Pengaruh Quick Ratio, Banking Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

(1)

PENGARUH QUICK RATIO, BANKING RATIO, DAN RETURN

ON EQUITY TERHADAP PERUBAHAN HARGA

SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS

Oleh

TITIK SANDORA 087017117/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010

S

E K O L A H

P A

S C

A S A R JA


(2)

PENGARUH QUICK RATIO, BANKING RATIO, DAN RETURN

ON EQUITY TERHADAP PERUBAHAN HARGA

SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi pada

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

TITIK SANDORA

087017117/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(3)

Judul Tesis : PENGARUH QUICK RATIO, BANKING RATIO, DAN

RETURNONEQUITY TERHADAP PERUBAHAN

HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Nama Mahasiswa : Titik Sandora Nomor Pokok : 087017117 Program Studi : Akuntansi

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Dr. Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak) (Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak)

Ketua Anggota

Ketua Program Studi Direktur

(Prof. Dr.Ade Fatma Lubis MAFIS, MBA, Ak) (Prof.Dr.Ir.T. Chairun Nisa B., M.Sc)


(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 3 September 2010

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Dr. Erlina SE, M.Si, Ph.D, Ak Anggota : 1. Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak

2. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak 3. Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak


(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul:

PENGARUH QUICK RATIO, BANKING RATIO, DAN RETURN ON

EQUITY TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya.

Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan benar.

Medan, 1 September 2010 Yang membuat pernyataan,

Titik Sandora


(6)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Quick Ratio, Banking Ratio dan Return On Equity terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tolak ukur mana yang mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap perubahan harga saham.

Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel, yang dipublikasikan melalui website

Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode sensus. Variabel penelitian ini adalah Quick Ratio

variabel X1 Banking Ratio sebagai variabel X2, dan Return On Equity sebagai

variabel X3 serta Perubahan Harga Saham sebagai Variabel Y dengan total populasi

dan sampel per tahun sebanyak 22 perusahaan.

Hasil penelitian ini adalah ketiga variabel independen berpengaruh positif terhadap Perubahan Harga Saham secara bersama-sama, tetapi secara parsial Quick Ratio dan Banking Ratio tidak berpengaruh terhadap Perubahan Harga saham, sedangkan Return On Equity berpengaruh positif signifikan terhap Perubahan Harga Saham. Return On Equity memiliki pengaruh yang paling signifikan

Kata kunci: Quick Ratio,Banking Ratio, Return On Equity, perubahan harga saham, regresi berganda.


(7)

ABSTRACT

This study analyzed the influence quick ratio, banking ratio, and return on equity to the changing of stock price of the Banking corporation listing on Indonesian Stock Exchange since 2007 up to 2009. This study was also intended to know which performance measures have the most significant effect to the changing of stock price.

Data that used in this research is financial statements from each company, (ICMD). Analysis method that used in this research is kuantitatif method with multiple regression. Sampling method that used is sensus method. Variables that used in this research are quick ratio as X1, banking ratio as X2, and return on equity as X3 and also the changing of stock price as Y variable consist of the 22 firms.

This research concludes that all of independent variables have positive significant influence toward the changing of stock exchange in simultan, but in parsial quick ratio and banking ratio are not influence toward the changing of stock price, whereas return on equity have positive significant to the dividend payout ratio. The most significant effect was from return on equity.

Keywords : Quick ratio, banking ratio, return on equity, the changing of stock price, multiple regression.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadrat Allah azzawajalla rabb semesta alam, serta shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah ke haribaan Rasulullah S.A.W, keluarga dan para sahabatnya. Berkat rahmat, karunia dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang berjudul ”Pengaruh Quick Ratio, Banking

Ratio dan Return On Equity terhadap Perubahan Harga Saham Perbankan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Penyusunan tesis ini merupakan tugas akhir untuk mencapai derajat Strata Dua (S2) pada Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan tesis ini penulis mengalami berbagai macam kesulitan dan kendala, namun penulis menyadari tugas ini dapat diselesaikan atas bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada.

1. Bapak Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTM&H., M.Sc (CTM), SpA(k), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai dosen pembanding yang telah banyak memberikan kritik dan saran untuk perbaikan sehingga selesainya tesis ini.

4. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Program Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai dosen


(9)

pembanding yang telah banyak memberikan kritik dan saran untuk perbaikan sehingga selesainya tesis ini.

5. Ibu Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan dan saran dalam proses penelitian dan penulisan untuk menyusun tesis ini.

6. Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan dan saran dalam proses penelitian dan penulisan untuk menyusun tesis ini.

7. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak, selaku dosen pembanding yang telah banyak memberikan kritik dan saran untuk perbaikan sehingga selesainya tesis ini.

8. Bapak dan Ibu para dosen serta seluruh pegawai pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas ilmu dan bantuan yang diberikan.

9. Kedua orang tua tercinta dan tersayang, Ayahanda Alm. Azharmanan Lubis dan ibunda Alm. Syamsidar, yang telah memberikan dukungan, doa, cinta dan kasih sayang yang tiada hentinya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Sekolah Pascasarjana ini.

10.Yang tersayang dan tercinta, Suami penulis, Edy Yusuf Syahputra yang telah memberikan dukungan dengan penuh kasih sayang kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Sekolah Pascasarjana ini.

11.Anak-anak penulis yang sangat penulis sayangi, Frazad Vurna Edytia Putra dan Vanny Edytia Putri yang telah memberikan dukungan penuh kepada penulis selama penulis menyelesaikan studi di Sekolah Pacasarjana ini, dan semoga di hari esok, ananda dapat mengikuti jejak penulis.

12.Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan dukungan dan saran-saran yang berarti bagi penulis serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dan memberikan saran maupun perhatiannya sehingga penulisan tesis ini terselesaikan.


(10)

Subhanahu Wa Ta’ala memberikan balasan pahala yang berlipat ganda atas segala perhatian dan bantuan yang telah diberikan. Akhirnya penulis menyadari dengan kemampuan dan pengetahuan yang sangat terbatas, penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan tesis ini, dan semoga dapat bermanfaat bagi penulis serta berbagai pihak yang memerlukan.

Medan, September 2010 Penulis,


(11)

RIWAYAT HIDUP

1. Nama : TITIK SANDORA

2. Tempat/Tanggal Lahir : Medan 05 Oktober 1970.

3. Alamat : Jalan KL Yos Sudarso, Komplek PU No. 1A

Tanjung Mulia-Medan.

4. Agama : Islam

5. Jenis Kelamin : Perempuan

6. Pekerjaan : Guru

7. Status : Menikah

8. No. Telepon/HP : 061-6642215/081260288809

9. Pendidikan :

a. Lulus SD Negeri Mekar Jaya 14, Depok Timur tahun 1984 berijazah b. Lulus SMP Negeri 18 Medan tahun 1987 berijazah

c. Lulus SMA Negeri Labuhan Deli tahun 1990 berijazah

d. Lulus Sarjana Ekonomi Akuntansi (S1) Universitas Muhamadiyah Sumatera Utara tahun 1997 berijazah

e. Lulus Akta IV (Empat) Universitas Negeri Medan tahun 2003 berijazah

f. Lulus S2 Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Tahun 2010

10.Riwayat Pekerjaan :

a. 1990 – 1995 : PT. Avon Indonesia b. 1995 – 1997 : PT. Glorial Indonesia

c. 1997 – 2000 : PT. Tritama Ekajaya

d. 2000 – 2003 : PT. Ratavia International Turst

e. 2001 – 2003 : Guru PAB 10 Jl. Pancing Medan

f. 2001 – 2003 : Guru Potensi Utama Englis Course g. 2003 – 2006 : Valentin Property


(12)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR... iii

RIWAWAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Originalitas Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1Landasan Teori ... 8

2.1.1 Analisis Laporan Keuangan …..…………...………... 8

2.1.2Teori Harga Saham ……….…………. 9

2.1.3 Rasio Keuangan ….………. 9

2.1.3.1 Rasio Likuiditas…………..………. 10

2.1.3.2 Rasio Profitabilitas …...….……….. 11

2.1.4 Saham dan Perubahan Harga Saham ………... 12

2.1.4.1 Perubahan Harga Saham ………..………... 13


(13)

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 18

3.1 Kerangka Konseptual ... 18

3.2 Hipotesis ... 20

BAB IV METODE PENELITIAN ... 21

4.1Desain Penelitian ... 21

4.2Populasi dan Sampel Penelitian ... 21

4.3Jenis dan sumber data ... 22

4.4Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 23

4.4.1 Quick Ratio ... 23

4.4.2 Banking Ratio ... 23

4.4.3 Return On Equity ... 23

4.4.4 Harga Saham ... 24

4.5Metode Analisis Data ... 25

4.5.1 Uji Asumsi Klasik ... 25

4.5.1.1 Uji Normalitas ... 26

4.5.1.2 Uji Multikolonearitas ... 27

4.5.1.3 Uji Heterokedastisitas ... 28

4.5.1.4 Uji Autokorelasi ... 29

4.6 Pengujian Hipotesis ... 29

4.6.1 Metode Regresi Linear Berganda ... 29

4.6.2 Uji Signifikansi ... 30

4.6.2.1 Uji t (uji secara parsial) ... 30

4.6.2.2 Uji F (uji secara simultan) ... 31

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN ... 32

5.1Hasil Penelitian ... 32

5.1.1 Data Penelitian ... ... 32

5.1.2 Statistik Deskriptif ... 32


(14)

