Pengaruh Laba Per Lembar Saham (EPS) dan Rasio Pengembalian Modal (ROE) Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012)

(1)

PENGARUH LABA PER LEMBAR SAHAM (EPS)DAN RASIO PENGEMBALIAN

MODAL(ROE) TERHADAP HARGA SAHAM

(Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012)

THE INFLUENCE OF EARNING PER SHARE AND RETURN ON EQUITY TO STOCK PRICE

(Case Study On Banking Sector Listed In Indonesian Stock Exchange Period 2009-2012)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

GILANG RHAMDANI 21110081

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

(3)

(4)

245

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : Gilang Rhamdani

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 12 Maret 1992 Jenis Kelamin : Pria

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Babakan Sari Gg. Garu 5 No. 2 RT/RW 04/011 Kec. Kiaracondong Kel. Babakan Sari Telephone : 085759400072

II. Latar Belakang Pendidikan a. Formal

1998 - 2004 : SD Negeri Cicadas IV Bandung, Jawa Barat 2004– 2007 : SMP Negeri 37 Bandung, Jawa Barat 2007– 2010 : SMA Negeri 16 Bandung, Jawa Barat 2010– Sekarang : Universitas Komputer Indonesia, Jawa Barat b. Non Formal


(5)

246

c. Kemampuan

1. Kemampuan Akuntansi Keuangan

2. Kemampuan Komputer (MS Word, MS Excel, MS PowerPoint, dan Internet)

d. Pengalaman Kerja

Praktek Kerja di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat

Periode : 1 Juli 2013 – 1 Agustus 2013

Tujuan : Persyaratan Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek Posisi : Administrasi


(6)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN MOTTO

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 11

1.2.1 Indentifikasi Masalah ... 11

1.2.2 Rumusan Masalah ... 12

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 12

1.3.1 Maksud Penelitian ... 12

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 13

1.4 Kegunaan Penelitian ... 13

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 13


(7)

vii

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian... 15

1.5.1 Lokasi Penelitian ... 15

1.5.2 Waktu Penelitian ... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 17

2.1.1 Earning Per Share (EPS) ... 17

2.1.1.1 Pengertian Earning Per Share (EPS) ... 17

2.1.1.2 Faktor-faktor Penyebab Kenaikan dan Penurunan Earning Per Share (EPS) ... 18

2.1.2 Return On Equity (ROE) ... 19

2.1.2.1 Pengertian Return On Equity (ROE) ... 19

2.1.3 Harga Saham ... 21

2.1.3.1 Pengertian Harga Saham ... 21

2.1.3.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ... 22

2.1.3.3 Jenis-Jenis Harga Saham ... 24

2.1.4 Hasil Penelitian Sebelumnya ... 25

2.2 Kerangka Pemikiran ... 28

2.2.1 Keterkaitan Earning per Share (EPS) Dengan Harga Saham ... 31

2.1.2 Keterkaitan Return On Equity (ROE) Dengan Harga Saham .... 32

2.3 Hipotesis ... 33

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 35


(8)

viii

3.2.1 Desain Penelitian ... 37

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 39

3.4 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 42

3.4.1 Sumber Data ... 42

3.4.2 Teknik Penentuan Data ... 43

3.4.3 Teknik Pengumpulan Data ... 48

3.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 48

3.5.1 Rancangan Analisis ... 48

3.5.2 Pengujian Hipotesis ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 63

4.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ... 63

4.1.1.1Sejarah Bursa Efek Indonesia ... 63

4.1.1.2Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ... 65

4.1.1.3Uraian Tugas Bursa Efek Indonesia ... 67

4.1.1.4Aktivitas Bursa Efek Indonesia ... 78

4.1.2 Analisis Deskriptif ... 79

4.1.2.1Analisis Deskriptif Earning Per Share (EPS) Pada Perusahaan Sektor Perbankan Tahun 2009-2012 ... 79

4.1.2.2Analisis Deskriptif Return On Equity (ROE) Pada Perusahaan Sektor Perbankan Tahun 2009-2012 ... 83

4.1.2.3Analisis Deskriptif Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Perbankan Tahun 2010-2013 ... 87


(9)

ix

4.1.3 Analisis Verifikatif ... 90

4.1.3.1Pengujian Asumsi Klasik ... 90

4.1.3.2Analisis Regresi Linier Berganda ... 97

4.1.3.3Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Secara Parsial ... 98

4.1.3.4Pengaruh Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Secara Parsial ... 103

4.1.3.5Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Secara Simultan ... 107

4.2 Pembahasan ... 111

4.2.1 Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham .. 111

4.2.2 Pengaruh Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham ... 114

4.2.3 Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham ... 116

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 119

5.2 Saran ... 121

DAFTAR PUSTAKA ... 124

LAMPIRAN ... 128


(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ... 33

Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolokan H0 Pada Uji t ... 60

Gambar 3.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Pada Uji F ... 62

Gambar 4.1 Grafik Perkembangan Earning Per Share Pada Perusahaan Perbankan Tahun 2009-2012 ... 82

Gambar 4.2 Grafik Perkembangan Return On Equity Pada Perusahaan Perbankan Tahun 2009-2012 ... 86

Gambar 4.3 Grafik Perkembangan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Tahun 2010-2013 ... 89

Gambar 4.4 Grafik Normalitas Probability Plot ... 92

Gambar 4.5 Hasil Pengujian Heterkedastisitas ... 94

Gambar 4.6 Daerah Kriteria Pengujian Autokorelasi ... 96

Gambar 4.7 Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji Parsial X1 Terhadap Y ... 102

Gambar 4.8 Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji Parsial X2 Terhadap Y ... 106

Gambar 4.9 Daerah Penerimaan dan Penolakan Pada Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji Statistik F) ... 111


(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Earning Per Share (EPS) dan Harga Saham Pada Perusahaan

Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di BEI 2009-2012... 7

Tabel 1.2 Waktu Penelitian ... 16

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 25

Tabel 3.1 Desain Penelitian... 38

Tabel 3.2 Operasional Variabel... 41

Tabel 3.3 Daftar Perusahaan Yang Dijadikan Populasi ... 44

Tabel 3.4 Daftar Perusahaan Yang Dijadikan Sampel ... 46

Tabel 3.5 Daftar Perbankan Yang Menjadi Sampel Penelitian... 47

Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 56

Tabel 4.1 Perkembangan Earning Per Share (EPS) Pada Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012 ... 80

Tabel 4.2 Perkembangan Return On Equity (ROE) Pada Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012 ... 84

Tabel 4.3 Perkembangan Harga Saham Pada Sektor Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013 ... 87

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Normalitas ... 92

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Multikolinieritas ... 93

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Autokorelasi Nilai Durbin-Watson ... 95

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Run Test ... 96


(12)

xii

Tabel 4.9 Koefisien Korelasi Earning Per Share Dengan Harga Saham ... 99

Tabel 4.10 Koefisien Determinasi Parsial ... 100

Tabel 4.11 Tabel Uji Parsial (T) ... 101

Tabel 4.12 Keofisien Korelasi Return On Equity Dengan Harga Saham ... 103

Tabel 4.13 Analisis Koefisien Korelasi Berganda Dan Koefisien Determinasi Simultan ... 107


(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Rekomendasi Penelitian dari Unikom ... 129

Lampiran 2 Surat Balasan Bursa Efek Indonesia ... 130

Lampiran 3 Surat Keterangan Publikasi ... 131

Lampiran 4 Lembar Revisi Sidang Usulan Penelitian ... 132

Lampiran 5 Lembar Revisi Sidang Skripsi ... 133

Lampiran 6 Berita Acara Bimbingan Skripsi ... 135

Lampiran 7 Kartu Peserta Sidang Seminar Usulan Penelitian ... 137

Lampiran 8 Keterangan Bebas Pinjam Perpustakaan ... 138

Lampiran 9 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia... 139

Lampiran 10 Tabel Perhitungan Earning Per Share (EPS) ... 140

Lampiran 11 Tabel Perhitungan Return On Equity (ROE) ... 142

Lampiran 12 Laporan Keuangan PT Bank Ekonomi Raharja 2009-2012 ... 144

Lampiran 13 Laporan Keuangan PT Bank Central Asia 2009-2012 ... 150

Lampiran 14 Laporan Keuangan PT Bank Nasional Indonesia 2009-2012 ... 157

Lampiran 15 Laporan Keuangan PT Nusantara Parahyangan 2009-2012 ... 165

Lampiran 16 Laporan Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia 2009-2012 ... 171

