Gambaran Histopatologi Arteri Spiralis Alas Plasenta pada Preeklampsia/Eklampsia dan Kehamilan Normotensif

Karangan Asli

Gambaran Histopatologi Arteri Spiralis Alas Plasenta pada
Preeklampsia/Eklampsia dan Kehamilan Normotensif
Joko S. Lukito dan Puspa Dewi
Departemen Patologi Anatomi, Departemen Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Latar Belakang; Preeklampsia (PE) dan eklampsia (E) merupakan salah satu komplikasi
pada kehamilan, persalinan maupun nifas yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu
maupun janin. Tingginya insidensi dan masih banyaknya faktor risiko serta masih belum
sempurnanya pengelolaan menyebabkan prognosis yang buruk.
Pemeriksaan histopatologi alas plasenta bertujuan untuk melihat perubahan yang terjadi pada
arteri spiralis alas plasenta. Pada PE akibat invasi trofoblas gelombang kedua gagal atau tidak
sempurna terjadi menyebabkan kelainan dari pembuluh darah tersebut yang berupa trombosis,
proliferasi subintima, deposit fibrin, hiperplasia tunika intima, trofoblas endovaskuler dan aterosis
akut.
Material dan metoda; Penelitian ini dirancang secara potong lintang yang bersifat deskriptif
analitik, dilakukan di Departemen Obstetri dan Ginekologi/RSUP H. Adam Malik–RSUD
dr. Pirngadi Medan dan pemeriksaan histopatologi dilakukan di Departemen Patologi Anatomi
FK-USU selama bulan April 2001 sampai September 2001.

Populasi penelitian ini terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok studi (PE/E) adalah seluruh ibu
hamil dengan preeklampsi dan eklampsi yang memenuhi kriteria dan kelompok normotensif
sebagai kontrol. Jaringan yang telah difiksasi lalu disimpan dalam lilin paraffin, selanjutnya
diwarnai dengan Hematoksilin Eosin (HE) dan Periodic-Acid-Schiff (PAS).
Hasil penelitian; Gambaran histopatologi trombosis pada kelompok PE/E dijumpai sebanyak 13
kasus dan normotensif tidak dijumpai, proliferasi subintima pada PE/E 16 kasus dan normotensif
1 kasus, deposit fibrin pada PE/E 8 kasus dan normotensif tidak dijumpai, hiperplasia tunika
intima pada kelompok PE/E 20 kasus dan kelompok normotensif tidak dijumpai, trofoblas
endovaskuler pada kelompok PE/E 37 kasus dan kelompok normotensif sebanyak 30 kasus,
aterosis akut pada PE/E 18 kasus dan kelompok normotensif tidak dijumpai.
Kesimpulan: Gambaran histopatologi arteri spiralis alas plasenta yang dijumpai pada
preeklampsia/eklampsia berupa trombosis, proliferasi subintima, deposit fibrin, hiperplasia tunika
media, trofoblas endovaskuler dan aterosis akut. Setelah dimasukkan ke dalam uji regresi logistik
untuk menentukan variabel yang terpilih secara bersama-sama, maka didapatkan lima variabel
yang sangat berpotensi terhadap terjadinya preeklampsia/eklampsia adalah hiperplasia tunika
media, aterosis akut, deposit fibrin, trombosis dan proliferasi subintima.
Kata kunci: histopatologi arteri spiralis alas plasenta, preeklampsia, normotensif
Abstract: Objectives; Preeclampsia (PE) and eclampsia (E) is a complication in pregnancies and
deliveries which increased mother and fetal morbidity and mortality rate. The high incidence and
large amount of risk factors caused poor prognostic. Histopathology appearance from placental

bed is examined in order to see the changes in spiral artery. In PE, the second wave trophoblast
invasion failed and caused vascular changes.
Materials and methods; This study is designed cross sectional, take place in Obstetrics and
Gynecology Department/RSUP H.Adam Malik – RSUD dr. Pirngadi Medan and histopathology
examination take place in Anatomical Pathology Department during April to September 2001.
Study population consist of PE/E group and the normotensive group as control. After fixation,
tissues are blocked in paraffin then stained with Hematoxillin Eosin (HE) and Periodic-AcidSchiff (PAS).