5.1.2.3 Banking Ratio... 36

5.1.2.4 Return On Equity ... 37

5.2 Uji Asumsi Klasik ... 39

5.2.1 Uji Normalitas ... 39

5.2.2 Uji Multikolonearitas ... 40

5.2.3 Uji Autokorelasi ... 40

5.2.4 Uji Heteroskedastisitas ... 41

5.3 Hasil Pengujian Hipotesis ... 41

5.3.1 Analisis Regresi Linear Berganda ... 41

5.3.2 Uji signifikansi Parameter individual (Uji statistik t) ... 42

5.3.3 Uji signifikansi (Uji statistik F) ... 44

5.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 45

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 52

6.1 Kesimpulan ... 52

6.2 Keterbatasan ... 52

6.3 Saran ... 53


(15)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu... 17

4.1 Populasi Sampel Penelitian ... 22

4.2 Definisi Operasional Variabel ... 25

5.1 Descriptif Statistik ... 33

5.2 Harga Saham ... 33

5.3 Quick Ratio ... 35

5.4 Banking Ratio ... 36

5.5 Retunt On Equity ... 38

5.6 Hasil Uji Multikolonearitas... 40

5.7 Hasil Uji Autokolerasi ... 41

5.8 Hasil Uji Glejser .………,.……… 41

5.9 Hasil Regresi Linear Berganda ... 42

5.10 Hasil Uji t ……..………,.……… 43


(16)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 18


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Daftar Nama Perusahaan ……….. 56

2. Quick Ratio ... 57

3. Deskriptif ... 61

4. Hasil Uji Normalitas ... 65

5. Hasil Regresi Linear Berganda ……….. 69

6. Daftar Tabel t dengan signifikan 5% ………. 71

7. Daftar Tabel F dengan signifikan 5% ……… 72

           


(18)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Quick Ratio, Banking Ratio dan Return On Equity terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tolak ukur mana yang mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap perubahan harga saham.

Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel, yang dipublikasikan melalui website

Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode sensus. Variabel penelitian ini adalah Quick Ratio

variabel X1 Banking Ratio sebagai variabel X2, dan Return On Equity sebagai

variabel X3 serta Perubahan Harga Saham sebagai Variabel Y dengan total populasi

dan sampel per tahun sebanyak 22 perusahaan.

Hasil penelitian ini adalah ketiga variabel independen berpengaruh positif terhadap Perubahan Harga Saham secara bersama-sama, tetapi secara parsial Quick Ratio dan Banking Ratio tidak berpengaruh terhadap Perubahan Harga saham, sedangkan Return On Equity berpengaruh positif signifikan terhap Perubahan Harga Saham. Return On Equity memiliki pengaruh yang paling signifikan

Kata kunci: Quick Ratio,Banking Ratio, Return On Equity, perubahan harga saham, regresi berganda.


(19)

ABSTRACT

This study analyzed the influence quick ratio, banking ratio, and return on equity to the changing of stock price of the Banking corporation listing on Indonesian Stock Exchange since 2007 up to 2009. This study was also intended to know which performance measures have the most significant effect to the changing of stock price.

Data that used in this research is financial statements from each company, (ICMD). Analysis method that used in this research is kuantitatif method with multiple regression. Sampling method that used is sensus method. Variables that used in this research are quick ratio as X1, banking ratio as X2, and return on equity as X3 and also the changing of stock price as Y variable consist of the 22 firms.

This research concludes that all of independent variables have positive significant influence toward the changing of stock exchange in simultan, but in parsial quick ratio and banking ratio are not influence toward the changing of stock price, whereas return on equity have positive significant to the dividend payout ratio. The most significant effect was from return on equity.

Keywords : Quick ratio, banking ratio, return on equity, the changing of stock price, multiple regression.


(20)

BAB I PENDAHULUAN

 

1.1. Latar Belakang

Investasi merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Bentuk investasi yang paling sederhana adalah menabung di bank baik dalam bentuk deposito maupun tabanas, bentuk investasi ini yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat pemodal kecil bahkan masyarakat golongan atas lebih sering mendepositokan uang daripada investasi di bidang lain. Namun di masa sekarang ini bagi investor yang berani menanggung risiko cenderung memilih investasi dalam aset finansial seperti saham, obligasi, maupun ekuitas internasional. Jenis investasi inilah yang sekarang berkembang pesat.

Salah satu aspek perusahaan yang dinilai investor adalah kinerja perusahaan. Ukuran kinerja perusahaan yang paling lama dan paling banyak digunakan adalah kinerja keuangan, diukur melalui laporan keuangan perusahaan (Halim 1999:55). Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil pencapaian suatu perusahaan. Analisa laporan keuangan yang meliputi perhitungan dan interpretasi rasio diperlukan untuk memperoleh informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, aliran kas, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi.


(21)

Dalam melakukan investasi, seorang investor tentu akan menanamkan modalnya pada perusahaan dengan kinerja yang baik. Investasi dalam bentuk saham memerlukan informasi yang akurat, sehingga investor tidak terjebak pada kondisi yang merugikan. Investasi di bursa efek merupakan jenis investasi dengan resiko relatif tinggi meskipun menjanjikan keuntungan yang relatif besar.

Secara umum nilai perusahaan digambarkan dengan adanya perkembangan harga saham perusahaan di pasar modal. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut. Harga saham di pasar modal dipengaruhi oleh beberapa faktor (Sulistiono,1998:55). Jika diasumsikan suatu pasar modal sudah berjalan secara efisien, maka faktor fundamental merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap harga saham, disamping faktor teknikal yang berpengaruh secara psikologis terhadap harga saham di pasar modal. Faktor fundamental meliputi kinerja perusahaan secara keseluruhan khususnya prospek perusahaan di masa depan serta laba yang dihasilkan. Selain itu deviden yang dibagikan terhadap pemegang saham juga dianggap cukup berpengaruh, lalu tingkat suku bunga bank, tingkat perubahan harga dimana seluruh faktor fundamental tersebut dipengaruhi oleh kondisi perekonomian pada umumnya.

Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang mendorong perkembangan pasar modal di Indonesia dengan melonjaknya jumlah transaksi saham yang ditransaksikan dan semakin tingginya volume perdagangan saham (Baridwan dan Legowo 2002:134). Seiring dengan perkembangan yang pesat tersebut, maka


(22)

juga meningkat. Informasi secara fundamental digunakan untuk menentukan prospek ke depan perusahaan melalui analisis ekonomi sebagai dasar memperoleh nilai instrinsik atau harga saham yang wajar.

Rasio keuangan dapat digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan, dan untuk membandingkan kinerja perusahaan yang satu dengan lainnya Menurut (Machfoeds,1994). Dari sisi eksternal, rasio keuangan digunakan untuk menentukan pembelian atau penjualan saham suatu perusahaan, pemberian pinjaman serta untuk memprediksi kekuatan keuangan perusahaan di masa mendatang. Analisa rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, pemerintah, dan para pemakai laporan keuangan lainnya untuk menilai kondisi keuangan suatu perusahaan tanpa terkecuali lembaga keuangan.

Pengukuran kinerja dengan menggunakan metode akuntansi tradisional memiliki kelemahan karena mengabaikan faktor biaya modal atas investasi yang ditanamkan oleh investor. Karena tidak memperhitungkan biaya modal atas investasi, maka secara tidak langsung akan mengabaikan kepentingan investor yang telah menanggung resiko dengan menanamkan modalnya. Selain itu, pengukuran kinerja dengan menggunakan metode akuntansi tradisional akan mendorong manajer untuk menghindari investasi pada proyek yang berakibat menurunnya pengembalian investasi, meskipun proyek tersebut menguntungkan dan memiliki resiko yang rendah.

Dalam menentukan keputusan investasi terhadap sebuah perusahan, sangat penting bagi calon investor untuk mengetahui kondisi perusahaan. Investor harus


(23)

melakukan penilaian terhadap prospek kinerja perusahaan untuk melakukan investasi, karena pada umumnya hampir semua investasi (khususnya saham) mengandung unsur ketidakpastian. Investor harus melakukan evaluasi dan analisis terhadap faktor yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan di masa yang akan datang, sehingga investor dapat memperkecil kerugian yang timbul seminimal mungkin dari adanya fluktuasi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan.

Pengambilan keputusan untuk investasi tergantung dari berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah dari kondisi keuangan. Dalam hal ini informasi keuangan perusahaan memegang peranan penting apakah perusahaan tersebut menarik minat investor. Investor pasti lebih tertarik pada perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik sebab hal ini menyangkut keamanan dana yang akan ditanamkannya.

