Take Home Exam Manajemen Strategik

(1)

1. Strategi Mission

Merupakan strategi perusahaan yang berisi tentang pernyataan tujuan perusahaan, terdapat pada visi dan misi.

VISI

Pernyataan visi seharusnya menjawab pertanyaan mendasar, “apa yang ingin kita capai?” visi yang jelas memberikan dasar untuk mengembangkan pernyataan misi yang komprehensif.

MISI

Drucker mengatakan bahwa mengajukan pertanyaan “Apa bisnis kita ?” adalah sama hal dengan bertanya “Apa misi kita?” .Pernyataan misi adalah deklarasi tentang “alasan keberadaan” sebuah organisasi.

KARAKTERISTIK PERNYATAAN MISI

i. Deklarasi sikap

Perumusan dan pemikiran alternative tujuan dan strategi yang layak dan cukup luas untuk menyatukan perbedaan secara efektif dan memiliki daya tarik bagi stakeholder.

ii. Orientasi pelanggan

Pernyataan misi menjelaskan tujuan dasar organisasi, pelanggan, produk atau jasa,pasar, filosofi, dan dasar teknologi.

iii. Deklarasi kebijakan sosial

Kebijakan social mempengaruhi pengembangan pernyataan misi.

CONTOH KARAKTERISTIK PERNYATAAN MISI

a) Pelanggan, “Siapa pelanggan perusahaan ?”

b) Produk atau Jasa, “ Apa produk atau jasa utama perusahaan?” c) Pasar-secara geografis, dimana pasar berkompetisi?

d) Teknologi- Apakah perusahaan menerapkan teknologi terbaru?

e) Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas- apakah perusahaan berkomitmen untuk pertumbuhan dan kondisi keuangan yang baik?

f) Filosofi-Apa dasar kepercayaan,nilai, aspirasi, dan prioritas etika perusahaan? g) Konsep diri-Apa keunggulan kompetitip perusahaan?


(2)

h) Perhatian akan citra publik-Apakah perusahaan responsive terhadap pemikiran social, masyarakat dan lingkungan? Perhatian atas karyawan- apakah karyawan aset yang berharga untuk perusahaan?

2. Strategi Internal

Pengembangan pada level bisnis berkaitan dengan bagaimana sebuah perusahaan yang akan bersaing di dalam suatu bidang tertentu. Kemampuan internal pada tingkat unit bisnis ini merupakan sumber kekuatan (strengths) atau suatu kelemahan ( weaknesses ) yang dimiliki, Sesuatu dikatakan sebagai kekuatan apabila hal itu mampu mendorong tercapainya tujuan strategik, sebaliknya sesuatu dikatakan sebagai kelemahan apabila hal itu mendorong menjauhi pencapaian tujuan strategik, berikut strategi internal pada tingkat bisnis:

1. Kemampuan Manajerial

Kemampuan strategik internal ini ditunjukkan pada pengalaman, skill dan talenta yang dipergunakan oleh strategik manager dalam mengendalikan organisasi pada kondisi lingkungan yang dinamis.

2. Kemampuan Teknikal

Kemampuan teknikal ini akan memperkuat atau justru menjadi faktor pelemah daya saing perusahaan dalam tugas khusus.

3. Kemampuan Informasi

Seluruh sumber informasi yang membantu perusahaan dalam menghadapi persaingan pada pasar yang dilayani yang selain untuk tujuan keunggulan persaingan kemampuan pengembangan sistem informasi juga akan banyak membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan efisiensi seluruh kegiatan.

4. Kemampuan Organisasional

Kemampuan organisasi pada setiap unit bisnis strategik berkaitan dengan pola hubungan antar individu dan unit organisasi serta pengaruhnya terhadap faktor lingkungan yang dihadapi, terutama dalam membantu perusahaan membangun reputasi pada industrinya.

Keempat tipologi kemampuan srategik internal diatas akan bertumpu pada lima fungsi (1. Pemasaran, 2 Penelitian dan Pengembangan, 3 Produksi dan Operasi, 4 Keuangan dan


(3)

Akuntansi, 5 Managemen Umum dan SDM ) yang biasanya ada dalam perusahaan yang masing masing mempunyai potensi untuk dikembangkan.

