Rasio Pengembalian Aktiva Return On Asset ROA Sektor

d a n P e m b a h a s a n | 94 Bank Bumi Arta Tbk 2006 Rp 26,763 Rp 1,267,644 2007 Rp 20,804 Rp 1,741,751 2008 Rp 27,621 Rp 1,950,258 2009 Rp 28,215 Rp 2,044,367 2010 Rp 26,979 Rp 2,403,187 Bank OCBC NISP Tbk 2006 Rp 237,035 Rp 20,105,690 2007 Rp 250,086 Rp 24,205,990 2008 Rp 316,922 Rp 28,969,071 2009 Rp 435,866 Rp 34,245,838 2010 Rp 320,986 Rp 37,052,597 Bank Swadesi Tbk 2006 Rp 8,272 Rp 972,457 2007 Rp 8,488 Rp 1,167,735 2008 Rp 19,221 Rp 1,359,868 2009 Rp 36,952 Rp 1,537,379 2010 Rp 35,092 Rp 1,570,331 Dari tabel diatas dapat diperoleh Rasio Pengembalian Aktiva Return On Asset ROA sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia pada setiap tahunnya sebagai berikut: Tabel 4.4 Rasio Pengembalian Aktiva Return On Asset ROA Tahun 2006-2010 No Emiten Kode Saham ROA 2006 2007 2008 2009 2010 1 Bank Negara Indonesia Persero BBNI 1.14 0.49 0.61 1.09 1.65 2 Bank Mandiri Persero Tbk. BMRI 0.91 1.36 1.48 1.81 2.05 3 Bank Central Asia Tbk. BBCA 2.40 2.06 2.35 2.41 2.61 4 Bank Rakyat Indonesia Persero BBRI 2.75 2.37 2.42 2.31 2.84 5 Bank Artha Graha Internasional INPC 0.28 0.13 0.17 0.27 0.49 6 Bank Bumi Arta Tbk BNBA 1.54 1.07 1.35 1.17 1.01 7 Bank OCBC NISP Tbk NISP 0.98 0.86 0.93 1.18 0.72 8 Bank Swadesi Tbk BSWD 0.85 0.73 1.41 2.40 2.23 Jumlah 10.84 9.08 10.72 12.65 13.61 Perkembangan - -16.26 18.13 17.96 7.63 Naikturun - turun naik naik turun d a n P e m b a h a s a n | 95 Rata-Rata 1.35 1.13 1.34 1.58 1.70 Tertinggi 2.75 2.37 2.42 2.41 2.84 Terendah 0.28 0.13 0.17 0.27 0.49 Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa Rasio Pengembalian Aktiva Return On Asset ROA pada perusahaan perbankan selalu bernilai positif setiap tahunnya. Artinya perusahaan perbankan tersebut selalu meraup keuntungan setiap tahunnya. Bila dilihat dari nilai rata-ratanya, Rasio Pengembalian Aktiva Return On Asset ROA Bank Rakyat Indonesia merupakan yang paling tinggi, yaitu rata-rata sebesar 2,84 selama periode 2006-2010. Hal ini disebabkan oleh total aktiva yang diberikan perusahaan memberikan laba maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan dan akan meningkatkan pertumbuhan modal sendiri sehingga investor tetap percaya dan tertarik dalam berinvestasi karena perusahaan dinilai memiliki kinerja yang bagus dan lebih efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba bagi pemegang saham. Sebaliknya Rasio Pengembalian Aktiva Return On Asset ROA Bank Artha Graha International merupakan yang paling rendah diantara bank tersebut, yaitu rata-rata hanya 0,13 periode tahun 2006-2010. Penjelasan untuk data komponen Rasio Pengembalian Aktiva Return On Asset ROA sebagai berikut : 1. Pada tahun 2006 rata-rata return on asset pada perusahaan perbankan tercatat sebesar 1,35 ini berada pada kondisi baik, dimana ROA lebih besar dari 1. Return On Asset ROA tertinggi diperoleh oleh Bank Rakyat Indonesia Persero yaitu sebesar 2,75. Sedangkan return on d a n P e m b a h a s a n | 96 asset terendah dialami oleh Bank Artha Graha Internasional sebesar 0,28. 