Penilaian kinerja keuangan perusahaan sangat penting dilakukan baik oleh manajemen, pemegang saham, pemerintah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Dengan mendeteksi kinerja keuangan, maka dapat diidentifikasikan kondisi perusahaan secara keseluruhan.

Bursa efek Indonesia salah satu institusi penting yang beroperasi dalam memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional. Bursa efek Indonesia berperan juga dalam upaya mengembangkan pemodal lokal untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang stabil.


(24)

Pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia banyak bank yang harus dilikuidasi akibat kinerja keuangannya yang tidak baik padahal dalam laporan keuangannya menunjukkan hal yang positif. Dengan pengalaman tersebut investor menjadi lebih hati-hati dalam keputusan investasinya.

Likuiditas suatu perusahaan perbankan menunjukan bahwa suatu perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya dengan alat-alat likuid yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Likuiditas perbankan dalam penelitian ini diproksikan oleh Quick Ratio dan Banking Ratio. Apabila sebuah bank dinyatakan kurang likuid berarti nilai Quick Ratio dan Banking Rationya kecil. Profitabilitas perusahaan perbankan menunjukkan pendapatan yang mampu dihasilkan oleh perusahaan perbankan dalam suatu periode tertentu. Profitabilitas perbankan dalam penelitian ini digambarkan oleh Return On Equity.

Selain uraian hal di atas, peneliti ingin melakukan penelitian ini didasarkan oleh fenomena perbankan yang baru saja terjadi dan cukup mengganggu kestabilan perekonomian negara. Seperti yang kita ketahui bersama, adanya kasus Bank Century yang saat ini sudah berganti nama menjadi Bank Mutiara. Peneliti ingin melakukan penelitian mengenai harga saham perbankan di Indonesia yang diukur dari 3 sisi yaitu Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On Equity. Ketiga variable ini cukup menggambarkan tingkat kesehatan perbankan dikarenakan ketiga variabel ini mengukur nilai perusahaan dari kesiapannya mengembalikan dana deposan, baik yang berasal dari uang tunai yang dimilikinya maupun dari besaran kredit yang terdapat di bank tersebut serta nilai bank yang berasal dari tingkat laba bersih yang


(25)

mampu dihasilkannya dari aktivitas operasional inti bank tersebut. Laba bersih yang tinggi akan bermuara pada pembagian dividen yang besar, dan hal ini akan memicu harga saham yang tinggi.

Sehubungan dengan penjelasan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk menganalisis pengaruh likuiditas dan profitabilitas Bank terhadap harga saham. Untuk itu penulis menuangkannya dalam karya tulis ilmiah yang berbentuk tesis dengan judul: “Pengaruh Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On Equity Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.”

1.2. Rumusan Masalah

        Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On Equity berpengaruh terhadap perubahan harga saham perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia baik secara parsial dan simultan?”

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On Equity berpengaruh terhadap perubahan harga saham perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia baik secara parsial dan simultan.


(26)

1.4. Manfaat Penelitian

1. Berdasarkan tujuan penelitian ini maka diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut:

2. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan peneliti sehubungan dengan pengaruh rasio likuiditas dan profitabilitas bank terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan.

3. Bagi investor, sebagai bahan masukan dalam mengambil keputusan investasi. 4. Bagi perusahaan, sebagai bahan referensi bagi pemberian informasi kinerja

perusahaan yang ditunjuukan dari nilai saham perusahaan.

1.5. Originalitas Penelitian

Penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Halim dengan judul Pengaruh Return On Equity, Net Profit Margin, Earning Per Share Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Namun yang membedakan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah:

1. Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama kurun waktu 2005 – 2009.

2. Rasio keuangan yang diteliti dalam penelitian ini adalah Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On Equity.


(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

Dalam Bab ini akan dibahas lebih jauh mengenai Quick Ratio, Banking Ratio, Return On Equity dan harga saham. Menjabarkan teori-teori yang melandasi penelitian ini dengan referensi atau keterangan tambahan yang dikumpulkan selama penelitian.

2.1.1. Analisis Laporan Keuangan

Laporan Keuangan adalah ringkasan dari proses pencatatan, merupakan ringkasan dari transaksi – transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan dengan deminkian output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Analisis dan interpretasi laporan keuangan adalah suatu alat yang dapat dipergunakan untuk membuat suatu keputusan antara lain mengenai rencana perluasan perusahaan, penanaman modal (investasi), pencarian sumber dana operasi perusahaan, dan lain–lain. Bagi penanam modal (investor), analisis atas ikhtisar keuangan juga merupakan suatu alat yang sangat membantu dalam proses penilaian dan memproyeksikan keadaan keuangan dan hasil usaha suatu proyek perusahaan. Jadi analisis dan interprestasi bukanlah merupakan tujuan, tetapi analisis dan interprestasi hanyalah merupakan suatu alat untuk membuat/mengambil keputusan untuk mencapai tujuan tersebut.


(28)

2.1.2. Teori Harga Saham

Valuation model (model penilaian) merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan (atau yang diamati) menjadi perkiraaan tentang harga saham. Variabel – variabel ekonomi tersebut seperti laba perusahaan, dividen yang dibagikan, variabilitas laba, dan sebagainya. Secara sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut:

Po = ∑ Dt / (1+r)t

Dimana Po adalah harga saham, r adalah tingkat keuntungan yang dianggap layak, dan D adalah dividen. Perusahaan hanya bisa membagikan dividen yang makin besar kalau perusahaan mampu menghasilkan laba yang makin besar. Dengan demikian, kalau perusahaan bisa memperoleh laba yang makin besar, maka secara teoritis perusahaan akan mampu membagikan dividen yang makin besar. Tentu saja perusahaan tidak harus meningkatkan pembayaran dividen kalau laba yang diperoleh makin besar. Uraian tersebut menunjukkan bahwa kalau kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, harga saham akan meningkat. Dengan kata lain, profitabilitas akan mempengaruhi harga saham.

2.1.3. Rasio Keuangan

Analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling populer dan banyak digunakan. Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya. Dengan membandingkan rasio


(29)

keuangan perusahaan dari tahun ke tahun dapat dipelajari komposisi perubahan dan dapat ditentukan apakah terdapat kenaikan atau penurunan selama periode tertentu.

Rasio merupakan alat untuk menyediakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari. Rasio merupakan salah satu titik awal, bukan titik akhir. Rasio yang diinterpretasikan dengan tepat mengidentifikasi area yang memerlukan investigasi lebih lanjut (Wild, 2005 : 36). Berikut ini rasio yang menjadi pokok bahasan penelitian ini:

2.1.3.1. Rasio likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar (Brigham, 2001 : 79). Sedangkan Menurut Lutfi (1997: 47)

Rasio likuiditas menunjukkan tingkat kemudahan relatif suatu aktiva untuk segera dikonversikan ke dalam kas dengan sedikit atau tanpa penurunan nilai serta tingkat kepastian tentang jumlah kas yang dapat diperoleh. Kas merupakan suatu aktiva yang paling likuid. Aktiva lain mungkin relatif likuid atau tidak likuid tergantung seberapa cepat aktiva ini dapat dikonversikan ke kas. Rasio likuiditas yang menjadi fokus penelitian ini adalah:

a) Quick Ratio

Quick ratio atau rasio cepat digunakan untuk mengetahui kemampuan bank untuk membayar kembali kewajibannya kepada para deposannya dengan aset tunai yang dimilikinya. Rendahnya nilai rasio ini mengindikasikan bahwa suatu perusahaan


(30)

Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir menjadi uang kas dan menganggap bahwa piutang segera dapat direalisir sebagai uang kas, walaupun kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid daripada piutang. Menurut Munawir (1997:74) “rasio ini lebih tajam daripada Current ratio, karena hanya membandingkan aktiva yang sangat likuid (mudah dicairkan atau diuangkan) dengan utang lancar”. b) Banking Ratio

Menurut Muljono (1999:431) “Banking Ratio digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada deposannya dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada debiturnya”. Rendahnya nilai rasio ini mengindikasikan banyaknya kredit macet yang dimiliki bank tersebut.

2.1.3.2 Rasio profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio yang memperlihatkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva dan hutang terhadap hasil operasi. Gibson (2001: 303), “ profitability is the ability of firm to generate earning. It is measured relative to a number of bases, such as assets, sales, and investment”. Gibson mengartikan profitabilitas sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan, profitabilitas ini diukur dengan membandingkan laba yang diperoleh perusahaan dengan sejumlah perkiraan yang menjadi tolok ukur keberhasilan


(31)

perusahaan seperti aktiva perusahaan, penjualan, dan investasi, sehingga dapat diketahui efektivitas pengelolaan keuangan dan aktiva oleh perusahaan.

Menurut Haryanto dan Toto (2003:142), profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut. Dan hal itu tentu saja mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi.

Rasio profitabilitas yang menjadi fokus penelitian ini adalah Retun On Equity. Rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa merngukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham. ROE sangat menarik bagi pemegang saham maupun calon pemegang saham, dan juga manajemen karena rasio tersebut merupakan ukuran atau indikator penting dari shareholder value creation. Artinya semakin tinggi rasio ROE, semakin tinggi pula nilai perusahaan, hal ini tentunya merupakan daya tarik investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Menurut Tandelilin (2001:240) “ROE menggambarkan sejauhmana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa diperoleh pemegang saham”.

2.1.4. Saham dan Perubahan Harga Saham

Saham dapat didefenisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham berupa selembar kertas


(32)

saham biasa (common stock). Namun saham sendiri dibagi menjadi dua jenis saham, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock)

Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling akhir terhadap pembagian dividend dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi (tidak memiliki hak–hak istimewa), serta kewajiban menanggung risiko kerugian yang diderita perusahaan. Karakteristik lain dari saham biasa adalah dividen dibayarkan selama perusahaan memperoleh laba. Setiap pemilik saham memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham.

Sedangkan saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibandingkan hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibandingkan pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi.

2.1.4.1. Perubahan harga saham

Menurut Suprodjo dalam Satria, faktor–faktor yang dapat menjadi sumber naik atau turunnya harga saham (perubahan harga saham) sewaktu dinilai adalah faktor yang dapat diukur dengan angka yang terdiri dari; a) Laba yang diperoleh selama beberapa tahun terakhir, b) Bagian laba yang ditahan, dan c) Peningkatan atau penurunan nilai harta tetap perusahaan. Faktor yang tidak dapat diukur dengan angka – angka terdiri dari; a)Prospek usaha perusahaan di masa akan dating, b) Trade mark dan goodwill, dan c) Kualitas manajemen.


(33)

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Yulianti dan Halim (2009) dengan judul Pengaruh Return On Equity, Net Profit Margin, Earning Per Share Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta antara tahun 2004-2009 dengan jumlah sampel sebanyak 24 perusahaan. Perusahaan manufaktur dipilih dikarenakan jenis perusahaan ini memiliki variasi saham yang beragam dilihat dari jenis produk yang dihasilkan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Return On Equity (ROE) dan Earnig Per Shares (EPS) memiliki Pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham sedangkan Net Profit Margin (NPM) dan Debt to Equity Ratio (DER) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Diantara ROE dan EPS, EPS mempunyai tingkat signifikan yang lebih tinggi terhadap perubahan harga saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Alam (2008). Penelitian ini ingin meneliti Pengaruh Rasio Keuangan Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas, dan Pasar Terhadap Harga Saham Industri Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta. Penelitian dilakukan pada 30 perusahaan industry manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta antara tahun 2004-2008. Pemilihan jenis perusahaan manufaktur dikarenakan jenis perusahaan ini cukup banyak yang sudah listing di Bursa Efek Jakarta sehingga lebih mudah dalam pemilihan sampel yang cocok dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian yaitu CR, DTA, TATAO, ITO, NPM, ROE, PER Secara bersama-sama


(34)

berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan DTA, TATO, ITO, PER tidak signifikan mempengaruhi harga saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Hengki (2008). Penelitian ini ingin meneliti Pengaruh Pergerakan Rasio Profitabilitas Emiten Terhadap Perubahan Harga Saham. Hasil penelitian yaitu Pergerakan rasio keuntungan abilitas kesebelas emiten dalam periode tahun 1997-2002, cenderung mengalami perubahan yang berfluktuasi dan sulit diduga. Perubahan rasio keuntungan abilitas seluruh emiten tidak mempengaruhi perubahan harga saham.Perubahan harga saham perusahaan tidaklah dipengaruhi oleh faktor perubahan rasio keuntungan atau profitabilitas.

Penelitian yang dilakukan oleh Haryanto dan Toto Sugiarto (2008). Penelitian ini ingin melihat Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Minuman Di Bursa Efek Jakarta. Hasil dari penelitian ini adalah Return On Equity berpengaruh signifikan terhadap harga saham.Return On Asset tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Net Profit Margin tidak ada hubungan dan pengaruh signifikan terhadap harga saham.Secara bersama ketiga rasio tersebut tidak berpengaruh signifikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Noer Sasongko dan Nila Wulandari (2008). Penelitian ini ingin melihat pengaruh EVA Dan Rasio-Rasio ProfitabilitasTerhadap Harga Saham. Hasil penelitian yaitu Hasil uji t parsial menunjukkan bahwa earning per share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). Artinya EPS dapat digunakan untuk menentukan nilai perusahaan. Hasil uji t parsial menunjukkan bahwa return on


(35)

asset, return on equity, return on sale, basic earning power, dan economic value added tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05). Artinya ROA, ROE, ROS, BEP, dan EVA tidak dapat digunakan untuk menentukan nilai perusahaan.


(36)

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Hasil Penelitian

1 Yulianti Halim (2009)

Pengaruh Return On Equity, Net Profit Margin, Earning Per Share Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di BEJ

ROE dan EPS memiliki Pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham sedangkan NPM dan DER tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham.

2 Dipo Satria Alam(2008)

Pengaruh Rasio Keuangan Likuiditas, Solvabilitas,Aktivitas, Profitabilitas, dan Pasar Terhadap Harga Saham Industri Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta.

CR, DTA, TATAO, ITO, NPM, ROE, PER Secara bersama-sama mempengaruhi harga saham.CR, NPM, dan ROE yang signifikan berpengaruh terhadap harga saham.DTA, TATO, ITO, PER tidak signifikan

mempengaruhi harga saham. 3 Hengki

(2008)

Pengaruh Pergerakan Rasio Profitabilitas Emiten Terhadap

Perubahan Harga Saham

Pergerakan rasio keuntungan abilitas kesebelas emiten dalam periode tahun 1997-2002, cenderung mengalami perubahan yang berfluktuasi dan sulit diduga.

4 Haryanto dan Toto Sugiarto (2008)

Pengaruh Rasio

Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Minuman Di Bursa Efek Jakarta

Secara bersama ketiga rasio tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

5 Noer

Sasongko & Nila

Wulandari (2008)

Pengaruh EVA Dan Rasio-Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham

Hasil uji t parsial

menunjukkan bahwa earning per share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham.


(37)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian yang telah disampaikan di atas, maka penulis membuat kerangka konseptual dan hipotesis sebagai berikut ;

3.1. Kerangka Konseptual

Berdasarkan uraian teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu, maka variabel independen penelitian ini adalah Quick Ratio (X1), Banking Ratio (X2), Return On Equity (X3) dan variabel dependennya adalah Perubahan Harga Saham (Y). hubungan antara Quick Ratio, Banking Ratio, Return On Equity terhadap Perubahan Harga Saham tergambar dalam kerangka berikut ini:

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Quick Ratio (X1)

Banking Ratio

(X2)

Return On  Equity (X3)

   

Perubahan Harga saham (Y)


(38)

Harga saham bank dapat dinilai dari tiga variabel yaitu Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On Equity. Quick ratio atau rasio cepat digunakan untuk mengetahui kemampuan bank untuk membayar kembali kewajibannya kepada para deposannya dengan aset tunai yang dimilikinya. Rendahnya nilai rasio ini mengindikasikan bahwa suatu perusahaan perbankan mengalami kesulitan kas.

Dapat disimpulkan bahwa bank dapat mengembalikan dana nasabah dengan uang tunai yang ia miliki dan bukan berasal dari pinjaman antar bank maupun dari Bank Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa bank tersebut memiliki uang tunai yang cukup apabila deposannya melakukan penarikan uang dalam jumlah besar.

Sedangkan Banking Ratio digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada deposannya dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada debiturnya”. Rendahnya nilai rasio ini mengindikasikan banyaknya kredit macet yang dimiliki bank tersebut.

Rasio ini menggambarkan bahwa bank dapat memenuhi kewajibannya pada deposan dari kredit yang sudah ia kucurkan. Hal ini mengindikasikan bahwa di bank tersebut sedikit terdapat atau bahkan tidak terdapat kredit macet.

Sedangkan Return On Equity merupakan rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa yang merngukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham. ROE sangat menarik bagi pemegang saham maupun calon pemegang saham, dan juga manajemen karena rasio tersebut merupakan ukuran atau indikator penting dari shareholder value creation. Artinya semakin tinggi rasio ROE, semakin tinggi pula nilai perusahaan, hal ini tentunya merupakan daya tarik investor untuk menanamkan


(39)

modalnya di perusahaan tersebut. Menurut Tandelilin (2001:240) “ROE menggambarkan sejauhmana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa diperoleh pemegang saham”

Bank yang mempunyai kondisi keuangan yang baik yang dalam hal ini digambarkan oleh Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On Equity tentu akan memiliki peluang yang besar untuk bertahan di masa akan datang serta dapat menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Sehingga terdapat hubungan yang positif antara Quick Ratio, Banking Ratio, Return On Equity dengan perubahan harga saham.

3.2. Hipotesis

Hipotesis menurut Erlina (2007:41), menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variable atau lebih dalam rumusan preposisi yang dapat diuji secara empiris. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah. Karena sifatnya masih sementara, maka perlu dibuktikan kebenaranya melalui data empiric yang terkumpul. Titik tolak dari hipotesis adalah rumusan masalah.

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah “Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On Equity berpengaruh terhadap perubahan harga saham secara parsial dan simultan”.


(40)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain kausal. Desain ini berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quick Ratio, Banking Ratio, Return On Equity sebagai Variabel independen dan Perubahan Harga Saham Sebagai Variabel Dependen.

4.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono, Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI sebanyak 22 perusahaan.

Penelitian ini menggunaan data sensus, dimana keseluruhan populasi akan menjadi sampel penelitian. Keseluruhan bank komersial yang terdapat di Tabel 4.1 akan menjadi sampel di dalam penelitian ini.


(41)

Tabel 4.1 Populasi dan Sampel Penelitian

No Nama Bank Kode

1 Bank Artha Graha International INPC

2 Bank Bumiputera Indonesia BABP

3 Bank Central Asia BBCA

4 Bank Century BCIC

5 Bank Danamon BDMN

6 Bank Eksekutif International BEKS

7 Bank International Indonesia BNII

8 Bank Kesawan BKSW

9 Bank Lippo LPBN

10 Bank Mandiri BMRI

11 Bank Mayapada International MAYA

12 Bank Mega MEGA

13 Bank Negara Indonesia BBNI

14 Bank Niaga BNGA

15 Bank NISP NISP

16 Bank Nusantara Parahyangan BBNP

17 Bank Pan Indonesia PNBN

18 Bank Permata BNLI

19 Bank Rakyat Indonesia BBRI

20 Bank Swadesi BSWD

21 Bank UOB Buana BBIA

22 Bank Victoria BVIC

4.3. Jenis dan Sumber Data

Peneliti menggunakan data sekunder dalam penelitian ini. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik pihak pengumpul data primer maupun oleh pihak lain (Umar, 2001: 69). Data yang diperoleh adalah data panel yaitu data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dari


(42)

tahunan. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mendownload melaui situs

4.4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian ini mempergunakan satu variabel dependen yaitu harga saham serta tiga variabel independen yaitu quick quick ratio, banking ratio dan return on equity.

4.4.1. Quick Ratio

Quick Ratio atau rasio cepat digunakan untuk mengetahui kemampuan bank untuk membayar kembali kewajibannya kepada para deposannya dengan aset tunai yang dimilikinya. Quick ratio dapat dihitung dengan cara sebagai berikut;

Quick Ratio=Cash Asset/Total Deposit

4.4.2. Banking Ratio

Menurut Muljono (1999:94) Banking Ratio digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada deposannya dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada debiturnya. Rasio ini dapat dihitung dengan cara sebagai berikut;

Banking Ratio=Total Loans/Total Deposit

4.4.3. Return On Equity

Rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa merngukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham. Rasio ini dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:


(43)

Return On Equity=Net Profit/Common Stock

4.4.4. Harga Saham

Harga saham yang diukur dalam penelitian ini dinyatakan dalam persentase, yaitu perbandingan antara selisih harga saham rata-rata (rata-rata antara harga saham tertinggi dan harga saham terendah dalam suatu periode) sebelum penutupan dengan harga saham penutupan suatu emiten dalam suatu periode (selama satu tahun).

Harga saham dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Y= (HSPt – HSPt-1 ) /HSPt-1 X 100 %

Keterangan :

Y = Persentase perubahan harga saham

HSPt = Harga saham penutupan emiten dalam suatu periode HSPt-1 = Harga saham rata–rata sebelum penutupan


(44)

Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Operasional Pengukuran

Variabel

Skala

1 Harga Saham (Y)

Perubahan harga saham yang diukur dalam penelitian ini dinyatakan dalam persentase, yaitu perbandingan antara selisih harga saham rata-rata (rata-rata antara harga saham tertinggi dan harga saham terendah dalam suatu periode) sebelum penutupan dengan harga saham penutupan suatu emiten dalam suatu periode (selama satu tahun).

Y=HSPt – HSPt-1 /HSPt-1 X 100%

Rasio

2 Quick Ratio (X1)

Quick Ratio atau rasio cepat

digunakan untuk mengetahui kemampuan

bank untuk membayar kembali kewajibannya kepada para deposannya dengan aset tunai yang dimilikinya.

QR= CA/ TD Rasio

3 Banking Ratio (X2)

Banking Ratio digunakan

untuk mengetahui kemampuan bank dalam

membayar kembali kewajiban kepada deposannya dengan menarik

kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada debiturnya.

BR:TL/TD Rasio

4 Return on Equity (X3)

Rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa merngukur tingkat pengembalian atas investasi

pemegang saham.

ROE:Laba Bersih /Ekuitas


(45)

4.5. Metode Analisis Data 4.5.1 Uji Asumsi Klasik

Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan persamaan regresi sederhana.Peneliti melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis yaitu:

4.5.1.1. Uji normalitas

Tujuan Uji Normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk melakukan uji, penulis mendasarkan pada :

a) Uji Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya melihat dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat norma probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan data ploting data residual akan


(46)

dibandingkan degan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal atau dari grafik atau dengan melihat histogram residualnya. Dasar pengambilan keputusan:

Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b) Uji statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bias sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik.

Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik. Kolomogorov-Smirnov. Jika nilai Asymp.sig > nilai signifikansi (0,05) maka data berdistribusi normal.

4.5.1.2. Uji multikolonearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak


(47)

terjadi korelasi diantara variabel independen karena akan mengurangi keyakinan dalam pengujian signifikansi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala multikolonearitas di dalam model regresi ini dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF), nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonearitas adalah nilai VIF > 10. Apabila nilai VIF < 10 berarti tidak terjadi multikolonearitas (Ghozhali, 2005:92).

4.5.1.3. Uji heterokedasitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variable dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Uji heterokedastiitas dalam penelitian ini dengan cara:

a) Melihat Grafik Plot

Dasar analisis heteroskedastisitas adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan jika tidak ada pola yang jelas atau titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas.


(48)

b) Uji Glejser

Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen dengan persamaan regresi :

|Ut| = α + βXt + vt

Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen (sig < 0.05) , maka ada indikasi heteroskedastisitas.

4.5.1.4. Uji autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut Santoso (2002:218) dengan cara melihat besaran Dubrin-Watson (D-W) sebagai berikut:

Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif.

Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. Angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.

4.6. Pengujian Hipotesis

4.6.1. Metode Regresi Linier Berganda

Regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antar beberapa Variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, X3, dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y (Situmorang, 2008:1090). Model persamaannya adalah sebagai berikut:


(49)

Y = α + β1X1 + β2X2+ β3X3 + e Keterangan :

Y = Perubahan harga saham

α = Konstanta

X1 = Quick Ratio

X2 = Banking Ratio

X3 = Return on Equity

β1, β2, β3 = Koefisien Regresi

e = error (pengganggu)

4.6.2. Uji Signifikansi

Uji signifikansi antara variabel bebas dengan variabel terikat baik secara parsial maupun bersama- sama dengan menggunakan uji statistic t dan F.

4.6.2.1. Uji t (uji secara parsial)

Uji secara parsial adalah untuk menguji apakah setiap variabel bebas atau independen memiliki pengaruh atau tidak terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah:

Cara melakukan uji t adalah dengan membandingkan signifikansi t hitung dengan ketentuan:

Jika signifikansi < 0,05 maka Ha diterima Jika signifikansi >0,05 maka Ha ditolak

Serta dengan membandingkan nilai statistic t dengan t tabel, apabila: Nilai statistik t > t tabel maka Ha diterima


(50)

Nilai statistic t < t tabel maka Ha ditolak

4.6.2.2. Uji F ( uji secara Simultan)

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan ketentuan:

Jika signifikansi< 0,05 maka Ha diterima Jika signifikansi >0,05 maka Ha ditolak

Serta membandingkan nilai F hasil perhitingan dengan F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ha diterima dan sebaliknya.


(51)

BAB V

ANALISIS HASIL PENELITIAN

5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Data Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi linear berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data berupa laporan keuangan bank yang dipeoleh dari ICMD (Indonesia Capital Market Directory) dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi linear berganda. Pengujian asumsi klasik dan regresi liniear berganda dilakukan dengan menggunakan Software SPSS versi 16. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS selanjutnya SPSS akan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan.

5.1.2 Statistik Deskriptif

Berdasarkan data cross section sebanyak 22 bank dengan time series sebanyak 3 tahun pengamatan makan diperoleh sampel 66 unit analisis dengan deskriptif statistik data penelitian, sebagai berikut:


(52)

Tabel 5.1. Deskriptif Statistik

Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PHS(dlm %) 66 -39.58 60.61 6.9291 18.02396

QR(dlm %) 66 7.29 51.12 17.0083 10.13214

BR( dlm %) 66 21.01 102.08 63.7747 18.66018

ROE(dlm %) 66 -36.14 37.92 10.1992 10.54276

Valid N (listwise)

66

5.1.2.1 Harga saham

Dari 66 (enam puluh enam) sampel yang disertakan pada penelitian ini, diperoleh rata-rata indeks harga saham sebesar 0.69291, standar deviasi sebesar 18.02396. Harga saham yang terendah adalah -39.58 dan harga saham tertinggi adalah 60.61.

Tabel 5.2 Harga Saham

Tahun

No Nama Bank

2007 2008 2009

1 Bank Artha Graha -56.52 -21.74 -39.58

2 Bank Bumiputera Indonesia -21.31 16.13 23.58

3 Bank Central Asia 2.64 16.85 19.67

4 Bank Century -13.51 7.69 -12.82

5 Bank Danamon 2.98 26.17 11.50

6 Bank Eksekutif -33.33 4.00 -3.45

7 Bank International -10.14 20.00 22.32

8 Bank Kesawan 39.13 23.49 5.82

9 Bank Lippo 30.40 29.32 14.47

10 Bank Mandiri 4.13 30.34 15.70

11 Bank Mayapada -9.43 60.61 47.69


(53)

13 Bank Negara Indonesia -16.07 3.31 -13.22

14 Bank Niaga -7.43 27.78 7.14

15 Bank NISP -14.44 6.25 0.00

16 Bank Nusantara -3.45 -8.50 28.51

17 Bank Pan Indonesia -12.50 20.83 3.82

18 Bank Permata 9.51 12.99 -1.11

19 Bank Rakyat Indonesia 11.01 17.71 12.98

20 Bank Swadesi 2.44 26.13 20.00

21 Bank UOB Buana 9.83 3.74 -4.19

22 Bank Victoria -11.11 -2.70 10.95

Sumber: Lampiran 1

Berdasarkan tabel dapat disimpulakan bahwa untuk tahun 2007 Perubahan Harga saham tertinggi terdapat pada Bank Kesawan sebesar 39,13 dan nilai Perubahan Harga saham terendah adalah Bank Artha Graha sebesar 56,52. Untuk tahun 2008, nilai Perubahan Harga saham tertinggi dimiliki oleh Bank Mayapada sebesar 60,61 dan nilai Perubahan Harga saham terendah adalah Bank Artha Graha sebesar 21,74 dan jika kita melihat pada tahun 2009, nilai Perubahan Harga saham terdapat pada Bank Mayapada sebesar 47,69 dan nilai Perubahan Harga saham terendah adalah Bank Artha Graha sebesar 39,58.

5.1.2.2. Quick ratio

Dari 66 (enam puluh enam) sampel yang disertakan pada penelitian ini, diperoleh rata-rata indeks quick ratio saham sebesar 17.0083, standar deviasi sebesar 10.13214. Quick ratio yang terendah adalah 7.29 dan quick ratio tertinggi adalah 51.12.


(54)

Tabel 5.3 Quick Ratio

Tahun

No Nama Bank

2007 2008 2009

1 Bank Artha Graha International 18.51 13.28 24.25

2 Bank Bumiputera Indonesia 14.01 12.10 13.85

3 Bank Central Asia 20.96 31.27 34.12

4 Bank Century 14.31 15.47 11.57

5 Bank Danamon 14.50 13.63 13.67

6 Bank Eksekutif International 10.95 10.65 9.21

7 Bank International Indonesia 13.33 11.74 11.53

8 Bank Kesawan 11.47 10.44 10.91

9 Bank Lippo 19.95 35.43 31.22

10 Bank Mandiri 17.79 18.74 23.07

11 Bank Mayapada International 8.21 7.94 8.30

12 Bank Mega 18.07 11.30 12.66

13 Bank Negara Indonesia 17.13 13.23 14.68

14 Bank Niaga 9.38 9.64 8.56

15 Bank NISP 10.36 9.43 10.40

16 Bank Nusantara Parahyangan 12.68 13.41 13.39

17 Bank Pan Indonesia 10.11 37.30 17.79

18 Bank Permata 11.72 15.01 23.23

19 Bank Rakyat Indonesia 21.95 31.58 32.84

20 Bank Swadesi 47.39 51.12 47.07

21 Bank UOB Buana 9.78 9.88 9.65

22 Bank Victoria 10.29 7.29 7.85

Sumber: Lampiran 2

Berdasarkan tabel dapat disimpulakan bahwa untuk tahun 2007 Quick Ratio tertinggi terdapat pada Bank Swadesi sebesar 47,39, nilai Quick Ratio terendah adalah Bank Mayapada International sebesar 8,21. Untuk tahun 2008, nilai Quick Ratio tertinggi dimiliki oleh Bank Swadesi sebesar 51,12 dan nilai Quick Ratio


(55)

terendah adalah Bank Victoria sebesar 7,29 dan jika kita melihat pada tahun 2009, nilai Quick Ratio terdapat pada Bank Swadesi sebesar 47,07 dan nilai Quick Ratio terendah adalah Bank Victoria sebesar 7,85.

Jadi, dapat kita ketahui bahwa Bank Swadesi secara konsisten menjadi Bank dengan nilai Quick Ratio tertinggi selama tiga tahun berturut-turut dan secara keseluruhan semua bank mengalami kenaikan dan penurunan dalam nilai Quick Ratio.

5.1.2.3 Banking Ratio

Dari 66 (enam puluh enam) sampel yang disertakan pada penelitian ini, diperoleh rata-rata indeks banking ratio saham sebesar 63.7747, standar deviasi sebesar 18.66018. Banking ratio yang terendah adalah 21.01 dan banking ratio tertinggi adalah 102.08.

Tabel 5.4 Banking Ratio

Tahun

No Nama Bank

2007 2008 2009

1 Bank Artha Graha 82.22 74.95 79.63

2 Bank Bumiputera Indonesia 79.44 85.76 82.41

3 Bank Central Asia 40.64 38.68 42.20

4 Bank Century 23.30 21.01 38.16

5 Bank Danamon 78.56 72.94 85.56

6 Bank Eksekutif International 80.11 72.45 76.62

7 Bank International Indonesia 61.71 53.41 70.25

8 Bank Kesawan 58.06 68.72 67.50

9 Bank Lippo 30.46 43.32 58.72


(56)

11 Bank Mayapada International 80.52 81.66 102.08

12 Bank Mega 50.57 42.08 46.10

13 Bank Negara Indonesia 48.85 45.33 54.30

14 Bank Niaga 83.40 82.92 90.02

15 Bank NISP 76.73 78.52 84.12

16 Bank Nusantara Parahyangan 55.83 53.57 48.33

17 Bank Pan Indonesia 51.04 75.16 92.17

18 Bank Permata 72.65 77.40 80.96

19 Bank Rakyat Indonesia 71.39 66.14 64.00

20 Bank Swadesi 53.42 52.85 60.53

21 Bank UOB Buana 78.55 81.09 93.74

22 Bank Victoria 38.61 42.54 44.12

Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan tabel dapat disimpulakan bahwa untuk tahun 2007 Banking Ratio tertinggi terdapat pada Bank Niaga sebesar 83,40, nilai Banking Ratio terendah adalah Bank Century sebesar 23,30. Untuk tahun 2008, nilai Banking Ratio tertinggi dimiliki oleh Bank Bumiputra Indonesia sebesar 85,76 dan nilai Banking Ratio terendah adalah Bank Century sebesar 21,01 dan jika kita melihat pada tahun 2009, nilai Banking Ratio tertinggi terdapat pada Bank Mayapada International sebesar 102,08 dan nilai Banking Ratio terendah adalah Bank Century sebesar 38,16.

5.1.2.4. Return on equity

Dari 66 (enam puluh enam) sampel yang disertakan pada penelitian ini, diperoleh rata-rata indeks return on equity saham sebesar 10.1992, standar deviasi sebesar 10.54276. Return on equity yang terendah adalah -36.14 dan return on equity tertinggi adalah 37.92 .


(57)

Tabel 5.5 Return On Equity

Tahun

No Nama Bank

2007 2008 2009

1 Bank Artha Graha International 4.21 5.58 2.38

2 Bank Bumiputera Indonesia -23.57 1.53 3.85

3 Bank Central Asia 22.7 23.48 21.96

4 Bank Century 6.08 4.55 4.91

5 Bank Danamon 23.32 14.04 19.54

6 Bank Eksekutif International -36.14 -11.8 0.61

7 Bank International Indonesia 15.4 12.06 7.58

8 Bank Kesawan 2.42 3.24 4.73

9 Bank Lippo 15.78 15.12 19.03

10 Bank Mandiri 2.6 9.2 14.87

11 Bank Mayapada International 5.34 10.72 4.33

12 Bank Mega 14.05 7.84 17.72

13 Bank Negara Indonesia 11.89 13.04 5.24

14 Bank Niaga 13.79 13.53 14.81

15 Bank NISP 10.32 9.66 7.42

16 Bank Nusantara Parahyangan

B k N P h 17.3 10.85 10.22

17 Bank Pan Indonesia 12.86 11.04 12.73

18 Bank Permata 11.83 8.46 13.04

19 Bank Rakyat Indonesia 37.92 33.75 24.89

20 Bank Swadesi 10.5 7.12 6.81

21 Bank UOB Buana 15.94 12.52 11.81

22 Bank Victoria 12.78 9.54 12.28

Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa untuk tahun 2007 Return On Equity tertinggi terdapat pada Bank Rakyat Indonesia sebesar 37, 92, nilai Return On Equity terendah adalah Bank Eksekutif International sebesar -36.14 . Untuk tahun 2008, nilai Return On Equity tertinggi dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia sebesar


(58)

sebesar -11.8 dan jika kita melihat pada tahun 2009, nilai Return On Equity terdapat pada Bank Rakyat Indonesia sebesar 24.89 dan nilai Return On Equity terendah adalah Bank Eksekutif International sebesar 0.61 .

