Peranan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Terhadap Pendekatan User Usability Di Dinas Pemerintah Wilayah Bandung Tengah Provinsi Jawa barat

(1)

ii

In the increasing of rapid technological advances may affect humans directly or indirectly. Computer as one of the technological advances can help people in improving the quality and quantity of work, both in government and private agencies. Booking Information Systems has performed and Sale of Goods In Screaming Soul Clothing. The advantages of this system is the ability to process the data, resulting inrapid information, preciseand accurate. The error rate in performing data processing can be minimized and the necessary data search can be done easily.

In conducting research the author uses descriptive method of analysis is presented of data obtained from the companies that deal closely with research then analyzed with the aim of finding solutions to problems encountered. In this descriptive method the authors do a few things: interviews, observation, and documentation on Screaming Soul Clothing. In addition, the development of systems that do the authors use the Prototype method is easy to author in the manufacture of the desired system by the company. Booking Information Systems and Screaming Soul Clothing Sales using Visual Basic 6.0 programming language.

With the new system are made by development from the old system, expected to facilitate the performance of employees in improving the quality of information produced for those who need.

Keywords : Information System, Prototype and Structured Method, Descriptive Method


(2)

i

Screaming Soul Clothing bergerak dibidang produksi dan penjualan pakaian kaos, celana, tas, topi, dan yang lainnya. Produk yang diproduksi biasanya dikirim kembali ke distro-distro yang ada di Kota Bandung dan Luar Kota Bandung. Produk Screaming Soul lebih diminati oleh komunitas-komunitas Musik Indie Bandung. Untuk memenuhi kebutuhan pegawai dalam hal pemesanan dan penjualan barang yang masih menggunakan cara manual dan computer, yang dapat memperhambat kinerja pegawai dalam pembuatan laporan. Selain itu, tujuan penulis yaitu untuk mengetahui sistem informasi pemesanan dan penjuala barang yang sedang berjalan, membuat model perancangan, melakukan pengujian dan implementasi Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan Barang. Dalam permasalahan yang didapat penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif analisis dan dalam pengumpulan datanya menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Selain itu, metode pengembangan sistem yang dilakukan penulis menggunakan metode Protype dan

metode pendekatan sistem penulis menggunakan pendekatan terstruktur dengan alat bantu analisis menggunakan Bagan Alir Dokumen (Flow Map), Diagram Konteks (Conteks Diagram), Diagram Arus Data (Data Flow Diagram), Kamus Data, Normalisasi dan Relasi Tabel. Dalam pembuatan perangkat lunaknya menggunakan Borland Delphi 7 dan pembuatan database menggunakan MySQL.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan sistem yang berjalan masih menggunakan cara manual dan komputer dalam proses transaksinya, sehingga penelitian melakukan perancangan sistem informasi pemesanan dan penjualan barang pada Screaming Soul Clothing yang dapat meningkatkan kinerja pengolahan data, testing terhadap perangkat lunak yang dibuat dengan metode pengujian Black Box dan mengimplementasikan sistem informasi yang meliputi perangkat lunak, perangkat keras, basis data antarmuka dari aplikasi yang dihasilkan.

Kata Kunci : Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan Barang, Metode Deskriptif, Metode Pengembangan Prototype dan Metode Pendekatan Terstruktur,


(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, terutama di bidang teknologi informasi, menjadi tantangan bagi kebutuhan masyarakat untuk dapat menyikapi dan memanfaatkannya sebagai sarana kerja dalam membantu percepatan pelaksanaan tugas. Teknologi informasi yang didukung oleh teknologi komunikasi maupun teknologi lainya menjadi unsur yang penting dalam menjembatani data dan informasi dalam segala aspek kehidupan.

Sistem informasi merupakan alat bantu dalam menampilkan, melaporkan, dan memberi informasi kepada semua orang yang membutuhkan. Sistem informasi dibuat agar mempermudah dalam pengelolaan data maupun informasi serta memudahkan kita dalam mencari data maupun informasi tersebut.

Sistem informasi pemesanan dan penjualan barang adalah salah satu sistem yang dikembangkan untuk mencatat segala transaksi dan menentukan harga barang yang akan dijual, serta mencetak berbagai laporan transaksi pembelian bahan baku, pemesanan barang, penjualan barang, stok barang dan stok bahan baku. Penggunaan sistem informasi pada perusahaan clothing, akan sangat membantu perusahaan dalam setiap transaksi pemesanan dan penjualan barang.

Pemesanan dan penjualan barang merupakan suatu kegiatan yang sangat utama didalam perusahaan yang bergerak dibidang penjualan, begitu pula dengan Screaming Soul Clothing yang merupakan salah satu clothing di Bandung yang


(4)

bergerak di bidang clothing company. Produk yang dijual seperti T-shirt, Celana, Tas, Sweater, Boxer, dan sebagainya yang tentunya dengan design, bahan, ukuran dan warna yang berbeda-beda (lihat Tabel 1.1.). Dalam usahanya Screaming Soul Clothing menjual barang dengan cara mengirimkan barangnya untuk disalurkan (konsinyasi) ke distro-distro yang ada di Kota Bandung atau pun di Luar Kota Bandung. Selain membuat barang untuk brand sendiri, Screaming Soul Clothing menerima pesanan barang dari konsumen baik dalam bentuk partai besar ataupun partai kecil.

Tabel 1.1 Daftar Barang Screaming Soul Clothing No Jenis barang Qty/bulan

1. T-Shirt + 300 pcs 2. Sweathirt + 200 pcs

3. Tas +100 pcs

4. Topi +200 pcs

5. Sandal + 120 pcs 6. Boxer + 150 pcs 7. Celana + 100 pcs 8 Jaket + 250 pcs 9. Dompet + 100 pcs (Sumber: Screaming Soul Clothing)

Berdasarkan Tabel 1.1, sistem yang berjalan di Screaming Soul Clothing masih menggunakan cara manual dan komputer. Sehingga dalam perhitungan pemesanan dan penjualan masih sering memakan banyak waktu. Contohnya, cara manual dalam pembuatan bon pemesanan barang, bila pemesanan barang lebih dari 100pcs dan lebih dari 1 item, maka dalam proses perhitungan pun akan lebih lama, sedangkan yang komputer contohnya, dalam pembuatan laporan-laporan


(5)

dan daftar pengiriman barang, karena pengiriman barang dan laporan lebih dari 1 item dalam pembuatannya sering terjadi penumpukan data. Salin itu, cara komputer yang menggunakan Microsoft Office Excel dan Microsoft Office Word yang datanya disimpan dalam folder-folder dan diarsipkan. Cara tersebut sering menyulitkan Bagian Penjualan dan Bagian Gudang dalam pencarian data yang diperluka. Selain itu, Screaming Soul Clothing dalam persediaan bahan baku kurang diperhatikan ataupun dikontrol akibatnya biaya yang dikeluarkan kurang bermanfaat. Belum lagi, barang yang sudah diproduksi maupun pada saat adanya retur dari Toko, barang yang disimpan di Bag. Gudang sering terjadi kehilangan yang dapat merugikan Perusahaan.

Berdasarkan kebutuhan di atas maka dari pihak perusahaan menginginkan untuk membuat suatu program aplikasi yang nantinya dapat memudahkan pegawai dalam bekerja. Melalui penelitian ini, penulis dalam usaha merancang dan membangun sebuah sistem informasi pemesanan dan penjualan barang berbasis komputer yang akan menciptakan tidak hanya informasi yang akurat, cepat dan relevan tetapi juga dapat mengatasi masalah-masalah dalam pengarsipan. Dari hasil pengamatan penulis setelah penelitian di Screaming Soul Clothing, maka penulis menetapkan sebuah judul yaitu “ SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENJUALAN BARANG PADA SCREAMING SOUL CLOTHING”.


(6)

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diuraikan indentifikasi dan rumusan masalahnya sebagai berikut :

1.2.1.Indentifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :

1. Pembuatan data masih menggunakan cara manual dan komputer. Manual yang digunakan untuk perhitungan pembuatan bon dan laporan, sedangkan komputer menggunakan Microsoft Office Excel dan Microsoft Office Word sehingga dalam prncarian data kurang efektif.

2. Terdapat duplikasi data barang dikerenakan penyimpanan data atau file dalam banyak folder.

3. Persediaan barang yang dicatat dengan barang yang ada di Gudang, sering tidak sesuai.

4. Proses perhitungan transaksi masih dilakukan manual sehingga sering terjadi kesalahan dalam perhitungan.

5. Pembuatan laporan pembelian bahan baku, pemesanan, dan penjualan barang masih berdasarkan nota/bon yang tersimpan serta dalam pembuatan laporan sering terjadi kendala karena kwitansi/nota tersebut hilang atau tulisan tidak jelas, sehingga laporan yang dibuat oleh Bagian Penjualan sering mengalami keterlambatan.


(7)

1.2.2. Rumusan Masalah

Penulis membuat rumusan masalah yang didasarkan pada identifikasi masalah di atas yaitu:

1. Bagaimana sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang berjalan saat ini di Screaming Soul Clothing.

2. Bagaimana merancang sistem informasi pemesanan dan penjualan barang agar dapat meningkatkan kinerja pegawai di Screaming Soul Clothing.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi pemesanan dan penjualan barang agar dapat berjalan dengan baik di Screaming Soul Clothing. 4. Bagaimana mengimplementasikan sistem informasi pemesanan dan

penjualan barang di Screaming Soul Clothing.