3. Kompetensi Inti

Kompetensi dapat dinyatakan sebagai perilaku individu yang bisa didemontrasikan, atau perilaku yang menunjukkan standar kinerja minimum. Hoffamnn (2007) menjelaskan setidaknya ada tiga lingkup kompetensi (1) kinerja yang terobservasi (2) standar kualitas atau hasil yang dapat dipenuhi seseorang, (3) atribut seseorang yang dapat dicatat (pengetahuan atau keahlian atau kemampuan) yang menentukan kinerjanya.

Menyimak kebutuhan kompetensi pada organisasi, kompetensi manajemen menjadi penentu. Dalam konteks ini kompetensi manajemen dapat dilihat sebagai kompetensi yang dibutuhkan guna dapat menyelenggarakan fungsi manajemen, sehingga kompetensi dapat mencakup: self-confidence, keahilian komunikasi , kemampuan bekerja dengan bidang dan keahlian yang berbeda. Disamping itu juga dibutuhkan kompetensi lain seperti keahlian bernegosiasi, berfikir kreatif, dan kepemimpinan. Artinya, kompetensi di bidang manajemen berkaitan dengan bagaimana manajer mampu menyelenggarakan fungsinya sebagai memajukan perusahaan.

Kapabilitas menjadi penting apabila dikombinasikan secara unik untuk menciptakan kompetensi inti yang memiliki nilai stratejik dan menghailkan keunggulan kompetitif. Kompetensi inti muncul setiap waktu melalui proses organsasi dalam mengakumulasi dan mempelajari bagaimana menggunakan sumber daya dan kapabilitas berbeda.

Namun, tidak semua sumber daya dan kapabilitas perusahaan adalah aktiva-aktiva strategis, yaitu aktiva-aktiva yang memiliki nilai kompetitif yang berpotensi menjadi sumber keunggulan kompetitif. Jadi, sebagian sumber daya dan kapabilitas menghambat dan mencegah pengembangan inti perusahaan.

Empat criteria spesifik yang digunakan perusahaan untuk menentukan sumber daya dan kapabilitas mana yang menjadi kompetensi intinya., yakni

1. Kapabilitas bernilai adalah kapabilitas yang menciptakan suatu nilai bagi perusahaan dengan mengeksploitasi peluang-peluang atau menetralisir ancaman-ancaman dalam lingkungan eksternal perusahaan.

2. Kapabilitas langka adalah kapabilitas yang dimiliki oleh sedikit pesaing.

3. Kapabilitas yang terlalu mahal untuk ditiru adalah kapabilitas yang tidak mudah untuk dikembangkan oleh perusahaan lain.


(4)

4. Lingkungan Umum dan Lingkungan Industri

Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari faktor-faktor intern dan ekstern yang mempengaruhi perusahaan. Artinya keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sangat dipengaruhi dengan lingkungan. Oleh karana itu perusahaan harus dapat menjaga hubungan baik dengan kelompok ataupun pihak-pihak yang terkait.

1. Lingkungan Umum.

Yaitu berupa lingkungan yang umum ada dalam sebuah perusahaan baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Lingkungan umum tersebut yaitu sebagai berikut ini :

a. Politik.

Kondisi politik dan kebijakan suatu Negara akan sangat mempengaruhi kegiatan perusahaan. b. Hukum.

Kegiatan suatu perusahaan berada dalam kerangka hukum. Faktor hukum sangat mempengaruhi keputusan dan perkembangan perusahaan.

c. Sosial.

Lingkungan sosial meliputi struktur golongan yang terdapat dalam masyarakat yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan termasuk perkembangan lembaga sosial.

d. Perekonomian.

Yaitu mencangkup jenis organisasi ekonomi, sistem pemilikan perusahaan, sistem perpajakan dan perbankan, angkatankkerja, tingkat produktivitas, tingkat investasi, pola konsumsi masyarakat.

e. Kebudayaan.

Yaitu berupa latar belakang sejarah suatu masyarakat dimana perusahaan berada, norma-norma, adat dan istiadat kebiasaan.

f. Pendidikan.

Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat akan mempengaruhi keahlian khusus masyarat tersebut.

g. Teknologi.

Perkambangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang industry sangat mempengaruhi perusahaan.


(5)

h. Demografi.

Lingkunan ini meliputi sumber tenaga kerja yang tersedia dalam masyarakat, angkatan kerja, tingkat kelahiran, tingkat kematian, penyebaran penduduk, usia, jenis kelamin, dan lain-lain.

2. Lingkungan Industri

Adalah lingkungan yang secara khusus terdapat dalam sebuah perusahaan baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Lingkungan khusus tersebut yaitu sebagai mana di bawah ini:

a. Penyedia.

Untuk menjaga ketersedian bahan baku, alat-alat produksi, tenaga kerja, dan lain-lain. Perusahaan harus menjalani hubungan denagan para penyedia, sehingga kelangsungan hidup perusahaanpun tidak terganggu.

b. Pelanggan.

Yang dimaksud pelanggan adalah seluruh para pembeli produk perusahaan, baik pedagang besar maupun pedagang eceran.

c. Pesaing.

Yang dimaksud pesaing adalah perusahaan yang memproduksi barang sejenis maupun yang memproduksi barang subtitusi.

d. Barang Subsitusi

Merupakan barang pengganti selain baeang utama yang dapat memenuhi serta memuaskan pelanggan.

e. Intensitas Persaingan.

Dalam lingkungan ini mencangkup aspek kehidupan industri dalam atmosfir persaingan bisnis.


(6)

5. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

Analisis Lingkungan internal dan eksternal biasanya bisa dilakukang dengan analisis SWOT, Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threat. Strenght dan Weakness mewakili keadaan lingkungan internal perusahaan, sedangkan Weakness dan Opportunity mewakili keadaan lingkungan eksternal perusahaan.

Dalam analisis lingkungan ekternal meliputi: 1. Kompetitor

Yang dimaksud pesaing adalah perusahaan yang memproduksi barang sejenis maupun yang memproduksi barang subtitusi.

2. Customer

Yang dimaksud pelanggan adalah seluruh para pembeli produk perusahaan, baik pedagang besar maupun pedagang eceran.

3. Supplier

Untuk menjaga ketersedian bahan baku, alat-alat produksi, tenaga kerja, dan lain-lain. Perusahaan harus menjalani hubungan denagan para penyedia, sehingga kelangsungan hidup perusahaanpun tidak terganggu.

4. Regulator

Hubungan antara perusahaan dan pemerintah berkembang dari usaha-usaha untuk menggali dan menggunakan sumber-sumber ekonomi, yang ditunjukkan untuk menciptakan kondisi perekonomian yang sehat.

5. Sosial dan Politik

Dalam lingkungan ini mencangkup aspek kehidupan masyarakat dan dukungan peran pemerintah pemerintah terhadap perkembangan perusahaan.

Dalam analisis lingkungan Internal meliputi:

1. Technology Know-How, merupakan kemampuan perusahaan menguasai teknologi. 2. Manufacturing Know-How, merupakan kemampuan perusahaan mengusai industri. 3. Marketing Know-How, merupakan kemampuan perusahaan menguasai pemasaran.


(7)

4. Distribution Know-How, merupakan kemampuan perusahaan dalam menguasai jalur distribusi produk dan jasanya.

5. Logistics Know-How, merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh dan memanfaatkan logistiknya.

6. Sumber Daya Berwujud dan Tidak Berwujud

Dalam persaingan bisnis saat ini, sedikit sekali perusahaan yang mampu secara ,konsisten melakukan pengambilan keputusan-keputusan strategis Untuk meningkatkan kualitas keputusan tersebut, maka perusahaan mengembangkan kapabilitas untuk berubah dengan cepat. Untuk meningkatkan kapabilitas ini, maka perusahaan harus memelihara lingkungan organisasi di mana eksperimen dan pembelajaran diharapkan dan dipromosikan.

