perjalanan adalah bahwa waktu dan biaya biaya travel yang dikenakan orang- orang untuk mengunjungi situs mewakili harga akses ke situs. Dengan
demikian, kesediaan masyarakat untuk membayar untuk mengunjungi situs tersebut dapat diestimasi berdasarkan jumlah perjalanan yang mereka buat
dengan biaya perjalanan yang berbeda. Hal ini analog dengan kesediaan masyarakat memperkirakan untuk membayar baik dipasarkan berdasarkan
kuantitas yang diminta pada harga yang berbeda.
Menurut Abdillah, Mubarak dan Thamrin 2009, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa nilai penggunaan langsung terdiri dari nilai ekonomi hutan
di hutan Resort Dumai untuk bandwidth dari 3,298 hektar adalah Rp 8.649.994.400. Dengan nilai NPV dalam waktu 25 tahun adalah
Rp 78.454.488.312,11. Nilai ekonomis kayu kabel itu sendiri dalam waktu 1 tahun adalah Rp 388.756.500. Sedangkan nilai ekonomi dalam 25 tahun adalah
Rp3.466.901.293,70. Nilai ekonomi tanaman dihiasi adalah Rp608.415.040, dengan NPV dalam waktu 25 tahun adalah Rp 5.495.376.545,72-. Nilai
ekonomi dari fauna adalah 330.030.000, Nilai NPV dalam 25 tahun mendatang adalah Rp 1.109.457.677. Nilai ekonomi tanaman obat dalam waktu 25 tahun
NPV sebesar Rp10.043.360.612,61. Sementara nilai guna tidak langsung yang terdiri dari nilai ekonomi penyerapan karbon dari hutan adalah Rp
51.824.772.000, Nilai NPV dalam waktu 25 tahun dari penyerapan karbon Rp 470.388.298.259,56 dan nilai ekonomi hutan keberadaan Dumai adalah Rp
49.266.513.000. Nilai hutan keberadaan Dumai dalam waktu 25 tahun dengan faktor diskon 10 adalah Rp 447.148.724.859,53. Jumlah hutan bernilai
ekonomi resort Dumai adalah Rp.112,177.938.617 dan Nilai NPV dalam waktu
25 tahun dengan asumsi harga stabil dan dengan tingkat bunga 10 adalah Rp.1, 017970152600.
Hasiani, Mulyani, Yuniarti 2007, dalam penelitian tersebut berbagai fungsi yang terkait dengan sumber daya alam fungsi ekologis, sosial, ekonomi, dan
arsitektural dan nilai estetika yang dimilikinya obyek dan lingkungan dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan untuk kelangsungan kehidupan
perkotaan juga dapat menjadi nilai kebanggaan dan identitas kota. Sebagai obyek wisata alam, Taman Alun
–alun Kapuas belum tertata dengan baik, pelaksanaan upaya pengelolaan objek wisata Taman Alun Kapuas
membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu diharapkan bagi pengunjung untuk membayar dalam pengelolaan Taman Alun Kapuas. Penelitian ini
menggunakan analisis regresi logistik dalam menganalisis faktor -faktor kesediaan pengunjung untuk membayar. Sedangkan metode CVM
ContingenValuation Method digunakan untuk mengestimasi biaya yang akan
dikeluarkan oleh pengunjung, dan metode regresi berganda digunakan untuk menganalisis faktor-faktor apa yang mempengaruhi besar kesediaan membayar
pengunjung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 84 responden bersedia membayar dalam upaya pengelolaan lingkungan obyek wisata Taman
Alun Kapuas. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar responden pengunjung dalam upaya pengelolaan lingkungan obyek wisata
Taman Alun Kapuas antara lain pendapatan PNDPTN3 dan pengetahuan PNGTHUAN. Nilai rata-rata WTP responden pengunjung adalah sebesar Rp
3360,00orang. Faktor yang mempengaruhi nilai WTP responden yaitu usia U.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sumber Data
1.1 Jenis Data
Berdasarkan sumber data, maka data yang digunakan dalam penelitian ini
dapat dikelompokkan menjadi :
a. Data primer yaitu Willingness To Pay, Travel Cost, Umur, Pendidikan dan Penghasilan. Dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh
dari hasil wawancara dengan pengisian kuesioner oleh responden yang sedang berkunjung ke objek wisata Teluk kiluan.
b. Data sekunder yaitu Wisatawan Lampung, Jumlah Pengunjung Teluk Kiluan. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Pengelolah Teluk kiluan, internet, serta berbagai literatur baik buku maupun jurnal-jurnal yang
relevan.
