aspek tata kelola pemerintahan yang baik. 1.
Partisipasi Keterlibatan stakeholder, bagaimana kepemimpinan Dzulmi Eldin dalam
mengambil keputusan sangat tergantung dengan situasi dan kondisi. Pembongkaran pemukiman sekitaran rel kereta api, penertiban pedagang
yang berjualan di trotoar jalan Seram, Sambu yang direlokasi ke Pasar
Universitas Sumatera Utara
Induk. Dilakukan langkah antisipasi terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi. Semua stakeholderdilibatkan, seperti melibatkan masyarakat
meskipun tidak secara langsung.Melibatkan organisasi kepemudaan, masyarakat-masyarakat disetiap kecamatan, kelurahan dan juga mengajak
dialog. 2.
Rule of Law Dalam penjelasan ini didapat dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti
terhadap berbagai pihak yang mengetahui pasti kepemimpinan Walikota Medan Dzulmi Eldin yaituBanyak hak-hak dasar belum dilaksanakan dan
diakomodir secara baik. Terjadinya banjir, tidak menciptakan suasana yang nyaman, banyak papan reklame yang tanpa IMB, tanpa ijin, dan tanpa aturan
yang jelas. 3.
Transparansi Tidak adanya Transparansi atau keterbukaan yang dilakukan oleh Walikota
Medan Dzulmi Eldin, seperti membahas anggaran yang dilakukan secara tidak terbuka dan semua orang tidak mengetahui anggaran, Masyarakat
secara umum tidak ada mengetahui berapa pemasukan dan pengeluaran APBD. Pemerintahan Dzulmi Eldin tidak pernah memberikan kepada
siapapun termasuk anggota dewan mengenai berapa titik kontrak-kontrak parkir yang berada di wilayah Kota Medan Hal ini adalah kondisi yang sangat
kontras dengan yang terjadi selama ini hampir di seluruh birokrasi, pemilihan kepala SKPD dan Kepala Dinas dilakukan secara tertutup, kemudian
Universitas Sumatera Utara
Masalah-masalah proyek-proyek yang ada di Kota Medan, pertanggung jawabannya kurang maksimal yang diterima oleh DPRD Kota Medan.
4. Responsiveness
Pemerintahan Walikota Medan Dzulmi Eldin dan Seluruh jajaran dibawah Dzulmi Eldin kurang merespon cepat keluhan-keluhan dari masyarakat lebih
banyak diam, dan tidak peduli akan keluhah-keluhan dari masyarakat Kota Medan.
5. Consensus orientation
Berorientasi pada kepentingan masyarakat yang lebih luas, baik dalam hal kebijakan maupun prosedur.Seperti bantuan BPJS bagi masyarakat Kota
Medan yang tidak mampu, kemudian para musibah kebakaran, dalam hal ini penanggulangan yang bersifat sementara cepat ditanggapi.Jika dicermati
Dzulmi Eldin lebih fokus kepada aspek sementara untuk menaikan kredibilitasnya bagi kaum yang tertimpa musibah.
6. Equity
Setiap masyarakat Kota Medanbelum mendapatkan Hak yang sama untuk memperoleh kesejahteraan dan keadilan pembangunan di Kota Medan
kesenjangan sosial antar Kecamatan di Kota Medan. Contohnya antara kecamatan Medan Timur dengan Medan Utara dan juga Di daerah Belawan
banyak orang yang susah dan pembangunan lebih banyak diarahkan ke daerah Medan Kota yang dibuktikan dengan aspal jalan yang sudah bagus,
diaspal kembali. 7.
Efficiency and Effectiviness
Universitas Sumatera Utara
Pemerintahan Walikota Medan Dzulmi Eldin mengenai akuntabilitas anggaran untuk pembangunan Kota Medan tidak efektif dan tidak efesiensi.
8. Accountability
Efektivitas target anggaran belanja terhadap realisasinya Banyak yang tidak dipenuhi dan Kurang efisiensi.Realisasi pelaksanaan pembangunan
berdasarkan APBD di Kota Medan sampai saat ini masih dalam tahap belum sampai 30 yang artinya realisasinya tidak seimbang dengan waktu yang
berjalan. Beliau juga menjelaskan bahwa biasanya nanti di akhir tahun lalu di percepat pembangunan di Kota Medan.
9. Strategic vision
Visi Walikota Medan Dzulmi Eldin yaitu Medan berhias, kota indah yang tertata rapi dan manusiawi, dengan kepemimpinan dan pemerintah yang
bersih melayani.Misi Walikota Medan Dzulmi Eldin yaitu 1 Mewujudkan Medan sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah; 2 Menjadikan Medan sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah
dan lain-lain; 3 Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota dan ketersediaan pelayanan kesehatan yang
gratis sampai rawat inap dan pendidikan yang berkualitas secara gratis selama 12 tahun untuk warga Medan; 4 Membangun budaya masyarakat perkotaan
yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota; dan 5 Membangun pemerintahan yang bersih dan trasparan serta
berorientasi pada pelayanan publik.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Saran