Lampiran 17 Laporan Keuangan PT Bank Danamon 2009-2012 ... 179

Lampiran 18 Laporan Keuangan PT Bank Mandiri 2009-2012 ... 187

Lampiran 19 Laporan Keuangan PT Bank Bumi Arta 2009-2012 ... 194

Lampiran 20 Laporan Keuangan PT Bank CIMB Niaga 2009-2012 ... 200


(14)

xiv

Lampiran 22 Laporan Keuangan PT Bank Mayapada Internasional 2009-2012 .217 Lampiran 23 Laporan Keuangan PT Bank Mega 2009-2012 ... 225 Lampiran 24 Laporan Keuangan PT Bank OCBC NISP 2009-2012 ... 231 Lampiran 25 Laporan Keuangan PT Bank Pan Indonesia 2009-2012 ... 237


(15)

124

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. 2003. Analisis Investasi. Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat: Jakarta

Abide Luthfi Safitri. Pengaruh Earning Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt To Equity Ratio Dan Market Value Added Terhadap Harga Saham Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index. ISSN 2252-6552. 2013

Agus Sartono,. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Empat. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Andi Supangat. 2010. Statistik Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik. Jakarta. Kencana Prenada Media Group

Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi. Jakarta. Rineka Cipta

Artur J. Keown, John D. Martin, J. William Petty, David F. Scott. (2008). Prinsip Dan Penerapan Manajemen Keuangan : Penerjemaah charlie sariputra. Indeks. Jakarta

Brigham, Eugene. F. dan J. F. Housten. 2010. Fundamental of Financial Statement : Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Terjemahan Ali Akbar Yulianto. Edisi 10. Jakarta. Salemba Empat..

Chan Kok Thim, dkk. Stock Performance of The Property Sector in Malaysia. Journal of Modern Accounting and Auditing ISSN 1548-6583 Vol. 8 No. 2, February 2012. Multimedia University, Cyberjaya, Malaysia

Eduardus Tandelilin. (2010). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar (6th ed). Jakarta: Erlangga

Taufik Hidayat. 2010. Buku Pintar Investasi : Reksadana, Saham, Stock Option, Valas Emas. Cetakan Pertama. Jakarta. Media Kita.

Husein Umar. (2011). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis .Edisi Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.


(16)

125

Ikhsan Arfan. (2009). “Akuntansi Manajemen Perusahaan Jasa”. Edisi Pertama. Yogyakarta. Graha Ilmu

Indra Bastian dan Suhardjono. (2006). Akuntansi Perbankan. Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat.

Irham Fahmi . 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta CV.

Jogiyanto Hartono. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.

Jullie J. Sondakh, Meily Kalalo. Analisis Pengaruh Dividen Per Share dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing ISSN : 2088-8899 Vol.2 No.1, Juni 2011.

Kasmir, 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan ke-2. Kencana.Jakarta

Moh. Nazir. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mursidah Nurfadillah. Analisis Pengaruh Earning Per Share , Debt to Equtiy Ratio dan Return On Equtiy Terhadap Harga Saham PT Unilever Indonesia Tbk. Vol. 12 No. 1 April 2011

Nindhi Malhotra dan Kamini Tandon. Determinants of Stock Price: Empirical Evidence from NSE 100 Companies. IRACST ISSN: 2249-9563 Vol.3 No.3, June 2013

Rescyana Putri Hutami. (2012). Pengaruh Divident per Share, Return On Equity, dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. Jurnal Nominal/Volume 1. Nomor 1/Tahun 2012. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Retno Widuri . (2009). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik Di Bursa Efek. PERFORMANCE: Vol. 10 No.1 September 2009. Universitas UNSOED Purwokerto.

Ross, Westerfield dan Jordan (2009). Corporate Finance Fudamentals : Pengantar Keuangan Perusahaan. Terjemahan Ali akbar yulianto, rafika yuniasih dan christine. Jakarta. Salemba empat


(17)

126

Sawidji Widoatmodjo. 2008. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Edisi Revisi. Jakarta. PT. Elex Media Computindo

Siti Marfuatun dan Iin Indarti. Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, dan Return On Equity terhadap harga Saham Perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Aset: Vol. 14 No. 1 Maret 2012, ISSN 1693-928X hal 63-73. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta

Sunariyah. 2010. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, edisi ke enam. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN

Sutrisno. (2009). Manajemen Keuangan : Teori konsep dan aplikasi. CetakanKetujuh. Yogyakarta. Eksonia

Uma Sekaran, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat.

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah: Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi. Genesis

Weston, J. F dan E. F. Brigham. 2001. Fundamental of Finincial Statement : Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Terjemahan Alfonsus Sirait. Jakarta. Erlangga.

Weston J. Fred dan Eugene F. Brigham. 1993. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Jilid 2, Edisi Kesembilan, Terjemahan oleh Alfonsus Sirait, Jakarta: Erlangga


(18)

127

Zaki Baridwan. 2010. Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan. Yogyakarta: BPFE

www.idx.co.id www.bi.go.id


(19)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi yang berjudul “PENGARUH LABA PER LEMBAR SAHAM (EPS) DAN RASIO PENGEMBALIAN MODAL (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONEISA PERIODE 2009-2012”.

Skripsi ini disusun oleh penulis dengan maksud memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti ujian sidang Sarjana (S1) Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karenanya segala saran dan kritik yang membangun dan bertujuan untuk memperbaiki mutu penulisan ini sangat penulis hargai dan terima dengan senang hati.

Dalam penulisan dan penyusunan Skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, bantuan serta motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto Msc. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(20)

iv

3. Dr. Surtikanti, SE.,M.Si,Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Inta Budi Setyanusa, SE., M.Ak. selaku Dosen Pembimbing yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan dan penyusunan Skripsi ini.

5. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak, CA. selaku Dosen Wali kelas AK 2.

6. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali Penulis dengan pengetahuan.

7. Staff Sekretariat Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi terimakasih atas pelayanan dan informasinya.

8. Yang tercinta Kedua Orangtuaku yang tak henti-hentinya memberikan doa, dukungan dan semangat bagi penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.

9. Adik-adikku tersayang yang selalu memberikan dukungan dan semangatnya bagi Penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

10. Teman-temanku tercinta kelas AK-2 dan teman spesial yang tak henti memberikan semangat bagi Penulis, terimakasih atas kebersamaannya dan dukungannya.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis, secara langsung ataupun tidak langsung dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Harapan penulis semoga apa yang disajikan dalam laporan penelitian ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi penulis khususnya, dan bagi pihak yang membaca pada umumnya. Akhir kata penulis panjatkan doa kepada Allah SWT,


(21)

v

semoga amal berupa bantuan, dorongan, dan doa yang telah diberikan kepada penulis akan mendapat balasan yang berlipat ganda.

Bandung, Juli 2014 Penulis

Gilang Rhamdani 21110081


(22)

35 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:32) objek penelitian adalah sebagai berikut:

“Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya:.

Berdasarkan definisi di atas, objek dalam penelitian ini adalah earning per share (EPS), return on equity (ROE) dan harga saham pada perusahaan sektor perbankan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3.2 Metode Penelitian

Pengertian Metode Penelitian menurut Sugiyono (2013:2) adalah sebagai berikut:

“Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional,

empiris dan sistematis”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Metode Analisis Deskriptif menurut Sugiyono (2009:35) adalah sebagai berikut:


(23)

36

“Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan dan mencari

hubungan variabel itu denagn variabel lain”.

Sedangkan Metode Verifikatif menurut Sugiyono (2010:13) adalah sebagai berikut:

“Metode verifikatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang

telah ditetapkan”.