2. Pada tahun 2007 rata-rata return on asset pada perusahaan perbankan tercatat sebesar 1,13, dimana perolehan ini mengalami penurunan dengan sebesar -1,76 pada tahun sebelumnya. Return On Asset ROA terbesar diperoleh oleh Bank Rakyat Indonesia Persero sebesar 2,37 yang menurun dari tahun sebelumnya menjadi 2,75. Hal ini disebabkan total aktiva yang digunakan perusahaan hanya sedikit memberikan laba sebagai akibat dari krisis keuangan global yang terjadi dan akibat dari lonjakan harga minyak dunia yang turut mempengaruhi perusahaan, sehingga perusahaan dinilai memiliki kinerja yang menurun dalam memanfaatkan aset yang dimilikinya untuk mendapatkan laba bagi pemegang saham. Sedangkan return on asset terendah dialami oleh Bank Artha Graha Internasional yaitu sebesar 0,13, hal ini dikarenakan laba bersih yang mengalami penurunan karena laba digunakan untuk menutupi hutang-hutang perusahaan. 3. Pada tahun 2008 rata-rata return on asset pada perusahaan perbankan mengalami kenaikan menjadi sebesar 1,65. Return On Asset ROA tertinggi dipegang oleh Bank Rakyat Indonesia Persero yaitu sebesar 2,42 yang ternyata naik dibanding tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh total aktiva yang diberikan perusahaan memberikan laba maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan dan akan meningkatkan pertumbuhan modal sendiri sehingga investor tetap percaya dan tertarik d a n P e m b a h a s a n | 97 dalam berinvestasi karena perusahaan dinilai memiliki kinerja yang bagus dan lebih efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba bagi pemegang saham. Sedangkan return on asset terendah dialami oleh Bank Artha Graha Internasional yaitu sebesar 0,17. Hal ini disebabkan oleh total aktiva yang digunakan perusahaan hanya sedikit memberikan laba sebagai akibat krisis keuangan global dan perusahaan dinilai memiliki kinerja yang menurun dalam memanfaatkan aset karena laba digunakan untuk menutupi hutang-hutang perusahaan. 4. Pada tahun 2009 rata-rata return on asset pada perusahaan perbankan tercatat 1,58, dimana perolehan tersebut mengalami kenaikan. Bank Central Asia, Tbk merupakan perusahaan yang memperoleh return on aset terbesar yaitu sebesar 2,41, mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya sebesar 2,35. Sedangkan return on asset terendah dialami oleh Bank Artha Graha Internasional sebesar 0,27 hal ini dikarenakan adanya krisis ekonomi global ditahun 2008 yang masih berdampak pada tahun 2009 dan perusahaan dinilai memiliki kinerja yang menurun dalam memanfaatkan aset karena laba digunakan untuk menutupi hutang- hutang perusahaan. 5. Pada tahun 2010 rata-rata return on asset pada perusahaan perbankan tercatat sebesar 1,70. Return On Asset ROA terbesar dipegang oleh Bank Rakyat Indonesia Persero sebesar 2,84, peningkatan cukup tajam dari tahun sebelumnya sebesar 2,31. Hal ini disebabkan perusahaan memperoleh laba dalam pengelolaan asset, sehingga d a n P e m b a h a s a n | 98 investor tetap percaya dan tertarik dalam berinvestasi karena perusahaan dinilai memiliki kinerja yang bagus dan lebih efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba bagi pemegang saham. Sedangkan perolehan return on asset terendah dialami oleh Bank Artha Graha Internasional yaitu sebesar 0,49, hal ini disebabkan laba bersih