173

Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40 y No. 3 y September 2007
Universitas Sumatera Utara

Joko S. Lukito dkk.

Gambaran Histopatologi Arteri Spiralis...

Results; Histopathology finding of thrombosis in PE/E group are 13 cases and none in control,
subintima proliferation are 16 cases in PE/E and 1 case in control, fibrine deposition are 8 cases in
PE/E and none in control, tunica intima hyperplasia are 20 cases in PE/E and none in control.

Endovascular trophoblast are 37 cases in PE/E and 30 cases in control, acute atherosis are 18 cases
in PE/E and none in control.
Conclusions; Histopathology appearance of spiral artery of placental bed in PE/E are thrombosis,
subintima proliferation, fibrine deposition, tunica media hyperplasia and acute atherosis.
Keywords: spiral artery histopathology, preeclampsia and normotensive

LATAR BELAKANG
Preeklampsia (PE) dan eklampsia (E)
merupakan salah satu komplikasi pada
kehamilan, persalinan maupun nifas yang
meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu
maupun janin. Tingginya insidensi dan masih
banyaknya faktor risiko serta masih belum
sempurnanya
pengelolaan
menyebabkan
1
prognosis yang buruk.
Di Indonesia PE/E masih merupakan salah
satu penyebab utama dari kematian ibu dan

prenatal yang tinggi. PE bertanggung jawab
terhadap 30–40% kematian ibu dan 30–50%
2
terhadap kematian perinatal. Angka kejadian
PE berat dan E yang dilaporkan kepustakaan
3
di dunia adalah berkisar 0–13%.
Walaupun etiologi PE/E belum diketahui
secara pasti, terdapat beberapa faktor
predisposisi terjadinya penyakit ini, antara lain
umur, paritas, keturunan, faktor genetik, diet,
lingkungan, sosio-ekonomi, penyakit hipertensi
3,4
kronis dan hiperplasentosis.
Pada PE/E sering terjadi retardasi
pertumbuhan janin dan bayi dismatur, bahkan
dapat terjadi kematian janin dalam kehamilan.
Terjadinya retardasi pertumbuhan janin
diduga karena koagulasi intravaskular, deposit
fibrin dan hipoperfusi darah ke plasenta yang

dapat menyebabkan hipoksia kronis pada janin
5,6
atau gangguan nutrisi janin.
Untuk
dapat
menurunkan
angka
mortalitas dan morbiditas maternal dan
perinatal pada PE/E ini, perlu diketahui
penyebab dan patogenesisnya, yang hingga
2
saat ini masih kontroversi. Dalam sepuluh
tahun terakhir banyak perhatian patogenesis
PE berkaitan dengan invasi trofoblas yang
tidak sempurna, iskemia uterus/plasenta dan
aktivasi sel-sel endotel maternal yang
7,8
menyeluruh.
Pemeriksaan histopatologi alas plasenta
bertujuan untuk melihat perubahan yang


terjadi pada arteri spiralis alas plasenta. Pada
PE akibat invasi trofoblas gelombang kedua
gagal
atau
tidak
sempurna
terjadi
menyebabkan kelainan dari pembuluh darah
tersebut yang berupa trombosis, proliferasi
subintima, deposit fibrin, hiperplasia tunika
intima, trofoblas endovaskuler dan aterosis
9,10
akut.
Kelainan arteri spiralis inilah diduga
sebagai penyebab perfusi yang tidak adekuat
dari darah ibu ke ruang intervillous.
Hipoperfusi ini menyebabkan terjadinya
maladaptasi plasenta yang dibuktikan dengan
9-11

adanya infark plasenta.
Dengan memperhatikan latar belakang di
atas, maka dirumuskan masalah penelitian
berupa
adanya
perbedaan
gambaran
histopatologi arteri spiralis alas plasenta pada
penderita PE/E dengan hamil normotensif
pada kehamilan cukup bulan.
Pemikiran
yang
menjadi
kerangka
penelitian ini yaitu pada kehamilan normal
terjadi invasi trofoblas pada pembuluh darah
di bagian desidua. Invasi trofoblas gelombang
pertama ini terjadi pada usia kehamilan 10–16
minggu. Pada usia kehamilan 22 minggu
terjadi invasi trofoblas gelombang kedua, di

