EFEKTIVITAS BAHAN AJAR MANDIRI SISWA SMA PADA MATERI SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR MELALUI EMPAT TAHAP PENGOLAHAN BAHAN AJAR.

(1)

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR MANDIRI SISWA SMA PADA MATERI SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR MELALUI EMPAT TAHAP

PENGOLAHAN BAHAN AJAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Kimia

Oleh Evi Marfuah

0800747

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Efektivitas Bahan Ajar Mandiri Siswa SMA pada Materi

Sifat-sifat Periodik Unsur Melalui Empat Tahap Pengolahan

Bahan Ajar

Oleh Evi Marfuah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Evi Marfuah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

EVI MARFUAH

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR MANDIRI SISWA SMA PADA MATERI SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR MELALUI EMPAT TAHAP PENGOLAHAN BAHAN

AJAR

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing 1

Dr. Paed. Sjaeful Anwar NIP. 196208201987031002

Pembimbing 2

Dr. rer.nat. Omay Sumarna, M.Si. NIP. 196404101989031025

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia

Dr. rer.nat Ahmad Mudzakir, M.Si. NIP. 196611211991031002


(4)

Absract

The entitle of this study was “Effectiveness of the Self Instructional Material for High School Students in the Material Periodic Properties of the Elements Through Four Stages Processing Material”. The aim of this study was to describe of instructional material processing and the effectiveness of material Periodic Properties of the Elements. The subject consisted of fifteen students of High School in Bandung. The results of this study were instructional materials of properties of the elements periodic processed through the four stages of processing which consists of instructional material selection, structuring, characterization, and reduction. Form of reduction used in the instructional material properties of elements periodic were analogy with images, tables, graphs, particularization, characterization, and reduction. The readability of instructional material was in to high category with a percentage 76%. The effectiveness of instructional material was in to high category. The effectiveness characterized by the ability of student to write main idea with a percentage 78% and the percentage of students posttest result by 71%. Processing of this instructional material should be develoved in the presence of other material in the form of textbook, hand-out, and other kinds of instructional material.

Keywords : Effectiveness Instructional Material , Periodic Properties of the Elements , Four Stages Instructional Material Processing , Self Instructional Material.

Abstrak

Penelitian ini berjudul “Efektivitas Bahan Ajar Mandiri Siswa SMA pada Materi Sifat-sifat Periodik Unsur Melalui Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar” dan bertujuan untuk mendeskripsikan pengolahan dan efektivitas bahan ajar sifat-sifat periodik unsur. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan subjek penelitian siswa dari berbagai SMA di Bandung sebanyak 15 orang. Hasil dari penelitian ini adalah bahan ajar sifat-sifat periodik unsur yang diolah melalui empat tahap pengolahan bahan ajar yang terdiri dari seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi. Bentuk reduksi yang digunakan pada bahan ajar sifat-sifat periodik unsur adalah analogi dengan gambar, tabel, grafik, partikularisasi, contoh, dan generalisasi. Keterbacaan bahan ajar sifat-sifat periodik unsur ini tergolong ke dalam kategori tinggi dengan persentasi 76%. Efektivitas bahan ajar ini tergolong ke dalam kategori tinggi ditandai dengan kemampuan siswa dalam menuliskan ide pokok sebesar 78% dan dengan persentasi hasil postes siswa sebesar 71% . Pengolahan bahan ajar ini hendaknya dikembangkan pada materi lain dan adanya penelitian lanjutan dengan mengembangkan bahan ajar ini ke dalam bentuk buku ajar, hand-out, atau jenis bahan ajar lainnya secara lengkap.

Kata Kunci: Efektivitas Bahan Ajar, Sifat-sifat Periodik Unsur, Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar, Bahan Ajar Mandiri.


