BAB III OBJEK PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum World Health Organization
Pada tahun 1948, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB membentuk suatu organisasi yang mengkhususkan diri untuk meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat dunia. Organisasi tersebut adalah World Health
Organization atau yang lebih dikenal dengan WHO. WHO,1999: 1-8
Dengan adanya kehadiran WHO, diharapkan dapat membantu permasalahan kesehatan yang dihadapi di berbagai negara, terutama di negara berkembang.
Karena di negara berkembang masih banyak terdapat permasalahan yang belum bisa dihadapi atau diatasi sendiri, dengan kehadiran WHO dapat memudahkan
proses dalam mengurangi jumlah kematian yang disebabkan oleh berbagai penyakit. Kesehatan merupakan modal penting dalam pembangunan suatu negara,
oleh sebab itu masyarakat dunia membutuhkan adanya suatu organisasi internasional yaitu WHO yang fokus terhadap permasalahan kesehatan dan untuk
memberikan pelayanan yang terbaik bagi setiap negara.
3.1.1 Latar Belakang Berdirinya World Health Organization
Aktifitas kesehatan internasional diawali dengan pemberlakuan karantina atau pengisolasian pada kapal-kapal dan para pendatang untuk melindungi kota-
kota atau negara dari wabah penyakit dan berbagai penyakit menular terutama yang datang dari timur. Pada abad ke-14, pelabuhan sepanjang laut Adriatik
55
mengenal zaman isolasi bagi kapal-kapal, termasuk para penumpang dan barang- barang sebagai perlindungan melawan wabah.
Pada tahun 1948, kewenangan Venesia menggunakan sistem “karantina” ini untuk membentuk seperangkat kode lengkap mengenai peraturan karantina
terhadap penyakit-penyakit. Hal ini kemudian diikuti oleh sejumlah negara. Dari sinilah, berkembang berbagai pengetahuan tentang penyakit dan pengontrolannya
mulai dirasionalisasikan. Kerjasama dan Konferensi Internasional dalam bidang kesehatan pun
diadakan, yaitu Internasional Sanitary Conference I di Paris pada tanggal 23 Juli 1851 untuk mempersiapkan kode kesehatan internasional. Konferensi ini
bertujuan untuk menetapkan keseragaman kebijaksanaan atau pemeriksaan dan karantina yang dilakukan pada kapal-kapal yang berlabuh di pelabuhan Eropa,
untuk mencegah menjalarnya wabah penyakit, seperti kuning, cacar, thypus dan juga wabah kolera yang mematikan di Eropa. Di akhir konferensi, sebuah kode
kesehatan internasional disetujui, tetapi tidak pernah diratifikasi.WHO,1999: 1-8 Kantor kesehatan Internasional International Sanitary Bureau didirikan
oleh Amerika tahun 1902 namanya kemudian menjadi Pan American Sanitary Bureau. Kemudian pada tahun 1907 di Roma, 12 negara menyetujui kesepakatan
“Arrangement of Rome” untuk pertama kalinya membentuk organisasi kesehatan internasional bernama Office International d’Hygiene Publique OIHP.
Setelah Perang Dunia I 1914-1918, saat terbentuk Liga Bangsa-Bangsa LBB dan organisasi kesehatannya diajukan sebuah proposal untuk membentuk
organisasi internasional yang tunggal. Akan tetapi, negosiasi gagal dan tetap ada 2
organisasi kesehatan internasional. Organisasi kesehatan LBB menjalankan aktivitasnya di bidang isu-isu kesehatan yang luas.
Kemudian selama Perang Dunia II, kegagalan LBB di gantikan oleh PBB yang didasari Deklarasi PBB pada tanggal 1 Januari 1942. PBB kemudian
menyelenggarakan Konferensi Organisasi Internasional pada tanggal 25 April-25 Juni 1945 di San Fransisco, yang kemudian diikuti dengan penandatanganan
piagam PBB pada hari terakhir. Konferensi PBB pun muncul secara tidak resmi pada tanggal 24 Oktober 1945.
Dalam Artikel 57 dan 62 Piagam PBB, konsep “kesehatan” dimasukkan dan mewakili sebuah pengakuan bahwa kemajuan sosial, ekonomi, dan politik
merupakan persyaratan kemajuan suatu negara akan kesehatan masyarakat. Hal ini kemudian diikuti oleh usulan pembentukkan organisasi kesehatan Internasional
yang akan dimasukkan ke dalam Dewan Ekonomi dan Sosial Economic and Social Council-ECOSOC PBB oleh delegasi Brazil dan Cina dalam sebuah
Deklarasi Bersama. Pada bulan Februari 1946, sebagai kelanjutan Persetujuan Deklarasi Bersama, Majelis Umum Pertama First General Assembly PBB,
ECOSOC, menyetujui pengadopsian sebuah resolusi untuk penyelenggaraan Internasional Health Conference. Konferensi yang dibuka tanggal 19 Juni 1946 di
New York ini bertujuan membentuk organisasi kesehatan internasional tunggal didalan kerangka PBB dengan nama World Health Organization. Konferensi
tersebut memutuskan bahwa OIHP diserap, kesepakatan untuk pemindahan fungsi organisasi kesehatan LBB akan dibuat, dan Pan American Sanitary Organization
diintegrasikan dengan WHO. WHO,1999: 1-8
Konstitusi WHO disetujui dan ditandatangani oleh 61 perwakilan negara. Dari sini pada tanggal 19 Juli 1946, dibentuk Komisi Sementara WHO untuk
mempersiapkan World Health Assembly atau Majelis Kesehatan Dunia yang pertama. Komisi sementara WHO ini yang kemudian mengambil alih fungsi
OIHP dan aktifitas organisasi kesehatan LBB. Komisi tersebut menjalankan tugasnya sampai dibubarkan pada tanggal 1 September 1948 setelah peratifikasian
konstitusi WHO. WHO,1999: 1-8 Konstitusi WHO yang diratifikasi pada tanggal 7 April 1948 dan dikenal
dengan “Magna Charta” kesehatan, telah menjadi alat kekuatan besar bagi kerjasama internasional untuk membantu manusia dalam meningkatkan kondisi
hidupnya. Dengan demikian, WHO secara resmi berdiri pada tanggal 7 April 1948 sebagai agen khusus PBB di bidang kesehatan. http:www.who.intaboutover
viewen diakses pada tanggal 3 Mei 2009
3.1.2 World Health Organization dalam Sistem PBB