DALIL NAQLI Wujud ada

Kaunuhu samian ﻪﻧﻮﻛ ﺎﻌﻴﻤﺳ Keadaan-Nya yang mendengar Manawiyah Kaunuhu ashamma ﻢﺻﺃ ﻪﻧﻮﻛ Keadaan-Nya yang tuli Kaunuhu bashiiran ﻪﻧﻮﻛ ﺍﺭﻴﺼﺑ Keadaan-Nya yang melihat Manawiyah Kaunuhu amaa ﻪﻧﻮﻛ ﻰﻤﻋﺃ Keadaan-Nya yang buta Kaunuhu mutakalliman ﻪﻧﻮﻛ ﺎﻤﻠﻜﺘﻣ Keadaan-Nya yang berbicara Manawiyah Kaunuhu abkam ﻢﻜﺑﺃ ﻪﻧﻮﻛ Keadaan-Nya yang bisu

3. DALIL NAQLI

Berikut adalah beberapa terjemahan dalil yang terkandung di dalam Al-Quran dan Hadits tentang sifat- sifat Allah:  Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan melainkan Dia - Q.S. Al- Baqarah : 163  Sesungguhnya Allah itu Amat Berkuasa atas segala sesuatu - Q.S Al-Baqarah : 20  Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu - QS. Al-Baqarah : 29  Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: Jadilah maka terjadilah ia - QS. Yasin : 82  ... Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat - QS. Asy-Syura : 11  Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia Yang Hidup, yang berdiri sendiri... - QS. Al-Baqarah : 255  Dialah Yang Awal tidak berpemulaan dan Yang Akhir tidak berkesudahan... - QS. Al- Hadid : 3

