a. Pemunculan Fonem Pemunculan fonem yang terdapat dalam morfofonemik sufiks {-an} terdiri
dari fonem w, y, dan fonem glotal ?. Pemunculan fonem w dapat terjadi apabila sufiks {-an} diimbuhkan pada bentuk dasar yang berakhir
dengan fonem vokal u. Pemunculan fonem y dapat terjadi apabila sufiks {-an} diimbuhkan pada bentuk dasar yang berakhir dengan vokal i. Perlu
untuk dicatat bahwa dalam sistem ejaan yang berlaku saat ini fonem w, dan y pada morfofonemik sufiks{-an} tidak dituliskan. Pemunculan fonem
glotal ? dapat terjadi apabila sufiks {-an} diimbuhkan pada bentuk dasar yang berakhir dengan fonem vokal a.
Contoh : himbau + an himbauwan
hari + an hariyan
per usaha + an per usaha?an
b. Pergeseran Fonem Pergeseran fonem terjadi apabila sufiks {-an} diimbuhkan pada bentuk dasar
yang berakhir dengan sebuah konsonan. Dalam pergeseran ini konsonan tersebut bergeser membentuk suku kata baru dengan sufiks {-an}.
Contoh : jawab + an ja.wa.ban
pikir + an pi.ki.ran
lompat + an lom.pa.tan
2.4 Metode Agih
Metode agih merupakan suatu metode yang memiliki alat penentu yang berasal dari bahasa yang diteliti. Metode ini memiliki teknik dasar yang disebut teknik
bagi unsur langsung BUL. Teknik ini mengawali kerja analisisnya dengan
menguraikan satuan bahasa atas unsur-unsurnya Sudaryanto, 1993:4. Teknik bagi unsur langsung adalah teknik analisis data dengan cara membagi suatu
kontruksi menjadi beberapa bagian dan bagian – bagian atau unsur- unsur itu
dipandang sebagai bagian atau unsur yang langsung membentuk kontruksi yang dimaksud. Manfatnya adalah menentukan bagian- bagian fungsional
suatu kontruksi. Alat penentu teknik unsur langsung adalah institusi kebahasaan peneliti terhadap bahasa yang diteliti. Institusi kebahasaan artinya,
kesadaran penuh yang tak dirumuskan, tetapi terpercaya, terhadap apa dan bagiamana kenyataan yang bersifat kenyataan.
Berikut ini contoh menguraikan kata “berhalangan”. berhalangan
berhalangan
halangan ber-an halang
ber- halang -an
Dari proses penurunan kata “berhalangan” terdapat dua proses yang berbeda. Proses pertama adalah proses pembentukan kata berhalangan yang diturunkan
dari konfiks{ber-an}digabungkan dengan dasar {halang} sedangkan pada proses kedua kata berhalangan berasal dari prefiks {ber-} digabungkan dengan
{halangan }.
Dari uraian di atas, kata berhalangan tidak terbentuk dari dasar {halang} dan konfiks {ber-an} , tetapi dari prefiks {ber-} dengan bentuk yang sudah
bersufiks {-an}, yakni {halangan}. Kata halangan tidak mengandung konfiks karena dipisahkannya {ber-} dari halangan justru meninggalkan bentuk berupa
kata, yakni, halangan, yang maknanya juga dapat ditelusuri bila kemudian