Lalu metode penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2013:8) adalah sebagai berikut:

“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada sample filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif / statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif merupakan metode yang bertujuan menggambarkan secara sistematis dan faktual tentang fakta-fakta serta hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan data dalam pengujian hipotesis statistik.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode tersebut, karena penelitian ini untuk menggambarkan dengan jelas bagaimana pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan


(24)

37

penelitian, sehingga dapat diketahui menegnai pengaruhnya dengan berdasarkan teori dan pengujian hipotesis.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif. Menurut Moh. Nazir (2009:84) mendefinisikan desain penelitian sebagai berikut:

“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan

pelaksanaan penelitian”.

Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati, dkk (2010:30) adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian.

2. Mengidentifikasikan permasalahan yang terjadi. 3. Menetapkan rumusan masalah.

4. Menetapkan tujuan penelitian.

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori.

6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan.

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data.

8. Melakukan analisis data.


(25)

38

Desain penelitian yang lebih lengkap lagi akan dijelaskan dalam bentuk tabel dibawah ini:

Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode Yang Digunakan

Unit Analisis Time Horizon

T – 1 Descriptive Decriptive dan Survey

Perusahaan Sektor Perbankan di BEI

Time Series T – 2 Descriptive

& Verifikatif Descriptive dan Explanatory Survey Perusahaan Sektor Perbankan di BEI

Time Series T – 3 Descriptive

& Verifikatif Descriptive dan Explanatory Survey Perusahaan Sektor Perbankan di BEI

Time Series Sumber: Umi Narimawati (2010:31)

Dari tabel diatas maka peneliti menguraikan sebagai berikut:

1. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perkembangan earning per share (EPS), return on equity (ROE) dan harga saham dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul, melalui unit analisis yaitu beberapa perusahaan yang tergabung dalam sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia.

2. Tujuan penelitian kedua adalah untuk menganalisis besarnya pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham secara parsial, melalui unit analisis yaitu pada beberapa perusahaan yang tergabung dalan sektor perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia


(26)

39

3. Tujuan penelitian ketiga adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Return On Equtiy (ROE) terhadap harga saham secara simultan, melalui unit analisis yaitu pada beberapa perusahaan yang tergabung dalam sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menetukan jenis, indikator, serta skala dari variabel – variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesisi dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian. Variabel itu sendiri dalam konteks penelitian menurut Sugiyono (2013:38) adalah sebagai berikut:

“Variabel penilitan pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan judul usulan penelitian yang telah dikemukakan diatas yaitu pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE) dan harga saham, maka variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas / Independent (Variabel X1 dan X2)

Definisi Variabel Bebas menurut Sugiyono (2011:39) adalah sebagai berikut:

“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab


(27)

40

Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Earning Per Share (EPS) (X1) dan Return On Equity (ROE) (X2).

2. Variabel Terikat / Dependent (Variabel Y)

Definisi Variabel Terikat menurut Sugiyono (2013:39) adalah sebagai berikut:

“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas”.

Adapun variabel terikat atau variabel dependen (Y) pada penelitian ini adalah harga saham , indikator yang digunakan adalah harga saham perusahaan pada saat closing price setelah pengumuman laporan keuangan. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio, berikut ini penjelasan mengenai rasio. Menurut Moh. Nazir (2009:132) mendefinisikan bahwa ukuran rasio adalah sebagai berikut: “Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran yang

memberikan keterangan tentang nilai absolute dari objek yang diukur”.

Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa skala rasio adalah angka nol yang mempunyai makna, sehingga angka nol dalam skala ini diperlukan sebagai dasar dalam perhitungan dan pengukuran terhadap objek yang diteliti.

Maka dengan demikian, operasionalisasi variabel merupakan definisi yang dinyatakan dengan cara menentukan pemikiran atau gagasan berupa kriteria-kriteria yang dapat diuji secara khusus bagi suatu penelitian menjadi


(28)

variabel-41

variabel yang dapat diukur. Agar dapat dipahami serta untuk memperjelas dan mempertegas variabel yang diteliti, maka ketiga variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Variabel Konsep Indikator Skala

Earning per Share (EPS) (X1)

Earning per Share (EPS) adalah laba bersih yang siap dibagikan bagi pemegang saham dibagi dengan jumlah

lembar saham.”

Eduardus Tandelilin (2010:365)

=l Jumlah Saham Beredarℎ ℎ &

Eduardus Tandelilin (2010:365)

Rasio

Return On Equity (ROE)

(X2)

“Pengembalian atas ekuitas biasa (return on equity) merupakan rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang

saham biasa.”

Brigham dan Houston (2010:149)

= Modal Sendiri � %

Sutrisno (2009:223)

Rasio

Harga Saham (Y)

“Harga saham

merupakan harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu dan harga saham ditentukan oleh pelaku pasar.

Harga Saham pada saat Closing Price yaitu Harga Pasar, pengumuman


(29)

42

Tinggi rendahnya harga saham ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham tersebut di pasar modal

Jogiyanto (2011:143)

3.4 Sumber dan Teknik Penentuan Data

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti harus mengidentifikasi dan mempelajari mengenai populasi yang akan diteliti terlebih dahulu.

3.4.1 Sumber Data

Menurut Arikunto (2010:129), mengemukakan bahwa:

“Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu dalam bentuk angka-angka yang menunjukkan nilai dari besaran atau variabel yang mewaklilinya. Data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Data Sekunder

Menurut Jogiyanto (2013:137) mendefinisikan bahwa, “Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.”

Sedangkan menurut Andi Supangat (2010:2) mendefinisikan bahwa:

“Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk

mendapatkan informasi (keterangan) objek yang diteliti, biasanya data tersebut diperoleh dari tangan kedua baik dari objek secara individual maupun dari suatu badan atau instansi yang dengan sengaja melakukan


(30)

43

pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk keperluan

penelitian dari para pengguna”.

Berdasarkan pengertian atau penjelasan diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan informasi dari objek yang diteliti, biasanya data tersebut diperoleh dari pihak kedua dan pengumpulan data dapat melalui dokumen. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, dimana data yang diperoleh peneliti merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, artinya data tersebut berupa data yang telah diolah dan disajikan oleh pihak lain. Data-data yang digunakan diperoleh dari laporan-laporan yang berhubungan yang sudah dipublikasikan oleh perusahaan-perusahaan bank melalui Bursa Efek Indonesia.

3.4.2 Teknik Penentuan Data

Teknik penentuan data terbagi menjadi dua bagian yaitu populasi dan sampel. Pengertian dari populasi dan sampel itu sendiri akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2013:80) mengemukakan mengenai populasi adalah

sebagai berikut: “Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan yang terdiri atas laporan keuangan Neraca dan Laporan Laba Rugi perbankan yang terdaftar di


(31)

44

Bursa Efek Indonesia (BEI) dimulai dari tahun 2009-2012 yaitu sebanyak 36 perusahaan sehingga jumlah populasi atau N = 36 x 4 = 144

Tabel 3.3

Daftar Perusahaan yang Dijadikan Populasi

No Kode

Perusahaan Nama Perusahaan

1. AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk. 2. BABP Bank ICB Bumi Putra Tbk.

3. BACA Bank Capital Indonesia Tbk. 4. BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk. 5. BBCA Bank Central Asia Tbk. 6. BBKP Bank Bukopin Tbk.

7. BBMD Bank Mestika Dharma Tbk.

8. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk. 9. BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 10. BBRI Bank rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 11. BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 12. BCIC Bank Mutiara Tbk.

13. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 14. BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk. 15. BJBR Bank Jabar Banten Tbk.

16. BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. 17. BKSW Bank Kesawan Tbk.

18. BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk. 19. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk.

20 BNBA Bank Bumi Arta Tbk. 21. BNGA Bank CIMB Niaga Tbk.

22. BNII Bank Internasional Indonesia Tbk. 23. BNLI Bank Permata Tbk.

24. BSIM Bank Sinar Mas Tbk. 25. BSDW Bank Swadesi Tbk.

26. BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. 27. BVIC Bank Victoria International Tbk.

28. INPC Bank Artha Graha International Tbk. 29. MAYA Bank Mayapada International Tbk. 30. MCOR Bank Windu Kentjana International Tbk. 31. MEGA Bank Mega Tbk.