1.3.Maksud dan Tujuan

Berdasarkan indentifikasi masalah dan rumusan masalah dapat diuraikan maksud penelitian sebagai berikut :

1.3.1.Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan barang pada Screaming Soul Clothing, guna membantu memberikan solusi terhadap masalah pemesanan dan penjualan barang yang seringkali timbul di Screaming Soul Clothing.


(8)

1.3.2.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui model sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang berjalan di Screaming Soul Clothing.

2. Untuk membuat model perancangan sistem informasi pemesanan dan penjualan barang di Screaming Soul Clothing.

3. Untuk mengetahui pengujian program sistem pemesanan dan penjualan barang di Screaming Soul Clothing.

4. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi pemesanan dan penjualan barang di Screaming Soul Clothing.

1.4.Kegunaan penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini terbagi mennjadi 2 bagian yaitu Kegunaan Praktis dan Kegunaan Akademis. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dibawah ini.

1.4.1.Kegunaan Akademis 1. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada didalam perusahaan, khususnya di Screaming Soul Clothing.


(9)

2. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu sistem informasi dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan (praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Sistem Informasi yang sudah ada untuk ditahapkan pada dunia nyata dan dapat mengutungkan berbagai pihak.

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.

1.4.2.Kegunaan Praktis

1. Bagi Perusahaan, mempercepat kinerja pegawai perusahaan dalam melakukan semua kegiatan transaksi dan mempermudah dalam pembuatan laporan.

2. Bagi Konsumen, memudahkan Konsumen dalam pemesanan barang.

3. Bagi Toko, mempercepat dalam penjualan barang sehingga pengadaan barang mudah diatasi.


(10)

1.5.Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah yang akan dibahas dalam perancangan sistem informasi pemesanan dan penjualan barang di Screaming Soul Clothing sebagai berikut :

1. Hak Akses dari aplikasi ini yaitu : Bagian Penjualan (Admin), Bagian Produksi dan Bagian Gudang.

2. Aplikasi ini menangani masalah transaksi pembelian bahan baku, pemesanan, penjualan barang dan pembuatan laporan.

3. Transaksi pembelian bahan baku, pemasok hanya dapat diinputkan secara manual.

4. Transaksi pemesanan barang, tidak dapat diedit ulang maka diharapkan user harus teliti dalam pengisian data pemesanan.

5. Transaksi penjualan barang atau penitipan barang, konsinyasi per Toko dibuatkan secara manual.

6. Aplikasi ini tidak dapat menginputkan gambar.

7. Transaksi produksi yang dilakukan hanya untuk data pemesanan. 8. Transaksi tersebut hanya dibahas secara pembayaran tunai.


(11)

1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Screaming Soul Clothing yang bertempat di Jalan. Jayagiri No.11, Lembang, Bandung 40391 Telp. 022-91257737. Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan yang dimulai dari Bulan Febuari 2011 sampai dengan Bulan Juli 2011. Rincian tahapan-tahapan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.2 Kegiatan Penelitian

KEGIATAN

TAHUN 2011 FEBUARI – JUNI

Febuari-Maret April- Mei Juni-Juli

1. Identifikasi Kebutuhan

 Analisa kebutuhan user

2. Analisa/Desain

 Mendesain Prototype

 Menguji Prototype 3. Desain

 Evaluasi Prototype 4. Implementasi

 Desain

 Coding

 Testing


(12)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Konsep Dasar Sistem

Menurut Andri Kristanto(2008:1) yang dimaksud dengan sistem adalah

“Jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran

tertentu.”

Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memroses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistemtersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.

2.1.1.Elemen Sistem

Elemen-elemen menurut Andri Kristanto (2008:2) yang yang terdapat dalam sistem meliputi: tujuan sistem, batasan sitem, kontrol, input, proses, output dan umpan balik. Hubungan antara elemen-elemen dalam sistem dapat dilihat sebagai berikurt:

Dari gambar 2.1, tujuan, batasan dan kontrol sistem akan berpengaruh pada input, proses dan output. Input yang masuk ke dalam sistem akan diproses dan diolah sehingga menghasilkan ouput. Ouput tersebut akan dianalisa dan akan menjadi umpan balik bagi penerima dan dari umpan balik tersebut akan muncul segala pertimbangan untuk input selanjutnya. Berikut penjelasan elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :


(13)

1. Tujuan Sistem

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali dan tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem dan pemisah antara sistem dengan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.

3. Kontrol Sistem

Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol tersebut dapat berupa kontrol terhadap pemasukan data (input), kontrol terhadap keluaran data (ouput), kontrol terhadap pengolahan data, kontrol terhadap umpan balik dan sebagainya.

4. Masukan (Input)

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya.


(14)

5. Proses

Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memroses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yan lebih berguna. 6. Keluaran (Output)

Keluaran (output) merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem.

7. Umpan Balik

Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat merupakan perbaikan sistem, pemeliharaan dan sebagainya.

TUJUAN

KONTROL BATASAN

INPUT PROSES OUPUT

UMPAN BALIK

Gambar 2.1 Elemen-elemen Sistem

(Sumber :Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Andr Kristanto,2008:2)


(15)

2.1.2.Karakteristik Sistem

Menurut Andri Kristanto (2008:3) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat tertentu yaitu :

a. Komponen(Components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerjasama membentuk satu kesatuan.

b. Batas Sistem(Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan system lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

c. Lingkungan Luar Sistem(Environments)

Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

d. Penghubung(Interface)

Merupakan media penghubung antara subsistem, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

e. Masukkan(Input)

Adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa masukkan perawatan(Maintenance input) dan masukkan signal(signal input). f. Keluaran(Output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.


(16)

g. Pengolah(process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.

h. Sasaran dan Tujuan(Objective)

Suatu sistem dapat dikatakan berhasil menjalankan fungsinya jika berhasil mencapaisasaran dan tujuan sistem tersebut.

2.1.3.Klasifikasi Sistem

Dari berbagai sudut pandang,menurut Andri Kristanto (2008:5) sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu:

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sistem ini merupakan ide-ide atau pemikiran. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sering digunakan oleh manusia.

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam. Sedangkan sistem buatan merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia.

c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian luar sistem dan biasanya tidak berpengaruh oleh kondisi di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan bagian luar sistem.


(17)

2.1.4. Analisis Sistem

Menurut Andri Kristanto (2008:5) untuk mencapai tujuan dari suatu sistem yang dibuat, dibutuhkan 3 perangkat atau alat bantu yang dapat meningkatkan kinerja dari sebuah sistem sehingga tujuan dari sistem tersebut dapat tercapai.

Tiga perangkat tersebut meliputi: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat manusia (brainware). Perangkat keras dapat berupa komputer, sedangkan perangkat lunak adalah program. Perangkat manusia berupa user.

Ada beberapa tentang pengertian analisis sistem, yaitu:

a. Seseorang yang mempunyai kemampuan untuk menganalisa sebuah sistem.

b. Seseorang yang mempunyai pengetahuan tentang aplikasi komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah.

c. Seseorang yang mempunyai pengetahuan untuk merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permasalahan yang terjadi.

2.2.Konsep Dasar Informasi

Di dalam pengolahan sistem pada akhirnya menghasilkan suatu informasi, untuk itu pendefenisian informasi diperlukan untuk menunjang berhasilnya pengembangan sistem yang akan dirancang.

Menurut Edhy Sutanta(2004:4) “Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan


(18)

akibatnya secara langsung saat ini juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.”

Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar, berikut transformasi data menjadi informasi :

INPUT UNIT PENGOLAH OUTPUT

UNIT PENYIMPAN

Gambar 2.2 Transformasi data menjadi informasi (Sumber: Sistem Basis Data,Edhy Sutanta (2004:5))

Dalam gambar tersebut input adalah data yang akan diolah oleh unit pengolah. Oleh karena itu, suatu data belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut dan output adalah informasi sebagai hasil pengolahan data yang telah diinputkan dan unit penyimpan diperlukan sebagai alat simpanan data, pengolah, maupun informasi. Menurut Edhy Sutanta(2004:4), “Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang menunjukan jumlah, tindakan, atau

hal.”

Dengan kata lain sumber informasi adalah data. Data menggabarkan suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem.


(19)

2.2.1.Kualitas Informasi

Kulaitas informasi tergantung dari 3 hal yang sangat dominan yaitu keakuratan informasi, ketepatan waktu dari informasi dan relevan. Ketiga hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Akurat

Informasi yang tidak mengandung keraguan-keraguan, sama maksudnya yang disampaikan dengan yang menerima, bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, harus menjelaskan dan mencerminkan maksudnya atau dengan kata lain tidak menimbulkan pertanyaan bagi penerima informasi tersebut.

 Tepat Waktu

Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya yang dihasilkan tidak boleh terlambat karena informasi yang terlambat tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam tindakan.

 Relevan

Informasi harus mempunyai manfaat bagi penerima, karena informasi ini digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dalam pemecahan suatu permasalahan.

 Ekonomis, efesien dan dapat dipercaya

Informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar


(20)

informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai. Selain itu informasi yang dihasilkan juga bisa dipercaya kebenarannya dan tidak mengada-ada.

2.3.Konsep Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi yaitu operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen.

Menurut James A. O’Brien (2005:5) “Sistem informasi yaitu dapat merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan suatu informasi dalam sebuah organisasi.”

Sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai suatu kesatuan dari berbagai informasi yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya untuk keperluan dan tujuan tertentu.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen seperti orang, aktivitas, data, perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan meningkatkan


(21)

operasi sehari-hari sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan oleh manajer.

1. Orang

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam hal penyokong atau sponsor sistem informasi (system owner), pengguna sistem (system users), perancang sistem (system designer) dan pengembang sistem informasi (sistem development).

2. Aktivitas

Sekumpulan aturan atau tahapan-tahapan untuk membuat, memakai, memproses dan mengolah sistem informasi ataupun hasil keluaran dari sistem informasi tersebut.

3. Data

Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang tidak mempunyai makna dan tidak berpengaruh langsung secara langsung kepada pemakainya atau disebut juga sebagai sekumpulan fakta mentah dalam isolasi.

4. Perangkat Keras (hardware)

Perangkat keras yang meliputi piranti-piranti yang digunakan oleh sistem komputer untuk masukan dan keluaran yang terdiri dari komputer, printer, jaringan.


(22)

5. Perangkat Lunak (sotfware)

Sekumpulan instruksi-instruksi atau perintah-perintah yang memungkinkan perangkat keras bisa digunakan untuk memproses data, atau sering disebut sebagai program.

6. Jaringan (network)

Sistem penghubung yang memungkinkan suatu sumber dipakai secara bersama-sama, baik pada waktu dan tempat bersamaan ataupun berbeda.

2.4.Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir analisis sistem.(Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2129410-definisi-perancangan-sistem/#ixzz1Q5uPRmlD)

Tahapan perancangan sistem mempunyai 2 maksud yaitu sebagai berikut : a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

b. Untuk memberikan gambaranyang jelas dan rancangan bangunan yang lengkap kepada pemogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.


(23)

2.4.1.Perangcangan Proses

Perancangan proses merupakan tahapan yang sangat menentukan terciptanya sistem informasi yang baik untuk mendukung proses pembentukan database tersebut ada beberapa peralatan, yaitu :

2.4.1.1.Flowmap

Flowmap merupakan diagram alir data yang penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta dapat mengevakuasi suatu permasalahan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Untuk membuat sebuah analisis menggunakan flowmap seorang analis dan programer memerlukan beberapa tahapan, diantarnya:

1. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan. 2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan

definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.

6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.


(24)

2.4.1.2.Diagram Konteks

Diagram konteks menurut Andri Kristanto (2008:70) adalah, “ Sebuah diagram yang menggambarkan hubungan antara entiti luar, masukan dan keluaran

dari sistem”. Diagram konteks menyoroti jumlah karakteristik sistem yaitu : 1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan

komunikasi(sebagai terminator).

2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu.

3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar.

4. Penyimpanan data, yaitu digunakan secara bersamaan antara sisten dengan terminator. Data ini dibuat oleh sistem dan digunakan oleh atau sebalikanya dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem. Hal ini berarti pembuatan simbol penyimpanan dalam diagram Konteks dibenarkan dengan syarat simbol tersebut merupakan bagian dari luar sistem.

5. Batasan antara sistem dan lingkungan. Simbol yang digunakan dalam diagram konteks antara lain :

a. Persegi panjang, Untuk berkomunikasi langsung dengan sistem melalui aliran data.


(25)

2.4.1.3.Data Flow Diagram (DFD)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa memepertimbangkan lngkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metdologi pengembangan sistem yang terstruktur.

Menurut Andri Kristanto (2008:61) DFD adalah, “ Suatu model logika data

atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang

menghasilkan data tersebut dan interaksi anatara data yang tersimpan.”

DFD merupakan peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringna kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukan dari dan kemana data mengalir serta penyimpananya.

2.4.1.4.Kamus Data

Kamus data menurut Andri Kristanto (2008:72) yaitu, “Kumpulan elemen -elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem.”

Bisa dikatakan bahwa kamus data merupakan tempat penyimpanan semua struktur dan elemen datan yang ada pada sistem. Juga sebagai katalog untuk mengetahui detail data seperti sumber dan tujuan data, deskripsi, bentuk, dan struktur dari data. Kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir pada sistem.


(26)

2.4.2. Perancangan Basis data

Menurut Edhy Sutanta (2004:204) “Perancangan basis data merupakan bagian dari kegiatan besar dalam rangka pengembangan Sistem Informasi

Manajemen, khususnya pada tahap perancangan.”

Perancangan pada basis data (database) adalah perancangan yang digunakan pada pembuatan sistem informasi perangkat lunak (software) ini. Basis data sendiri dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudancy) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file atau table atau pun arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

Perancangan basis data terdiri dari ERD (Entity Relationship Data), normalisasi, table relasi atau relasi File, struktur File.

2.4.2.1.Normalisasi

Menurut Edhy Sutanta (2004:172) “Normalisasi diartikan sebagai suatu teknik yang menstrukturkan data dalam cara-cara tertentu mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam basis data.”


(27)

Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasinya. Secara umum proses normalisasi dibagi dalam tiga tahap, yaitu bentuk tidak normal, bentuk Normal Pertama, Bentuk Normal Kedua, Bentuk Normal Ketiga.

Pada tahap ketiga biasanya sudah akan diperoleh tabel yang optimal. Berikut penjelasan tahap-tahap pemebentukan Normalisasi :

a. Bentuk tidak normal

Bentuk tidak normal adalah suatu bentuk dimana semua data dikumpulkan apa adanya tanpa mengikuti aturan – aturan tertentu.

b. Bentuk normal pertama

Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk dimana setiap field dalam tabel memiliki nilai data.

c. Bentuk normal kedua

Bentuk normal kedua harus memenuhi syarat : a) Sudah memenuhi kriteria normal pertama

b) Setiap field bukan kunci tergantung secara fungsional pada kunci primer.

d. Bentuk normal ketiga

Bentuk normal ketiga adalah bentuk yang memenuhi syarat – syarat berikut :

a) Tabel sudah dalam bentuk normal kedua.


(28)

2.4.2.2.ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram (ERD) menurut Edhy Sutanta (2004:79),

“ERD merupan model yang membantu perancangan basis data karena model ini

dapat menunjukan macam data yang dibutuhkan dan kerelasian antar data

didalamnya.”

Jadi Entity Relationship Diagram digunakan untuk pemodelan struktur hubungan antar data. Komponen-komponen yang digunakan yaitu:

1. Entitas (Entity), objek yang diidentifikasi dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks yang dirancang.

2. Atribut, elemen dari entitas yang berfungsi mendeskripsikan karakteristik dari entitas.

3. Relasi antar entitas, lebih dari suatu entitas yang saling berelasi.

Kerelasian antar entitas dapat dikelompokan dalam tiga jenis, yaitu : 1. One to one relationship (satu ke satu)

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu. Hubungan tersebut dapat dibandingkan dengan tanda lingkaran untuk menunjukan tabel dan relasi antara keduanya diwakilkan dengan tanda panah tunggal. Relasi satu ke satu terjadi bila satu record yang ada pada satu entity tabel hanya punya satu relasi pada file lain. 2. One to Many (satu ke banyak)

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik banyak lawan satu. Hubungan


(29)

tersebut dapat digambarkan dengan tanda lingkaran untuk menunjukan tabel dan relasi atara keduanya diwakilkan tanda panah ganda untuk menunjukan hubungan banyak tersebut. Relasi satu ke banyak terjadi bila record dengan kunci tertentu pada satu file mempunyai relasi banyak record pada file lain.

3. Many to Many (banyak ke banyak)

Hubungan anatara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda lingkaran untuk menunjukan tabel dan relasi anatara keduanya diwakilkan dengan tanda panah ganda untuk menunjukan hubungan banyak tersebut. Relasi banyak ke banyak terjadi bila kedua file saling mempunyai relasi banyak record pada file yang lain.

2.4.2.3.Relasi Tabel

Menurut Edhy Sutanta(2004:155) “ Relasi adalah menyatakan sebuah tabel dalam basis data, sedangkan kerelasian menyatakan hubungan antar relasi dalam

basis data.”

Dalam satu database dalam satu entity atau tabel mempunyai sebuah field yang memiliki nilai unik setiap baris. Baris-baris yang berhubungan tabel mengulangi kunci primer dari baris yang dihubungkannya pada tabel lain. Salinan dari kunci primer dalam tabel lain disebut kunci asing (foreign key). Kunci asing tersebut tidak perlu bersifat unik, dan semua field bisa menjadi kunci asing jika sesuai dengan kunci primer pada tabel lain.


(30)

2.4.2.4.Struktur File

Struktur file merupakan penyusunan file-file berdasarkan kelas datanya agar dapat memudahkan dalam penyimpanan data. Dalam pembuatan program dibutuhkan struktur file yang dimaksudkan untuk dapat melakukan kegiatan pengaturan pencarian data dan pembuatan laporan yang dapat memudahkan kerja sistem komputer.

