Syarat Objektif : M van Bemmelen

Ω Syarat dilakukannya penahanan :

1. Syarat Objektif :

• • • a. b. c. Ω • • • Ω Ω Ω Apabila seseorang yang disangka melakukan tindak pidana diancam dengan hukuman penjara 5 tahun atau lebih atau, Bila tindak pidana yang dilanggar, dicantumkan dalam pasal 21 4 sub.b KUHAP memuat ketentuan pidana yang sekalipun ancaman pidananya kurang dari 5 tahun, tapi tetap dapat dikenakan penahanan, mis: ps 372 2. Syarat Subjektif : Alasan subjektif datang dari pihak yang melakukan penahanan, diantaranya : Dikhawatirkan tersangka akan melarikan diri Dikhawatirkan tersangka akan mengulangi perbuatannya . Dikhawatirkan si tersangka menghilangkan barang bukti sehingga bisa mempersulit pemeriksaan perkara. Penahanan Ω Tempat dilakukannya penahanan : 1. rumah tahanan negara. 2. kediaman tersangka Pemotongan masa hukuman : jika di rutan : waktu selama ia ditahan maka dihitung dengan masa hukuman di rumah : dipotong 23 nya dikota tempat tinggal : yang diperhitungkan hanya 15 nya saja. Penyidik bisa melakukan penahanan selama 20 hari. Perintah penahanan dilakukan terhadap orang yang diduga keras melakukan tindak pidana, dengan bukti : 1. ada keterangan saksi. 2. ada suatu bukti 3. surat 4. petunjuk 5. pengakuan terdakwa bukti cukup diperoleh 2 macam alat bukti. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Hukum Acara Pidana 8 Ω Ω • • • • • Keluarga tersangka harus diberi surat penangkapan dan dakwaan, jika tidak maka menimbulkan hak-hak untuk tersangka dan keluarganya untuk menuntut pra peradilan. Tiga jenis penahanan. : 1. Rumah Tahanan Negara RUTAN Dilakukan di Rutan negara Untuk narapidana yang hukumannya kurang dari 1 tahun Khusus untuk membina narapidana, untuk itu mereka wajib mengikuti program yang ada. Untuk menghindari dari kesulitan dalam penyidikan maka penyidik yang melakukan penahanan harus melakukan pengecekan ke tempat penahanan. Perintah penahanan dikeluarkan oleh pengadilan tinggi selama 20 hari, dapat diperpanjang ke penuntut umum. 2. Rumah atau kediaman tersangka 3. Kota tempat tinggal Hal sebagaimana disebut kedua dan ketiga, diwajibkan bagi tersangka untuk melapor kepada yang berwenang penyidik. Ω Jika sudah 40 hari penahanan namun proses pemeriksaan belum juga selesai, maka bisa diperpanjang lagi menjadi 60 hari perpanjangan bertingkat. Ω Jika sudah 60 hari, demi hukum harus dikeluarkan. Ω Wewenang penahanan bukan hanya pada tingkat penyidikan, tetapi juga pada penuntutan. Ω Jaksa penuntut dapat mengeluarkan surat penahanan untuk kepentingan penuntutan selama 20 hari. Ω Jika sudah cukup harus dilepas, jika masih diperlukan dapat diperpanjang 30 hari oleh hakim di pengadilan yang juga merupakan batas waktu maksimal untuk melakukan penuntutan. Ω Penuntut umum berhak memilih jenis penahanan, SP3 Surat Perintah Penghentian Penuntutan diberikan bila proses penyidikan ke penuntutan dirasakan sulit, misalnya karena alat bukti sulit, dsb. Ω Bila terdakwa sakit berat atau dituntut lebih dari 9 tahun penahanan boleh diperpanjang 30 hari x 2. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Hukum Acara Pidana 9 Ω Bila terdakwa merasa keberatan, boleh meminta pengurangan atau penghentian pada tingkat yang lebih tinggi. Ω Jika perkara dilimpahkan ke pengadilan, Hakim yang mengadili perkara untuk kepentingan pemeriksaan di muka sidang berwenang mengeluarkan surat penahanan 30 hari dalam bentuk penetapan hakim, jika tidak cukup, maka dapat diperpanjang selama 60 hari. Ω Jika selama itu perkara belum juga diputus, maka terdakwa harus dilepas. Ω Jika banding maka wewenang penahanan beralih pada Hakim pengadilan tinggi yang mengadili, selama 30 hari, jika diperpanjang maksimal 60 hari. Ω Orang yang ditahan atau orang lain bisa mengajukan penangguhan penahanan dengan menjaminkan sejumlah uang. Ω Tambahan perpanjangan penahanan terjadi jika : sakit perkara dengan ancaman lebih dari 9 tahun pidana, maksimal 30 hari perpanjangan lanjutan atas permintaan. Dapat mengajukan keberatan pada instansi yang satu tingkat lebih tinggi dari lembaga yang memeriksanya. Penggeledahan Ω Penggeledahan bisa dilakukan dimana saja, kecuali di : 1. 2. 3. Ω Ruangan gedung dimana sedang dilakukan persidangan. Mis : DPR, MPR Ruangan dimana sedang dilaksanakan upacara keagamaan atau ibadah. Ruangan dimana sedang dilakukan pengadilan, kecuali untuk tertangkap tangan. Barang-barang yang dapat disita : a. benda tagihan tersangka terdakwa yang seluruh sebagian diduga berasal dari hasil tindak pidana. b. benda yang dilakukan secara langsung dalam melakukan tindak pidana. c. benda untuk menghalangi penyidikan, misalnya bendanya di sembunyikan. d. benda tempat yang khusus dibuat untuk bertindak pidana, mis : surat palsu. e. benda-benda yang ada hubungannya dengan tindak pidana, seperti barang petunjuk. f. barang sitaan perkara perdata sita jaminan g. barang yang dibudel pailit. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Hukum Acara Pidana 10 Barang bukti akan dikembalikan jika tidak cukup barang bukti atau perkara tersebut dikesampingkan demi kepentingan umum. Ω Ω Ω Ω Jika suatu benda berada di pengadilan, belum tentu kembali ke pemiliknya. Jika dikembalikan, harus dibubuhi stempel telah diperiksa. untuk surat-surat yang ada hubungannya dengan tindak pidana, penyidik yang memeriksa itu harus merahasiakannya. Rahasia hilang habis jika si empunya menyatakan bahwa itu bukan rahasia lagi. Ω Barang sitaan harus dibuat daftarnya. Berita Acara Pemeriksaan Ω Setiap tindakan penyidik harus ditulis dalam berita acara sebagai bukti tangan dan keterangan-keterangan dari barang bukti yang ditulis di berita acara. Agar keterangan itu tidak rusak, dari keterangan saksi agar saksi tidak lupa ketika ia memberi kesaksian di persidangan, ia diingatkan kembali dengan bukti tersebut. Hakim menanyakan lagi hal pertanyaan yang sama dengan waktu pembuatan berita acara. Ω Jika ada keterangan yang lain dengan berita acara, ia ditanya oleh hakim apa alasannya dan yang diterima hakim adalah keterangan yang diberikan di muka persidangan dan menghapus keterangan yang dibuat di berita acara. Ω Macam-macam saksi : 1. a charge memberatkan diajukan oleh penuntut umum 2. a de charge meringankan diajukan oleh pembela penasehat hukum. Berita acara menurut perolehannya : 1. Pendengaran : a keterangan saksi b keterangan ahli c Keterangan tersangka. 2. Pendapatan : dibuat oleh penyidik mengenai apa yang ditemukannya di TKP. 3. Constantering : yang tidak termasuk 1 2 misal : berita acara penangkapan, penahanan. Ω Tiga golongan berita acara : 1. Pendengaran : Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Hukum Acara Pidana 11 Berasal dari keterangan yang diberikan oleh orang-orang yang mengetahui tindak pidana. Misal : Berita Acara karena melihat, mendengar, mengalami sendiri. • • • • • • • • Ω Ω • Ω Ω Ω Berita Acara keterangan ahli yang menuntut ilmu yang ia buat jelas suatu tindak pidana. Misal : ahli tulisan tangan. Sebelum ada KUHAP keterangan ahli bukan merupakan alat bukti. 