Meski perusahaan terkadang mengalami kesulitan, mencapai daya saing strategis memerlukan pengembangan dan penggunaan kerangka pemikiran manajerial yang berbeda. Kerangka pemikiran ini menuntut perusahaan untuk dengan hati-hati mendengarkan keinginan konsumen dan memproduksi barang yang dapat memuaskan kebutuhan mereka. Kumpulan sumber daya, kapabilitas, dan dan kompetensi inti yang heterogen daoat digunakan untuk menciptakan posisi pasar yang eksklusif. Sumber daya adalah sumber kapabilitas yang mengarahkan kepada kompetensi inti perusahaan. Dengan memanfaatkan kompetensi initinya, maka perudahaan dapat menjalankan aktivitasnya lebih baik dibandingkan perusahaan pesaingnya.

Sumber daya adalah input-input dalam proses produksi perusahaan, misalnya peralatan modal, keahlian pegawai individual, hak paten, keuangan dan manajer-manajer berbakat. Sumber daya dibagi menjadi beberapa jenis:

Aset berwujud (tangible asset) adalah asset yang paling mudah diidentifikasi, diukur, dan ditemukan dalam neraca suatu perusahaan. Contohnya peralatan produksi, pabrik manufaktur, dan bahan mentah.

Aset tidak berwujud (intangible asset) adalah asset yang tidak dapat dilihat dan disentuh, berurat akar dalam perusahaan dan terakumulasi sepanjang waktu. Contohnya keahlian pegawai, merek, inovasi, reputasi, dan lain-lain.

Sumber daya menjadi begitu berharga kerena apabila semua komponennya terkoordinasi dengan baik maka akan mampu menghasilkan keunggulan kompetitif yang sulit untuk ditiru oleh pesaing. Meskipun ditiru, sifatnya cenderung tidak jangka panjang.


(8)

Sumber daya adalah kapabilitas perusahaan. Dibandingkan asset berwujud, asset tidak berwujud lebih superior dan berpotensi untuk menghasilkan kompetensi inti. Kenyataan menunjukkan bahwa keberhasilan perusahaan sangat ditopang oleh kemapuan intelektual dan sistemnya dibandingkan dengan aktiva fisiknya.

7. Strategi Keunggulan Biaya dan Pembedaan Stategi Keunggulan Biaya

Merupakan stretegi yang megutamakan keunggulan biaya, dalam keunggulan biaya yang berarti harga jual untuk barang atau jasa tersebut sangat terjangkau atau murah, tetapi dengan menggunakan strategi keunggulan biaya, perusahaan tentu harus mengecilkan biaya produksinya, dengan demikian kualitas dalam produk tersebut lebih kecil dibanding dengan produk dengan preferensi yang beda dan unik yang dilihat secara harga sangat mahal.

Dalam buku Anthony dan Govindarajan mengatakan:

“Cost leadership can be achieved through such approaches as economies of scale in production, experience curve effect, tight cost control and cost minimization (in such areas as research and development, service, salaes force, or advertising)...”

Strategi Pembedaan

Merupakan strategi yang mengutamakan preferensi konsumen, berbeda dengan strategi pembedaan yang mengutamakan harga terjangkau, dalam strategi pembedaan tidak memperdulikan harga yang mahal bahakan sangat mahal, strategi pembedaan biasanya memiliki segmen-segmen tertentu, misalkan kalangan konsumen yang berasal dari orang-orang sangat kaya dan berpenghasilan sangar tinggi.

Dalam buku Anthony dan Govindarajan mengatakan:

“the primary focus of this strategy is to differentiate the product offering of the business unit, creating something that is perceived by customer as being unique....”

Jika kita disuruh memilih, maka kita sebgai perusahaan harus seuaikan segment apa yang mau kita jangkau, jika dilingkungan kita kebanyakan masyarakat menengah makam strategi yang paling pasa adalah keunggulan biaya, tapi jika kita memiliki segment yang dari awal pendirian perusahaan untuk menyediakan barang atau jasa dengan prefesensi yang berbeda dan unik untuk para kaum jetset, maka strategi yang pas adalah stategi pembedaan.


(9)

8. Low Cost Green Car (LCGC) dan RR Phantom

Masing-masing konsumen memiki daya beli yang berbeda-beda berdasarkan pendapatan yang mereka miliki, dengan daya beli yang berbeda-beda konsumen harus memilih kebutuhan dan keinginan sesuai dengan daya beli masing-masing. Sama halnya ketika konsumen harus memilih kendaraan mana yang pas untuk kepentingan mobilitasnya sesuai dengan kelas dan daya beli yang konsumen miliki.

