Hak Kekayaan Intelektual HKI

BAB II MEREK SEBAGAI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL HKI

A. Hak Kekayaan Intelektual HKI

Pemahaman teori akan diuraikan dalam konsepsi Hak Kekayaan Intelektual dari unsur-unsur yang ada dalam istilah HKI yaitu hak, kekayaan, dan intelektual. Ketiga unsur ini merupakan kesatuan yang tidak dipisahkan. 1 1. Unsur Hak. Unsur ini diartikan hak yang diberikan negara kepada para intelektual yang mempunyai hasil karya yang eksklusif. Eksklusif artinya hasil karyanya baru, atau pengembangan dari yang sudah ada, mempunyai nilai ekonomi, bisa diterapkan di dunia industri, mempunyai nilai komersial dan dapat dijadikan aset. 2. Unsur Kekayaan. Menurut Paul Scholten dalam Zaakenrecht kekayaan adalah sesuatu yang dapat dinilai dengan uang, dapat diperdagangkan dan dapat diwariskan atau dapat dialihkan. Hal ini berarti unsur kekayaan pada HKI mempunyai sifat ekonomi, yaitu mempunyai nilai uang, dapat dimiliki dengan hak yang absolut dan dapat dialihkan secara komersial. 3. Unsur Inteketual. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, intelektual adalah cerdas, orang yang berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan, atau yang mempunyai kecerdasan tinggi. 1 Syopiansyah Jaya Putra dan Yusuf Durrachman, Etika Bisnis dan Hak Kekayaan Intelektual, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h. 113. 17 Dari ketiga unsur pemahaman tersebut dapat diartikan Hak Kekayaan Intelektual HKI adalah sebagai hak atas kepemilikan terhadap karya-karya yang lahir karena adanya kemampuan intelektualitas manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Karya-karya tersebut merupakan kebendaan tidak terwujud yang merupakan hasil kemampuan intelektualitas manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi melalui daya cipta, rasa, karsa dan karyanya, yang memiliki nilai-nilai moral, praktis dan ekonomi. 2 HKI pada umumnya berhubungan dengan perlindungan penerapan ide dan informasi yang memiliki nilai komersial. HKI mempunyai tujuh cabang, yaitu: 3 1. Hak Cipta, melindungi ciptaan manusia di bidang seni, sastra, dan ilmu pengetahuan. Ciptaan tersebut seperti program komputer, musik, buku, novel, karya arsitektur, tari, seni, dan lain-lain. Hak cipta diatur dalam UU No. 19 Tahun 2002. 2. Merek, merupakan tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka- angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang membedakan barang atau jasa dari satu perusahaan dengan barang atau jasa yang sejenis yang diproduksi oleh perusahaan lain. Merek diatur dalam UU No. 15 Tahun 2001. 2 Rachmadi Usman, Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual, Bandung: P.T. Alumni, 2003, h. 2. 3 Tomi Suryo Utomo, Hak Kekayaan Intelektual HKI di Era Global, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010, h. 7. 3. Paten, melindungi invensi di bidang teknologi dan berisi pemecahan masalah. Paten dapat berupa produk, proses maupun pengembangan atau penyempurnaan paten produk atau proses. Paten diatur dalam UU No. 14 Tahun 2001. 4. Desain Industri, melindungi tampilan luar dari kreasi bernilai artistik berupa bentuk, konfigurasi, kompusisi garis atau warna, garis dan warna, gabungan dari unsur-unsur tersebut. Desain Industri diatur dalam UU No. 31 Tahun 2000. 5. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, melindungi kreasi berupa rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen dalam sebuah sirkuit terpadu. Cabang ini diatur dalam UU No. 32 Tahun 2000. 6. Rahasia Dagang, melindungi informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan bisnis seperti metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan, dan informasi lainnya. Rahasia dagang diatur dalam UU No. 30 Tahun 2000. 7. Perlindungan Varietas Tanaman, melindumgi varietas tanaman baru berupa sekelompok tanaman, jenis atau spesies, bentuk, pertumbunhan, daun, bunga, biji dan ekspresi karakteristik genotif atau kombinasi genotif. Cabang ini di ataur dalam UU No. 29 tahun 2009. Perlindungan HKI dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan meratifikasi beberapa konvensi internasional antara lain tentang pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia World Trade Organization dengan Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1994. Ada dua lembaga multilateral yang berhubungan dengan HKI yaitu WIPO World Intelectual Property Organization dan TRIPs Trade Related Aspect Of Intellectual Property Rights. WIPO berada di bawah lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB dan TRIPs yang lahir dalam Putaran Uruguay diakomodasi oleh WTO. 4 Pengaturan internasional tentang merek sebagai salah satu bagian dari sistem pengaturan tentang HKI telah dicakup kedalam peraturan internasional yang sangat komprehensif dalam perjanjian TRIPs. Perjanjian TRIPs merupakan salah satu bagian dari WTO. Indonesia menjadi negara WTO pada tahun 1994, secara otomatis Indonesia merupakan pihak pula dalam perjanjian TRIPs. Keikutsertaan Indonesia dalam perjanjian TRIPs menimbulkan kewajiban internasional bagi Indonesia yang menuntut komitmen penuh pelaksanaannya, yaitu kewajiban-kewajiban dalam rangka perlindungan HKI. 5

B. Merek