yang mengalami penurunan karena laba digunakan untuk menutupi hutang-hutang perusahaan. Kondisi ROA cenderung mengalami kenaikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi ROA sektor perbankan di BEI sudah baik karena perusahaan dapat memperoleh laba dari pengelolaan asetnya. Secara visual perkembangan Rasio Pengembalian Aktiva Return On Asset ROA pada perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat pada grafik berikut ini: Gambar 4.2 Grafik rata-rata Rasio Pengembalian Aktiva Return On Asset ROA Berdasarkan tabel dan gambar di atas, diketahui bahwa rata-rata ROA pada perusahaan sektor perbankan di BEI memiliki pola pergerakan yang sama semenjak tahun 2007. Dengan demikian maka secara keseluruhan rata-rata 1.35 1.13 1.34 1.58 1.70 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2006 2007 2008 2009 2010 Return On Asset rata-rata d a n P e m b a h a s a n | 99 profitabilitas ROA mengalami penurunan dari 1,13 pada tahun 2007 hal ini disebabkan ketidakstabilan keadaaan makroekonomi dan perusahaan sektor perbankan terkena efek dari krisis global. Selain itu faktor yang dapat mempengaruhi besarnya rasio laba yang akan diperoleh suatu bank adalah intensitas persaingan dalam industri perbankan, besarnya kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang bank yang harus dipenuhi sehingga mengurangi laba, inflasi yang cukup tinggi sehingga target pencapaian laba bank tidak tercapai, persaingan dengan lembaga keuangan bukan bank seperti pada pinjaman-pinjaman konsumtif yang mendapat saingan dari perusahaan sewa guna usaha, tabungan yang memiliki saingan dari perusahaan asuransi dan dana pension dengan kata lain perkembangan ekonomi dapat menyebabkan struktur sumber dana bank berubah yang menuntut kemampuan penyesuaian pengelolaan. Namun Rasio Pengembalian Aktiva Return On Asset ROA perusahaan perbankan tersebut memiliki pergerakan yang sama semenjak tahun 2008. Rasio Pengembalian Aktiva Rasio Pengembalian Aktiva Return On Asset ROA yang positif menunjukan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan meningkat sebesar 1,34 dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2009 kembali meningkat sebesar 1,58 menunjukan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Pada tahun 2010 kembali meningkat 1,70 dari tahun sebelumnya. Alasan ini di dukung oleh Eduardus 2010:386 yang mengungkapkan bahwa tinggi rendahnya ROA tergantung pada pengelolaan asset perusahaan oleh d a n P e m b a h a s a n | 100 manajemen yang menggambarkan efisiensi dari operasional perusahaan. Semakin tinggi Rasio Pengembalian Aktiva Return On Asset ROA semakin efisien operasional perusahaan dan sebaliknya. Faktor penurunan dan kenaikan Rasio Pengembalian Aktiva Return On Asset ROA diatas secara keseluruhan telah sangat baik. Perusahaan meninjau kinerjanya setiap tahun dan tinjauan ini bermakna penting, karena memaparkan berbagai kemajuan yang dicapai perusahaan. Walaupun menghadapi kondisi ekonomi yang penuh tantangan sekalipun, perusahaan memiliki komitmen untuk berbagi pengetahuan, keahlian dan sumber daya di seluruh lini perusahaan, hal tersebut membuat kemajuan strategis yang signifikan setiap tahunnya.