Bagaimana dengan mobil LCGC? Jika dilihat dari segment LCGC maka mereka melirik konsumen yang kebanyakan masyarakat menengah ke bawah, LCGC menggunakan strategi keunggulan biaya untuk menggaet minat konsumen menengah dan kebawah, yang menawarkan harga rendah dan konsep lingkungan, tentu dengan tawaran itu kemungkinan dapat dijangkau oleh masyarakat menengah kebawah, apalagi mereka kebanyakan belum peduli terhadap lingkungan, sehingga dengan konsep LCGC selain dapat memuhi kebutuhan mobilitas masyarakat menengah kebawah mereka juga teredukasi untuk peduli terhadap lingkungan, tetapi LCGC memiliki kelemahan yang lain, satu diantaranya kecepat mobil jenis ini tidak bisa maksimal.

Jika kita bandingakan dengan RR Phantom, tentu sangat berbeda, RR Phantom dibuat untuk mereka yang mempunyai selera tinggi dalam kecangihan dan keunikan teknologi mobil, mereka yang menginginkan RR Phantom, tentu harus merogoh kocek yang dalam-dalam, dan tentu mereka yang memiliki daya beli yang tinggi. Perusahaan yang memproduksi RR Phantom menggunakan strategi pembedaan, merupakan strategi yang mengutamakan preferensi konsumen, berbeda dengan strategi pembedaan yang mengutamakan harga terjangkau, dalam strategi pembedaan tidak memperdulikan harga yang mahal bahakan sangat mahal, strategi pembedaan biasanya memiliki segmen-segmen tertentu, misalkan kalangan konsumen yang berasal dari orang-orang sangat kaya dan berpenghasilan sangar tinggi.

Jika harus memilih tentu RR Phantom menjadi dambaan, tetapi tetap harus disesuaikan juga dengan daya beli yang kita miliki, kita juga tidak boleh mengabaikan


(10)

masalah lingkungan yang masih menajdi isu hangat global, LCGC juga bisa menjadi alternatif dalam bekendaraan.


(1)

h. Demografi.

Lingkunan ini meliputi sumber tenaga kerja yang tersedia dalam masyarakat, angkatan kerja, tingkat kelahiran, tingkat kematian, penyebaran penduduk, usia, jenis kelamin, dan lain-lain.

2. Lingkungan Industri

Adalah lingkungan yang secara khusus terdapat dalam sebuah perusahaan baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Lingkungan khusus tersebut yaitu sebagai mana di bawah ini:

a. Penyedia.

Untuk menjaga ketersedian bahan baku, alat-alat produksi, tenaga kerja, dan lain-lain. Perusahaan harus menjalani hubungan denagan para penyedia, sehingga kelangsungan hidup perusahaanpun tidak terganggu.

b. Pelanggan.

Yang dimaksud pelanggan adalah seluruh para pembeli produk perusahaan, baik pedagang besar maupun pedagang eceran.

c. Pesaing.

Yang dimaksud pesaing adalah perusahaan yang memproduksi barang sejenis maupun yang memproduksi barang subtitusi.

d. Barang Subsitusi

Merupakan barang pengganti selain baeang utama yang dapat memenuhi serta memuaskan pelanggan.

e. Intensitas Persaingan.

Dalam lingkungan ini mencangkup aspek kehidupan industri dalam atmosfir persaingan bisnis.


(2)

5. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

Analisis Lingkungan internal dan eksternal biasanya bisa dilakukang dengan analisis SWOT, Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threat. Strenght dan Weakness mewakili keadaan lingkungan internal perusahaan, sedangkan Weakness dan Opportunity mewakili keadaan lingkungan eksternal perusahaan.

Dalam analisis lingkungan ekternal meliputi: 1. Kompetitor

Yang dimaksud pesaing adalah perusahaan yang memproduksi barang sejenis maupun yang memproduksi barang subtitusi.

2. Customer

Yang dimaksud pelanggan adalah seluruh para pembeli produk perusahaan, baik pedagang besar maupun pedagang eceran.