(5)

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAN ...i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ...iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ...ix

DAFTAR LAMPIRAN ...xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Hasil Penelitian ... 4

F. Anggapan Dasar ... 4

G. Penjelasan Istilah ... 5

H. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar ... 6

B. Pengolahan Bahan Ajar ... 7


(7)

D. Kekhasan Bahan Ajar Kimia ... 16

E. Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar... 18

F. Keterbacaan ... 18

G. Mempelajari Bahan Ajar ... 19

H. Tinjauan Materi Sifat-sifat Periodik Unsur ... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 22

B. Prosedur Penelitian... 22

C. Subjek Penelitian ... 25

D. Instrumen Penelitian... 25

E. Uji Validitas Instrumen ... 25

F. Teknik Pengolahan Data ... 26

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pengolahan Bahan Ajar Sifat-sifat Periodik Unsur ... 28

B. Tingkat Keterbacaan Bahan Ajar Sifat-sifat Periodik Unsur ... 34

C. Efektivitas Bahan Ajar Sifat-sifat Periodik Unsur ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Alur Penelitian ... 24 4.1 Strukturisasi Materi Sifat-sifat Periodik Unsur ... 29


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Karakterisasi Materi Sifat-sifat Periodik Unsur ... 30

4.2 Bentuk Reduksi pada Materi Jari-Jari Atom ... 31

4.3 Bentuk Reduksi pada Materi Energi Ionisasi ... 32

4.4 Bentuk Reduksi pada Materi Afinitas Elektron ... 33

4.5 Bentuk Reduksi pada Materi Keelektronegatifan ... 33

4.6 Kemampuan Siswa dalam Menuliskan Ide Pokok pada Materi Jari-jari Atom ... 39

4.7 Kemampuan Siswa dalam Menuliskan Ide Pokok pada Materi Energi Ionisasi ... 46

4.8 Kemampuan Siswa dalam Menuliskan Ide Pokok pada Materi Afinitas Elektron ... 48

4.15 Kemampuan Siswa Dalam Menuliskan Ide Pokok Pada Materi Keelektronegatifan ... 50

4.17 Konsep-konsep yang diteskan ... 51

4.18 Pemahaman Siswa Pada Materi Sifat-Sifat Peiodik Unsur ... 52

4.19 Pretes-Postes pada Materi Jari-jari Atom ... 54

4.2 Pretes dan Postes Pada Materi Energi Ionisasi ... 55

4.21 Prestes dan Postes pada Materi Afinitas Elektron ... 57


(10)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Keterbacaan Materi Pengertian Jari-Jari Atom ... 35

4.2 Keterbacaan pada Materi Hubungan Jari-Jari Atom dengan Nomor Atom dalam Sistem Periodik Unsur. ... 35

4.3 Keterbacaan pada Materi Hubungan Jari-jari Atom dengan Nomor Atom dalam satu periode pada sistem periodik unsur ... 36

4.4 Keterbacaan pada Materi Faktor Jari-jari Atom yang dipengaruhi oleh Jumlah Kulit Elektron ... 36

4.5 Keterbacaan Pada Materi Jari-Jari Atom Dipengaruhi Oleh Gaya Tarik Inti Terhadap Elektron ... 37

4.6 Keterbacaan Materi Jari-jari Atom dipengaruhi oleh Gaya Tolak antar Elektron ... 37

4.7 Keterbacaan pada Materi Faktor yang Mempengaruhi Jari-jari Atom ... 38

4.8 Keterbacaan Siswa pada Konsep Jari-Jari Atom ... 38

4.10 Keterbacaan pada Gambar 1 ... 41

4.11 Keterbacaan Gambar 2 ... 41

4.12 Keterbacaan Pada Gambar 3 ... 42

4.13 Keterbacaan Gambar 4 ... 43

4.14 Keterbacaan Gambar 5 ... 43

4.15 Kterbacaan Gambar 6 ... 44

4.16 Keterbacaan Gambar 8 ... 45

4.17 Keterbacaan pada Materi Enegi Ionisasi ... 45

4.18 Keterbacaan Gambar pada Materi Energi Ionisasi... 47

4.19 Keterbacaan pada Materi Afinitas Elektron ... 47

4.20 Keterbacaan Gambar pada Materi Afinitas Elektron……….49


(11)

