Menurut Djamarah 2000: 45, hasil adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok.
Hasil tidak akan pernah dihasilkan selama orang tidak melakukan sesuatu. Untuk menghasilkan sebuah prestasi dibutuhkan perjuangan dan
pengorbanan yang sangat besar. Hanya dengan keuletan, sungguh- sungguh, kemauan yang tinggi dan rasa optimisme dirilah yang mampu
untuk mancapainya.
Noehi 2007: 25 mengemukakan bahwa hasil adalah suatu perubahan pada diri individu. Perubahan yang dimaksud tidak hanya perubahan pengetahuan,
tetapi juga meliputi perubahan kecakapan, sikap, pengertian, dan penghargaan individu tersebut. Menurut Bloom dalam Agus 2010: 6 hasil belajar
mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik, yang didukung dengan perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek
potensi manusia saja. Berdasarkan paparan di atas peneliti menyimpulkan bahwa yang dimaksud
hasil belajar adalah suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok, untuk mengukur kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotor.
E. Pembelajaran Matematika
Matematika sudah tidak asing lagi bagi kita, matematika merupakan pengetahuan, di mana matematika diperlukan dalam kehidupan sehari-hari,
menghitung dan mengukur. Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengomunikasikan gagasan melalui model matematika yang
dapat berupa kalimat matematika dan persamaan matematika, grafik, diagram atau tabel Suherman, 2003: 16.
Menurut Dienes Karso, 2007: 1.17 matematika sebagai pelajaran struktur, klasifikasi struktur. Relasi-relasi dalam struktur, dan mengklasifikasikan
relasi-relasi antara struktur. Ia percaya matematika dapat dipahami dengan baik oleh siswa apabila matematika disajikan dalam bentuk konkret.
Johonson dan Rising Budi, 2010: 8 mendefinisikan matematika sebagai
berikut. 1.
Matematika adalah pola berpikir dan pola mengorganisasikan pembuktian yang logis.
2. Matematika semacam bahasa, yaitu bahasa yang menggunakan
simbol-simbol dan lambang-lambang yang didefinisikan dengan padat, cermat, jelas dan akurat.
3. Matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat-sifat
atau teorinya dibuat secara deduktif berdasarkan unsur-unsur yang didefinisikan atau tidak, aksioma-aksioma, sifat dan teori-teori yang
telah dibuktikan kebenarannya.
4. Matematika adalah ilmu tentang pola dan keteraturan pola.
5. Matematika adalah suatu seni, keindahan di mana keteruntutannya,
keharmonisannya, keteraturan cara berpikir dan cara uraiaan pembahasannya.
Budi 2010: 5 menyatakan bahwa matematika memiliki tujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
2. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
3. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, grafik, diagram
atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, seni, bahasa dan suatu alat,
mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan
satu dengan yang lain dengan jumlah yang banyak yang terbagi dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.
F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis menjadi
teruji apabila semua gejala-gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut Noehi, 2007: 26.
Hipotesis ya ng diharapkan dalam penelitian ini adalah: “Apabila dalam
pembelajaran matematika guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan langkah-langkah yang tepat maka aktivitas dan hasil
belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 2 Karanganyar Gedongtataan Pesawaran dapat meningkat”.