1. Wujud ada

Allah itu Wujud ada. Tidak mungkinmustahil Allah itu ‘Adam tidak ada. Memang sulit membuktikan bahwa Tuhan itu ada. Tapi jika kita melihat pesawat terbang, mobil, TV, dan lain-lain, sangat tidak masuk akal jika kita berkata semua itu terjadi dengan sendirinya. Pasti ada pembuatnya. Jika benda-benda yang sederhana seperti korek api saja ada pembuatnya, apalagi dunia yang jauh lebih komplek. Bumi yang sekarang didiami oleh sekitar 8 milyar manusia, keliling lingkarannya sekitar 40 ribu kilometer panjangnya. Matahari, keliling lingkarannya sekitar 4,3 juta kilometer panjangnya. Matahari, dan 8 planetnya yang tergabung dalam Sistem Tata Surya, tergabung dalam galaksi Bima Sakti yang 100 milyar bintang lainnya. Galaksi Bima Sakti, hanyalah 1 galaksi di antara ribuan galaksi lainnya yang tergabung dalam 1 “Cluster”. Cluster ini bersama ribuan Cluster lainnya membentuk 1 Super Cluster. Sementara ribuan Super Cluster ini akhirnya membentuk “Jagad Raya” Universe yang bentangannya sejauh 30 Milyar Tahun Cahaya Harap diingat, angka 30 Milyar Tahun Cahaya baru angka estimasi saat ini, karena jarak pandang teleskop tercanggih baru sampai 15 Milyar Tahun Cahaya. Bayangkan, jika jarak bumi dengan matahari yang 150 juta kilometer ditempuh oleh cahaya hanya dalam 8 menit, maka seluruh Jagad Raya baru bisa ditempuh selama 30 milyar tahun cahaya. Itulah kebesaran ciptaan Allah Jika kita yakin akan kebesaran ciptaan Tuhan, maka hendaknya kita lebih meyakini lagi kebesaran penciptanya. Dalam Al Qur’an, Allah menjelaskan bahwa Dialah yang menciptakan langit, bintang, matahari, bulan, dan lain-lain: “Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.” [Al Furqoon:61] Karena kita tidak bisa melihat Tuhan, bukan berarti Tuhan itu tidak ada. Tuhan ada. Meski kita tidak bisa melihatNya, tapi kita bisa merasakan ciptaannya.” Pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada hanya karena panca indera manusia tidak bisa mengetahui keberadaan Tuhan adalah pernyataan yang keliru. Berapa banyak benda yang tidak bisa dilihat atau didengar manusia, tapi pada kenyataannya benda itu ada? Betapa banyak benda langit yang jaraknya milyaran, bahkan mungkin trilyunan cahaya yang tidak pernah dilihat manusia, tapi benda itu sebenarnya ada? Berapa banyak zakat berukuran molekul, bahkan nukleus rambut dibelah 1 juta, sehingga manusia tak bisa melihatnya, ternyata benda itu ada? manusia baru bisa melihatnya jika meletakkan benda tersebut di bawah mikroskop yang amat kuat. Berapa banyak gelombang entah radio, elektromagnetik. Listrik, dan lain-lain yang tak bisa dilihat, tapi ternyata hal itu ada? Benda itu ada, tapi panca indera manusia lah yang terbatas, sehingga tidak mengetahui keberadaannya. Kemampuan manusia untuk melihat warna hanya terbatas pada beberapa frekuensi tertentu, demikian pula suara. Terkadang sinar yang amat menyilaukan bukan saja tak dapat dilihat, tapi dapat membutakan manusia. Demikian pula suara dengan frekuensi dan kekerasan tertentu selain ada yang tak bisa didengar juga ada yang mampu menghancurkan pendengaran manusia. Jika untuk mengetahui keberadaan ciptaan Allah saja manusia sudah mengalami kesulitan, apalagi untuk mengetahui keberadaan Sang Maha Pencipta di bangun, demikian pula lampu merah dan radar. Menara kontrol bandara mengatur lalu lintas laut dan udara. Sementara tiap kendaraan ada pengemudinya. Bahkan untuk pesawat terbang ada Pilot dan Co- pilot, sementara di kapal laut ada Kapten, juru mudi, dan lain-lain. Toh, ribuan kecelakaan selalu terjadi di darat, laut, dan udara. Meski ada yang mengatur, tetap terjadi kecelakaan lalu lintas. Sebaliknya, bumi, matahari, bulan, bintang, dan lain-lain selalu beredar selama milyaran tahun lebih umur bumi diperkirakan sekitar 4,5 milyar tahun tanpa ada tabrakan. Selama milyaran tahun, tidak pernah bumi menabrak bulan, atau bulan menabrak matahari. Padahal tidak ada rambu-rambu jalan, polisi, atau pun pilot yang mengendarai. Tanpa ada Tuhan yang Maha Mengatur, tidak mungkin semua itu terjadi. Semua itu terjadi karena adanya Tuhan yang Maha Pengatur. Allah yang telah menetapkan tempat-tempat perjalanan orbit bagi masing-masing benda tersebut. Jika kita sungguh-sungguh memikirkan hal ini, tentu kita yakin bahwa Tuhan itu ada. “Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah- manzilah tempat-tempat bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu. Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada orang-orang yang mengetahui.” [Yunus:5] “Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” [Yaa Siin:40] Sungguhnya orang-orang yang memikirkan alam, insya Allah akan yakin bahwa Tuhan itu ada: “Allah lah Yang meninggi-kan langit tanpa tiang sebagaimana yang kamu lihat, kemudian Dia berse-mayam di atas `Arsy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan makhluk-Nya, menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya, supaya kamu meyakini pertemuan mu dengan Tuhanmu.” [Ar Ra’d:2] “yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” [Ali Imron:191] Artikel lengkap tentang Bukti Tuhan itu Ada dapat anda lihat di www.media-islam.or.id Hikmah: Kunci Iman menyembah Allah. Kalau orang tidak mempercayai Allah itu ada, maka dia adalah Atheist. Tidak mungkin bisa ikhlas dan khusyu’ menyembah Allah.

2. Qidam Terdahulu