1.2 Sumber Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara:
a. Observasi, yaitu cara pengumpulan data dengan turun langsung ke lokasi penelitian dan di lanjutkan dengan wawancara dan pengisian kuesioner.
b. Wawancara, yaitu cara pengumpulan data dengan mewawancarai langsung responden yang akan dijadikan sampel untuk memperoleh data yang
dibutuhkan dengan bantuan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
c. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah alat penelitian berupa daftar pertanyaan untuk
memperoleh keterangan dari sejumlah responden Nasution,1987.
Objek yang menjadi lokasi penelitian ini bertempat di Lokawisata Teluk Kiluan di desa Negeri Kiluan, kecamatan kelumbayan, kabupaten
Tanggamus.
B. Definisi Operasional
Pada penelitian ini, penulis menggunakan 5 Lima variabel penelitian yaitu: Willingness to pay
, Biaya Perjalanan ke Lokawisata Teluk Kiluan, Umur,
Pendidikan, dan Penghasilan.
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Variabel bebas meliputi Biaya Perjalanan ke Lokawisata Teluk Kiluan, Umur, Pendidikan, dan Penghasilan.
2. Variabel terikat, dalam hal ini adalah Willingness to pay .
Definisi operasional adalah penentuan konstrak sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Dengan demikian definisi operasional menjelaskan cara
tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan
replikasi pengukuran dangan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran konstrak yang lebih baik Indriantoro dan Supomo, 1999.
Terdapat empat variabel bebas dan satu variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini. Secara operasional variabel yang ada dalam penelitian
ini dapat didefinisikan sebagai berikut: 1.
Willingness to pay WTP Variabel ini melihat kemauan membayar dari seorang pengunjung.
2. Biaya Perjalanan Ke Objek Wisata Teluk kiluan TC Variabel ini melihat dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh
pengunjung untuk mengunjungi lokawisata Teluk Kiluan. Biaya perjalanan ini menyangkut biaya-biaya yang dikeluarkan pengunjung termasuk biaya
transportasi pulang pergi, biaya parkir, biaya karcis masuk, biaya penginapan, biaya konsumsi, biaya dokumentasi, serta biaya-biaya lain yang relevan.
Variabel ini diukur menggunakan skala kontinyu dengan satuan rupiah Rpkunjungan.
3. Umur AGE Variabel ini melihat dari umur pengunjung lokawisata Teluk Kiluan. Variabel
ini diukur menggunakan skala likert.
4. Pendidikan EDU Variabel ini melihat dari pendidikan terakhir pengunjung yang berkunjung ke
lokawisata Teluk Kiluan. Variabel ini diukur menggunakan skala ordinal. 5. Penghasilan INC
Variabel ini melihat dari penghasilan rata-rata per bulan pengunjung lokawisata Teluk Kiluan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala
kontinyu dalam satuan rupiah Rp.
C. Sampel dan Populasi
3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2007.
Populasi adalah keseluruhan nilai yang mungkin, hasil pengukuran ataupun perhitungan, kualitatif ataupun kuantitatif megenai karakteristik tertentu dari
semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat- sifatnya Hasan, 2002.
Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung lokawisata Teluk Kiluan yang melakukan wisata ditempat tersebut. Data populasi yang peneliti
gunakan adalah data tahun 2013 sebanyak lebih kurang 5000 pengunjung per tahun Sumber: Pak Yon Bendahara Desa.