Teori Belajar Konstruktivisme Teori Pemrosesan Informasi Teori Belajar Bermakna David Ausabel Teori Pembelajaran Perilaku

Menurut Trianto, M.Pd dalam bukunya Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif dijelaskan seperti yang dikemukakan oleh George J. Mouly dalam bukunya Psychology for Effective Teaching, bahwa belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman. Pendapat senada disampaikan oleh Kimble dan Garmezi yang menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan Garry dan Kingsley menyatakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang orisinal melalui pengalaman dan latihan-latihan. Dalam bukunya Trianto, M,Pd menjelaskan beberapa teori-teori belajar :

1. Teori Belajar Konstruktivisme

Teori ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi komplek, mengecek informasi baku dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah dan menemukan segala sesuatu untuk dirinya. Teori ini berkembang dari kerja Piaget, Vygotsky, teori-teori pemrosesan informasi, dan teori psikologi kognitif yang lain, seperti teori Bruner .

2. Teori Pemrosesan Informasi

Teori ini menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahun dari otak. Peristiwa-peristiwa mental diuraikan sebagai transformasi-transformasi informasi dari input stimulus ke output respon. Model pemrosesan informasi dapat digambarkan sebagai kumpulan kotak-kotak yang dihubungkan dengan garis-garis. Kotak ini menggambarkan fungsi-fungsi atau keadaan sistem, dan garis-garis menggambarkan transformasi yang terjadi dari suatu keadaan ke keadaan yang lain .

3. Teori Belajar Bermakna David Ausabel

Inti dari teori Ausabel tentang belajar adalah belajar bermakna. Belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Faktor yang paling penting yang mempengaruhi belajar ialah apa yang telah diketahui siswa. Yakinilah ini dan ajarkan ia demikian. Pernyataan inilah yang menjadi inti dari teori-teori belajar Ausabel agar terjadi belajar bermakna, konsep baru atau informasi baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa.

4. Teori Pembelajaran Perilaku

Skinner adalah salah satu tokoh yang sangat berperan dalam teori pembelajaran perilaku yang telah mempelajari hubungan antara tingkah laku dan konsekuensinya mengemukakan bahwa belajar merupakan perubahan perilaku. Dengan demikian, inti dari belajar adalah adanya perubahan tingkah laku karena adanya suatu pengalaman. Perubahan tingkah laku tersebut dapat berupa perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman dan apresiasi. Adapun pengalaman dalam proses belajar ialah bentuk interaksi antara individu dengan lingkungan. Berlakukan kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi yang menjadi roh bagi berlakunya Kurikulum 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran, khususnya di lembaga pendidikan formal persekolahan. Perubahan tersebut harus pula diikuti oleh guru yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pembelajaran di sekolah didalam kelas ataupun diluar kelas. Salah satu perubahan paradigma pembelajaran tersebut adalah orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru teacher centered beralih berpusat pada murid student centered, metodologis yang semula lebih didominasi ekspositori berganti ke partisipatori dan pendekatan yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah konstektual. Semua perubahan tersebut dimaksud untuk memperbaiki mutu pendidikan, baik dari segi proses maupun hasil pendidikan. Untuk membantu siswa memahami konsep-konsep yang telah dijelaskan guru khususnya mengenai meningkatkan kemampua, keterampilan, serta kefasihan menulis Bahasa Indonesia dengan baik dan benar maka diterapkan dengan praktik belajar. Praktik belajar berarti suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa peserta didik memahami teori konsep-konsep pengetahuan melalui pengalaman belajar.

2.5 Pengertian Bahasa Indonesia

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING SISWA KELAS V SDN 1 NEGERI SAKTI GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 17 47

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING SISWA KELAS V SDN 1 NEGERI SAKTI GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 9 49

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KURUNGAN NYAWA GEDONG TATAAN

0 7 48

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT SISWA KELAS IV SDN 2 GEDONG TATAAN PESAWARAN

0 9 42

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VI SD NEGERI 3 GEDONG TATAAN KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 7 102

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU SOAL PADA SISWA KELAS V SDN 15 GEDONG TATAAN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 6 50

MENINGKATKAN AKTIVITAS DANHASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL INQUIRY DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA KELAS V SD NEGERI 59 GEDONG TATAAN KECAMATAN GEDONG TATAAN PESAWARAN

0 3 70

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA ASPEK MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Aspek Menulis Karangan Melalui Media Gambar Berseri Siswa Kelas V SDN 2 Karangnongko Tahun Ajaran 2013

0 1 15

PENDAHULUAN Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Aspek Menulis Karangan Melalui Media Gambar Berseri Siswa Kelas V SDN 2 Karangnongko Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 6

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INTRUCTION DENGAN PEMANFAATAN Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Explicit Intruction Dengan Pemanfaatan Alat Peraga Garis Bilangan Pada Siswa Kelas Iv

0 0 15