Menggambarkan Daerah Penerimaan P

terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata return on equity sebelum dan setelah merger pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, dimana return on equity setelah merger cenderung lebih besar dari pada sebelum merger.

4.2.2 Uji Hipotesis II

Rata-rata return on equity sebelum akuisisi sebesar 8,42 sedangkan rata-rata return on equity sesudah akuisisi sebesar 11,80 dengan sesilih antara sebelum dan sesudah merger -3,38, yang menunjukan bahwa nilai return on equity setelah akuisisi lebih besar dari pada sebelum akuisisi. Dan nilai t hitung yang didapat sebesar -3,120 dengan t tabel -2,201, dikarenakan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel dan nilai p-value 0,004 0,05 maka H ditolak yang memiliki arti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata return on equity sebelum dan setelah akuisisi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, dimana return on equity setelah akuisisi cenderung lebih besar dari pada sebelum akuisisi.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Analisis Perbandingan ROE Sebelum dan Sesudah Merger

Hasil dari pengujian statistik dapat diketahui bahwa sesilih antara sebelum dan sesudah merger -3,19 yang menunjukan bahwa nilai return on equity setelah merger lebih besar dari pada sebelum merger pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memiliki perbedaan yang signifikan rata-rata ROE sebelum Merger dan sesudah karena nilai t hitung yang didapat sebesar -2,981 dengan t tabel -2,306, dikarenakan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel dan nilai p-value 0,018 0,05 maka H ditolak yang memiliki arti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata return on equity sebelum dan setelah merger pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Namun ada beberapa kasus yang terjadi pada perusahaan perbankan, Laba bersih dan modal yang diperoleh Bank Ekonomi Raharja sebelum merger semakin meningkat ini berdampak pada rata-rata kemampuan memperoleh laba sebelum merger yang diperolehnya cukup besar. Namun setelah 3 tahun melakukan merger kemampuan dalam memperoleh laba nya pun semakin kecil dengan selisih ROE sebelum dan sesudah Merger sebesar -3,90 hal ini disebabkan bahwa laba yang diperoleh untuk membayar hutang jangka pendek. Menurut Sawir 2009 : 10 menyatakan bahwa rendahnya kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba biasanya dianggap menunjukan terjadinya masalah dalam likuidasi. Hal ini dikatakan kinerja bank tidak sehat apabila diukur dengan menggunakan rasio likuiditas. Seharusnya Menurut I Made Sudana 2011:237 mengemukakan jika skala bertambah besar ditambah dengan sinergi yang dihasilkan dari gabungan aset dan modal yang simultan, maka kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba ROE akan meningkat sehingga kinerja rasio ROE akan meningkat dan semakin baik dibandingkan dengan sebelum merger. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Ika Sisbiantiri 2012 yang mengemukakan bahwa ROE mengalami perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah merger. Hal ini sesuai pula dengan penelitian yang dilakukan oleh D.R V.R. Nedunchezchian 2013 menggemukakan ROE mengalami perbedaan yang signifikan dalam kinerja keuangan sebelum dan sesudah aktivitas merger.

4.3.2 Analisis Perbandingan ROE Sebelum dan Sesudah Akuisisi

Hasil dari pengujian statistik dapat diketahui bahwa sesilih antara sebelum dan sesudah akuisisi -3,38 yang menunjukan bahwa nilai return on equity setelah akuisisi lebih besar dari pada sebelum akuisisi pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. ROE sebelum dan sesudah akuisisi memiliki perbedaan yang signifikan karena nilai t hitung yang didapat sebesar -3,120 dengan t tabel -2,201, dikarenakan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel dan nilai p-value 0,004 0,05 maka H ditolak yang memiliki arti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata return on equity sebelum dan setelah Akuisisi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Namun ada beberapa kasus yang terjadi pada perusahaan perbankan, Laba bersih dan modal Bank Nusantara Parahyangan sebelum akuisisi semakin meningkat hal ini berdampak pada kemampuan memperoleh laba nya pun semakin meningkat. Namun setelah 3 tahun melakukan akuisisi dilihat dari rata-rata kemampuan memperoleh labanya menurun dengan selisih ROE sebelum dan sesudah Akuisisi sebesar -0,28, hal ini di indikasikan karena Bank Nusantara Parahyangan tidak dapat memanfaatkan modalnya dengan cara menaikan jumlah penyaluran kredit kepada masyarakt agar pendapatan bank dari bunga semakin meningkat yang akan berdampak pada kemampuan memperoleh laba nya pun semakin meningkat. Hal ini tidak seusai dengan teori yang dikemukakan oleh Valdean C. Lembke 2005:2 Dengan meluaskan suatu ke pasar baru atau dengan mengakuisisi perusahaan lain yang sudah ada di pasar tersebut, perusahaan dapat mengembangkan potensi laba baru dari perusahaan dalam industri musiman yang dapat menambah stabilitas laba yang diperoleh. L.M Syamryn 2011:210 mengemukakan juga Dengan motivasi sinergi financial akan membawa perusahaan yang melakukan akuisisi mengalami perbedaan yang positive pada kinerjanya serta menghasilkan sinergi yang baik maka secara umum tingkat profitabilitas perusahaan akan menigkat dari sebelum melakukan akuisisi. Dimana rasio ROE akan meningkat. Hal ini didukung sesuai dengan penelitian yang didukung oleh Irwan Amdani Setiawan 2013 menyatakan bahwa ROE mengalami kenaikan setelah akuisisi dibandingkan sebelum akuisisi. Begitupun penelitian yang dilakukan oleh Ardi Gunardi 2012 menyatakan bahwa pengujian hipotesis variabel keuangan ROE menyatakan H o ditolak yang artinya ROE sesudah akuisisi lebih tinggi dibandingkan dengan ROE sebelum akuisisi.

V. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sesuai rumusan masalah yang dicari sebagai berikut : 1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata return on equity sebelum dan setelah merger pada perusahssaan perbankan yang terdaftar di BEI dimana return on equity setelah merger cenderung lebih besar dari pada sebelum merger. 2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata return on equity sebelum dan setelah akuisisi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dimana return on equity setelah akuisisi cenderung lebih besar dari pada sebelum akuisisi.

5.2 Saran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Quick Ratio, Banking Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 100 91

Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 98 89

Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Stock Repurchase Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 41 86

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER (Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 5 12

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER (Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 6 12

Determinan Merger Dan Akuisisi : studi di perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2013

0 27 0

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi (Studi pada Perusahaan Pengakuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Periode 2006-2009).

2 16 15

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER Analisis Perbandingan Abnormal Return Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Merger (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar DiBursa Efek Indonesia Yang Melakukan Merger Periode Tahun2010-2

0 4 17

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER Analisis Perbandingan Abnormal Return Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Merger (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar DiBursa Efek Indonesia Yang Melakukan Merger Periode Tahun2010-2

0 5 15

BAB 1 Analisis Perbandingan Abnormal Return Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Merger (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar DiBursa Efek Indonesia Yang Melakukan Merger Periode Tahun2010-2015).

0 4 9