32. NAGA Bank Mitraniaga Tbk. 33. NISP Bank NISP OCBC Tbk. 34. NOBU Bank Nationalnobu Tbk. 35. PNBN Bank Pan Indonesia Tbk.


(32)

45

2. Sampel

Dengan meneliti secara sampel, diharapkan hasil yang telah diperoleh akan memberikan kesimpulan gambaran sesuai dengan karakteristik populasi. Menurut Arikunto (2006:131), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Sedangkan menurut Sugiyono (2013:81) mendefinisikan bahwa, “Sampel

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Penentua jumlah sampel yang akan diolah dari jumlah populasi harus dilakukan dengan teknik pengambilan sampel yang tepat. Adapun teknik pengambilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dimana pengambilan sampel dilakukan berdasarkan suatu kriteria tertentu yang dibuat oleh peneliti (Jogiyanto, 2010:79).

Adapun purposive sampling menurut Sugiyono (2012:85), yaitu :”Teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu”. Pertimbangan

tertentu itu misalnya, orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek yang diteliti.

Sampel yang diambil peneliti dalam penelitian ini adalah laporan laba rugi dan neraca tahunan yang terdiri Perusahaan perbankan dari tahun 2009-2012 dengan pertimbangan atau kriteria sebagai berikut:

1. Perbankan yang Go Publik atau yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) merupakan bank Persero dan BUSN devisa

2. Aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu tahun 2009-2012


(33)

46

3. Selalu mempublikasikan laporan keuangan tahunan dari tahun 2009-2012 dan telah di audit

4. Selalu menghasilkan laba setiap tahunnya.

Berikut ini daftar perusahaan perbankan yang terlisting di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009-2012 yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini:

Tabel 3.4

Daftar Perusahaan yang Dijadikan Sampel

No Nama Perusahaan Pertimbangan Sampel

1 2 3 4 1 Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk. v v v

2 Bank ICB Bumi Putra Tbk. v v v

3 Bank Capital Indonesia Tbk.

4 Bank Ekonomi Raharja Tbk. v v v v v

5 Bank Central Asia Tbk. v v v v v

6 Bank Bukopin Tbk. v v v v

7 Bank Mestika Dharma Tbk. v

8 Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk. v v v v v 9 Bank Nusantara Parahyangan Tbk. v v v v v 10 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. v v v v v 11 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. v

12 Bank Mutiara Tbk. v v v

13 Bank Danamon Indonesia Tbk. v v v v v

14 Bank Pundi Indonesia Tbk. 15 Bank Jabar Banten Tbk. 16 BPD Jawa Timur Tbk.

17 Bank Kesawan Tbk. v v v

18 Bank Maspion Indonesia Tbk. v

19 Bank Mandiri (Persero) Tbk. v v v v v

20 Bank Bumi Arta Tbk. v v v v v

21 Bank CIMB Niaga Tbk. v v v v v

22 Bank Internasional Indonesia Tbk. v v v

23 Bank Permata Tbk. v v v v v

24 Bank Sinar Mas Tbk. v

25 Bank Swadesi Tbk.

26 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. 27 Bank Victoria International Tbk.

28 Bank Artha Graha International Tbk. v v v v

29 Bank Mayapada International Tbk. v v v v v 30 Bank Windu Kentjana International Tbk.


(34)

47

31 Bank Mega Tbk. v v v v v

32 Bank Mitraniaga Tbk.

33 Bank NISP OCBC Tbk. v v v v v

34 Bank Nationalnobu Tbk.

35 Bank Pan Indonesia Tbk. v v v v v

36 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. v v v v

Dari data tabel 3.4 diatas, maka didapatkan daftar perbankan yang dijadikan sampel penelitian oleh peneliti sebagai berikut:

Tabel 3.5

Daftar Perbankan yang menjadi Sampel Penelitian Kode

Saham Nama Perusahaan

BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk. BBCA Bank Central Asia Tbk.

BBNI Bank Negara Indonesia Tbk. BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk.

BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk.

BMRI Bank Mandiri Tbk. BNBA Bank Bumi Arta Tbk. BNGA Bank CIMB Niaga Tbk.

BNLI Bank Permata Tbk.

MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk. MEGA Bank Mega Tbk.

NISP Bank NISP OCBC Tbk. PNBN Bank Pan Indonesia Tbk.

Menurut Uma Sekara (2006:136) memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran sampel, yaitu sebagai berikut:

“Dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran

sampel adalah 10 kali besar dari jumlah variabel dalam penelitian dan untuk sampel minimum adalah 30 yang dipecah kedalam subsample adalah tepat

untuk kebanyakan penelitian”.

Berdasarkan teori tersebut, maka jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 30 buah sampel. Maka jumlah sampel yang digunakan berupa laporan keuangan 14 perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 3


(35)

48

periode yaitu tahun 2009-2012 karena telah dianggap mewakili. Sehingga jumlah sampel yang akan diteliti adalah 14 x 4 = 56 buah sampel.

3.4.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang diperoleh dengan cara dokumentasi. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan mencatat datayang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari dokumen-dokumen yang dimiliki instansi terkait, umumnya tentang laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data dilakukan dengan membaca literatur-literatur, buku-buku mengenai teori permasalahan yang diteliti dan menggunakan media internet sebagai media pendukung dalam penelusuran informasi tambahan mengenai teori maupun data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.

3.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.5.1 Rancangan Analisis

Menurut Umi Narimawati (2010:41) mendefinisikan rancangan analisis sebagai berikut:


(36)

49

“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membut kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.

Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah analisis pengolahan data berbentuk angka (numeric). Menurut Sugiyono (2013:8) menyebutkan pengertian analisis kuantitatif adalah sebagai berikut:

“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisi data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetatpkan”.

Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang dilakukan oleh peneliti dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Klasik

Terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum menggunakan Multiple Linear Regression sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Beberapa asumsi itu diantaranya:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian signifikansi koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak untuk dilakukan pengujian secara statistik.


(37)

50

Menurut Husein Umar (2011:182) mendefinisikan uji normalitas sebagai, uji yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak.

Alat analisis yang digunakan dalam uji ini adalah uji Kolmogorov-Smirnov satu arah atau analisi grafis. Dasar pengambilan keputusan normal atau data yang diolah adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai Z hitung > Z tabel, maka distribusi sampel normal. b. Jika nilai Z hitung < Z tabel, maka distribusi sampel tidak normal.

Dan menurut Singgih Santono (2006:393) dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymotic Significance), yaitu:

 Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal  Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal.

Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program SPSS. Menurut Singgih Santoso (2006:322) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

 Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.  Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini akan


(38)

51

diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal.

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan suatu situasi dimana beberapa atau semua variabel bebas berkorelasi kuat. Jika terdapat korelasi yang kuat di antara sesama variabel independen maka konsekuensinya adalah:

1. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.

2. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.

Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel independen, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar yang mengakibatkan standar errornya semakin besar pula. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas adalah dengan menggunakan Variance Inflation Factors (VIF).

(Danang Sunyoto 2013:88)

Jika nilai tolerance (α) lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak memiliki masalah multikolinearitas diantara kedua variabel bebasnya, sehingga model memenuhi salah satu asumsi untuk dilakukan pengujian regresi linier berganda (Danang Sunyoto, 2013: 88).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien

VIF =


(39)

52

regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya.

Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas, digunakan uji Rank Spearman, yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual. Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen) (Gujarati, 2003: 406). Cara pengujian untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai produksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ini ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Akibat dari adanya autokorelasi dalam model regresi, koefisien regresi yang diperoleh menjadi tidak efisien, artinya tingkat kesalahan menjadi sangat besar dan koefisien regresi menjadi tidak stabil.

Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi dari data residual terlebih dahulu dihitung nilai statistik Durbin-Watson (D-W) sebagai berikut:

− = ∑ �− �−

� Sumber: Gujarati, 2003: 467


(40)

53

Kriteri uji yaitu dengan membandingkan nilai D-W dengan nilai d dari table Durbin Watson dan memiliki kesimpulan sebagai berikut:

i. Jika D-W < atau D-W > 4 , maka pada data terdapat autokorelasi. ii. Jika < D-W < 4 , maka pada data tidak terdapat autokorelasi.

iii. Jika ≤ D-W atau 4 ≤ D-W 4 , maka tidak ada kesimpulan.