2.5.Pengertian Persediaan Barang

PengertianPersediaan (Inventory) secara umum yaitu, “Merupakan aktiva perusahaan yang menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan industri (manufaktur)”. Untuk di dunia industri persediaan merupakan barang-barang atau bahan yang dibeli oleh perusahaan dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut menjadi barang jadi atau setengah jadi atau mungkin menjadi bahan baku bagi perusahaan lain, hal ini tergantung dari jenis dan proses usaha utama perusahaan. (Sumber:http://pojokinfo.wordpress.com/2008/03/03/inventory-persediaan/17Mei 2011)

2.6.Pengertian Pemesanan

Pengertian pemesanan dalam dunia usaha adalah hal yang penting dan tidak bisa dihilangkan. Pesan adalah suruhan (perintah,nasihat permintaan, amanat) yang harus dilakukan atau disampaikan kepada orang lain. Sedangkan pemesanan adalah perbuatan (hal,cara) memesan dan memesankan.


(31)

Dalam ilmu ekonomi, pemesanan mempunyai arti tertentu, yaitu selalu menunjuk pada suatu hubungan tertentu antara jumlah suatu barang yang mau dibeli orang dan harga barang tersebut. Pemesanan sama dengan jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal-hal lain tetap sama. (Sumber:http://artikelekonomi.com/pengertian-permintaan.html/17Mei2011)

2.7.Pengertian Penjualan Konsinyasi

Penjualan konsinyasi adalah “Pengiriman atau penitipan barang dari pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjualan”.

(Sumber:http://id.shvoong.com/writingandspeaking/presenting/2061484-pengertian-penjualan-konsinyasi-menurut para/#ixzz1Q6KCrRGw/17Mei 2011) Hak milik dari pada barang, tetap masih berada pada pemilik barang sampai barang tersebut terjual. Sistem penjualan konsinyasi ini dapat dipakai untuk penjualan semua jenis. Dalam hubungan dengan penjualan konsinyasi, pemilik barang disebut pengamanat (Consignor), dan pihak yang dititipkan barang disebut sebagai komoisioner (Consignee/factor/Commission merchant). Barang yang dikirim oleh pengamanat atas dasar penjualan konsinyasi disebut sebagai barang konsinyasi, sedangkan barang yang diterima oleh komisioner atas penjualan konsinyasi disebut sebagai barang komisi.

Pada penjualan biasa, umumnya hak milik dari pada barang telah berpindah tangan jika barang telah diterima oleh penjual kepada pembeli, sedangkan pada penjualan konsinyasi hak milik barang tetap berada ditangan pengamanat pada


(32)

saat pengiriman barang, pengamanat tidak mencatatnya sebagai penjualan dan sebaliknya komisioner juga tidak mencatatnya sebagai pembelian. Hak milik baru berpindah tangan jika barang tersebut telah terjual oleh komisioner kepada pihak lainnya, pada saat ini pengamanat akan mencatatnya sebagai penjualan dan menimbulkan piutang kepada komisioner, sebaliknya komisioner akan mengakui sebagai pembelian atau pendapatan komisi atas penjualan barang konsinyaasi biasanya diatur antara pengamanat dan komisioner dalam kontrak perjanjian penjualan konsinyasi.

2.8. Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi merupakan gambaran perancangan dalam penerapan sistem informasi. Untuk menghubungkan komputer dan peralatan-peralatannya serta proses komunikasi data dengan komputer lain, dibutuhkanadanya jaringan komputer. Hubungan antar komputer dalam jaringan komputer menggunakan perangkat jaringan seperti Lan card, hub, bridge, modem, dan jaringan komputer dihubungkan dengan media berupa kabel ataupun nirkabel.

2.8.1.Pengertian Jaringan Komputer

Secara sederhana menurut James O’Brien (2005:260) jaringan komputer

dapat didefinisikan “Sebagai hubungan dari dua komputer atau lebih”. Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmisi) menuju ke sisi penerima(receiver) melalui media komunikasi.


(33)

2.8.2.Jenis-jenis Jaringan Komputer

Berikut ini merupakan jenis-jenis jaringan komputer yaitu sebagai berikut : 1. LAN

LAN merupakan jaringan milik pribadi didalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.

2. MAN

MAN merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN.

3. WAN

WAN merupakan sebuah jaringan yang memiliki jarak yang sangat luas, karena radiusnya mencapai sebuah negara atau benua.

4. Jaringan tanpa kabel

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

2.8.3.Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen – komponen jaringan, yang meliputi sever, workstation, hub dan pengkabelan. Terdapat 3 macam topologi jaringan umum yang digunakan yaitu : 1. Topologi Bus

Pada topologi bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat dimana seluruh workstation dan server dihubungkan. Keuntungan dari topologi bus yaitu hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan.


(34)

Sedangkan kerugian yaitu deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas, bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bias berfungsi, dan diperlukan repeater untuk jarak jauh.

Gambar 2.3 Jaringan Topologi Bus

(Sumber : Pengantar sistem Informasi, James A O’Brien,2005:294)

2. Topologi Star

Pada topologi star masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau hub. Keungulan dari topologi star ini yaitu dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwith atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar, sehingga akan meningkatkan kualitas kinerja jaringan secara keseluruhan, paling flexible, pemasangan atau perubahan station sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringa lain, kontrol terpusat, kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan dan kemudahan pengelolaan jaringan sedangkan kerugiannya yaitu boros kabel, perlu penanganan khusus dan kontrol terpusat (hub) jadi element kritis.


(35)

Gambar 2.4 Jaringan Topologi Star

(Sumber : Pengantar sistem Informasi, James A O’Brien,2005:294)

3. Topologi Ring

Topologi ring adalah dengan cara menghubungkan komputer-komputer yang berbentuk ring atau lingkaran, setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop dapat dikirimkan ke setiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Keuntungannya yaitu hemat kabel. Sedangkan kerugiannya yaitu peka terhadap kesalahan , pengembangan jaringan lebih kaku.


(36)

Gambar 2.5 Jaringan Topologi Ring

(Sumber : Pengantar sistem Informasi, James A O’Brien,2005:294)

2.8.4. Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut :

1. Sharing Resource

Sharinng resource bertujuan agar seluruh program, peralatan atau periperal lainnya dapat dimanfaatkan oloeh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. Seorang pemakai yang letaknya jauh sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya tanpa mengalami kesulitan.

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik untuk teleconfrence maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya.


(37)

3. Integrasi Data

Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ketempat lain. Oleh sebab itulah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

Dengan adanya jaringan komunikasi ini, maka perkembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan komputer bisa memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya untuk memberikan perlindungan serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat.

5. Keamanan Data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data, jaminan keamanan data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses pemakai dan password, serta tehnik perlindungan hardisk sehinnga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber daya lebih efisien dan informasi terkini

Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan masksimal dan kualitas yang tinggi selain itu data atau informasi yang diakses selalu tebaru, karena


(38)

setiap ada perubahan yang terjadi dapat secara lansung diketahui oleh setiap pemakai.

2.9. Client/Server

Database terdistribusi dapat dijalankan dengan menggunakan beberapa konfigurasi, salah satu yang cukup terkenal saat ini adalah dengan Metode Client/Server. Sever adalah komputer yang menediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain didalam jaringan dan Client. Sementara Client adalah komputer dengan kemampuan standar yang digunakan sebagai tampilan untuk user, didalamnya tersimpan data-data yang dapat digunakan secara perorangan, mengumpulkan dan menampilkan data, serta menyimpan data ke Server.

Dengan sistem ini akan sangat memudahkan pengaturan dan pengontrolan sistem, karena denegan sistem ini semua data atupun program-program disimpan dipusat dan bilamana ada data yang hendak di pakai maka Client dapat mengambilnya di Server. Jaringan sistem Client/Server mempunyai keunggulan sebagai berikut:

1. Kecepatan akses lebih tinggi karena fasilitas jaringan dan pengolahannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.

2. Sistem Keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.


(39)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Obek Penelitian

Penelitian dilakukan pada Bagian Penjualan, Bagian Gudang, dan Bagian Produksi di Screaming Soul Clothing, penelitian dilakukan untuk mengetahui informasi tentang perusahaan, mengetahui tentang struktur organisasi dan tugas-tugas yang terdapat pada struktur organisasi tersebut.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Screaming Soul Clothing merupakan sebuah clothing yang lahir, tumbuh, dan berkembang di Kota Bandung pada Mei 2005. Dimana pada awalnya Clothing ini didirikan oleh 2 orang yang ingin membuka usaha sendiri untuk menambah uang saku dan menyalurkan bakat-bakat seni yang dimiliki. Sesuai dengan namanya Screaming Soul merupakan luapan ekspresif yang dituangkan pada media berupa pakaian jadi.

Saat ini Screaming Soul Clothing memproduksi beberapa produk seperti: T-Shirt, Jacket, Sweathirt, Short Pants, Shirt, Long Shirt, Bag dan lain-lain. Produk yang diproduksi biasanya dikirim kembali ke distro-distro yang ada di Kota Bandung dan Luar Kota Bandung. Produk-produk Screaming Soul Clothing lebih banyak diminati oleh komunitas-komunitas Musik Indie Bandung. Dalam memeperkenalkan produknya Screaming Soul Clothing sering mengendorse beberapa band-band Indie Bandung dan mensponsori banyak event-event yang ada


(40)

di Bandung ataupun Luar Bandung sekaligus mempromosikan barangnya agar lebih dikenali oleh masyarakat.

3.1.2.Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari Screaming Soul Clothing yaitu memajukan Dunia Fashion dan meningkatkan dunia eksistensi dan produk bisa terakses dengan mudah di semua wilayah, menginginkan komunitas atau pesan yang disampaikan dapat langsung ke konsumen. Sedangkan misinya yaitu membuat produk yang berkualitas dengan desain yang bagus dan sesuai dengan komunitas serta mengelola jaringan dipusat maupun didaerah dengan baik dan memeberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen meliputi ketersediaan produk, informasi produk, pelayanan produk, dan kemudahan pembayaran.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupkan kerangka dasar yang memepersatukan fungsi-fungsi kerja yang gambarkan secara grafik. Badan usaha yang baik umumnya mempunyai suatu struktur organisasi agar dapat diketahui pembagian kerja masing-masing serta hubungan kerjanya.

Sehubungan pelaksanaan analisa dilaksanakan di Screaming Soul Clothing berikut ini adalah Bagan Struktur Organisasi Screaming Soul Clothing :


(41)

Pimpinan

Bagian

Penjualan

Bagian

Produksi

Bagian

Gudang

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Screaming Soul Clothing

(Sumber: Screaming Soul Clothing)

3.1.4.Deskripsi Tugas

Setiap perusahaan dalam menjalankan tugas dan kegiatannya selalu berusaha mempunyai job description yang baik yang dibuat oleh perusahaan tersebut. Adapun uraian tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang pokok organisasi pada Sceraming Soul Clothing sebagai berikut :

a. Pimpinan

1. Merupakan pemilik perusahaan yang bertugas hanya sebagai pengawas, mengatur, mengambil keputusan dalam seluruh kegiatan Perusahaan. 2. Menentukan produk dan desain yang akan diproduksi sendiri oleh


(42)

3. Menerima dan memerikasa Laporan Pembelian bahan baku, Laporan Pemesanan, dan Laporan Penjualan Barang.

4. Melakukan kebijakan-kebijakan dalam segala aspek perusahaan.

b. Bagian Penjualan

1. Bertanggung jawab mengenai pemesanan dan penjualan barang.

2. Membuat daftar pengiriman barang untuk dijual yang akan dititipkan ke Toko (Distro).

3. Membuat laporan-laporan yang terkait dalam pembelian bahan baku, pemesanan dan penjualan barang.

c. Bagian Produksi

1. Bertanggung jawab atas kelancaran produksi yang sedang berlangsung. 2. Mengontrol dan mengawasi proses produksi dari bahan mentah menjadi

barang jadi.

3. Mengatur dalam pembelian bahan baku yang diperlukan untuk produksi. 4. Mengatur pemeliharaan terhadap peralatan dan perlengkapan produksi


(43)

d. Bagian Gudang

1. Mengecek barang yang masuk atau barang yang diterima dari Bagian Produksi.

2. Memberikan laporan secara periodik mengenai Laporan Stok Barang kepada pimpinan perusahaan.

3. Melakukan pemeliharaan di Gudang.

3.2.Metode Penelitian

Dalam penyusunan ini penulis menggunakan beberapa metode penelitian yang digunakan diantaranya adalah sebagai berikut :

3.2.1.Desain Penelitian

Dalam penulisan laporan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisis yaitu memaparkan data-data yang diperoleh dari dalam perusahaan yang berhubungan erat dengan penellitian kemudian dilakukan analisa dengan tujuan menemukan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi.

3.2.2.Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapata diartikan sebagai cara mencapai suatu tujuan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Penelitian ini merupakan usaha untuk menemukan dan mengembangkan terhadap kebenaran suatu peristiwa atau suatu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Cara kerja tersebut dalam penelitian disebut metodologi penelitian.


(44)

Pengguna metodologi yan tepat dalam penelitian akan memberikan gambaran yang jelas, bagaimana suatu masalah akan dibahas. Oleh karena itu dalam pembahasan skripsi ini mennguanakan metode descriptif analis, yaitu dengan cara pengumpulan data, menyusun, mengklasifikasi, menganalisa, serta menginterprestasikan. Adapun jenisnya antara lain :

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Penelitian lapangan yaitu pengumpulan secara langsung pada objek yang diteliti dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagi berikut :

a. Wawancara atau Interview

Wawancara atau interview yaitu dengan mengadakan wawancara langsung dengan pihak yang berwenang untuk mendapatkan penjelasan-penjelasan terhadap masalah yang menjadi objek pengamatan atau pembahasan, dimana penulis melakukan wawancara secara langsung dengan Owner Screaming Soul dan melakukan observasi di tempat produksi Screaming Soul untuk mememinta penjelasan tentang sistem informasi pemesanan dan penjualan barang sehingga penulis dapat mencoba mengembangkan.

Untuk memproleh suatu informasi dapat dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan pegawai Screaming Soul Clothing yang secara langsung terlibat dengan masalah pemesanan dan penjualan barang.


(45)

b. Pengamatan atau observasi

Pengamatan atau observasi yaitu dengan mengadakan peninjauan langsung terhadap pelaksanaan kegiatan yang menjadi data pembahasan. Dimana penulis melakukan pengamatan langsung ke kantor Screaming Soul untuk melihat secara langsung sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang dipakai dan diperoleh data-data yang akurat sebagai bahan penelitian..

c. Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data dengan cara penulis mempelajari serta mengkaji sumber data yang terdapat di dalam buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. Penelitian dokumentasi dilakukan sebagai usaha untuk memperoleh data teortitis yang digunakan adalah perancangan, sistem informasi, dan pengolahan data sebagai dasar pengetahuan dan perbandingan di dalam melaksanakan penulisan dan pembahasana.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian dengan masalah yang diteliti. Penelitian kepustakaan (library Research) yaitu proses yang dilakukan dengan cara mempelajari catatan, literature, serta buku-buku yang berhubangan dengan masalah yang diteliti.

Data sekunder yang didapat penulis berdasarkan dokumentasi-dokumentasi dari screaming soul adalah berupa :


(46)

2. Data Purchase Order

3. Struktur organisasi Screaming Soul 4. Kwitansi/Nota pembelian barang 5. Bon Pembayaran

6. Daftar pengiriman Barang

7. Laporan Stok Barang dan Aset dari Toko, dst.

3.3.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dengan seiringnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka sebuah sistem tentu tidak selamanya dapat digunakan denga baik. Oleh karena itu, perlu dilakukannya metode pendekatan dan pengembangan sistem untuk memodifikasi atau mengubah seluruh atau sebagian sistem baru.

3.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan secara terstruktur, dimana dalam metode pendekatan sistem secara terstruktur mengenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur.

Tujuan pendekatan terstruktur adalah agar akhir pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan users, dilakukan tepat waktu, mudah dipergunakan, mudah dipahami dan mudah dirawat.

Teknik terstruktur, merupakan pendekatan formal untuk memecahkan masalah-masalah dalam aktivitas bisnis menjadi bagian-bagian kecil yang dapat


(47)

diatur dan berhubungan untuk kemudian dapat disatukan kembali menjadi satu kesatuan yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah.

3.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Dalam suatu pengembangan sistem informasi dalam suatu penellitian perlu digunakan metodologi pengembangan sistem yang dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan sistem itu. Dengan mengikuti metode atau prosedur-prosedur yang diberikan oleh suatu metodelogi, maka pengembangan sistem diharapkan akan dapat diselesaiakan dengan mudah dan dapat mencapai suatu tujuan yang baik sesuai dengan penulis harapkan.

Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioprasian dan dipelihara. Siklus hidup dari pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya.

Metode yang digunakan yang digunakan penulis dalam perancangan sistem informasi adalah metode prototype yang dimana prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap dan prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah. Dimana tahapan-tahapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :


(48)

Pada tahap ini merupakan tahap awal membangun sebuah sistem dimana antara pemakai sistem (users) dan pengembangan sistem bertemu. Users menjelaskan tetntang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh pengembang sistem.

2. Analisis/Desain

Para pemakai akhir dan pakar SI menggunakan alat pengembangan aplikasi secara interaktif mendesain dan menguji prototipe berbagai komponen sistem informasi yang memenuhi kebutuhan para pemakai akhir.

3. Desain/Implementasi

Prototipe sistem bisnis diuji, dievaluasi, dan dimodifikasi berulang-ulang hingga para pemakai akhir dapat menerimanya.

4. Implementasi dan Pemeliharaan

Sistem bisnis yang diterima dan dimodifikasi dengan mudah karena sebagian besar dokumentasi sistem disimpan dalam disk.


(49)

Identifikasi Kebutuhan Bisnis Pemakai Akhir

Kembangkan Prototipe Sistem Bisnis

Revisi Prototipe agar memenuhi Kebutuhan Para Pemakai Akhir dengan Lebih

Baik

Gunakan dan Pelihara Sistem Bisnis Yang Diterima Siklus Pembuatan

Prototipe

Siklus Pemeliharaan

Gambar 3.2. Pembuatan Prototipe

( Sumber : Pengantar Sistem Informasi Manajemen,James A. Obrien 2005:512)

Tabel 3.1. Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Kelebihan Kekurangan

Metode ini cukup efektif sebagai paradigma dalam rekayasa perangkat lunak. Kuncinya adalah mendapatkan kebutuhan dan aturan yang jelas yang disetujui pelanggan

Pelanggan kadang tidak menyadari bahwa mungkin saja

prototype dibuat terburu-buru dan rancangan tidak tersusun dengan rapi.


(50)

dan pembuat perangkat lunak. Walaupun pada umumnya prototype akan dihilangkan dan dibuat perangkat yang sebenarnya.

 Pengembangan kadang-kadang membuat implementasi sembarang karena ingin selesai cepat.

4.4. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Dalam Analisis dan perancangan proses diperlukan alat agar perancangan berjalan baik. Alat-alata yang digunakan dalam Analis dan perancangan yaitu : 1. Flow Map

Flowmap digambarkan untuk mendefinisikan dan menginstruksikan organisasi informasi yang berjenjang dalam bentuk modul dan sub modul yang menjelaskan mengenai elemen data, elemn kontrol, modul dan hubungan antara modul.

2. Diagram Kontek

Diagram Kontek adalah diagram arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar sistem.

3. Data Flow Diagram

Diagram arus data merupakan diagram yang menggambarkan arus data dalam sistem yang akan dibangun, secara paralel dan terstruktur, dengan mengikutsertakan komponen-komponen, entitas-entitas yang terkait baik entias luar atau dalam, media penyimpanan, proses-proses sistem maupun simbol panah yang berhubungan arus data dari proses ke entitas yang terkait.


(51)

4. Kamus Data

Kamus data berfungsi untuk menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam penggambaran dalam Data Flow Diagram dan mendeskripsikan komposisi paket data yang brgerak melalui aliran. Kamus data digunakan dalam perancangan basis data yang dipakai dalam pembuatan program aplikasi.

Fungsi kamus data adalah sebagai berikut :

a. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD. b. Menjelaskan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran. c. Menjelaskan komposisi penyimpanan data.

5. Perancangan Basis Data

Pada penulisan kali ini penulis melakukan perancangan basis data dengan cara sebagai berikut :

a. Normalisasi

Normalisasi digunakan untuk melakukan proses pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasinya. Secara umum proses normalisasi dibagi dalam tiga tahap, yaitu bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua, dan bentuk normal ketiga.

b. ERD

Entity relationship diagram (ERD) adalah diagram yang menghubungkan antar entitas. ERD terdiri dari 3 konsep dasar : entitas, hubungan antar


(52)

entitas/relasi (relationship), dan atribut. Dalam perancangan sistem entitas adalah sesuatu atau objek dalam dunia nyata yang dapat dibedakan satu terhadap yang lainnya, yang bermanfaat bagi aplikasi pada sistem yang sedang dibuat. Relationship adalah hubungan antara beberapa entitas. Sedangkan atribut adalah property deskriptif yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas. Nilai atribut merupakan suatu data aktual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut di salam suatu entity atau relationship.

c. Tabel Relasi

Didalam rancangan database sistem informasi pemesanan dan pengiriman barang, biasanya didalam tabel satu dengan tabel lainnya terdapat nama yang sama untuk mengilangkan group elemen yang berulang-ulang ini disebut relasi antar tabel merupakan pengelompokan data menjadi tabel dan yang menunjukan entity dan relasinya yang berfungsi untuk mengakses data item sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah dimodifikasi.

4.5. Pengujian Software

Pengujian software adalah proses untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik, dan mencari apakah masih ada kesalahan pada sistem. Pengujian atau testing software sangat penting untuk dilakukan. Pengujian ini bertujuan untuk menjamin kualitas software, dan juga menjadi peninjauan terakhir terhadap spesifikasi, disain dan pengkodean.


(53)

Dalam tahap pengujian ini penulis menggunakan pengujian black box. Alasannya karena pengujian black box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai denngan yang diharapkan. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memeprhatika struktur logika intern perangkat lunak. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak, mendapatkan serangkaian kondisi input yang seoenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black box bukan merupakan alternative dari teknik white box, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari pada pada metode white box. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. Kesalahan kinerja.


(54)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1.Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem yaitu penguraian dari suatu sistem berjalan kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mendefinisikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dari kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan. Sehingga dapat diusulkan suatu sistem perbaikan. Tahapan analisis sistem ini sangat penting dalam pengembangan sistem, karena apabila terjadi kesalahan maka akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutunya.

Analisis sistem digunakan untuk mengetahui informasi apa saja yang masuk dan keluar didalam Pemesanan, dan Penjualan barang di Screaming Soul Clothing. Analisis sistem dilakukan terhadap prosedur yang berjalan serta kelemahan pada sistem berjalan tersebut.

4.1.1. Analisis Dokumen

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menguraikan dokumen yang dipakai dalam sistem adalah nama dokumen yang digunakan, fungsi-fungsi dari dokumen tersebut, penjelasan dari dokumen. Penggunaan dokumen secara lengkap dilakukan untuk mengetahui jalur pendistribusian baik yang hanya pembelian, pemesanan dan pengiriman barang. Berikut adalah dokumen yang digunakan :


(55)

Tabel 4.1 Analisis Dokumen Screaming Soul Clothing

Nama Keterangan

BON (Bukti Pembayaran) Deskripsi : Merupakan bukti pembayaran untuk diberikan ke pelanggan yang memesan barang. Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pembayaran

Sumber : Bagian Penjualan. Rangkap : 2

Elemen : Tanggal, Nama, Qty, Code, Price, Sub Total.

Bon Pembelian Bahan Baku Deskripsi : Merupakan Bukti Pembelian Bahan Baku yang dilakukan oleh Bag. Produksi.

Fungsi : Untuk Mengetahui Biaya pembelian bahan baku.

Sumber : Pemasok Rangkap : 1

Elemen : Tgl. Beli, No. Faktur, Banyak Barang, Nama Barang, Harga satuan, jumlah, Total.

SPK (Surat Perintah Kerja) Deskripsi : Merupakan Surat perintah kerja untuk diberikan ke bagian Produksi.(hanya untuk pemesanan) Fungsi : Agar Barang yang dibuat sesuai dengan apa yang diminta.

Sumber : Bagian Penjualan. Rangkap : 2

Elemen : Nama Barang, Tipe Barang, Tgl Masuk, Deadline, Jenis Bahan, Warna Bahan, Kuantitas(Qty).

PO (Purchase Order) Deskripsi : Merupakan PO yang diberikan Custumer ke Screaming Soul. Fungsi : sebagai formulir untuk spesifikasi barang yang dipesan oleh pelanggan.


(56)

Rangkap : 1

Elemen : Kode barang, Produsen, Ukuran, Jenis Bahan, Warna Bahan, Tehnik Cetak/Sablon, Acsessoris, Gender.

Daftar Pengiriman Barang Deskripsi : Merupakan daftar pengiriman barang yang akan diberikan ke Toko(Distro).

Fungsi : Untuk mengetahui barang apa saja yang akan dititipkan ke Toko (Distro).

Sumber : Bag. penjualan Rangkap : 1

Elemen : Tgl. Kirim, Nama Toko, Nama Produk, Tipe Produk, Sex, Ukuran, Harga Jual, Qty, Total Harga Jual, Total Quantitas Barang, Total Aset.

Daftar Stok Barang (Gudang) Deskripsi : Merupakan data stok barang yang ada di Gudang.

Fungsi : Untuk mengetahui persediaan barang yang ada di Gudang.

Sumber : Bagian Gudang. Rangkap : 1

Elemen : Tgl masuk, Nama Barang, Tipe Produk(Barang), Size, Sex, Qty, Harga Jual, Total Aset, Subtotal.

Daftar Toko(Distro) Deskripsi : Merupakan identitas Toko untuk pengiriman barang.

Fungsi : Untuk mengetahui informasi Toko (distro)

Sumber : Bag. Penjualan Rangkap : 1

Elemen : Nama Toko, Alamat, No. Telephone.

Laporan Penjualan Barang Deskripsi : Sebagai informasi penjualan barang yang dikirim ke Toko.


(57)

terjual.

Sumber : Bag. Penjualan. Rangkap : 1

Elemen : Tgl. Laporan, Nama Toko, Sub.Total

Laporan Pembelian Bahan Baku Deskripsi : Sebagai informasi untuk pembelian bahan baku.

Fungsi : Untuk mengetahui biaya yang telah dikeluarkan.

Sumber : Bag. Penjualan Rangkap : 1

Elemen : Tgl Laporan, Tgl. Pembelian, Nama Bahan Baku, Qty, Harga Bahan, Total Bayar, Sub Total.

Lap. Pemesanan Deskripsi : Merupakan laporan pemesanan barang dari konsumen Fungsi : untuk mengetahui jumlah pemesanan barang selama sebulan. Sumber : Bag. Penjualan

Rangkap : 1

Elemen : Tgl. Laporan, Tgl Pemesanan, Nama Konsumen, Jenis Barang, Jumlah Barang, Harga Jual, Total Bayar, Sub Total.

Laporan Stok Barang dan Total Aset

Deskripsi : Merupakan laporan sisa barang yang ada di Toko dan barang yang terjual.(min per-3 bulan)

Fungsi : Untuk mengetahi barang yang diretur atau dikembalikan ke Screaming Soul dan untuk mengetahui total yang harus dibayar ke Screaming Soul. Sumber : Toko

Rangkap : 1

Elemen : Nama Toko, Tgl. Masuk, Nama Barang, Tipe Produk, Sex, Ukuran, Jumlah Barang, Harga Jual, Total Aset, Sub Total.