4.23 Keterbacaan Gambar dan Tabel pada Materi Keelektronegatifan ... 51

4.24 Pretes-Postes ... 53

4.25 Pretes-Postes pada Materi Jari-jari Atom ... 54

4.28 Pretes-Postes pada Materi Energi Ionisasi ... 56

4.29 Pretes dan Postes pada Materi Afinitas Elektron ... 58


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. PENGOLAHAN BAHAN AJAR

1.1 Seleksi Bahan Ajar ... 65

1.2 Strukturisasi Bahan Ajar ... 70

1.3 Karakterisasi Bahan Ajar ... 71

1.4 Reduksi Didaktik Bahan Ajar ... 77

1.5 Perbandingan Bentuk Reduksi... 93

2. PERANGKAT INSTRUMEN PENELITIAN 2.1 Lembar Validasi Instrumen Penulisan Ide Pokok ... 113

2.2 Instrumen Keterbacaan Bahan Ajar dan Penulisn Ide Pokok ... 130

2.3 Lembar Validasi instrumen tes tertulis berbentuk pilihan ganda ... 149

2.4 Instrumen tes tertulis pilihan ganda ... 160

3. DATA HASIL PENELITIAN 3.1 Tingkat Keterbacan Bahan Ajar Sifat-sifat Periodik Unsur ... 163

3.2 Skor Hasil Penulisan Ide Pokok ... 170

3.3 Tingkat Keterbacaan Gambar, Tabel, dan Grafik ... 171

3.4 Hasil Pretes ... 177

3.5 Hasil Postes ... 178 4 BIODATA PENULIS


(13)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ukuran keberhasilan kegiatan pembelajaran kimia adalah tercapainya kompetensi siswa dalam menguasai materi kimia melalui pencapaian tujuan pembelajaran kimia. Salah satu tujuan pembelajaran kimia menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2006) adalah memahami konsep-konsep kimia dan saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Siswa yang dapat mencapai tujuan tersebut dapat dianggap sebagai siswa yang berhasil. Sedangkan siswa yang tidak mampu mencapai tujuan tersebut dapat dikatakan sebagai siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami kimia. Oleh karena itu, perlu adanya sarana yang memadai bagi siswa agar tercapainya kompetensi siswa dalam menguasai materi kimia, salah satu sarana pembelajaran kimia adalah bahan ajar sebagai sumber belajar bagi siswa.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Djamaludin Kantao dalam Muslich (2010) bahwa ada perbedaanhasil belajar berdasarkan ketersediaan buku teks di tangan siswa. Kelompok siswa yang ketersediaan buku teksnya berkategori baik memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok siswa yang ketersediaan buku teksnya berkategori cukup, sedangkan kelompok siswa yang ketersediaan buku teksnya berkategori cukup memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok siswa yang ketersediaan buku teksnya berkategori kurang. Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan dalam belajar diperlukan sumber belajar yang bisa menunjang keberhasilan siswa. Salah satu sumber belajar adalah bahan ajar.

Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan berupa seperangkat materi yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan memungkinkan siswa untuk belajar (Depdiknas, 2010). Ada dua dimensi dalam mempelajari bahan ajar, yaitu dimensi teks dan proses informasi. Bahan ajar sains harus merepresentasikan sains


(14)

sebenarnya agar mendukung pembelajar dalam menguasai konsep. Akan tetapi, siswa hanya dapat belajar dari apa yang mereka bisa baca dan pahami, dan bahan ajar terkenal sulit untuk dipahami (Swanepoel, 2010). Oleh karena itu, diperlukan tahapan dalam pengolahan bahan ajar kimia agar bahan ajar tersebut benar secara keilmuan dan memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi agar mudah dipahami oleh siswa.