Apabila hasil uji Durbin-Watson tidak dapat disimpulkan apakah terdapat autokorelasi atau tidak maka dilanjutkan dengan run test. Setelah melakukan pengujian asumsi klasik, maka kita dapat melakukan peneletian dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Sugiyono (2012:210), analisis regresi berganda, yaitu:

“Analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel

independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya)”.

Bentuk persamaan dari regresi linier berganda untuk dua prediktor ini yaitu:

= +

+

Sumber: Sugiyono (2012:277) Keterangan :

Y : Harga Saham

α : Konstanta merupakan nilai terikt yang dalam hal ini adalah Y pada saat


(41)

54

β1 : Koefisien regresi berganda antara variabel bebas X1 terhadap variabel terikat

Y,apabila variabel bebas X2 dianggap konstan.

β2 : Koefisien regresi berganda antara variabel bebas X2 terhadap variabel terikat

Y, apabila variabel bebas X1 dianggap konstan.

X : Variabel independen, yang terdiri dari Dana Pihak Ketiga (X1), Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (X2).

Arti koefisien β adalah jika nilai β positif (+), hal tersebut menunjukkan

hubungan yang searah antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain peningkatan atau penurunan besarnya variabel bebas akan diikuti oleh

peningkatan atau penurunan besarnya variabel terikat. Sedangkan jika nilai β

negatif (-), menunjukkan hubungan yang berlawanan antara variabel bebas denagn variabel terikat. Dengan kata lain setiap peningkatan besarnya nilai variabel bebas akan diikuti oleh penurunan besarnya nilai veriabel terikat, dan sebaliknya.

3. Analisis Koefisien Korelasi Pearson

Analsisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan asosiasi (hubungan). Menurut Umi Narimawati (2010:49), pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel X dan Y, dapat menggunakan pendekatan koefisien korelasi Pearson dengan rumus sebagai berikut

r = n ∑X� � − ∑Xi ∑ �


(42)

55

Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Koefisien Korelasi Secara Parsial

Koefisien korelasi parsial antar X1 terhadap Y, bila X2 dianggap konstan

dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

rx y = y −

√[ − ][ − ]

Koefisien korelasi parsial antar X2 terhadap Y, apabila X1 dianggap konstan

dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

rx y = y −

√[ − ][ − ]

b. Koefisien Korelasi Secara Simultan

Koefisien korelasi simultan antar X1 dan X2 terhadap Y dapat dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

r y = √ry + ry − rǚ . ry . r − r

Besarnya koefisien korelasi adalah -1 ≤ r ≤1 : 1. Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif. 2. Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif.


(43)

56

Interprestasi dari nilai koefisien korelasi :

1. Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan (jika X naik maka Y turun atau sebaliknya).

2. Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah.

Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan table interprestasi nilai r sebagai berikut:

Tabel 3.6

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199

0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2010:250)

4. Koefisiensi Determinasi

Analisis Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) memiliki dampak terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Kd = r2 x 100% Sumber: Andi Supangat (2007:341) Keterangan:

Kd : Koefisien Determinasi r2 : Koefisien Korelasi


(44)

57

Adapun cara lain untuk mengetahui besar kontribusi pengaruh dari masing-masing variabel bebas (parsial) terhadap variabel tak bebas atau terikat, yaitu sebagai berikut:

� = × × %

Sumber : Gujarati (2003:172) Keterangan:

: Beta (Standardized Coefficients)

Zero Order : Matriks Korelasi variabel bebas dengan variabel terikat 3.5.2 Pengujian Hipotesis

Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik, perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan.

Menurut Sugiyono (2012:93) mendefinisikan hipotesis sebagai berikut :

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatkan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan

pada teori yang relevan”.

Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (H0) tidak

terdapat pengaruh yang signifikan dan Hipotesis alternatif (Ha) menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.

Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independen yaitu Earning Per Share (EPS) sebagai X1 dan


(45)

58

Return On Equity (ROE) sebagai X2 dampaknya terhadap Harga saham sebagai

variabel dependen (Y), dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t).

Untuk menguji apakah ada hubungan signifikan dari variabel – variabel bebas (X) berdampak terhadap variabel terikat (Y), selanjutnya pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik t dengan langkah – langkah sebagi berikut:

a. Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas Earning per Share (EPS) terhadap variabel terikat harga saham. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah :

Ho:β1 = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan Earning per Share (EPS) berdampak terhadap variabel terikat harga saham.

Ha:β1 ≠ 0 Terdapat hubungan yang signifikan Earning per Share (EPS) berdampak terhadap variabel terikat harga saham.

b. Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas Return On Equity (ROE) terhadap variabel terikat harga saham .Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah :

Ho: β = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Return On Equity (ROE) terhadap variabel terikat harga saham.

Ha:β ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan Return On Equity (ROE) terhadap variabel terika harga saham.


(46)

59

c. Menentukan tingkat signifikan.

Ditentukan dengan 5% dari derajat bebas (dk) = n – k – l, untuk menentukan ttabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat

signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam status penelitian.

d. Menghitung nilai thitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien

korelasi signifikan atau tidak dengan rumus :

= r y√ n−k−−r y dan = r y√ n−k− −r y

Dimana :

r = Korelasi parsial yang ditentukan n = Jumlah sampel

t = thitung

e. Menentukan daerah penerimaan atau penolakan hipotesis dengan membandingkan thitung dengan ttabel dengan ketentuan :

- Jika thitung < ttabel atau thitung > ttabel maka variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen, maka H0 diterima

(tidak signifikan)

- Jika ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen, maka H0 diterima (tidak


(47)

60

Gambar 3.1

Daerah Penolakan dan Penerimaan H0 Pada Uji t

Sumber: Umi Narimawati, Dewi Anggadini, Lina Ismawati (2010: 54)

Kemudian dibuat kesimpulan mengenai diterima tidaknya hipotesis setelah dibandingkan antara thitung dan ttabel dengan kriteria :

- Tolak Ho jika thitung>ttabel pada alpha 5% untuk koefisien positif. - Tolak Ho jika thitung<ttabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif. - Tolak Ho jika nilai t sign < ɑ 0,05

2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji Statistik F)

Untuk menguji adanya hubungan antara variabel bebas (X) secara simultan berdampak terhadap variabel terikat (Y) maka pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik F dengan langkah – langkah sebagai berikut :

a. Menentukan hipotesis secara keseluruhan antara variabel bebas Earning per Share (EPS) dan Return On Equity (ROE) terhadap variabel terikat harga saham.

Ho: β , = 0, earning per share (EPS) dan return on equity (ROE) secara

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap harga saham Ha : β , ≠ 0, earning per share (EPS) dan return on equity (ROE) secara


(48)

61

b. Menentukan nilai signifikansi ɑ yaitu 5% atau 0,05 dan derajat bebas (db = n – k – l), untuk mengetahui daerah Ftabel sebagai batas daerah penerimaan

dan penolakkan.

c. Selanjutnya menghitung nilai Fhitung sebagai berikut : ℎ = − R / n − k −R /k

(Sumber: Sugiyono, 2010:257)

R = Koefisien korelasi ganda K = Jumlah variabel independen N = Jumlah anggota sampel

d. Menetukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis dengan menbandingkan Fhitung dengan Ftabel, dengan ketentuan:

- Jika Fhitung≥ Ftabel, variabel independen secara simultan berpengaruh

terhadap variabel dependen, maka H0 ditolak (signifikan).

- Jika Fhitung< Ftabel, variabel independen secara simultan tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen, maka H0 diterima (tidak


(49)

62

Gambar 3.2

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Pada Uji F

e. Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :

 Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien positif.

 Tolak Ho jika Fhitung< Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif.

