Batasan Masalah Lokasi dan Waktu Penelitian

1.4.2. Kegunaan Akademis

Adapun kegunaan penelitian ini adalah dapat bermanfaat secara akademis sebagai berikut : 1. Bagi Pengembangan Ilmu Diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pentingnya arti suatu kedisiplinan dalam hal apapun, terutama mengenai dampak Sistem Absensi Scanner terhadap disiplin kerja. 2. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan informasi bagi peneliti lain baik secara langsung maupun secara tidak langsung mengenai Sistem Absensi ataupun dalam hal pelaksanaan disiplin kerja. 3. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan khususnya tentang penerapan Sistem Absensi dan pelaksanaan disiplin kerja karyawan, serta membandingkan antara fakta dengan teori yang diperoleh selama masa perkuliahan.

1.5. Batasan Masalah

Untuk mengkaji suatu permasalahan yang di hadapi oleh BORMA TOSERBA Bandung Dakota, dalam hal ini penulis membatasi permasalahan yang akan di bahas, agar pembahasan dan penyusunan dapat di lakukan secara terarah dan tercapai dengan tujuan yang di harapkan serta untuk menghindari meluasnya masalah, maka batasan masalah yang ada yaitu penelitian dilakukan hanya pada karyawan di BORMA TOSERBA Dakota Bandung.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Dampak Sistem Informasi Absensi Terhadap Disiplin Kerja Karyawan di BORMA TOSERBA Dakota Bandung, maka tempat dimana akan dilakukan penelitian adalah di BORMA TOSERBA Dakota Bandung yang bertempat di Jl. Dakota No.109 Gunung Batu Bandung. Adapun jadwal Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut: Tabel 1.2 Jadwal Penelitian Tahun 2011 No Kegiatan Bulan Agustus September Oktober November Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penyusunan dan Pengajuan Proposal 2 Observasi Objek Penelitian 3 Pengumpulan dan analisis Data 4 Penyusunan Laporan Penelitian Skripsi 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN HIPOTESIS

2.1. Sistem Informasi 2.1.1. Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan kepada prosedur dan pada komponen atau elemennya. 1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya: “Pendekatan prosedur adalah pendekatan yang menekankan pada konsep sistem berdasarkan prosedur-prosedur yang ada dalam sistem”. 2. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau kelompoknya, yang dalam hal ini sistem itu didefinisikan sebagai “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu aturan tertentu”. Definisi sistem menurut Jogiyanto2005 :5: “Sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang berintegresi untuk mencapai tujuan tertentu.” Definisi sistem menurut Jogiyanto 1999:4 : “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukkan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. Definisi sistem menurut Sri 2008:7: “Sistem adalah kumpulangroup dari bagiankomponen apapun baik pisik maupun non pisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”. Definisi sistem menurut Hanif 2007:10: “Suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-veriabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain”. Ketiga pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan suatau kumpulan dari sub sistem atau jaringan kerja yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen components, batas sistem boundary, lingkungan luar sistem environments, penghubung interface, masukan input, keluaran output, pengolah proses dan sasaran atau tujuan. 1. Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batas Sistem