Dalam pengolahan bahan ajar, terdapat empat tahapan yang harus dilakukan. Tahapan tersebut adalah proses seleksi, strukturisasi, karakterisasi dan reduksi didaktik (Anwar,2012). Pada proses seleksi, guru dituntut untuk memilih dan memilah berbagai informasi yang diperlukan sehingga informasi yang diambil merupakan informasi yang benar-benar diperlukan dan berhubungan langsung dengan materi bahan ajar. Bahan ajar yang telah diseleksi kemudian dibuat struktunya, sesuai dengan struktur bidang keilmuan masing-masing. Dalam pengembangan bahan ajar dari judul-judul materi yang telah terstruktur, setiap bahan ajar akan memiliki karakteristik yang khas. Setiap konsep atau segmen penjelasan bahan ajar memiliki karakter mudah dan sulit . Konsep yang sukar bisa memiliki karakter abstrak, rumit, dan kompleks. Tahap reduksi (reduksi didaktik) diperlukan apabila konsep bersifat sulit.

Konsep-konsep kimia oleh sebagian besar siswa dianggap cukup sulit untuk dipahami. Sirhan (2007) mengemukakan bahwa kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit . Kesulitan tersebut disebabkan oleh sifat dari konsep-konsep ilmu kimia yang memiliki tingkat keabstrakan dan kekompleksan yang tinggi. Di samping itu, konsep-konsep yang harus dipahami oleh siswa tersebut banyak, akan tetapi waktu yang tersedia sedikit. Agar konsep-konsep kimia tersebut mudah dipahami oleh siswa,sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, guru harus melakukan interaksi terlebih dahulu dengan bahan ajar atau dengan istilah lain pengolahan bahan ajar. Konsep yang abstrak diolah menjadi konkrit dan konsep yang kompleks diolah menjadi konsep yang sederhana yang mudah dipahami oleh siswa.


(15)

Pada penelitian ini, materi yang akan diolah dengan empat tahap pengolahan bahan ajar adalah sifat-sifat periodik unsur, karena materi sifat-sifat periodik unsur ini bersifat abstrak, terutama pada konsep jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Faisah (2007), secara kesuluruhan siswa mengalami kesulitan pada konsep sifat-sifat periodik unsur, sehingga konsep tersebut masih perlu disederhanakan dengan cara reduksi didaktik agar lebih mudah dipahami oleh siswa.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka judul penelitian yang diambil adalah Efektivitas bahan ajar mandiri siswa SMA pada materi sifat-sifat periodik unsur melalui empat tahap pengolahan bahan ajar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakangyang telah diuraikan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengolahan bahan ajar yang khas pada materi sifat-sifat periodik unsur melalui empat tahap pengolahan bahan ajar?

2. Bagaimana aspek keterbacaan bahan ajar sifat-sifat periodik unsurmelalui empat tahap pengolahan bahan ajar?

3. Bagaimana efektivitas penggunaan bahan ajar sifat-sifat periodik unsur melalui empat tahap pengolahan bahan ajar sebagai bahan ajar mandiri siswa SMA?

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut:

1. Bahan ajar sifat periodik unsur yang diolah dibatasi pada materi sifat-sifat periodik unsur untuk siswa SMA kelas X yang meliputi konsep jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan.

2. Kategori keterbacaan bahan ajar meliputi sangat mudah, mudah, sedang, sulit, dan sangat sulit.


(16)

3. Efektivitas bahan ajar dilihat dari kemampuan siswa dalam menulisakan ide pokok dan peningkatan tes tertulis pretes-postes.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengolahan dan efektivitas bahan ajar sifat-sifat periodik unsur melalui empat tahap pengolahan bahan ajar sebagai bahan ajar mandiri siswa SMA.

E. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain: 1. Bagi siswa:

Memudahkan dalam mempelajari kimia, khususnya pada materi sifat-sifat periodik unsur.

