Pelaksanaan Peraturan Kampung oleh Kepala Kampung Pelaksanaan Pemerintahan Kampung oleh Kepala Kampung

Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 69 responden: sebanyak 38 55,07 responden menyatakan bahwa pembinaan organisasi kemasyarakatan oleh kepala kampung adalah baik,sebanyak 24 34,78 responden menyatakan bahwa pembinaan organisasi kemasyarakatan oleh kepala kampung adalah cukup baik dan sebanyak 7 10,14 responden menyatakan bahwa pembinaan organisasi kemasyarakatan oleh kepala kampung adalah tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan pembinaan organisasi kemasyarakatan oleh kepala kampung adalah baik Pembinaan organisasi kemasyarakatan oleh kepala kampung adalah baik mengandung makna bahwa kepala kampung menjadi panutan atau teladan bagi masyarakat kampung dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, seperti aspek agama, sosial, ekonomi dan budaya, sehingga masyarakat menilai bahwa Kepala Kampung mampu melaksanakan pembinaan tersebut

3. Pelaksanaan Peraturan Kampung oleh Kepala Kampung

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pelaksanaan Peraturan Kampung oleh kepala kampung, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 26. Pelaksanaan Peraturan Kampung oleh Kepala Kampung No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 Baik 58 84.06 2 Cukup Baik 11 15.94 3 Tidak Baik 0.00 Jumlah 69 100 Sumber: Pengolahan Data Penelitian Tahun 2010 Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 69 responden: sebanyak 58 84,06 responden menyatakan Pelaksanaan Peraturan Kampung oleh Kepala Kampung adalah baik, sebanyak 11 15,94 responden menyatakan Pelaksanaan Peraturan Kampung oleh Kepala Kampung adalah cukup baik dan tidak ada 0,00 responden yang menyatakan Pelaksanaan Peraturan Kampung oleh Kepala Kampung adalah tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan pelaksanaan Peraturan Kampung oleh Kepala Kampung adalah baik. Peraturan Kampung merupakan produk hukum yang ditetapkan oleh Kepala Kampung setelah mendapat persetujuan dari BPK, Peraturan Kampung dibentuk dalam rangka menyelenggarakan otonomi daerah di kampung. Peraturan Kampung merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dengan memperhatikan ciri khas masing-masing kampung. Peraturan Kampung tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum dan atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

4. Pelaksanaan Pemerintahan Kampung oleh Kepala Kampung

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pelaksanaan pemerintahan Kampung oleh kepala kampung, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 27. Pelaksanaan Pemerintahan Kampung oleh Kepala Kampung No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 Baik 44 63.77 2 Cukup Baik 22 31.88 3 Tidak Baik 3 4.35 Jumlah 69 100 Sumber: Pengolahan Data Penelitian Tahun 2010 Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 69 responden: sebanyak 44 63,77 responden menyatakan pelaksanaan pemerintahan kampung oleh Kepala Kampung adalah baik,sebanyak 22 31,88 responden menyatakan pelaksanaan pemerintahan kampung oleh Kepala Kampung adalah cukup baik dan sebanyak 3 4,35 responden menyatakan pelaksanaan pemerintahan kampung oleh Kepala Kampung adalah tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan pelaksanaan pemerintahan kampung oleh Kepala Kampung adalah baik. Pelaksanaan pemerintahan kampung oleh Kepala Kampung adalah baik mengandung makna bahwa Kepala Kampung berupaya maksimal untuk melaksanakan otonomi kampung sebagai hak, wewenang dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat berdasarkan hak asal usul dan nilai-nilai sosial budaya yang ada pada masyarakat setempat diberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang mengikuti perkembangan kampung tersebut. .

5. Pelaksanaan Pembangunan Kampung oleh Kepala Kampung

Dokumen yang terkait

Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

1 62 186

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembangunan Pertanian Di Desa Batukarang Kecamatan Payung Kabupaten Karo

1 71 103

PENGARUH PENGAWASAN BADAN PERMUSYAWARATAN KAMPUNG TERHADAP KINERJA KEPALA KAMPUNG (Studi pada Kampung Daya Sakti Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat)

0 10 135

Peningkatan Status Tanah Bekas Kas Kampung Menjadi Tanah Hak Milik (Studi di Kampung Sidomulyo Kecamatan Penawar Tama Kabupaten Tulang Bawang)

0 4 54

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPETENSI JURU TULIS KAMPUNG TERHADAP MOTIVASI KERJA (Studi pada Kampung-Kampung di Kabupaten Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat dan Mesuji)

0 8 4

PERANAN FASILITATOR KECAMATAN DALAM PROGRAM GERAKAN SERENTAK MEMBANGUN KAMPUNG (GSMK) DI KABUPATEN TULANG BAWANG

0 4 124

Interaksi Aktor dalam Perumusan Kebijakan Pemekaran Kampung di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2012-2013

1 27 138

ANALISIS PENGARUH INDIVIDUAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA KEPALA KAMPUNG (Studi di Kampung Negeri Besar, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan)

6 81 97

PENGELOLAAN DANA KAMPUNG DI KAMPUNG MENGGALA KECAMATAN MENGGALA TIMUR YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG Jurnal Penelitian

0 0 13

ANALISIS RENCANA STRATEGI PEMBANGUNAN KAMPUNG (RESPEK) TERHADAP KINERJA KAMPUNG (STUDI PADA KAMPUNG ASEY KECIL DISTRIK SENTANI TIMUR KABUPATEN JAYAPURA PROVINSI PAPUA)

0 0 17