 Tolak Ho jika nilai F-sign < 0,05

f. Menetukan kesimpulan berdasarkan Probabilitas

Dengan menggunakan nilai probabilitas, H0 akan diterima jika probabilitas


(50)

119 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh earning per share (EPS) dan return on equity (ROE) terhadap harga saham pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Perkembangan Earning Per Share (EPS) perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian cenderung mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Terjadinya peningkatan Earning Per Share (EPS) di setiap tahunnya dikarenakan adanya kenaikan laba bersih pada setiap perbankan yang diikuti dengan bertambah atau tetapnya jumlah lembar saham yang beredar. Karena semakin tinggi Earning Per Share mengindikasikan jumlah laba yang akan diberikan kepada investor sehingga investor akan semakin tertarik pada saham emiten tersebut.

Dan untuk perkembangan Return On Equity (ROE) perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian cenderung mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Peningkatan yang signifikan terjadi dari tahun 2009 ke tahun 2010. Semakin besar Return On Equity (ROE) berarti semakin optimalnya penggunaan modal suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dan peningkatan laba berarti terjadinya pertumbuhan yang bersifat progresif.


(51)

120

Lalu untuk perkembangan harga saham pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian cenderung mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Kenaikan yang terjadi pada harga saham disebabkan oleh laba yang diperoleh oleh hampir setiap bank mengalami peningkatan sehingga investor tertarik untuk memiliki harga saham emiten tersebut. Dan permintaan akan saham meningkat sehingga mempengaruhi harga sahamnya yang juga ikut meningkat.

2. Berdasarkan analisis perhitungan statistik pada persamaan regresi, analisis koefisien determinasi dan pengujian hipotesis dan hipotesis secara parsial, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Earning Per Share (EPS) memiliki pengaruh yang signifikan (bersifat positif) terhadap harga saham pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang berarti semakin besar atau tinggi Earning Per Share maka harga saham akan semakin tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi tentang Earning Per Share atau laba per lembar saham merupakan hal penting atau yang perlu diperhatikan dalam membuat keputusan investasi. Apabila tingkat EPS suatu emiten selalu meningkat atau tinggi maka hal tersebut akan menaikkan permintaan akan saham tersebut dan berakibat pada harga saham yang meningkat.

3. Berdasarkan analisis perhitungan statistik pada persamaan regresi, analisis koefisien determinasi dan pengujian hipotesis secara parsial, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Return On Equity (ROE) memiliki pengaruh yang signifikan (bersifat positif) terhadap harga saham pada perusahaan sektor


(52)

121

perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) ,yang berarti semakin tinggi tingkat Return On Equity atau tingkat pengembalian atas ekuitas maka tingkat harga saham akan tinggi juga. Persentase koefisien Return On Equity (ROE) lebih kecil dibandingkan dengan Earning Per Share (EPS), hal tersebut mengindikasikan bahwa investor lebih menyukai informasi mengenai Earning Per Share (EPS) dibandingkan Return On Equity (ROE). Karena EPS menggambarkan laba yang akan diterima oleh investor. Semakin besar laba yang diperoleh perusahaan maka semakin besar pula EPS yang dimilikinya dan hal tersebut akan membuat permintaan akan saham meningkat dan mengakibatkan harga saham tersebut meningkat.

4. Berdasarkan pengujian secara simultan diperoleh Earning Per Share (EPS) dan Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap Harga saham pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan pengaruh yang signifikan tersebut menunjukkan bahwa hasil uji hipotesis variabel Earning Per Share (EPS) dan Return On Equity (ROE) secara simultan terhadap harga saham dapat digeneralisasikan/diberlakukan umum pada anggota populasi secara keseluruhan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang telah dibahas sebelumnya, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:


(53)

122

1. Saran Praktis

a. Bagi perusahaan, Earning per share dan Return on equity merupakan faktor yang dapat mempengaruhi harga saham karena kedua rasio keuangan tersebut merupakan informasi yang digunakan oleh investor dalam menganalisa harga saham. Oleh karena itu, perusahaan hendaknya terus berupaya untuk meningkatkan laba perusahaan, karena laba merupakan hal pokok bagi investor untuk mengukur kinerja perusahaan. Meningkatkan laba perusahaan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan asset dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba yang besar. Selain itu juga, perusahaan dapat mengurangi beban-beban operasional dan meningkatkan pendapatan sehingga akan menghasilkan laba yang tinggi. Dengan meningkatnya laba, maka kenaikan tersebut akan diikuti oleh kenaikan Earning per share dan Return on equity sehingga akan direspon baik oleh investor sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut dan akan meningkatkan harga saham.

b. Bagi Investor, apabila akan berinvestasi dapat menggunakan Earning per share dan Return on equity sebagai acuan dalam melakukan investasi, tetapi hendaknya investor juga melakukan analisa pada faktor-faktor lain untuk meminimalisasi resiko investasinya selain dari Earning per share dan Return on equity, karena masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham. faktor lain tersebut seperti issue yang berkembang dalam perusahaan itu sendiri, indeks harga saham, valuta asing dan lain-lain. Hal tersebut juga akan membuat investor merasa aman dalam menginvestasikan dananya.


(54)

123

2. Saran Akademis

a. Bagi pengembangan ilmu akuntansi khususnya akuntansi keuangan, untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk tidak hanya menggunakan variabel earning per share dan return on equity, tetapi dapat juga menggunakan variabel lain seperti price earning ratio, dividend per share, net profit margin, debt to equity ratio, dan lain-lain agar dapat menghasilkan hasil penelititan yang lebih akurat dalam mengetahui variabel apa saja yang dapat berpengaruh terhadap harga saham baik secara parsial maupun simultan.

b. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat menambah informasi tambahan pemikiran dan kajian dalam peneltian selanjutnya yang berhubungan dengan earning per share dan return on equity. Selain itu juga peneliti selanjutnya dapat menambahkan beberapa variabel lain seperti tingkat suku bunga, valuta asing dan lain-lain. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat meneliti unit analisis yang lain selain perusahaan sektor perbankan seperti sektor pertambangan, farmasi dan lain-lain.


(55)

Pengaruh Laba Per Lembar Saham (EPS)dan Rasio Pengembalian Modal(ROE) Terhadap Harga Saham

(Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012)

The Influence Of Earning Per Share And Return On Equity To Stock Price (Case Study On Banking Sector Listed In Indonesian Stock Exchange Period 2009-2012)

Oleh : Gilang Rhamdani

21110081

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

ABSTRACT

The stock price is one of the important information that should be analyzed by investors. To analyze the stock price, investors can use financial ratios such as Earnings Per Share and Return On Equity. The purpose of this study is to determine the development of Earning Per Share, Return on Equity and stock prices, as well as to analyze the influence of Earning Per Share and Return On Equity partially or simultaneously on stock prices.

The method used is descriptive and verification methods with quantitative approaches. The study population was banking companies listed in Indonesia Stock Exchange in the period 2009-2012. Sampling was done by purposive sampling and number of samples used were 56 financial statements of 14 banks. Statistical tests that are used multiple linear regression analysis, with the help of hipoetsis test program SPSS 16.0 for Windows.

The results showed that the Earning Per Share (EPS) and Return On Equity (ROE) significant partial effect with the positive direction of the stock price. Simultaneously Earning Per Share (EPS) and Return On Equity (ROE) significantly with the positive direction of the stock price on the banking sector companies listed on the Stock Exchange 2009-2012.

Keywords: Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Stock Price

I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pasar modal dan industri sekuritas merupakan salah satu indikator untuk menilai perekonomian suatu Negara berjalan dengan baik atau tidak, karena perusahaan yang masuk ke pasar modal adalah perusahaan-perusahaan besar dan kredibel di Negara yang bersangkutan, sehingga bila terjadi penurunan kinerja pasar modal bisa dikatakan telah terjadi pula penurunan kinerja di sektor riil dan kondisi tersebut merupakan sinyal telah terjadinya penurunan perekonomian di suatu Negara (Sutrisno, 2009:300). Dalam berinvestasi pada pasar modal kita tidak lepas dari resiko-resiko yang harus ditanggung oleh investor dan dengan adanya ketidakpastian tersebut maka para investor harus berhati-hati dalam mengambil keputusan terhadap saham apa yang akam dibeli, dalam setiap keputusan juag harus didasarkan analisis yang baik dan benar (Darmayanti, Atmadja, Adiputra, 2014).

Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi pada pasar modal salah satunya adalah harga saham, karena harga saham dalam bursa efek memiliki tingkat ketidakstabilan, maka para investor harus melakukan analisis yang baik agar dapat mengambil keputusan yang tepat dan kenaikan serta penurunan harga saham masih dalam batas-batas kewajaran (Damayanti, Atmadja, Adiputra, 2014). Harga saham menggambarkan nilai perusahaan, sehingga harga saham sangat dipengaruhi oleh prestasi dan kinerja perusahaan serta prospek dalam meningkatkan nilai perusahaan di masa yang akan datang.

Untuk menganalisis harga saham, investor dapat menggunakan analisis fundamental. Analisis yang menitikberatkan pada kinerja perusahaan yang mengeluarkan saham dan analisis ekonomi yang akan mempengaruhi masa depan perusahaan, analisis ini dapat dilakukan dengan melihat laporan keuangan perusahaan tersebut (Sutrisno, 2009:310). Di dalam laporan keuangan, terdapat kinerja perusahaan yang dapat dihitung melalui analisis rasio, rasio yang digunakan untuk


(56)

rasio yang menggambarkan tingkat laba (per lembar saham) yang menunjukkan kinerja perusahaan terutama dari kemampuan laba yang dikaitkan dengan pasar (Yeye dan Tri Turyanto, 2011). Informasi EPS suatu perusahaan juga menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan (Tandelilin, 2010:374). Semakin tinggi

EPS suatu perusahaan berarti semakin tinggi pula earning yang akan diterima investor, sehingga

peningkatan EPS tersebut dapat berdampak positif terhadap harga sahamnya (Siti Marfuatun dan Iin Indarti, 2012).

Selain Earning Per Share, rasio yang digunakan untuk menganalisis adalah Return On

Equity (ROE). ROE merupakan rasio yang sangat penting bagi pemilik perusahaan karena rasio ini menunjukkan tingkat kembali yang dihasilkan manajemen dari modal yang ada. Rasio ini berguna untuk mengetahui efesiensi manajemen dalam menjalankan modalnya, semakin tinggi ROE berarti semakin efektif dan efesien perusahaan menggunakan modalnya dan kepercayaan investor atas modal yang diinvestasikannya semakin tinggi dan berdampak positif terhadap harga sahamnya (Nurfadillah, 2011).

Adapun kondisi umum yang didapatkan dari www.indonesiafinancetoday.com bahwa laba

per lembara saham pada perusahaan telekomunikasi mengalami penurunan tajam 56,7% menjadi Rp 119 dibandingkan tahun sebelumnya, sementara itu harga sahamnya naik sebesar 13%

menjadi Rp 5.400. Selain itu, berita yang didapat dari media Liputan6.com, saham-saham

perbankan bergerak di zona hijau setelah terseok dari sentiment kenaikan BI Rate. Penguatan saham bank ini juga dipicu adanya keyakainan bahwa industri perbankan masih membukukan laba. Dan sektor perbankan juga merupakan salah satu sektor dengan kinerja paling konsisten kedua di bursa efek BEI. Pertumbuhan kinerja emiten perbankan nyaris tidak dipengaruhi oleh faktor apapun baik internal maupun eksternal.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti dapat mengambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan Earning per share, Return on equity dan Harga saham

sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009-2012 ?

2. Seberapa besar pengaruh Earning per share dan Return on equity terhadap harga

saham sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara parsial maupun simultan ?

1.3 Tujuan Penelitian

adapun tujuan penelitian ini yang didasarkan pada rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Earning per share (EPS), Return on

equity (ROE) dan Harga saham pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Earning per share (EPS) dan Retuen on

equity (ROE) terhadap harga saham baik secara parsial maupun simultan pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu kegunaan praktis dan kegunaan akademis, untuk kegunaan akademis penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan masukan bagi perusahaan untuk meningkatkan EPS dan ROE sehingga dapat menarik investor. Serta dapat memberikan informasi bagi investor yang akan berinvestasi. Untuk kegunaan akademi, diharapkan dapat mengembangkan ilmu akuntasi tentang pengaruh EPS, ROE dan harga saham.

II. Kajian Pustaka, Kerangaka Pemikiran, dan Hipotesis

2.1 Kajian Pustaka


(57)

Menurut Kasmir (2010:116) mendefinisikan EPS sebagai kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan pendapatan yang diperoleh kepada pemegang sahamnya. Semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan pendapatan kepada pemegang sahamnya, mencerminkan semakin besar keberhasilan usaha yang dilakukannya.

Dan menurut Tandelilin (2010:365) mengungkapkan bahwa Earning per share (EPS)

adalah laba bersih yang siap dibagikan bagi pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar

saham. sedangkan menurut Sutrisno (2009:223) mendefinisikan Earning per share sebagai ukuran

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham pemilik. Rumus untuk mencari nilai EPS menurut Tandelilin (2010:365) sebagai berikut:

� =

2.1.1.1 Faktor Kenaikan dan Penurunan Laba Per Lembar Saham

Faktor penyebab kenaikan dan penurunan EPS menurut Weston dan Eugene (1993:23-25) dapat disebabkan oleh sebagai berikut:

1. Laba bersih naik/turun dan jumlah lembar saham biasa yang beredar tetap 2. Laba bersih tetap dan jumlah lembar saham turun/naik

3. Laba bersih naik/turun dan jumlah lembar saham yang beredar turun/naik

4. Persentase kenaikan/penurunan laba bersih lebih besar dari pada persentase kenaikan/penurunan jumlah lembar saham

5. Persentase kenaikan/penurunan jumlah lembar saham lebih besar daripada persentase kenaikan/penurunan laba bersih.

2.2 Return On Equity (ROE)

Menurut Brigham dan Houston (2010:149) menjelaskan bahwa pengembalian atas ekuitas

biasa (return on equity) merupakan rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa yang mengukur tingkat

pengembalian atas investasi pemegang saham biasa.

Sedangkan menurut Sutrisno (2009:223) mendefinisikan return on equity yang sering

disebut juga dengan rate of return on net worth yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga Return on equity (ROE) ini ada yang

menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri.

Rumus untuk mencari nilai ROE menurut Sutrisno (2009:223) sebagai berikut:

� = � � × � %

2.3 Harga Saham

Menurut Jogiyanto (2011:143) mendefinisikan harga saham yang merupakan harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu dan harga saham tersebut ditentukan oleh pelaku pasa. Tinggi rendahnya harga saham ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham tersebut di pasar modal.

Dan menurut Eduardus Tandelilin (2010:341) mengungkapkan bahwa harga saham

merupakan cerminan dari ekspetasi investor terhadap faktor-faktor earning, aliran kas, dan tingkat

return yang diisyaratkan investor, yang mana ketiga faktor tersebut juga sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro suatu Negara serta kondisi ekonomi global.

Harga saham juga mencerminkan semua informasi yang ada di masyarakat sehubungan dengan niali perusahaan. Hal ini tentu saja akan memberikan ketentraman bahwa harga benar-benar mencerminkan nilai yang dapat menyebabkan investasi menjadi kurang menarik ataupun sebaliknya (J. Keown, dkk, 2008:18).

2.3.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham

Menurut Brigham Dan Weston (2001;26), faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham adalah sebagai berikut:


(58)

Semakin tinggi laba per lembar saham yang diberikan perusahaan akan memberikan pengembalian yang cukup baik, hal ini akan mendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih besar sehingga harga saham meningkat.

2. Tingkat Bunga

Tingkat suku bunga dapat mempengaruhi persaingan di pasar modal antara saham dengan obligasi, apabila suku bunga naik maka investor akan menjual sahamnya untuk ditukarkan dengan obligasi. Hal ini akan menurunkan harga saham. begitu pun sebaliknya. Selain itu tingkat suku bunga mempengaruhi laba perusahan. Semakin tinggi tingkat suku bunga maka akan semakin rendah laba perusahaan.

3. Jumlah Kas Deviden yang Diberikan

Kebijakan pembagian dividen dibagi menjadi dua, yaitu sebagian dibagikan dalam bentuk deviden dan sebagian disisihkan sebagai laba ditahan. Sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham, maka peningkatan pembagian deviden merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan dari pemegang saham.

