5. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal
Analisis Lingkungan internal dan eksternal biasanya bisa dilakukang dengan analisis SWOT, Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threat. Strenght dan Weakness mewakili
keadaan lingkungan internal perusahaan, sedangkan Weakness dan Opportunity mewakili keadaan lingkungan eksternal perusahaan.
Dalam analisis lingkungan ekternal meliputi: 1. Kompetitor
Yang dimaksud pesaing adalah perusahaan yang memproduksi barang sejenis maupun yang memproduksi barang subtitusi.
2. Customer Yang dimaksud pelanggan adalah seluruh para pembeli produk perusahaan, baik
pedagang besar maupun pedagang eceran. 3. Supplier
Untuk menjaga ketersedian bahan baku, alat-alat produksi, tenaga kerja, dan lain-lain. Perusahaan harus menjalani hubungan denagan para penyedia, sehingga kelangsungan
hidup perusahaanpun tidak terganggu. 4. Regulator
Hubungan antara perusahaan dan pemerintah berkembang dari usaha-usaha untuk menggali dan menggunakan sumber-sumber ekonomi, yang ditunjukkan untuk
menciptakan kondisi perekonomian yang sehat. 5. Sosial dan Politik
Dalam lingkungan ini mencangkup aspek kehidupan masyarakat dan dukungan peran pemerintah pemerintah terhadap perkembangan perusahaan.
Dalam analisis lingkungan Internal meliputi: 1. Technology Know-How, merupakan kemampuan perusahaan menguasai teknologi.
2. Manufacturing Know-How, merupakan kemampuan perusahaan mengusai industri. 3. Marketing Know-How, merupakan kemampuan perusahaan menguasai pemasaran.
TAKE HOME EXAM
4. Distribution Know-How, merupakan kemampuan perusahaan dalam menguasai jalur distribusi produk dan jasanya.
5. Logistics Know-How, merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh dan memanfaatkan logistiknya.
6. Sumber Daya Berwujud dan Tidak Berwujud
Dalam persaingan bisnis saat ini, sedikit sekali perusahaan yang mampu secara ,konsisten melakukan pengambilan keputusan-keputusan strategis Untuk meningkatkan kualitas
keputusan tersebut, maka perusahaan mengembangkan kapabilitas untuk berubah dengan cepat. Untuk meningkatkan kapabilitas ini, maka perusahaan harus memelihara lingkungan
organisasi di mana eksperimen dan pembelajaran diharapkan dan dipromosikan. Meski perusahaan terkadang mengalami kesulitan, mencapai daya saing strategis
memerlukan pengembangan dan penggunaan kerangka pemikiran manajerial yang berbeda. Kerangka pemikiran ini menuntut perusahaan untuk dengan hati-hati mendengarkan
keinginan konsumen dan memproduksi barang yang dapat memuaskan kebutuhan mereka. Kumpulan sumber daya, kapabilitas, dan dan kompetensi inti yang heterogen daoat
digunakan untuk menciptakan posisi pasar yang eksklusif. Sumber daya adalah sumber kapabilitas yang mengarahkan kepada kompetensi inti perusahaan. Dengan memanfaatkan
kompetensi initinya, maka perudahaan dapat menjalankan aktivitasnya lebih baik dibandingkan perusahaan pesaingnya.
Sumber daya adalah input-input dalam proses produksi perusahaan, misalnya peralatan modal, keahlian pegawai individual, hak paten, keuangan dan manajer-manajer
berbakat. Sumber daya dibagi menjadi beberapa jenis: Aset berwujud tangible asset adalah asset yang paling mudah diidentifikasi, diukur,
dan ditemukan dalam neraca suatu perusahaan. Contohnya peralatan produksi, pabrik manufaktur, dan bahan mentah.
Aset tidak berwujud intangible asset adalah asset yang tidak dapat dilihat dan disentuh, berurat akar dalam perusahaan dan terakumulasi sepanjang waktu. Contohnya
keahlian pegawai, merek, inovasi, reputasi, dan lain-lain. Sumber daya menjadi begitu berharga kerena apabila semua komponennya
terkoordinasi dengan baik maka akan mampu menghasilkan keunggulan kompetitif yang sulit untuk ditiru oleh pesaing. Meskipun ditiru, sifatnya cenderung tidak jangka panjang.
TAKE HOME EXAM
Sumber daya adalah kapabilitas perusahaan. Dibandingkan asset berwujud, asset tidak berwujud lebih superior dan berpotensi untuk menghasilkan kompetensi inti. Kenyataan
menunjukkan bahwa keberhasilan perusahaan sangat ditopang oleh kemapuan intelektual dan sistemnya dibandingkan dengan aktiva fisiknya.
7. Strategi Keunggulan Biaya dan Pembedaan