2. Bagi guru:

Memperoleh gambaran dan acuan dalam menyusun bahan ajar sifat-sifat periodik unsur melalui empat tahap pengolahan bahan ajar

3. Bagi peneliti lain:

Memperolah acuan untuk penyempurnaan penelitian selanjutnya.

F. Anggapan Dasar

Anggapan dasar yang dijadikan landasan pada penelitian ini adalah:

1. Siswa telah belajar materi sifat-sifat priodik unsur yang diolah melalui empat tahap pengolahan bahan ajar secara optimal.

2. Bahan ajar kimia telah memenuhi kriteria seleksi.

G. Penjelasan Istilah

1. Efektivitas kesesuaian hasil yang dicapai dengan tujuan yang akan dicapa. Stress (dalam Rohmayanti, 2011).

2. Bahan ajaradalah segala bentuk bahan berupa seperangkat materi yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru/instruktur


(17)

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan memungkinkansiswa untuk belajar (Depdiknas, 2010).

3. Empat tahap pengolahan bahan ajar terdiri dari seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi didaktik ( Anwar, 2012).

H. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi dalam penulisan skripsi ini disusun secara sistematis terbagi menjadi lima bab. Bab pertama merupakan pendahuluan yang menampilkan latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, anggapan dasar, penjelasan istilah, dan struktur organisasi skripsi.

Bab kedua membahas tinjauan umum bahan ajar yang meliputi bahan ajar, pengolahan bahan ajar, teori reduksi didaktik, kekhasan bahan ajar kimia, efektivitas penggunaan bahan ajar, mempelajari bahan ajar, keterbacaan, dan tinjauan materi sifat-sifat periodik unsur.

Bab ketiga merupakan metodologi penelitian yang meliputi metode penelitian, prosedur penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian, uji validitas instrumen, dan teknik pengolahan data.

Bab keempat membahas hasil penelitian yang meliputi pengoalahn bahan ajar sifat-sifat periodik unsur, tingkat keterbacaan bahan ajar sifat-sifat periodik unsur, dan efektivitas bahan ajar sifat-sifat periodik unsur.

Bab kelima merupakan bagian akhir dari skripsi ini yang terdiri dari kesimpulan dan saran.


(18)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang (Nana Sudjana: 2012). Penelitian ini berusaha untuk mendeskripsikan pengolahan bahan ajar sifat-sifat periodik unsure melalui empat tahap pengolahan bahan ajar dan keefektivannya.

B. Prosedur Penelitian

Pengertian prosedur dalam KBBI (2003) ialah 1) tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas; dan 2) metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu masalah. Prosedur penelitian merupakan tahap kegiatan langah demi langkah yang dilakukan dalam penelitian.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA serta buku sumber kimia yang relevan pada pokok bahasan sifat-sifat periodik unsur kelas X.

2. Mengolah bahan ajar melalui empat tahap pengolahan bahan ajar, yaitu seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi.

3. Melakukan validasi bahan ajar sifat-sifat periodik melalui empat tahap pengolahan bahan ajar.

4. Membuat instrumen kesesuaian isi bahan ajar dengan kurikulum, keterbacaan bahan ajar, ide pokok , dan tes tertulis pilihan ganda.

5. Melakukan validasi instrumen. 6. Melaksanakan pretes.

7. Siswa mempelajari bahan ajar sifat-sifat periodik unsur secara mandiri. 8. Melakukan uji keterbacaan bahan ajar sifat-sifat periodik unsur.


(19)

9. Melaksanakan pos tes. 10.Mengolah data hasil tertulis. 11.Menganalisis data hasil tes tertulis.

12.Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis data.

Secara umum, langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar alur penelitian berikut:


(20)

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Analisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar KTSP Kimia SMA kelas X

Pengolahan bahan ajar sifat-sifat periodik unsur melalui empat tahap pengolahan bahan ajar (Seleksi, Strukturisasi, Karakterisasi, dan reduksi

didaktik

Pembuatan instrumen berupa tes objektif pilihan ganda Pembuatan Instrumen penelitian

berupa uji keterbacaan, kesesuain isi

Validasi Instrumen

Revisi instrumen

Validasi Instrumen

Pembelajaran bahan ajar sifat-sifat unsur secara mandiri

Menuliskan ide pokok tiap paragraf dan mengisi angket keterbacan Pretes

Pengolahan Data dan Pembahasan Validasi dan Revisi bahan ajar

Revisi Instrumen

Kesimpulan Postes


(21)

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa dari berbagai SMA di Bandung sebanyak 15 orang yang tergabung dalam lembaga Mahacita Peduli Indoesia.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu instrumen uji keterbacaan, ide pokok, dan tes tertulis.

1. Instrumen Keterbacaan Bahan Ajar

Bahan ajar sifat-sifat periodik unsur yang diolah dengan empat tahap pengolahan bahan ajar dilengkapi dengan kolom penulisan ide pokok tiap paragraf. Kolom penulisan ide pokok ini merupakan instrumen untuk mengukur kemampuan siswa dalam menuliskan ide pokok. Selain kolom ide pokok, bahan ajar dilengkapi dengan angket untuk mengukur keterbacaan bahan ajar dengan kriteria sangat mudah, mudah, sedang, sulit, dan sangat sulit. Untuk analisis gambar dilengkapi dengan angket dengan kriteria sangat menarik, menarik, sedang, tidak menarik, dan sangat tidak menarik.

2. Tes tertulis

Bentuk instrumen tes yang digunakan adalah pilihan ganda (tes objektif) 5 option sebanyak 20 butir soal. Tes ini diberikan dua kali ketika pretes dan postes. Tujuannya adalah untuk mengukur keefektivan bahan ajar sifat-sifat periodik unsur.

E. Uji Validitas Instrumen

Suatu instrumen yang valid adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010). Oleh sebab itu perlu dilakukan validasi intrumen. Penentuan validitas instrumen keterbacaan dan penulisan ide pokok serta tes tertulis pada penelitian ini digunakan pendapat para ahli (judgment experts).


(22)

F. Teknik Pengolahan Data

1. Penelitian Penulisan Ide Pokok Dan Tingkat Keterbacaan Bahan Ajar a. Menentukan ide pokok yang terdapat dalam bahan ajar.

b. Menentukan skor jawaban untuk penulisan ide pokok. Setiap siswa yang menuliskan satu ide pokok dengan benar diberi skor 1.

c. Memeriksa jawaban siswa, serta memberikan skor.

d. Mengolah skor total penulisan ide pokok dan keterbacaan dalam bentuk persentase (%). Untuk menghitung persentase yang diperoleh siswa, digunakan rumus sebagai berikut:

S

Keterangan: S = Nilai akhir

X = Jumlah skor yang diperoleh siswa setiap konsep Y = Jumlah konsep maksimal

e. Merata-ratakan persentase skor total. Untuk menghitung rata-rata persentase yang diperoleh, digunakan rumus sebagai berikut:

f. Menafsirkan data persentase berdasarkan kriteria yang terdapat dalam lempiran.

g. Memeriksa angket tingkat keterbacaan.

h. Menghitung jumlah siswa yang memiliki tingkat keterbacaan sangat mudah, mudah, sedang, sulit, dan sangat sulit.

i. Menggabungkan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat mudah dan mudah menjadi kriteria mudah serta sangat sulit dan sulit menjadi kriteria sulit .

j. Mengubah siswa yang menyatakan mudah, sedang, dan sulit dalam bentuk presentase %.


(23)

2. Pengolahan Data Hasil Tes Tertulis

Untuk data hasil tes tertulis dilakukan pengolahan data sebagai berikut: a. Menentukan kunci jawaban dari setiap butir soal tes tertulis.

b. Menentukan skor pada jawaban.

Skor jawaban yang benar untuk tiap soal adalah satu, sedangkan skor jawaban salah adalah nol.

c. Memeriksa jawaban siswa hasil pretes dan postes.

d. