Pengujian Asumsi Klasik HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Grafik diatas mempertegas bahwa model regressi yang diperoleh berdisitribusi normal, dimana sebaran data berada disekitar garis diagonal. 2 Uji Asumsi Multikolinieritas Multikolinieritas berarti adanya hubungan yang kuat di antara beberapa atau semua variabel bebas pada model regresi. Jika terdapat Multikolinieritas maka koefisien regresi menjadi tidak tentu, tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan biasanya ditandai dengan nilai koefisien determinasi yang sangat besar tetapi pada pengujian parsial koefisien regresi, tidak ada ataupun kalau ada sangat sedikit sekali koefisien regresi yang signifikan. Pada penelitian ini digunakan nilai variance inflation factors VIF sebagai indikator ada tidaknya multikolinieritas diantara variabel bebas. Tabel 4.18 Hasil Pengujian Asumsi Multikolinieritas Berdasarkan nilai VIF yang diperoleh seperti terlihat pada tabel 4.18 diatas menunjukkan tidak ada korelasi yang cukup kuat antara sesama variabel bebas, dimana nilai VIF dari kedua variabel bebas lebih kecil dari 10 sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinieritas diantara kedua variabel bebas. 3 Uji Asumsi Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas merupakan indikasi varian antar residual tidak homogen yang mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak lagi efisien. Coeffi ci ents a .967 1.034 .967 1.034 X1 X2 Model 1 Tolerance VI F Collinearity Statistics Dependent Variable: Y a. Untuk menguji apakah varian dari residual homogen digunakan uji rank Spearman, yaitu dengan mengkorelasikan variabel bebas terhadap nilai absolut dari nilai residualerror. Apabila koefisien korelasi dari masing-masing variabel independen ada yang signifikan pada tingkat kekeliruan 5, mengindikasikan terjadinya heteroskedastisitas. Pada tabel 4.13 berikut dapat dilihat nilai signifikansi masing-masing koefisien korelasi variabel bebas terhadap nilai absolut dari residualerror. Tabel 4.19 Hasil Pengujian Asumsi Heteroskedastisitas Berdasarkan hasil korelasi yang diperoleh seperti dapat dilihat pada tabel 4.19 diatas memberikan suatu indikasi bahwa residual error yang muncul dari persamaan regresi mempunyai varians yang sama tidak terjadi heteroskedastisitas, hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi sig dari masing- masing koefisien korelasi kedua variabel bebas dengan nilai absolut error 0,184 dan 0,879 masih lebih besar dari 0,05. Setelah ketiga asumsi regressi diuji dan tidak terjadi pelanggaran, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis, yaitu pengaruh tekanan ketaatan dan pengalaman auditor terhadap pertimbangan audit. Correlati ons -.161 .184 70 -.019 .879 70 Correlation Coef f icient Sig. 2-tailed N Correlation Coef f icient Sig. 2-tailed N X1 X2 Spearmans rho absolut_error

c. Analisis Korelasi Parsial

Untuk mengetahui keeratan hubungan antara tekanan ketaatan X 1 dan pengalaman auditor X 2 dengan pertimbangan audit Y maka dapat dicari dengan menggunakan analisis korelasi pearson product. Korelasi ini digunakan karena teknik statistik ini paling sesuai dengan jenis data skala penelitian yang digunakan yaitu Interval. Korelasi parsial digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan masing- masing variabel independen tekanan ketaatan dan pengalaman auditor dengan pertimbangan audit. Melalui korelasi parsial akan dicari pengaruh masing-masing variabel independen terhadap pertimbangan audit ketika variabel independen lainnya dianggap konstan. 1. Korelasi tekanan ketaatan dengan pertimbangan audit di peroleh dengan perhitungan sebagai berikut:                          tan 606 . 0.60552700 44813 . 2063 47356 . 1249 167.6364 428.2889 70 3558 . 212 672.7722 70 167.6354 167.6364 526.3975 70 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 pembula y rx y rx y rx y rx Y Y n X X n Y X Y X n y rx                   2. Korelasi Pengalaman audit dengan pertimbangan audit diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut :        tan 612 . 32 0.61155595 1600.55407 978.82837 167.6354 - 31.8790 4 70 169.6392 - 9 70428.288 167.6354 169.6392 - .2338 420 70 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Pembula y rx y rx y rx y rx Y Y n X X n Y X Y X n y rx                3. Korelasi Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Pengendalian diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:       2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 169,6392 - 2889 . 428 70 212.3558 - 2 70672.772 169,6392 212.3558 - 6324 . 518 70             x rx X X n X X n X X X X n x rx tan 181 . 0.18083203 61590 . 1550 4010317 . 280 2 1 2 1 2 1 Pembula x rx x rx x rx    Perhitungan secara komputerisasi menggunakan SPSS 18 for windows yaitu sebagai berikut: Tabel 4.20 Correlations Tekanan Ketaatan, Pengalaman Auditor dan Pertimbangan Audit Correlations Y X1 X2 Pearson Correlation Y 1.000 .606 .612 X1 .606 1.000 .181 X2 .612 .181 1.000 Sig. 1-tailed Y . .000 .000 X1 .000 . .067 X2 .000 .067 . Dari hasil perhitungan, diperoleh korelasi tekanan ketaatan dengan pertimbangan audit r x 1 y sebesar 0,606 dengan arah positif. Hasil perhitungan nilai korelasi Pengalaman auditor dengan pertimbangan audit r x 1 y diperoleh sebesar 0,612 dengan arah positif. Hasil perhitungan nilai korelasi tekanan ketaatan dengan pertimbangan audit r x 1 x 2 diperoleh sebesar 0,181 dengan arah positif. a. Korelasi Tekanan ketaatan Dengan Pertimbangan audit Ketika Pengalaman auditor Tidak Berubah konstan, dengan perhitungan sebagai berikut :                2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 181 . 1 612 . 1 612 . 181 . 606 . 1 1 .         y rx x rx y rx x rx y rx y rx y rx tan 0.636 4 0.63603850 7 0.77815743 2 0.49493809 1 1 1 Pembula y rx y rx y rx    Koefisien korelasi antara tekanan ketaatan dengan pertimbangan audit ketika pengalaman auditor tidak berubah dapat dilihat pada tabel berikut. N Y 70 70 70 X1 70 70 70 X2 70 70 70

Dokumen yang terkait

The Effect of Auditor Experience and Professional Judgment Towards Quality of Audit Evidence Collected(Study about CPA Firm in South Jakarta)

1 21 126

PERSEPSI AUDITOR INDEPENDEN ATAS PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN DAN Persepsi Auditor Independen Atas Pengaruh Pengalaman Audit, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan Dan Pengetahuan Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris P

0 2 15

PERSEPSI AUDITOR INDEPENDEN ATAS PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN DAN Persepsi Auditor Independen Atas Pengaruh Pengalaman Audit, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan Dan Pengetahuan Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris P

0 2 18

PENGARUH GENDER, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP Pengaruh Gender, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan D

0 2 15

PENGARUH GENDER, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP Pengaruh Gender, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan D

1 7 14

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, PENGALAMAN AUDITOR DAN PENGETAHUAN AUDITOR Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Auditor Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan

1 1 17

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, PENGALAMAN AUDITOR DAN PENGETAHUAN AUDITOR TERHADAP Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Auditor Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris Pada Kanto

0 1 16

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP AUDIT PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Survei pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta).

0 0 15

Pengaruh Tekanan Ketaatan, Etika, Independensi, Pengetahuan, dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment

1 1 14

PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LETAK KENDALI DIRI TERHADAP PERTIMBANGAN AUDIT

0 0 16