5.2. Uji Asumsi Klasik 5.2.1. Uji Normalitas

Gambar 5.1. Uji Normalitas

Berdasarkan grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini berdistribusi secara normal hal ini tergambar pada grafik normal plot tampak bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.


(59)

5.2.2 Uji Multikolinearitas

Tabel 5.6 Hasil Uji Multikolinearitas Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

(Constant) -8.949 9.719 -.921 .361

QR .250 .224 .141 1.116 .269 .893 1.120 BR .103 .120 .106 .858 .394 .927 1.079 1

ROE .498 .212 .291 2.342 .022 .921 1.086

Melihat hasil besaran korelasi antar variabel dependen tampak bahwa hanya variabel ROE yang mempunyai korelasi cukup tinggi dengan variabel QR dengan tingkat korelasi - 0,224 atau sekitar 22,4 %. Oleh karena korelasi ini masih dibawah 95 %, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.

5.2.3. Uji Autokorelasi

Berdasarkan output SPSS di bawah ini diketahui bahwa nilai Dubrin-Watson sebesar 1,591 sehingga dapat dikatakan tidak terjadi auto korelasi hal ini bersarkan pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut Santoso (2002:218) dengan cara melihat besaran Dubrin-Watson (D-W) sebagai berikut:

angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif.

angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negative.


(60)

Tabel 5.7 Hasil Uji Autokorelasi

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .345a .119 .076 17.32496 1.591

a. Predictors: (Constant), ROE, BR, QR Dependent Variable: PHS

5.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Tabel 5.8 Hasil Uji Glejser

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 11.722 5.181 2.262 .027

QR -.069 .133 -.067 -.519 .605

BR .070 .066 .131 1.053 .296

1

ROE -.187 .129 -.185 -1.449 .152

a. Dependent Variable: ABS_UT

Hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, hal ini terlihat dari nilai signifikansinya di atas 5%, jadi dapat disimpulkan tidak terjadi Heteroskedastisitas.

5.3. Hasil Pengujian Hipotesis

5.3.1. Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antar beberapa Variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, X3, dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y (Situmorang, 2008:1090).


(61)

Tabel 5.9 Hasil Regresi Linear Berganda

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .345a .119 .076 17.32496

a. Predictors: (Constant), ROE, BR, QR b.Dependent Variable: PHS

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa R = 0, 345 berarti hubungan antara Quick Ratio, Banking Ratio dan Return On Equity terhadap Perubahan Harga Saham sebesar 34,5%. Adjusted R Square sebesar 0,076 berarti 7,6% faktor-faktor Perubahan Harga Saham dapat dijelaskan oleh Quick Ratio, Banking Ratio dan Return On Equity sedangkan 92,4% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

5.3.2. Uji signifikansi Parameter individual (Uji statistik t)

Uji secara parsial adalah untuk menguji apakah setiap variabel bebas atau independen memiliki pengaruh atau tidak terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah Ho: bi = 0, artinya suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan atau tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Ha: bi ≠ 0, artinya suatu variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen tersebut memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Cara melakukan uji t adalah dengan membandingkan signifikansi t hitung dengan ketentuan jika signifikansi < 0,05 maka Ha diterima dan jika signifikansi >0,05 maka Ha ditolak serta dengan


(62)

membandingkan nilai statistic t dengan t tabel, apabila nilai statistik t > t tabel maka Ha diterima dan nilai statistic t < t tabel maka Ha ditolak.

Tabel 5.10 Hasil Uji t

Berdasarkan output tabel diatas diketahui bahwa Quick Ratio tidak berpengaruh terhadap Perubahan Harga Saham hal ini terlihat dari nilai signifikansi (0,269) di atas atau lebih besar dari 0,05. Perbandingan nilai t-hitung dengan t-tabel juga menunjukkan bahwa Quick Ratio tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham dimana nilai t-hitung (1,116) lebih kecil dari nilai t-tabel (1,9983).

Banking Ratio juga tidak berpengaruh terhadap Perubahan Harga Saham hal ini terlihat dari nilai signifikansi (0,396) di atas atau lebih besar dari 0,05. Perbandingan nilai t-hitung dengan t-tabel juga menunjukkan bahwa Banking Ratio tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham dimana nilai t-hitung (0,858) lebih kecil dari nilai t-tabel (1,9983)

Sedangkan Return On Equity Berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,022) di bawah

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constan

t) -8.949 9.719 -.921 .361

QR .250 .224 .141 1.116 .269

BR .103 .120 .106 .858 .394

1

ROE .498 .212 .291 2.342 .022


(63)

atau lebih kecil dari 0.05. Perbandingan nilai t-hitung dengan t-tabel juga menunjukkan bahwa Return On Equity berpengaruh terhadap perubahan harga saham dimana nilai t-hitung (2,342) lebih besar dari nilai t-tabel (1,9983)

Berdasrkan tabel di atas maka rumus persamaan regresinya adalah Y = -8,949 + 0,25X1 + 0,103X2 + 0,498X3 + e

Konstanta sebesar -8,949 menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka Perubahan Harga Saham sebesar -8,949. Koefisien Return On Equity sebesar 0,498 menyatakan bahwa setiap peningkatan Return On Equity sebesar 1000 akan meningkatkan perubahan harga saham sebesar 498.

5.3.3. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah Ho: bi = b2 = ……= bk = 0, artinya semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan atau tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen dan Ha: b1 ≠ b2 ≠…….≠ b3= 0, artinya semua variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen atau dengan kata lain semua variabel independen tersebut memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.


(64)

maka Ha ditolak. Serta membandingkan nilai F hasil perhitingan dengan F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ha diterima dan sebaliknya

Tabel 5.11 Hasil Uji F

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 2506.531 3 835.510 2.784 .048a

Residual 18609.572 62 300.154

1

Total 21116.103 65

a. Predictors: (Constant), ROE, BR, QR b. Dependent Variable: PHS

Tabel di atas mengungkapkan bahwa nilai signifikan (0,48) lebih kecil dari 0,05 maka Quick Ratio, Banking Ratio dan Return On Equity secara bersama-sama berpengaruh terhadap Perubahan Harga saham. Jika membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel diketahui bahwa nilai F hitung (2,784) lebih besar dari nilai F tabel (2,75297) jadi dapat disimpulkan bahwa Quick Ratio, Banking Ratio dan Return On Equity secara bersama-sama berpengaruh terhadap Perubahan Harga saham.

5.4. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara parsial variabel Return On Equity berpengaruh positif signifikan terhadap perubahan harga saham. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Return On Equity menjadi informasi yang penting dan utama bagi investor dan calon investor dalam mengambil keputusan untuk menanamkan modalnya dalam sebuah perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian


(65)

terdahulu yaitu penelitian Haryanto dan Toto, Katrin, Dipo, dan Halim yang menghasilkan kesimpulan bahwa arus Return On Equity berpengaruh signifikan terhadap Perubahan Harga Saham. Hal ini juga sesuai dengan teori Valuation model yang menyatakan bahwa profitabilitas akan mempengaruhi harga saham.

Secara parsial Quick Ratio tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Quick Ratio tidak menjadi informasi yang penting dan utama bagi investor dan calon investor dalam mengambil keputusan untuk menanamkan modalnya dalam sebuah perusahaan

Setelah dilakukan pengujian terhadap Variabel banking Ratio, hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Banking Ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham. Hasil penelitian menyimpulkan Banking Ratio tidak menjadi informasi yang penting bagi investor dan calon investor dalam mengambil keputusan untuk menanamkan modalnya dalam sebuah perusahaan

Sementara pengujian variabel Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On Equity secara bersama-sama menunjukkan bahwa secara bersama-sama ketiga variabel berpengaruh terhadap perubahan harga saham.

Secara teori hasil penelitian ini mendukung teori Strong Form Eficiency yang menyatakan bahwa semua informasi yang tercermin dalam harga saham meliputi informasi yang sifatnya pribadi maupun yang dipublikasikan. Perbandingan dengan peneliti terdahulu:


(66)

To Equity Ratio terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Jakarta.

Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta antara tahun 2004-2009 dengan jumlah sampel sebanyak 24 perusahaan. Perusahaan manufaktur dipilih dikarenakan jenis perusahaan ini memiliki variasi saham yang beragam dilihat dari jenis produk yang dihasilkan.