4. Jumlah Laba yang Didapat Perusahaan

Pada umumnya, investor melakukan investasi pada perusahaan yang mempunyai profit yang cukup baik karena menunjukkan prospek yang cerah sehingga investor tertarik untuk berinvestasi, yang nantinya akan mempengaruhi harga saham.

5. Tingkat Resiko dan Pengembalian

Apabila tingkat resiko dan proyeksi laba diharapkan perusahaan menigkat maka akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Biasanya semakin tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian saham yang diterima.

2.3.2 Jenis-jenis Harga Saham

Menurut Sawidji Widoatmoji (2008:55-56) harga saham dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Harga nominal, adalah harga yang nilainya ditetapkan oleh emiten, untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkannya.

2. Harga perdana, adalah harga sebelum saham tersebut dicatatkan dibursa efek

3. Harga pasar, adalah harga jual dari investor yang satu kepada investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa.

2.4 Kerangka Pemikiran

2.4.1 Hubungan Antara Earning Per Share (EPS) Dengan Harga Saham

Menurut Sawidji Widoatmodjo (2008:102) mengungkapkan bahwa dalam perdagangan saham, EPS sangat berpengaruh terhadap harga saham. semakin tinggi EPS maka akan semakin mahal suatu saham dan sebaliknya, karena EPS merupakan salah satu bentuk rasio keuangan untuk menilai kinerja perusahaan. Dengan mengetahui EPS, investor bisa menilai potensi pendapatan yang akan diterima.

Selain itu menurut Tandelilin (2010:232), menungkapkan bahwa variabel keuangan dapat

dijadikan sebagai komponen utama dalam analisis fundamental perusahaan adalah Earning Per

Share (EPS), karena terdapat hubungan antara perubahan earning dengan perubahan harga saham.

2.4.2 Hubungan Antara Return On Equity (ROE) Dengan Harga Saham

menurut Brigham dan Houston (2010:133) mengatakan bahwa jika ROE tinggi maka harga saham juga cenderung akan tinggi dan tindakan yang meningkatkan ROE kemungkinan juga akan meningkatkan harga saham. Dengan adanya peningkatan laba bersih maka nilai ROE akan meningkat sehingga para investor tertarik untuk membeli saham.

selain itu menurut Suad Hasan (2010:50) mengatakan jika ROE dalam perusahaan meningkat maka hal ini menunjukkan daya Tarik bagi investor dan calon investor untuk berinvestasi sehingga permintaan akan saham meningkat dan mempengaruhi harga saham.


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. 2003. Analisis Investasi. Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat: Jakarta

Abide Luthfi Safitri. Pengaruh Earning Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt To Equity Ratio Dan Market Value Added Terhadap Harga Saham Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index. ISSN 2252-6552. 2013

Agus Sartono,. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Empat. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Andi Supangat. 2010. Statistik Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik. Jakarta. Kencana Prenada Media Group

Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi. Jakarta. Rineka Cipta

Artur J. Keown, John D. Martin, J. William Petty, David F. Scott. (2008). Prinsip Dan Penerapan Manajemen Keuangan : Penerjemaah charlie sariputra. Indeks. Jakarta

Brigham, Eugene. F. dan J. F. Housten. 2010. Fundamental of Financial Statement : Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Terjemahan Ali Akbar Yulianto. Edisi 10. Jakarta. Salemba Empat.. Chan Kok Thim, dkk. Stock Performance of The Property Sector in Malaysia. Journal of Modern Accounting and Auditing ISSN 1548-6583 Vol. 8 No. 2, February 2012. Multimedia University, Cyberjaya, Malaysia

Eduardus Tandelilin. (2010). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar (6th ed). Jakarta: Erlangga

Taufik Hidayat. 2010. Buku Pintar Investasi : Reksadana, Saham, Stock Option, Valas Emas. Cetakan Pertama. Jakarta. Media Kita.

Husein Umar. (2011). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis .Edisi Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Ikhsan Arfan. (2009). “Akuntansi Manajemen Perusahaan Jasa”. Edisi Pertama. Yogyakarta. Graha Ilmu

Indra Bastian dan Suhardjono. (2006). Akuntansi Perbankan. Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat. Irham Fahmi . 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta CV.

Jogiyanto Hartono. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.

Jullie J. Sondakh, Meily Kalalo. Analisis Pengaruh Dividen Per Share dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing ISSN : 2088-8899 Vol.2 No.1, Juni 2011.

Kasmir, 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan ke-2. Kencana.Jakarta Moh. Nazir. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mursidah Nurfadillah. Analisis Pengaruh Earning Per Share , Debt to Equtiy Ratio dan Return On Equtiy Terhadap Harga Saham PT Unilever Indonesia Tbk. Vol. 12 No. 1 April 2011 Nindhi Malhotra dan Kamini Tandon. Determinants of Stock Price: Empirical Evidence from NSE

100 Companies. IRACST ISSN: 2249-9563 Vol.3 No.3, June 2013

Rescyana Putri Hutami. (2012). Pengaruh Divident per Share, Return On Equity, dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. Jurnal Nominal/Volume 1. Nomor 1/Tahun 2012. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Retno Widuri . (2009). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik Di Bursa Efek. PERFORMANCE: Vol. 10 No.1 September 2009. Universitas UNSOED Purwokerto.

Ross, Westerfield dan Jordan (2009). Corporate Finance Fudamentals : Pengantar Keuangan Perusahaan. Terjemahan Ali akbar yulianto, rafika yuniasih dan christine. Jakarta. Salemba empat

Sawidji Widoatmodjo. 2008. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Edisi Revisi. Jakarta. PT. Elex Media Computindo


(2)

Siti Marfuatun dan Iin Indarti. Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, dan Return On Equity terhadap harga Saham Perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Aset: Vol. 14 No. 1 Maret 2012, ISSN 1693-928X hal 63-73.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta

Sunariyah. 2010. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, edisi ke enam. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN

Sutrisno. (2009). Manajemen Keuangan : Teori konsep dan aplikasi. CetakanKetujuh. Yogyakarta. Eksonia

Uma Sekaran, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat. Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah: Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi. Genesis

Weston, J. F dan E. F. Brigham. 2001. Fundamental of Finincial Statement : Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Terjemahan Alfonsus Sirait. Jakarta. Erlangga.

Weston J. Fred dan Eugene F. Brigham. 1993. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Jilid 2, Edisi Kesembilan, Terjemahan oleh Alfonsus Sirait, Jakarta: Erlangga

Zaki Baridwan. 2010. Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan. Yogyakarta: BPFE www.idx.co.id


(3)

LAMPIRAN

Gambar 2

Grafik Perkembangan Earning Per Share Pada Perusahaan Perbankan Tahun 2009-2012

Gambar 3

Grafik Perkembangan Return On Equity Pada Perusahaan Perbankan Tahun 2009-2012

Gambar 4


(4)

Gambar 5

Hasil Pengujian Heterokedastisitas

Tabel 1

Hasil Pengujian Normalitas

Tabel 2


(5)

Tabel 3

Hasil Pengujian Autokorelasi Nilai Durbin-Watson

Tabel 4

Hasil Pengujian Run Test

Tabel 5

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 6


(6)

Tabel 7

Koefisien Determinasi Parsial

Tabel 8


Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

7 58 98

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 72 95

Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham Sektor Perbankan Dan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 31 103

Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 32 132

Pengaruh Laba Per Lembar Saham Dan Pengembalian Aktiva Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 8 84

Pengaruh Rasio Harga Laba Dan Pengembalian Ekuitas Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 13 1

Pengaruh Rasio Pengembalian Modal (ROE) dan Laba Per Lembar Saham (EPS) Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Periklanan, Percetakan dan Media yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013)

0 12 47

Pengaruh Jumlah Per Lembar Saham Dan Rasio Pinjaman Dana Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 2 1

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Laba Per Lembar Saham Terhadap Harga Saham Studi pada Perusahaan Sektor Telekomunikasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

7 49 63

Perubahan Harga Saham Di Tentukan Oleh Pengembalian Aset Melalui Laba Per lembar Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

1 12 79