2. Pendapatan Didapat dari bukti-bukti yang ditemukan di sekitar tindak pidana dengan keterangan-keterangan dari korban yang ditemui. Thanatology : ilmu tentang kematian. Contoh ; orang mati akan menumpuk pada daerah yang paling rendah, yaitu disebut lebam mayat. Setelah 4 jam, lebam terbentuk dan menetap. Misalnya bila ada mayat dengan posisi telungkup, sedangkan lebamnya ada di punggung, maka itu berarti posisi mayat sudah diubahdipindahkan. 3. Constatering. Berita acara pendengaran, pendapatan, tidak termasuk Berita Acara constatering. Jika tersangka itu ditangkap dengan dugaan keterangan dan alat bukti yang mengarah padanya. Berita Acara penahanan, penangkapan juga disebut BA constatering. Penangkapan penahanan Penahanan ada 2 : Objektif : diancam lebih dari 5 tahun atau pasal 21 4 b KUHAP Subjektif : timbul dari orang yang melakukan penahanan. Contohnya perampasan kemerdekaan jadi penahanan harus jelas tujuannya. Dari penyidik ke PU Penuntut Umum berkas perkaranya dipelajari selama 7 hari bila tidak lengkap, dikembalikan ke penyidik untuk diperbaiki selama 14 hari. Jika dalam 7 hari itu tidak dikembalikan, maka penyidikan sudah selesai dan segera masuk ke tahap penuntutan. Jka dikembalikan oleh penuntut umum ke penyidik untuk diperbaiki, maka tidak ada sanksi tidak ada batas waktu. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Hukum Acara Pidana 12 Dalam HIR Jaksa boleh melakukan perbaikan dalam Berita Acara Penyidikan, karena dalam HIR Jaksa sebagai pimpinan dari penyidikan, namun dalam KUHAP bukan Jaksa yang melakukan perbaikan, melainkan penyidik dan Jaksa mandiri. Ω Ω Bila dalam proses penuntutan ada kesalahan dalam berkas perkara maka terdakwa boleh mengajukan keberatan dan dilakukan proses Pra Peradilan. Pra Peradilan Ω Adalah wewenang Pegadilan Negeri dalam memeriksa atau memberi putusan sesuai dengan UU, tentang 3 hal : 1. Apakah penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan, dan penghentian penuntutan sah atau tidak. 2. Ganti rugi dan rehabilitasi bisa diminta oleh seseorang yang proses pidananya dihentikan baik di tingkat penyidikan ataupun penuntutan. Ω Perkara pra peradilan bukan perkara pidana juga bukan perkara perdata karena pra peradilan para pihaknya antara pemohon dan termohon. Ω Bentuk putusannya : penetapan beschiking. Ω Tujuannya : melakukan tindakan pengawasan secara menyeluruh tentang keabsahannya. Ω Pemohon : yang dirugikan biasanya dari pihak tersangka atau keluarganya. Ω Untuk penghentian penyidikan dan penuntutan ada pihak lain yang dirugikan maka pihak ke 3 itu bisa melakukan permohonan untuk dilakukan pra peradilan. Prosedur pemeriksaan : Ω Setiap permohonan diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri dan harus diproses dengan lengkap dalam waktu 3 hari setelah permohonan diajukan. Hakim harus menentukan kapan sidang pra peradilan akan digelar. Ω Dalam pemeriksaan, hakim dan panitera menimbang dari pemohon dan termohon. Dan dalam 7 hari harus sudah dapat mengambil putusan. Ω Jika perkara sudah diajukan ke pengadilan pokok sementara pra peradilan belum diputus maka pra peradilan itu gugur. Ω Isi putusan hakim pra peradilan berupa penetapan. Jika penangkapan ditetapkan tidak sah, maka tersangka dalam penangkapan harus dimerdekakan, bila Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Hukum Acara Pidana 13 penghentian penyidikan penuntutan ditetapkan tidak sah maka penyidikan penuntutan itu harus dilanjutkan dan tersangka tetap dilanjutkan pemeriksaan. Ω Upaya menuntut ganti rugi dan rehabilitasi bisa dimintakan ganti kerugian, dilakukan minimal Rp.5000,- setinggi-tingginya Rp. 1.000.000,-. Penuntutan Ω Penuntutan : serangkaian tindakan PU untuk melimpahkan perkara pidana ke PN Pengadilan Negeri yang berwenang dalam hal menurut aturan- aturan yang diatur dalam UU dengan permintaan agar diperiksa dan diputus Hakim di sidang pengadilan. Ω Jaksa meminta pada ketua PN untuk menuntut seseorang didasarkan pada hasil penyidikan, lalu ketua PN memeriksa mengadilinya. Jaksa harus membuat surat dakwaan dengan disebut jenis perkaranya. Ω Perkara ada 3 jenis : 1. Perkara cepat roll tidak perlu surat dakwaan Dilimpahkan penyidik ke pengadilan atas kuasa PU mis: masalah tilang • • • • • • • 2. Perkara singkat sumir Perkara yang mudah pembuktiannya, penerapan hukumnya dan bersifat sederhana. PU membuat dakwaan perkara sumir, jika saat pemeriksaan terdakwa mengakui perbuatannya, berdasarkan 2 macam alat bukti. Dakwaan diberikan di muka sidang dengan lisan, panitera mencatat dakwaan. Catatan panitera itu yang dianggap sebagai surat dakwaan. Jika tersangka menolak dakwaan maka hakim meminta Jaksa untuk membuat surat dakwaan menjadi perkara biasa. 3. Perkara biasa Perkara dilimpahkan kepengadilan dengan surat dakwaan sebagai dasar pemeriksaan di muka sidang. Ω Tujuan surat dakwaan : untuk melakukan penuntutan. Ω PU yang menentukan perkara itu termasuk perkara singkat atau biasa. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Hukum Acara Pidana 14 Ω Serangkaian tindakan hakim untuk menerima, memeriksa, memutuskan perkara pidana berdasarkan azas bebas, jujur tidak memihak sesuai UU. Ω Surat dakwaan mengikat semua pihak PU, hakim, terdakwa, penasihat hukum Ω Sidang pelimpahan perkara, yang harus diperhatikan oleh penuntut umum dalam surat dakwaan : 1. Apakah ada alasan untuk melakukan penuntutan, didasarkan pada : a. Apakah perbuatan yang disangka telah dilanggar dapat memenuhi rumusan delik. b. Alat-alat bukti cukup minimal 2 macam c. Terdakwa mampu bertanggungjawab. 2. Apakah ada kepentingan umum yang akantidak dirugikan. Menyangkut asas penuntutan • • Ω Ω Ω Ω Ω Ω • a. Asas oportunitas Menghendaki bahwa tidak setiap tindak pidana harus dituntut, bila kepentingan umum akan dirugikan. b. Asal legalitas legalitie Menghendaki bahwa setiap tindak pidana harus dituntut. Pada dasarnya kedua asas tersebut menghendaki setiap tindakan pidana harus dituntut. Sekali suatu perkara dikesampingkan maka perkara tersebut tidak dapat dituntut kembali, tetapi apabila perkara dihentikan maka di kemudian hari dapat dituntut kembali. Acte van Depoc : untuk tidak melakukan penuntutan. Kepentingan umum harus jelas pengertiannya sehingga untuk mendeponir mengesampingkan perkara tidak mudah, wewenang ini hanya dimiliki oleh Jaksa Agung. Bila kedua syarat sudah terpenuhi, suatu perkara baru boleh dilimpahkan ke pengadilan oleh penuntut umum, tergantung jenis perkaranya. biasa atau singkat. Perkara Biasa : PU melimpahkan perkara terlebih dahulu membuat dakwaan. Singkat sumir : surat dakwaan cukup diberitahukan dalam persidangan dengan menerangkan perbuatan yang didakwakan. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Hukum Acara Pidana 15 Waktu dan tempat terjadinya tindak pidana. • • Ω Ω Ω Pemberitahuan dicatat oleh panitera dan dianggap sebagi pengganti surat dakwaan. Surat dakwaan merupakan dasar pemeriksaan perkara di muka sidang dan mengikat semua pihak sehingga isinya harus jelas. Surat dakwaan : - acta van vrewijzing - acta van daagraarding. - acta van telastesging - acta van beschuldigen. Semua pihak harus berorientasi pada surat dakwaan yang sama, perbedaan kesimpulan disebabkan perbedaan pandangan dan posisi masing-masing. Contohnya : Hakim : harus obyektif tidak boleh memihak pada salah satu pihak. o o o o Penuntut umum : melihat dari sisi perbuatan terdakwa, secara subjektif mewakili negara. Terdakwa : melihat dari sudut kepentingannya sendiri subjektif. Penasihat hukum : membela terdakwa, melihat dari perbuatan dengan melihat ketentuan yang berlaku, sehingga dia harus objektif. Posisinya harus membela kepentingan terdakwa sebagai subjek. kesimpulan akhirnya bersifat subjektif. Ω Skema : Hakim : Objektif Objektif Objektif. Penuntut Umum : Subjektif Objektif Objektif. Terdakwa : Subjektif Subjektif Subjektif. Penasehat Hukum : Objektif Subjektif Subjektif. Ω T. M. Tripmann : “Jika kita memahami fungsi masing-masing pihak dimana surat dakwaan menjadi dasar“. Ω Supaya surat dakwaan tidak dinyatakan obscurd, maka syaratnya harus lengkap: 1. Syarat formil : menyangkut jati diri identitas terdakwa 2. Syarat material : rumusan perbuatan yang kongkrit. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Hukum Acara Pidana 16 Ω Surat dakwaan harus diberi tanggal dan ditandatangani yang isinya menyangkut kedua syarat diatas. Ω Kelengkapan syarat formil : 1. Nama 2. Tempat tanggal Lahir Umur. 3. Jenis Kelamin 4. Kebangsaan 5. Tempat Tinggal. 6. Agama. 7. Pekerjaan Tersangka. Ω Syarat Materil : Harus memuat uraian secara cermat, jelas, lengkap, mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan. Ω Surat dakwaan yang tidak memenuhi syarat material akan dinyatakan batal demi hukum. Ω Salinan surat dakwaan harus diberitahukan pada saat yang sama kepada tersangka penasehat hukumnya dan penyidik, maksudnya agar mereka dapat menyiapkan diri dan mengetahui untuk perkara apa mereka diadili, dan untuk mengetahui apabila ada perubahan pada surat dakwaan, yang bertujuan untuk melengkapi, memperbaiki atau untuk tidak melanjutkan penuntutan. Ω Perubahan surat dakwaan hanya dapat dilakukan oleh Penuntut Umum satu kali, dalam tenggang waktu 7 hari sebelum sidang dimulai. Materi Materiil. Ω Perbuatan yang didakwakan harus merupakan perbuatan yang nyata, yang disangka telah dilakukan tersangka. Ω Waktu dan tempat terjadinya tindak pidana berkaitan dengan pasal yang didakwakan serta ketepatan untuk menentukan kewenangan pengadilan mana yang berwenang mengadili perkara tersebut. Contohnya : pencurian di malam hari dengan keterangan bukan pasal 362 tetapi 363 365. Ω Jika dalam surat dakwaan tidak disebut jenis kejahatannya maka surat dakwaan harus dibatalkan. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Hukum Acara Pidana 17 Ω Penuntut Umum wajib membuktikan perbuatan yang didakwakan waktu itu, ia harus bisa membuktikan yang harus dibuktikan, bukan unsur dan deliknya tetapi perbuatan yang secara nyata dilakukan. Ω Bestandel : perbuatan kongkrit, contohnya pasal 362. Ω Bestandel Ω Element Unsur 1. Mengambil barang 2. Milik orang lain 3. Sebagian seluruh 1. Sengaja opect 2. melawan hukum 3. schuld 4. faith cause Ω Bila bestandel terbukti tapi salah satu elemen tidak terbukti maka putusan “onslag” putusan lepas jika perbuatannya tidak terbukti. Ω Jika bestandel yang tidak terbukti maka putusannya “bebas” Ω Asas penuntutan oportunitas Untuk sekali perkara dibatalkan didisponair maka selamanya itu tidak bisa dituntut. Ω Acta Van Dempot : Permohonan pembatalan tuntutan dari penuntut umum kepada Jaksa Agung karena merugikan kepentingan umum. Ω Yang perlu dipertimbangkan : 1. Kompetensi kewenangan