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Return On Equity (ROE) dan Earnig Per Shares (EPS) memiliki Pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham sedangkan Net Profit Margin (NPM) dan Debt to Equity Ratio (DER) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Diantara ROE dan EPS, EPS mempunyai tingkat signifikan yang lebih tinggi terhadap perubahan harga saham.

Sedangkan di dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya adalah quick ratio, banking ratio dan return on equity untuk melihat perubahan harga saham selama tahun2 amatan. Harga saham tersebut sangat ditentukan oleh jenis perusahaan. Perusahaan perbankan merupakan jenis perusahaan yang akanterus berkembang seiring dengan kemudahan transaksi keuangan yang terus diharapkan dari para pelaku ekonomi.

Penelitian lain dilakukan oleh Alam pada tahun 2008 dan ingin melihat pengaruh rasio keuangan likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas, dan pasar terhadap harga saham industri manufaktur di bursa efek Jakarta.


(67)

Penelitian dilakukan pada 30 perusahaan industry manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta antara tahun 2004-2008. Pemilihan jenis perusahaan manufaktur dikarenakan jenis perusahaan ini cukup banyak yang sudah listing di Bursa Efek Jakarta sehingga lebih mudah dalam pemilihan sampel yang cocok dalam penelitian ini.

Hasil dari penelitian yaitu CR, DTA, TATAO, ITO, NPM, ROE, PER Secara bersama-sama mempengaruhi harga saham. Selain itu CR, NPM, dan ROE yang signifikan berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan DTA, TATO, ITO, PER tidak signifikan mempengaruhi harga saham.

Sedangkan di dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya adalah quick ratio, banking ratio dan return on equity untuk melihat perubahan harga saham selama tahun2 amatan. Hasil penelitian ini adalah ketiga variabel independen berpengaruh positif terhadap Perubahan Harga Saham secara bersama-sama, tetapi secara parsial Quick Ratio dan Banking Ratio tidak berpengaruh terhadap Perubahan Harga saham, sedangkan Return On Equity berpengaruh positif signifikan terhap Perubahan Harga Saham. Return On Equity memiliki pengaruh yang paling signifikan.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Hengki pada tahun 2008. Penelitian ini ingin meneliti Pengaruh Pergerakan Rasio Profitabilitas Emiten Terhadap Perubahan Harga Saham. Hasil penelitian yaitu Pergerakan rasio keuntungan abilitas kesebelas emiten dalam periode tahun 1997-2002, cenderung mengalami perubahan yang


(68)

tidak mempengaruhi perubahan harga saham.Perubahan harga saham perusahaan tidaklah dipengaruhi oleh faktor peruba-han rasio keuntungan abilitas.

Sedangkan di dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya adalah quick ratio, banking ratio dan return on equity untuk melihat perubahan harga saham selama tahun2 amatan. Hasil penelitian ini adalah ketiga variabel independen berpengaruh positif terhadap Perubahan Harga Saham secara bersama-sama, tetapi secara parsial Quick Ratio dan Banking Ratio tidak berpengaruh terhadap Perubahan Harga saham, sedangkan Return On Equity berpengaruh positif signifikan terhap Perubahan Harga Saham. Return On Equity memiliki pengaruh yang paling signifikan

Selain itu terdapat penelitian yang dilakukan oleh Penelitian Haryanto dan Toto Sugiarto pada tahun 2008. Penelitian ini ingin melihat Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Minuman Di Bursa Efek Jakarta. Hasil dari penelitian ini adalah Return On Equity berpengaruh signifikan terhadap harga saham.Return On Asset tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Net Profit Margin tidak ada hubungan dan pengaruh signifikan terhadap harga saham.Secara bersama ketiga rasio tersebut tidak berpengaruh signifikan.

Sedangkan di dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya adalah quick ratio, banking ratio dan return on equity untuk melihat perubahan harga saham selama tahun2 amatan. Hasil penelitian ini adalah ketiga variabel independen berpengaruh positif terhadap Perubahan Harga Saham secara bersama-sama, tetapi


(1)

Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

(Constant

) 11.722 5.181 2.262 .027

QR -.069 .133 -.067 -.519 .605

BR .070 .066 .131 1.053 .296

1

ROE -.187 .129 -.185 -1.449 .152

a. Dependent Variable: ABS_UT Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardiz ed

Coefficien ts

Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

(Constant) -8.949 9.719 -.921 .361

QR .250 .224 .141 1.116 .269 .893 1.120

BR .103 .120 .106 .858 .394 .927 1.079

1

ROE .498 .212 .291 2.342 .022 .921 1.086


(2)

Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .345a .119 .076 17.32496 1.591

a. Predictors: (Constant), ROE, BR, QR Dependent Variable: PHS


(3)

Lampiran 5

Hasil Regresi Linear Berganda

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .345a .119 .076 17.32496

a. Predictors: (Constant), ROE, BR, QR b. Dependent Variable: PHS

Hasil Uji t

Hasil Uji F

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Regression 2506.531 3 835.510 2.784 .048a Residual 18609.572 62 300.154

1

Total 21116.103 65 a. Predictors: (Constant), ROE, BR, QR Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constan

t) -8.949 9.719 -.921 .361

QR .250 .224 .141 1.116 .269

BR .103 .120 .106 .858 .394

1

ROE .498 .212 .291 2.342 .022


(4)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Regression 2506.531 3 835.510 2.784 .048a Residual 18609.572 62 300.154

1

Total 21116.103 65 b. Dependent Variable: PHS


(5)

Lampiran 6 TABEL t dengan signifikansi 5%

Df Tabel t one tail Tabel t two tail

1 6.3138 12.7062

2 2.9200 4.3027

3 2.3534 3.1824

4 2.1318 2.7764

5 2.0150 2.5706

6 1.9432 2.4469

7 1.8946 2.3646

8 1.8595 2.3060

9 1.8331 2.2622

10 1.8125 2.2281

11 1.7959 2.2010

12 1.7823 2.1788

13 1.7709 2.1604

14 1.7613 2.1448

15 1.7531 2.1314

16 1.7459 2.1199

17 1.7396 2.1098

18 1.7341 2.1009

19 1.7291 2.0930

20 1.7247 2.0860

30 1.6973 2.0423

40 1.6839 2.0211

50 1.6759 2.0086

63 1.6694 1.9983

77 1.6649 1.9913

78 1.6646 1.9908

79 1.6644 1.9905

80 1.6641 1.9901

81 1.6639 1.9897

82 1.6636 1.9893

83 1.6634 1.9890

84 1.6632 1.9886

85 1.6630 1.9883

86 1.6628 1.9879

87 1.6626 1.9876

88 1.6624 1.9873

89 1.6622 1.9870

90 1.6620 1.9867


(6)

Lampiran 7 Tabel F dengan signifikansi 5 %

n = 1 2 3

df = 1 161.4476 199.5 215.7073

2 18.51282 19 19.16429

3 10.12796 9.552094 9.276628

4 7.708647 6.944272 6.591382

5 6.607891 5.786135 5.409451

6 5.987378 5.143253 4.757063

7 5.591448 4.737414 4.346831

8 5.317655 4.45897 4.066181

9 5.117355 4.256495 3.862548

10 4.964603 4.102821 3.708265

11 4.844336 3.982298 3.587434

12 4.747225 3.885294 3.490295

13 4.667193 3.805565 3.410534

14 4.60011 3.738892 3.343889

15 4.543077 3.68232 3.287382

62 3.995887 3.145258 2.75297

74 3.970229 3.120349 2.72828

75 3.968471 3.118642 2.726589

76 3.96676 3.116982 2.724944

77 3.965094 3.115366 2.723343

78 3.963472 3.113792 2.721783

79 3.961892 3.11226 2.720265

80 3.960352 3.110766 2.718785

81 3.958852 3.109311 2.717343

82 3.957388 3.107891 2.715937

83 3.955961 3.106507 2.714565

84 3.954568 3.105157 2.713227

85 3.953209 3.103839 2.711921

86 3.951882 3.102552 2.710647

87 3.950587 3.101296 2.709402

88 3.949321 3.100069 2.708187

89 3.948084 3.09887 2.706999

90 3.946876 3.097698 2.705838

91 3.945694 3.096553 2.704703

92 3.944539 3.095433 2.703594

93 3.943409 3.094337 2.702509


Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 53 116

Analisis Pengaruh Return On Assets, Return On Equity dan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 100 81

Pengaruh Return On Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 45 79

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Dividend Payout Ratio, dan Return On Equity terhadap Price Earning Ratio pada Saham Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012 (Studi Saham-Saham Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia

0 9 69

Pengaruh Return on Asset, Debt Equity Ratio, dan Price Earnings Ratio terhadap Return Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011.

0 0 20

ANALISA PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 104

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

PENGARUH RETURN ON EQUITY, ASSETS TO LOAN RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN PRICE EARNING RATIO TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA SAHAM KUALA LUMPUR (KLSE)

0 0 14

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE) DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2011 – 2014)

0 1 105

PENGARUH CURRENT RATIO, RETURN ON ASSETS DAN DEBT TO ASSETS RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13