3. Supplier

Untuk menjaga ketersedian bahan baku, alat-alat produksi, tenaga kerja, dan lain-lain. Perusahaan harus menjalani hubungan denagan para penyedia, sehingga kelangsungan hidup perusahaanpun tidak terganggu.

4. Regulator

Hubungan antara perusahaan dan pemerintah berkembang dari usaha-usaha untuk menggali dan menggunakan sumber-sumber ekonomi, yang ditunjukkan untuk menciptakan kondisi perekonomian yang sehat.

5. Sosial dan Politik

Dalam lingkungan ini mencangkup aspek kehidupan masyarakat dan dukungan peran pemerintah pemerintah terhadap perkembangan perusahaan.

Dalam analisis lingkungan Internal meliputi:

1. Technology Know-How, merupakan kemampuan perusahaan menguasai teknologi. 2. Manufacturing Know-How, merupakan kemampuan perusahaan mengusai industri. 3. Marketing Know-How, merupakan kemampuan perusahaan menguasai pemasaran.


(3)

4. Distribution Know-How, merupakan kemampuan perusahaan dalam menguasai jalur distribusi produk dan jasanya.

5. Logistics Know-How, merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh dan memanfaatkan logistiknya.

6. Sumber Daya Berwujud dan Tidak Berwujud

Dalam persaingan bisnis saat ini, sedikit sekali perusahaan yang mampu secara ,konsisten melakukan pengambilan keputusan-keputusan strategis Untuk meningkatkan kualitas keputusan tersebut, maka perusahaan mengembangkan kapabilitas untuk berubah dengan cepat. Untuk meningkatkan kapabilitas ini, maka perusahaan harus memelihara lingkungan organisasi di mana eksperimen dan pembelajaran diharapkan dan dipromosikan.

Meski perusahaan terkadang mengalami kesulitan, mencapai daya saing strategis memerlukan pengembangan dan penggunaan kerangka pemikiran manajerial yang berbeda. Kerangka pemikiran ini menuntut perusahaan untuk dengan hati-hati mendengarkan keinginan konsumen dan memproduksi barang yang dapat memuaskan kebutuhan mereka. Kumpulan sumber daya, kapabilitas, dan dan kompetensi inti yang heterogen daoat digunakan untuk menciptakan posisi pasar yang eksklusif. Sumber daya adalah sumber kapabilitas yang mengarahkan kepada kompetensi inti perusahaan. Dengan memanfaatkan kompetensi initinya, maka perudahaan dapat menjalankan aktivitasnya lebih baik dibandingkan perusahaan pesaingnya.

Sumber daya adalah input-input dalam proses produksi perusahaan, misalnya peralatan modal, keahlian pegawai individual, hak paten, keuangan dan manajer-manajer berbakat. Sumber daya dibagi menjadi beberapa jenis:

Aset berwujud (tangible asset) adalah asset yang paling mudah diidentifikasi, diukur, dan ditemukan dalam neraca suatu perusahaan. Contohnya peralatan produksi, pabrik manufaktur, dan bahan mentah.

Aset tidak berwujud (intangible asset) adalah asset yang tidak dapat dilihat dan disentuh, berurat akar dalam perusahaan dan terakumulasi sepanjang waktu. Contohnya keahlian pegawai, merek, inovasi, reputasi, dan lain-lain.

Sumber daya menjadi begitu berharga kerena apabila semua komponennya terkoordinasi dengan baik maka akan mampu menghasilkan keunggulan kompetitif yang sulit untuk ditiru oleh pesaing. Meskipun ditiru, sifatnya cenderung tidak jangka panjang.


(4)

Sumber daya adalah kapabilitas perusahaan. Dibandingkan asset berwujud, asset tidak berwujud lebih superior dan berpotensi untuk menghasilkan kompetensi inti. Kenyataan menunjukkan bahwa keberhasilan perusahaan sangat ditopang oleh kemapuan intelektual dan sistemnya dibandingkan dengan aktiva fisiknya.