mana sel-sel trofoblas memasuki arteri spiralis
di lapisan desidua sampai ke lapisan
miometrium. Lapisan otot dinding pembuluh
darah tersebut digantikan oleh jaringan elastis,
sehingga
pembuluh
darah
berdilatasi
mencapai 30 kali dari sebelum hamil. Keadaan
inilah
yang
menyebabkan
terjadinya
5,7
perubahan fisiologis.
Pada PE invasi trofoblas gelombang kedua
tidak sempurna atau gagal terjadi. Dengan
demikian lapisan otot tunika media pembuluh
darah tetap sebagaimana biasa sehingga arteri
spiralis tidak berdilatasi dan memungkinkan

terjadinya vasokonstriksi. Pada keadaan ini
perubahan fisiologis tidak terjadi. Akibat

Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40 y No. 3 y September 2007

174
Universitas Sumatera Utara

Karangan Asli

kegagalan invasi trofoblas ini akan terjadi
perubahan pada arteri spiralis alas plasenta
sehingga terjadi penurunan aliran darah
uteroplasenta. dan terjadi perubahan pada
5,7,12
plasenta dan organ lainnya.
Dari penelitian ini diharapkan akan
bermanfaat dalam menambah pengertian
mengenai perbedaan gambaran histopatologi
arteri spiralis alas plasenta pada PE/E dengan

kehamilan normotensif.
RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini dirancang secara potong
lintang yang bersifat deskriptif analitik,
dilakukan di Departemen Obstetri dan
Ginekologi/RSUP H. Adam Malik – RSUD dr.
Pirngadi Medan dan pemeriksaan histopatologi
dilakukan di Departemen Patologi Anatomi
FK-USU selama bulan April 2001 sampai
September 2001.
Populasi penelitian ini terdiri dari dua
kelompok, yaitu kelompok studi (PE/E)
adalah seluruh ibu hamil dengan preeklampsi
dan eklampsi yang memenuhi kriteria dan
kelompok normotensif sebagai kontrol. Besar
sampel kelompok (PE/E) adalah sejumlah ibu
dengan PE/E selama kurun waktu tersebut di
atas dan kelompok normotensif adalah ibu
dengan tensi normal, yang dipilih secara acak
sejumlah 30 orang yang terdaftar pada ruang

rawat inap di Departemen Obstetri dan
Ginekologi FK-USU/RSUP H. Adam Malik –
RSUD dr. Pirngadi Medan pada periode
waktu yang sama dengan kelompok studi.
MATERIAL DAN CARA KERJA
Setelah bayi lahir, plasenta diraba secara
manual untuk mengetahui insersi dari plasenta
lalu dilahirkan, dilanjutkan dengan kuretase
alas plasenta. Hasil kuret dimasukkan ke
dalam botol yang berisi formalin buffer 10%.
Pemeriksaan histopatologi dilakukan di
Departemen Patologi Anatomi Fakultas
kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Jaringan yang telah difiksasi lalu disimpan
dalam lilin paraffin, selanjutnya diwarnai
dengan Hematoksilin Eosin (HE) dan
Periodic-Acid-Schiff (PAS), diinterpretasi
oleh dua orang ahli Patologi Anatomi untuk
menghindari bias. Karakteristik histopatologi
arteri spiralis yang dicari adalah trombosis,
175

proloferasi
subintima,
deposit
fibrin,
hiperplasia
tunika
media,
trofoblas
endovakuler, aterosis akut.
Data yang terkumpul ditabulasi ke dalam
dua kelompok yaitu kelompok PE/E dan
kelompok normotensif (kelompok N) yang
merupakan kelompok kontrol. Perbedaan
kedua kelompok diuji dengan uji statistik KaiKwadrat (x2), Kai-Kwadrat Terkoreksi (X2yate’s correction), uji T independent (t-test
independence), uji Mutlak Fisher (Fisher’s
exact test) dan uji Regresi Logistik. Dikatakan
berbeda bermakna apabila p