(58)

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Analisis terhadap prosedur-prosedur kerja yang memberikan informasi tentang kejadian-kejadian yang terjadi selama kegiatan kerja, digambarkan dengan narasi yang akan dijelaskan pada setiap bagian pekerjaan. Prosedur sistem informasi pemesanan dan penjualan barang pada Screaming Soul Clothing yang sedang berjalan sebagai berikut :

Untuk pembelian bahan baku untuk produksi yang sedang berjalan prosedurnya sebagai berikut:

1. PO(Purchase Orde) yang diterima oleh Bagian Penjualan dari Konsumen dibuatkan SPK (Surat Perintah Kerja), SPK tersebut diberikan kepada Pimpnan untuk di acc atau disahkan. Setelah itu, PO yang telah dibuatkan SPK nya diarsipkan.

2. Dan SPK yang sudah di acc rangkap 1 diberikan ke Bagian Produksi dan rangkap 2 diarsipakan. SPK yang telah diterima oleh Bagian Produksi dicatat bahan baku apa saja yang diperlukan, tidak jauh beda dengan Desain yang dibuat oleh Pimpinan yang diberikan ke Bagian Produksi. 3. Setelah bahan baku yang diperlukan sudah dicatat bagian Produksi pun

memberikan daftar bahan baku yang diperlukan kepada Pemasok. Lalu, nota pembelian dari pemasok dicocokan dengan barang bila cocok nota yang diterima oleh Bagian Produksi diberikan ke Bagian Penjualan untuk dibuatkan Laporan Pembelian dan bila tidak cocok nota pembelian tersebut diberikan kembali ke Pemasok.


(59)

4. Laporan Pembelian yang telah dibuat akan diberikan ke Pimpinan. Prosedur untuk pemesanan yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. PO(Purchase Orde) yang diterima oleh Bagian Penjualan dari Konsumen dibuatkan SPK (Surat Perintah Kerja), SPK tersebut diberikan kepada Pimpnan untuk di acc atau disahkan. Setelah itu, PO yang telah dibuatkan SPK nya diarsipkan.

2. Dan SPK yang sudah di acc rangkap 1 diberikan ke Bagian Produksi dan rangkap 2 diarsipakan. SPK yang telah diterima oleh Bagian Produksi langsung dibuatkan Data Barang Pesanan dan SPK yang diterima oleh Bagian Produksi diarsipkan.

3. Data barang pesanan yang telah dibuat oleh Bagian Produksi lalu diberikan ke Bagian Gudang untuk dicek bila barang tersebut rijek maka barang tersebut dikembalikan ke Bagian Produksi dan bila sebalikanya barang tersebut akan diberkan ke Bagian Penjualan.

4. Di Bag. Penjualan data barang pesanan dibuatkan Bon Pembayaran ke Konsumen. Bon rangkap ke-1 diberikan ke Konsumen, sedangkan Bon rangkap ke-2 diarsipkan di Bagian Penjualan untuk dibuatkan Lap. Pemesanan dan diberikan ke Pimpinan.

Prosedur untuk Penjualan Barang ke Toko(Distro) yang sedang berjalan sebagai berikut :

1. Bagian Produksi menerima Desain dari Pimpinan langsung untuk dibuatkan barang Screaming Soul Clothing.


(60)

2. Barang Screaming Soul yang telah dibuat diberikan ke Bagian Gudang untuk dicek bila ada rijek barang tersebut akan dikembalikan ke Bagian Produksi dan bila sebaliknya barang tersebut akan disimpan di Gudang. 3. Setelah itu Bagian Penjualan membuat Daftar Pengiriman Barang untuk

dikirimkan ke Toko(Distro).

4. Daftar Pengiriman tersebut diberikan ke Bagian Gudang untuk dicek, bila barang yang akan dikirim tidak ada daftar pengiriman barang akan dikembalikan ke Bagian Penjualan, dan bila barang ada maka daftar pengiriman barang akan dapat dikirim ke Toko oleh Bagian Penjualan. 5. Setelah daftar pengiriman barang diterima oleh Toko, maka toko akan

memberikan report laporan penjualanbarang dan sisa stok

6. Dari Report Bulanan tersebut Bagian Penjualan membuat Laporan Pengiriman Barang yang akan diberikan ke Pimpinan.

4.1.2.1. Flowmap

Memberikan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang berjalan. Dari sistem lama maka akan ditemukan beberapa data dan fakta yang akan dijadikan bahan untuk pengembangan dan penerapan sebuah aplikasi sistem yang diusulkan. Berikut merupakan flowmap sistem informasi pembelian bahan baku yang sedang berjalan di Screaming Soul Clothing :


(61)

Konsumen Pimpinan Bag. Penjualan Bag. Produksi Pemasok SPK acc Mencatat bahan baku yang diperlukan Daftar Bahan baku yg diperlukan Membua t Nota Membuat Lap. Pembelian mencocokan ya tidak Nota Nota Nota 1 g Nota PO Desain PO Desain Membuat SPK b a PO SPK SPK Daftar Bahan baku yg diperlukan Nota Lap. Pembelian Nota KETERANGAN SPK = Surat Perintah

Kerja PO = Purchase Order

SPK acc c SPK acc Nota 1 2 1 1 1 Lap. Pembelian Acc SPK SPK SPK 1

2

SPK acc 2 SPK acc 1

2 SPK acc SPK acc 1

2

Gambar 4.1. Flowmap Sistem Informasi Pembelian Bahan Bakuuntuk Produksi yang sedang berjalan


(62)

Berikut merupakan flowmap sistem informasi pemesanan yang sedang berjalan pada Screaming Soul Clothing :

Bag. Gudang Bag. Penjualan Bag. Produksi Pimpinan

Konsumen PO PO Membuat SPK SPK acc b Membuat Barang Pesanan Daftar Barang Pesanan Membuat Bon Pembayar an Daftar Barang Pesanan 2 Daftar Barang Pesanan BON 1 2

BON acc 2 BON acc 2

Membuat Lap. Pemesana n Lap. Pemesanan d a Daftar Barang Pesanan Cek barang pesanan t y Daftar Barang Pesanan riject Daftar Barang Pesanan riject Daftar Barang Pesanan PO SPK SPK BON 2 1 Lap. Pemesanan SPK Daftar Barang

Pesanan c BON acc 1 2 1 1 2 2 Acc BON SPK SPK 1 2 Acc SPK SPK acc SPK acc1 2 SPK acc SPK acc1 2

Gambar4.2 Flowmap Sistem Informasi Pemesanan yang Sedang Berjalan Keterangan :

SPK = Surat Perintah Kerja PO = Purchase Order


(63)

Berikut merupakan flowmap sistem informasi pejualan barang yang sedang berjalan pada Screaming Soul Clothing :

TOKO(DISTRO) Bag. Penjualan Bag. Gudang Bag. Produksi

Pimpinan Design Desain Membuat Daftar Barang SS Daftar Barang SS Daftar Barang SS Daftar Pengiriman Barang SS Cek Stok Barang t y Daftar Pengiriman Barang SS acc Daftar Pengiriman Barang SS kosong

Daftar Pengiriman Barang SS acc

h b b a Daftar Pengiriman Barang SS Daftar Pengiriman Barang SS kosong

c c Daftar Pengiriman Barang SS Membuat Lap. Sisa Stok dan aset

Lap. Sisa Stok dan Aset

Lap. Sisa Stok dan Aset 4 d d Membuat Lap. Pengirima n barang SS Lap. Penjualan barang SS Lap. Penjualan Barang SS

Cek Barang

y T Daftar Barang SS Daftar Barang SS rijek

Data Barang rijek Desain

3

Gambar 4.3. Flowmap Sistem Informasi Penjualan Barang yang sedang berjalan Keterangan :


(64)

Keterangan Arsip :

1. a = Arsip PO ( Purchase Order) 2. a1 = Arsip Desain

3. b = Arsip SPK ( Surat Perintah Kerja) untuk Bagian Penjualan 4. c = Arsip SPK ( Surat Perintah Kerja ) untuk Bagian Produksi 5. d = Arsip BON ( Bukti Pembayaran untuk Pelanggan ) 6. g = Arsip Bukti Nota Pembelian Bahan Baku

7. h = Arsip Stok Barang

8. 1 = Arsip Lap. Pembelian bahan baku 9. 2 = Arsip Lap. Pemesanan

10. 3 = Arsip Lap. Penjualan Barang Screaming Soul


(65)

4.1.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan aliran-aliran data kedalam dan keluar entitas eksternal secara garis besar. Entitas eksternal adalah entitas yang mengirim data ke sistem atau menerima data dari sistem. Diagram konteks sistem informasi pemesanan dan penjualan barang di Screaming Soul Clothing adalah sebagai berikut :

SI Pembelian, pemesanan

dan Penjualan Barang

Konsumen PO Pimpinan

Lap. Pemesanan, Lap. Penjualan Barang SS Lap. Pembelian Bahan Baku Barang Pesanan, BON

Design

Toko(Distro)

Lap. Sisa Stok dan Aset

Daftar Pengiriman Barang

Pemasok

Nota Pembelian Bahan Baku

Daftar Bahan Baku yg diperlukan

Gambar 4.4. Diagram Konteks Sistem yang Sedang Berjalan di Screaming Soul Clothing

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah respresentasi graphis dari suatu sistem yang menggambarkan komponen-komponen sebuah sitem, aliran data diantara komponen-komponen tersebut beserta asal, tujuan dan penyimpanan datanya. a. DFD level 1 Proses 0

Gambar berikut ini diagram arus data (DFD) level 1 Proses 0 dari distribusi barang yang sedang berjalan di Screaming Soul Clothing.


(66)

Konsumen Pimpinan 1.0 Pembelian Bahan Baku 3.0 Penjualan Barang SS

PO Lap. Pemesanan BON, Barang Pesanan

Lap, Pengiriman Barang SS 2.0

Pemesanan

Pemasok Nota Pemebelian

Bahan Baku Daftar Bahan Baku

yg diperlukan

Toko(Distro Daftar Pengiriman

Barang Lap. Sisa Stok dan Aset

Desain

Lap. Pembelian Bahan Baku

Gambar 4.5 DFD Level 1 Proses 0 Sistem yang Sedang Berjalan

b. DFD Level 2

Konsumen

Pimpinan

Pemasok

1.2 Mencatat Bahan Baku yg

diperlukan 2.3 Membuat BON Pembayaran 2.4 Membuat laporan pemesanan PO SPK BON Bon Bon Bon Lap. Pemesanan 1.4 Membuat Lap. Pembelian Bahan Baku Lap. Pembelian Design D. STOK BARANG SS

Lap. Sisa Stok dan Aset Nota Pembelian Daftar Bahan Baku 2.2 Cek Barang Pesanan SPK DB Pesanan Toko(Distro) 3.1 Membuat Lap. Penjualan Barang SS Lap. Penjualan Barang SS Dafatar Pengiriman Barang 3.2 Cek Stok Barang

Daftar Barang SS

A SPK SPK acc 2.1 Membuat Barang Pesanan 3.1 Membuat daftar Barang SS Design DB Pesanan

Daftar Barang SS

A Desain

Design

A Lap. Sisa Stok&Aset

Lap. Sisa Stok dan Aset 1.1

Membuat SPK


(67)

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Setelah penulis melakukan analisa sistem, terdapat beberapa permasaahan yang terjadi dalam sistem berjalan, baik terhadap dokumen maupun prosedurnya. Permasalahan tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja dari sistem. Berikut ini adalah fakta atau data tentang permasalahan dalam sistem yang berjalan di Screaming Soul :

Tabel 4.2 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

NO Permasalahan Rencana Pemecahan

1 Pengolahan data masih menggunakan dokumen atau data-data sehingga proses pemesanan dan penjualan barang membutuhkan waktu yang banyak.

Dibuatkan sistem pengolah data secara otomatis denagn menggunakan sistem komputerisasi agar mudah mencari data yang diinginkan dengan cepat dan tepat. 2 Lambatnya pembuatan Laporan

karena sering terjadi kesalahan.

Dibuatkan sistem pembuatan laporan secara otomatis dengan menggunakan sistem aplikasi agar proses pembuatan laporan menjadi akurat dan tepat waktu.

3. Sulitnya mengetahui stok barang yang tersedia.

Dibuatkan data barang dengan stok yang ada agar memudahkan dalam pencarian dan mengetahui barang yang tersedia.

4. Sering terjadinya kesalahan dalam proses perhitungan pembayaran.

Diabuatkannya sistem perhitungan secara otomats dengan menggunakan sistem aplikasi agar perhitungan menjadi cepat dan akurat.


(1)

143

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Sistem informasi yang berada di Screaming Soul Clothing merupakan pengembangan dari sistem informasi yang telah ada. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis dengan cara observasi dan interview di Screamiing Soul Clothing ditemukan beberapa masalah diantaranya yaitu dalam pembuatan data masih menggunakan manual dan komputer, selain itu pembuatan laporan sering terjadi keterlambatan. 2. Perancangan sistem informasi pemesanan dan penjualan barang pada

Screaming Soul Clothing sudah terkomputerisasi dan menggunakan

database untuk penyimpanan datanya, sehingga dapat mempersingkat waktu dalam penyimpanan dan pengolahan datanya, serta dapat secara otomatis menghasilkan ouput yang diinginkan.

3. Berdasarkan pengujian sistem informasi pemesanan dan penjualan barang pada Screaming Soul Clothing yang menggunakan metode black box, aplikasi bebas dari kesalahan sintaks dan secara fungsional mengeluarkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.

4. Dalam pengimplementasian sistem ini dibuatkan secara client server dimana Bagian penjualan (admin) sebagai server dan bagian produksi dan bagian gudang sebagai client yang difokuskan pada pengolahan data


(2)

144

barang, data toko, data bahan baku, data pemesanan barang, data pembelian bahan baku, data produksi dan data penitipan barang pada

Screaming Soul Clothing.

6.2. Saran

Agar kerja dari sistem informasi pemesanan dan penjualann barang yang dirancang lebih optimal, maka penulis mencoba memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Untuk kedepannya diharapkan Sistem informasi pemesanan dan penjualan barang aplikasi yang dibuat ini dapat dikembangkan lagi dengan berbasis internet, sehingga anggota yang berada di luar daerah dapat mengaksesnya lebih mudah sehingga pekerjaan yang tertunda dapat teratasi.

2. Untuk pengembangan lebih lanjut Sistem Informasi ini dapat dikembangkan lagi, dengan penambahan fungsi untuk laporan keuangan agar lebih terperinci dalam menghitung keuntungan bagi pihak Screaming Soul


(3)

BIODATA PENULIS

Nama : Syafitri Rostianty

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 17 mei 1989

Alamat : Jalan Gunung Rahayu 1 No.10 Rt.03/ Rw.11, Kel. Pasirkaliki, Kec. Cimahi Utara, Bandung 40514

Jenis Kelamin : Perempuan No. Tlp : 022-92453708 Status : Belum Menikah Riwayat Pendidikan :

1. TK PGRI

2. SD Gunung Rahayu 3. SMP Negeri 1 Bandung

4. SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara 5. Universitas Komputer Indonesia

Hobi : Membaca, Nonton, Mendengarkan Musik, jalan- jalan, Berenang dan Memasak. Cita-cita : Pegawai BUMN


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Jogyanto,Hartono. 2000. Pengenalan Komputer: Dasar Ilmu Komputer,Pemograman, Sistem Informasi dan Intelegensi

Buatan. Andi Yogyakarta. Yogyakarta.

Kristanto, Andri. 2008. Perancanan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gaya Media. Jogjakarta.

Mcleod Jr.Raymond. 2001. Sitem Informasi Manajemen Jilid 1: Konsep dan

Pengembangannya. Prenhallindo dan Pearson Education

Asia.Jakarta

Nazir Moh. 2004. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

O’Brien, James A. 2005. Pengantar Sistem Informasi Edisi 12. Penerbit

Salemba Empat.Jakarta.

Sutanta, Edhy. 2004. Sistem Basis Data . Graha Ilmu. Yogyakarta.

Wirtato.2004.Memahami Sistem Informasi.Informatika Bandung.Bandung www.artikelekonomi.com/pengertian-permintaan.html/17Mei2011

www.dansite.wordpress.com/2009/03/25/pengertian-distribusi/1 Maret 2011 www.devoav1997.webnode.com/news/

pengertian-distribusi-dan-fungsi-distribusi/25 febuari 2011

www.elearning.gunadarma.ac.id/...terstruktur/bab4pendekatan_terstruktur.pdf/28f ebuari 2011

www.pojokinfo.wordpress.com/2008/03/03/inventory-persediaan/17Mei 2011 www.wsilfi.staff.gunadarma.ac.id/Pengembangan+Sistem+1+2.pdf/28 febuari 2011


(5)

(6)

SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENJUALAN

BARANG PADA

SCREAMING SOUL CLOTHING

Skripsi

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata 1 Prodi Sistem Informasi

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Oleh:

SYAFITRI ROSTIANTY NIM.10507088

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


Dokumen yang terkait

Sistem Pencatatan Pendapatan Dan Belanja Daerah Dengan Menggunakan Sistem Informasi Pengolahan Keuangan Daerah (SIPKD) Di Dinas Tenaga kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat

0 13 53

Peranan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangna Daerah (SIPKD) Terhadap Pendekatan User Usability Di Dinas Pemerintahan Wilayah Bandung Tengah Provinsi Jawa Barat

9 50 180

Tinjauan Atas Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Dengan Menggunakan SIPKD Pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat

9 34 60

Implementasi Kebijakan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Di Dinas Pengelolaan Keuangan Pendapatan Dan Aset Kabupaten Pandeglang

8 71 207

ANALISIS PENGARUH IMPLEMENTASI APLIKASI SIPKD (SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH) TERHADAP PENINGKATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN DAERAH PADA PEMDA PROVINSI LAMPUNG

10 92 52

Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan (DPDPK) Kota Yogyakarta.

0 1 16

MODEL KONSEPTUAL PENGARUH INOVASI TERHADAP PENERIMAAN PENGGUNA PADA SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) DI PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN

0 0 6

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH IX

0 0 5

DETERMINAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) PADA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) - Unika Repository

0 0 15

KUESIONER DETERMINAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) PADA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Identitas Responden

0 0 20