Hasil Uji Koefisien Determinasi

159

4.4.3 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R-square digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi yang menyatakan besarnya kontribusi variabel independen terhadap perubahan variabel dependen melalui hubungan X dan Y. Hasil perhitungan koefisien determinasi yang dilakukan menggunakan software SPSS 12 for windows sebagai berikut: Tabel 4.21 Model Summary b Determinasi Model R R Square Adjusted Std. Error of R Square the Estimate 1 .786 a .618 .611 6.18391 a. Predictors: Constant, Peranan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah SIPKD b. Dependent Variable: Pendekatan User Usability Melalui data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi R adalah sebesar 0,786 jadi kedekatan hubungan antara variabel Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah SIPKD terhadap pendekatan user usability yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah sebesar 0,786. Artinya terdapat hubungan yang erat antara Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah SIPKD terhadap pendekatan user usability. 160 Selain koefisien korelasi R, pada tabel diatas juga dapat ditemukan nilai R-square sebesar 0,618 yang dikenal dengan istilah koefisien determinasi Kd. Adapun perhitungan koefisien determinasi Kd sebagai berikut: = 0,786 2 100 = 0,618 100 = 61,8 Dari hasil perhitungan diatas diperoleh koefisien determinasi Kd sebesar 61,8. Nilai tersebut berarti bahwa besarnya peranan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah SIPKD terhadap pendekatan user usability sebesar 61,8. Sedangkan sisanya 38,2 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti, yaitu sebagai berikut: a. Learnability adalah tingkat kemudahan sistem untuk dipelajari, diukur melalui waktu yang diperlukan untuk mempelajari penggunaan sistem hingga mencapai level kemahiran tertentu. b. Memorability merupakan proses recalling mengingat cara pemakaian sistem setelah pengguna tidak berinteraksi dengan sistem tersebut selama beberapa waktu. c. Error Kesalahan merupakan frekuensi kesalahan yang tinggi pada saat penggunaan sistem mengindikasikan rendahnya usability sistem yang bersangkutan. Kd = r 100 2 × 161

4.4.4 Hasil Uji Regresi

Dokumen yang terkait

Sistem Pencatatan Pendapatan Dan Belanja Daerah Dengan Menggunakan Sistem Informasi Pengolahan Keuangan Daerah (SIPKD) Di Dinas Tenaga kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat

0 13 53

Analisis Sisten Informasi Pengelolaan Data Perusahaan Di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat

0 8 39

Tinjauan Atas Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Dengan Menggunakan SIPKD Pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat

9 34 60

Analisis Sistem Informasi Pengajuan Pensiun Di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citarum Provinsi Jawa Barat

0 7 51

Sistem Informasi Pengelolaan Agenda Di Dinas Komunikasi Dan Informatika Provinsi Jawa Barat

2 12 80

Peranan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Terhadap Pendekatan User Usability Di Dinas Pemerintah Wilayah Bandung Tengah Provinsi Jawa barat

5 47 150

Rancang Bangun Sistem Informasi Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah Berbasis Web.

0 6 8

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA : Studi Persepsi Pengguna Tentang Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintahan Kota Cimahi.

4 10 62

DETERMINAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) PADA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) - Unika Repository

0 0 15

KUESIONER DETERMINAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) PADA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Identitas Responden

0 0 20