4.2.3 Return Saham pada Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia.

Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh investor yang menanamkan dananya di pasar modal. Pada penelitian ini return saham dihitung dari capital gain dengan memperhitungkan adanya deviden yield. Perubahan harga saham merupakan analisis teknikal yang digunakan untuk memperkirakan Tingkat Pengembalian Return saham dimasa mendatang dengan mengamati harga saham di waktu yang lalu. Pada penelitian ini Penulis menggunakan harga penutupan closing price pada akhir tahun. Penelitian ini menggunakan Return realisasi, yang merupakan return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi ini juga berguna sebagai dasar penentu return ekspektasi yang merupakan return yang diharapkan oleh investor dimasa yang akan datang Jogiyanto 2003:110. Return realisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah capital gain atau capital loss. d a n P e m b a h a s a n | 101 Menurut Jogiyanto 2008:197 Capital gain merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu. Besarnya return saham dapat dihitung dengan rumus: Sumber: Jogiyanto, 2003:111 Keterangan: Rit : Tingkat keuntungan saham i pada periode t. P t : Harga penutupan saham i pada periode t periode akhir P t-1 : Harga penutupan saham i pada periode sebelumnya. Dt : Dividen Berikut disajikan return saham pada perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2006-2010. Tabel 4.5 Data Closing Price dan Deviden Tahun 2006-2010 No Emiten Closing Price Deviden 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 1 Negara Indonesia 1870 1970 680 1980 3875 73 47 2 Mandiri 2900 3500 2025 4700 6500 70 186 89 3 Central Asia 5200 7300 3250 4850 6400 115 64 70 4 Rakyat Indonesia 5150 7400 4575 7650 10500 172 132 5 Artha Graha Internasional 45 235 50 76 107 6 Bumi Arta 280 270 60 133 164 7 OCBC NISP 850 900 700 1000 1650 8 Swadesi 700 900 600 600 600 Jumlah 16995 22475 11940 20989 29796 430 250 89 249 Pada tabel 4.5 dapat dilihat harga saham pada perusahaan perbankan cenderung naik setiap tahun selama periode tahun 2006-2010, hanya pada tahun 2008 harga saham perusahaan perbankan tersebut sempat mengalami penurunan meskipun hal tersebut tidak berlangsung lama. Rit = Pt – P t-1 + Dt P t-1 d a n P e m b a h a s a n | 102 Tabel 4.6 Data Return Saham Tahun 2006-2010 dalam percen No Emiten Kode Saham Return Saham 2006 2007 2008 2009 2010 1 Bank Negara Indonesia Persero BBNI 51.80 5.35 -65.48 198.09 95.71 2 Bank Mandiri Persero Tbk. BMRI 81.10 27.10 -39.60 132.10 38.30 3 Bank Central Asia Tbk. BBCA 56.32 41.62 -55.48 51.38 31.96 4 Bank Rakyat Indonesia Persero BBRI 75.93 43.69 -35.89 70.10 37.25 5 Bank Artha Graha Internasional INPC -10.00 122.22 -78.72 52.00 40.79 6 Bank Bumi Arta Tbk BNBA 0.00 -2.50 -77.04 121.67 23.31 7 Bank OCBC NISP Tbk NISP 10.39 5.88 -22.22 42.86 65.00 8 Bank Swadesi Tbk BSWD 66.67 28.57 -33.33 0.00 0.00 Jumlah 332.21 271.93 -407.77 668.19 332.32 Perkembangan -0.18 -2.50 -2.64 -0.50 Naikturun - turun turun naik turun Rata-Rata 41.53 33.99 -50.97 83.52 41.54 Tertinggi 81.10 122.22 -22.22 198.09 95.71 Terendah -10.00 -2.50 -78.72 0.00 0.00 Penjelasan untuk data komponen Return Saham sebagai berikut : 1. Pada tahun 2006 rata-rata Return Saham pada perusahaan perbankan tercatat sebesar 41,53. Return Saham tertinggi diperoleh oleh Bank Mandiri Persero yaitu sebesar 81,10. Sedangkan Return Saham terendah dialami oleh Bank Artha Graha Internasional sebesar -10,00. 2. Pada tahun 2007 rata-rata Return Saham pada perusahaan perbankan tercatat sebesar 71,49. Return Saham terbesar diperoleh Bank Artha Graha Internasional sebesar 122,22 yang naik dari tahun sebelumnya menjadi sebesar -10,00. Hal ini disebabkan adanya permintaan saham yang meningkat karena memiliki kinerja keuangan yang baik dalam hal peningkatan pendapatan. Sedangkan Return Saham terendah dialami oleh

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

7 58 98

Pengaruh Rasio Harga Laba, Rasio Pengembalian Modal, Rasio Aktivitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 32 98

Pengaruh Laba Per Lembar Saham Dan Pengembalian Aktiva Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 8 84

Pengaruh Rasio Harga Laba Dan Pengembalian Ekuitas Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 13 1

Rasio Harga Laba Dan Rasio Pengembalian Aktiva Berdampak Terhadap Tingkat Pengembalian Saham (studi kasus pada PT. Indosat Tbk di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010)

2 10 131

Pengaruh Laba Per Lembar Saham (EPS) dan Rasio Pengembalian Modal (ROE) Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012)

1 12 72

Pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Laba Per Saham (EPS) Terhadap Return Saham (Pada Perusahaan Retail Trade yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012)

0 23 54

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010.

0 0 21