mengadili a. Relatif attribution van rechtsmacht. Kewenangan mengadili yang diberikan dengan didasarkan kekuatan UU kepada pengadilan yang sejenis, akan tetapi masih dalam lingkungan peradilan yang sama. b. Absolut distribution van rechtmacht. Kewenangan mengadili yang diberikan berdasarkan kekuatan UU kepada pengadilan yang tidak sejenis tapi masih termasuk dalam satu lingkungan peradilan yang sama. Harus mempunyai pembagian. ∗ Pengadilan Sejenis : Pengadilan yang sama hak serta kewajibannya, misalnya antara PN yang satu dan yang lain hak dan kewajibannya sama. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Hukum Acara Pidana 18 ∗ Pengadilan Tidak Sejenis : Tidak sederajat, sehingga hak dan kewajibannya tidak sama, misalnya PN dengan PT. atau PN dengan MA. ∗ Lingkungan Peradilan yang sama : Lingkungan peradilan umum, urutannya : 1. PN sebagai instansi pertama 2. PT sebagai instansi kedua 3. MA sebagai peradilan kasasi MA tidak sebagai pihak ketiga, karena tugas MA hanya memutus mengenai alasan-alasan hukumnya, bukan mengenai fakta-fakta. kasasi berasal dari kata cassiew = membatalkan Ω Jurisdictie Gerschill : sengketa mengadili bila suatu peradilan berwenang menolak mengadili. Misalnya : PN Bandung dengan PN cianjur, maka yang berwenang adalah PN Jabar. Ω Kewenangan Relatif dalam surat dakwaan selalu menyangkut tempat forum. Ω Tempat yang menyangkut kepentingan PN yang berwenang mengadili : 1. forum commisionis : berdasarkan tempat dimana terjadinya tindak pidana. 2. forum aprechensins : tempat tertangkapnya tersangka 3. forum domicilie : tempat tinggal tersangka Ω Sengketa Pre Yudicial Geschill • Sengketa mengadili yang terjadi timbul dari suatu perkara yang sedang didadili namun pengadilan yang sedang mengadili tidak berwenang memeriksa perkara karena merupakan wewenang dari hakim lain, sedangkan perkara yang diperiksa putusannya digantungkan pada hasil putusan dari perkara yang timbul tadi. Misalnya : dalam perkara pidana yang ada perdatanya, maka perkara perdata harus diputus terlebih dahulu baru kembali lagi ke perkara pidananya dan sebaliknya. 2. Untuk menolak perkara, hakim harus membuat surat penetapan penolakan perkara dengan berkas yang dikembalikan ke PU, bila PU tidak sependapat maka ia bisa melakukan perlawanan verzet ke PT Pengadilan Tinggi untuk meminta ketetapan PN itu berwenang atau tidak. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Hukum Acara Pidana 19 3. Pengadilan dan PU. Hakim menolak mengadili perkara : Surat penolakan perkara, berkasnya dikembalikan ke PU, jika PU tidak sepakat maka boleh melawan verzet ke PT untuk meminta penetapan apakah pengadilan yang bersangkutan mengadili atau tidak, diberi waktu 7 hari sejak tanggal penetapan pengadilan penolakan perkara dalam tenggang waktu 2 minggu sejak diterima surat. Pembelaan 1. Terdakwa Ω Dalam pemanggilan harus diperhatikan waktunya sah dengan waktu setidak- tidaknya 3 hari sebelum sidang Ω Jika terdakwa tidak ada ditempat domisili, maka surat pemanggilan diberikan pada lurah camat. Ω Jika terdakwa berada di Rutan maka surat panggilan ditujukan dan diberikan pada ketua pejabat RUTAN atau LP Lembaga Pemasyarakatan yang bersangkutan. Ω Surat pemanggilan bisa juga diberikan kepada orang lain yang serumah dengan tanda terima yang ditandatangani. Ω Jika tempat tinggal tidak dikenal, maka surat panggilan ditempelkan di papan pengumuman pengadilan yang berwenang mengadili. Ω PU menyampaikan surat penuntutan dengan rinci dan jelas tentang waktu dan duduk perkaranya

2. Saksi.