7. Strategi Keunggulan Biaya dan Pembedaan Stategi Keunggulan Biaya

Merupakan stretegi yang megutamakan keunggulan biaya, dalam keunggulan biaya yang berarti harga jual untuk barang atau jasa tersebut sangat terjangkau atau murah, tetapi dengan menggunakan strategi keunggulan biaya, perusahaan tentu harus mengecilkan biaya produksinya, dengan demikian kualitas dalam produk tersebut lebih kecil dibanding dengan produk dengan preferensi yang beda dan unik yang dilihat secara harga sangat mahal.

Dalam buku Anthony dan Govindarajan mengatakan:

“Cost leadership can be achieved through such approaches as economies of scale in production, experience curve effect, tight cost control and cost minimization (in such areas as research and development, service, salaes force, or advertising)...”

Strategi Pembedaan

Merupakan strategi yang mengutamakan preferensi konsumen, berbeda dengan strategi pembedaan yang mengutamakan harga terjangkau, dalam strategi pembedaan tidak memperdulikan harga yang mahal bahakan sangat mahal, strategi pembedaan biasanya memiliki segmen-segmen tertentu, misalkan kalangan konsumen yang berasal dari orang-orang sangat kaya dan berpenghasilan sangar tinggi.

Dalam buku Anthony dan Govindarajan mengatakan:

“the primary focus of this strategy is to differentiate the product offering of the business unit, creating something that is perceived by customer as being unique....”

Jika kita disuruh memilih, maka kita sebgai perusahaan harus seuaikan segment apa yang mau kita jangkau, jika dilingkungan kita kebanyakan masyarakat menengah makam strategi yang paling pasa adalah keunggulan biaya, tapi jika kita memiliki segment yang dari awal pendirian perusahaan untuk menyediakan barang atau jasa dengan prefesensi yang berbeda dan unik untuk para kaum jetset, maka strategi yang pas adalah stategi pembedaan.


(5)

8. Low Cost Green Car (LCGC) dan RR Phantom

Masing-masing konsumen memiki daya beli yang berbeda-beda berdasarkan pendapatan yang mereka miliki, dengan daya beli yang berbeda-beda konsumen harus memilih kebutuhan dan keinginan sesuai dengan daya beli masing-masing. Sama halnya ketika konsumen harus memilih kendaraan mana yang pas untuk kepentingan mobilitasnya sesuai dengan kelas dan daya beli yang konsumen miliki.

Bagaimana dengan mobil LCGC? Jika dilihat dari segment LCGC maka mereka melirik konsumen yang kebanyakan masyarakat menengah ke bawah, LCGC menggunakan strategi keunggulan biaya untuk menggaet minat konsumen menengah dan kebawah, yang menawarkan harga rendah dan konsep lingkungan, tentu dengan tawaran itu kemungkinan dapat dijangkau oleh masyarakat menengah kebawah, apalagi mereka kebanyakan belum peduli terhadap lingkungan, sehingga dengan konsep LCGC selain dapat memuhi kebutuhan mobilitas masyarakat menengah kebawah mereka juga teredukasi untuk peduli terhadap lingkungan, tetapi LCGC memiliki kelemahan yang lain, satu diantaranya kecepat mobil jenis ini tidak bisa maksimal.

Jika kita bandingakan dengan RR Phantom, tentu sangat berbeda, RR Phantom dibuat untuk mereka yang mempunyai selera tinggi dalam kecangihan dan keunikan teknologi mobil, mereka yang menginginkan RR Phantom, tentu harus merogoh kocek yang dalam-dalam, dan tentu mereka yang memiliki daya beli yang tinggi. Perusahaan yang memproduksi RR Phantom menggunakan strategi pembedaan, merupakan strategi yang mengutamakan preferensi konsumen, berbeda dengan strategi pembedaan yang mengutamakan harga terjangkau, dalam strategi pembedaan tidak memperdulikan harga yang mahal bahakan sangat mahal, strategi pembedaan biasanya memiliki segmen-segmen tertentu, misalkan kalangan konsumen yang berasal dari orang-orang sangat kaya dan berpenghasilan sangar tinggi.

Jika harus memilih tentu RR Phantom menjadi dambaan, tetapi tetap harus disesuaikan juga dengan daya beli yang kita miliki, kita juga tidak boleh mengabaikan


(6)

masalah lingkungan yang masih menajdi isu hangat global, LCGC juga bisa menjadi alternatif dalam bekendaraan.