Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian 1. Tujuan pelitian

Dasim Budimansyah menegaskan bahwa, “jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar”. 2 Karena, dalam pandangan psikologi modern, “belajar bukan hanya sekedar menghapal sejumlah fakta atau informasi akan tetapi peristiwa mental dan proses berpengalaman ”. 3 Namun, “keaktifan siswa dalam pembelajaran bukan berarti siswa dibuat aktif menggantikan peran guru sehingga guru tidak perlu memainkan perannya dalam pembelajaran. Tetapi, aktifitas belajar siswa diciptakan dan dikondisikan oleh guru sebagai mediator dan fasilitator belajar siswa ”. 4 Hal ini berarti pengajaran yang didesain guru harus berorient asi pada keaktifan siswa.Sehingga, baik guru maupun siswa sama-sama berperan secara penuh karena peran mereka sama-sama sebagai subjek belajar. Keaktifan siswa dalam pembelajaran diharapkan bertujuan untuk memperoleh hasil belajarberupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang. Dengan demikian, keaktifan siswa dalam pembelajaran tidak menghendaki pembentukan siswa yang secara intelektual cerdas tanpa diimbangi sikap dan keterampilan, akan tetapi membentuk siswa yang cerdas serta memiliki sikap positif dan keterampilan. Dalam hal ini, senada dengan ungkapan Wina Sanjaya bahwa “keaktifan siswa tidak hanya ditentukan oleh aktifitas fisik semata akan tetapi juga ditentukan oleh aktifitas nonfisik seperti mental, intelektual dan emosional ”. 5 Oleh sebab itu, aktif tidaknya siswa dalam belajar hanya siswa sendiri yang mengetahuinya secara pasti. Namun, untuk mengetahui proses pembelajaran memiliki kadar keaktifan yang tinggi, sedang atau lemah dapat dilihat dari keterlibatan siswa dalam pembelajaran baik dalam perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran maupun dalam mengevaluasi pembelajaran. Semakin siswa terlibat ketiga aspek tersebut, maka kadar keaktifan siswa semakin tinggi. 2 Ibid. 3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Ed.1 Jakarta: Kencana,2010, Cet.7, h.136 4 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalitas Guru, Ed.2, Jakarta: Rajawali Pers, 2012, Cet. 5, h. 394 5 Op.cit.,141 . a.Kadar keaktifan siswa dilihat dari proses perencanaan 1.1 Adanya keterlibatan siswa dalam merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan serta pengalaman dan motivasi yang dimiliki sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kegiatan pembelajaran. 1.2 Adanya keterlibatan siswa dalam meyusun rancangan pembelajaran. 1.3 Adanya keterlibatan siswa dalam menentukan dan memilih sumber belajar yang diperlukan. 1.4 Adanya keterlibatan siswa dalam menentukan dan mengadakan media pembelajaran yang akandigunakan.

b. Kadar keaktifan siswa dilihat dari proses pembelajaran

1.1 Adanya keterlibatan siswa baik secara fisik, mental, emosional maupun intelektual dalam setiap proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari tingginya perhatian serta motivasi siswa untuk menyelesaikan setiap tugas yang diberikan sesuai denganwaktu yang telah ditentukan. 1.2 Siswa belajar secara langsungexperiental learning. Dalam proses pembelajaran secara langsung, konsep dan prinsip diberikan melalui pengalaman nyata seperti merasakan, meraba, mengoperasikan, melakukan sendiri dan lain sebagainya. Demikian juga pengalaman itu bisa dilakukan dalam bentuk kerjasama dan interaksi dalam kelompok. 1.3 Adanya keinginan siswa untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif. 1.4 Keterlibatan siswa dalam mencari dan memanfaatkan setiap sumber belajar yang tersedia yang dianggap relevan dengan tujuan pembelajaran. 1.5 Adanya keterlibatan siswa dalam melakukan prakarsa seperti menjawab dan mengajukan pertanyaan, berusaha memecahkan masalah yang diajukan atau yang timbul selama proses pembelajaran berlangsung. 1.6 Terjadinya interaksi yang multi arah, baik antara siswa dengan siswa atau antara guru dan siswa. Interaksi ini juga ditandai dengan keterlibatan semua siswa secara merata. Artinya, pembelajaran atau proses tanya jawab tidak di dominasi oleh siswa-siswa tertentu.

