Anggaran keuangan negara WHO yang tetap diperoleh dari alokasi anggaran keuangan global WHO yang dibuat oleh Direktur Jenderal untuk setiap wilayah.
Bagi wilayah Asia Tenggara, alokasi dari Direktur Jenderal termasuk jumlah- jumlah yang diperlihatkan terpisah untuk aktivitas-aktivitas wilayah dan negara.
Direktur Wilayah mengirimkan angka-angka negara yang direncanakan kepada masing-masing Negara anggota yang berjumlah 11, berdasarkan kriteria yang
ditetapkan oleh Komite Wilayah. Rekening untuk akivitas-aktivitas negara adalah sekitar 75 persen dari keseluruhan anggaran keuangan wilayah.
Untuk tambahan anggaran keuangan tetap, WHO memperoleh tambahan sumber-sumber anggaran lewat United Nations Development Programme
UNDP, dan United Nations Population Fund UNPF, dan dilaksanakan oleh WHO, dan lewat pemberian sukarela dari pemerintah-pemerintah, yayasan-
yayasan dan agen-agen. http:www.who.intgovernanceen diakses pada tanggal 3 Mei 2009
3.1.9 Program Kerja World Health Organization
Program-program yang menyangkut bidang kerja WHO antara lain adalah : • Children and Adolescent Health and Development Programme
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan anak-anak dan remaja, serta pemberdayaan sumber daya manusia yang dimiliki sejak dini.
Dalam melaksanakan program ini WHO bekerjasama dengan beberapa badan PBB lainnya seperti UNICEF dan UNDP.
• Global Polio Eradication Initiative Program Program ini berfokus pada pemberantasan polio terutama yang menyebar
di negara-negara berkembang. • The WHO Framework Convention on Tobacco Control Programme
WHO bersama UNDP bekerjasama untuk mengontrol penggunaan tembakau dengan tujuan memasyarakatkan kesehatan yang lebih baik
demi pembangunan berkelanjutan. • WHO Global Programme on AIDS
Program dalam mengatasi HIVAIDS dilakukan oleh hampir seluruh badan PBB yang bergabung dalam UNAIDS. Program ini dilakukan
dihampir seluruh negara di dunia, terutama negara dengan tingkat HIVAIDS tertinggi,yaitu negara-negara Afrika.
• Family Planning Programme Bertujuan untuk meningkatkan kesehatan seluruh masyarakat. Melalui
program ini kemudian dibentuk program lain yang lebih spesifik seperti safe motherhood kemudian menjadi Making Pregnancy Safer Programme,
yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan Family Planning in Reproductive Health Programme, yang bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan reproduksi manusia. http:www.who.intgovernanceen diakses pada tanggal 3 Mei 2009
3.1.10 World Health Organization di Indonesia
WHO didirikan pada tanggal 7 April 1948, namun Indonesia baru bergabung menjadi anggota organisasi ini pada tanggal 23 Mei 1950. Sejak saat itu, WHO