c. Kadar keaktifan siswa dilihat dari kegiatan evaluasi pembelajaran

1.1 Adanya keterlibatan siswa untuk mengevaluasi sendiri hasil pembelajaran yang telah dilakukannya. 1.2 Keterlibatan siswa secara mandiri untuk melaksanakan kegiatan semacam tes dan tugas-tugas yang harus dikerjakannya. 1.3 Kemauan siswa untuk menyusun laporan baik tertulis maupun secara lisan berkenaan hasil belajar yang diperolehnya. 6 Selanjutnya, Yuhdi Munadi 2011 mengemukakan ciri-ciri pokok pembelajaran aktif, antara lain adalah: 6 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Ed.1 Jakarta: Kencana,2010, Cet.7, h.141-142 a. Interaktif yang ditandai dengan adanya dialog antara siswa dengan siswa dan dialog antara siswa dengan guru dan bisanya memanfaatkan sumber- sumber belajar yang bervariasi media pembelajaran. b. Memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dengan sikap berikut: 1.1 Mendorong setiap siswa untuk ikut aktif memberi pendapat 1.2 Mendorong setiap siswa untuk ikut berbuat 1.3 Mendorong setiap siswa utuk ikut aktif mencari sumber c. Menantang, yakni ditandai dengan sikapsebagai berikut: 1.1 Mendorong kompetensi antar siswa 1.2 Mengundang siswa untuk terlibat penuh 1.3 Membangkitkan gairah belajar siswa. 7 Selanjutnya, secara khusus Wina Sanjaya mengemukakan bahwa keaktifan siswa dalam proses pembelajaran bertujuan sebagai berikut: a. Meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih bermakna, artinya siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai sejumlah informasi tetapi juga bagaimana memanfaatkan informasi itu untuk kehidupannya. b. Mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya, artinya melalui keaktifan siswa diharapkan tidak hanya kemampuan intelektual saja yang berkembang tetapi juga seluruh pribadi siswa termasuk sikap dan mental. 8

2. Metode Diskusi a. Pengertian diskusi

Menurut Suryosubroto yang dikutip dalam Trianto, menjelaskan bahwa diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang tergabung dalam satu kelompok, untuk saling bertukar pendapat tentang suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah. 9 Senada dengan pendapat tersebut, Nana Sudjana yang dikutip dalam Abdul Madjid menjelaskan bahwa diskusi pada dasarnya ialah tukar menukar informasi, pendapat dan pengalaman untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu. 10 Sedangkan, Abdul Madjid sediri mengemukakan 7 Yudhi Munadi, Pembelajarn Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan menyenangkan, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, Cet.2, h.33 8 Op.cit.,h.138 9 Trianto, Mendesain Model PembelajaranInovatif-Progresif, Ed.1, Jakarta:Kencana, 2010, Cet.4, h.122 10 AbdulMadjid, PerencanaanPembelajaran, Bandung:PT. RemajaRosdakarya, 2011, Cet. 8, h. 142

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan keaktifan siswa kelas IV MI Darul Muttaqin pada pelajaran IPS materi koperasi melalui metode diskusi

0 3 107

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA

0 0 16

PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA TAHUN PELAJARAN.

0 0 6

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE QUESTION FLAG PADA SISWA KELAS IV UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE QUESTION FLAG PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 POJOK KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGA

0 0 16

PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 POJOK KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 7

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENCE UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENCE ENVERIONMENT TECNOLOGY AND SOCIENTY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV MATERI SUMBER DAYA

0 0 17

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODEMIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KOPERASI DI KELAS IV A SDN BUAHBATU LEMBANG.

0 0 112

UPAYA MENINGKATKAN KERJA KERAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE DISKUSI KELAS IV SD NEGERI 1 MAKAM

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN KERJA KERAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE DISKUSI KELAS IV SD NEGERI 1 MAKAM - repository perpustakaan

0 0 8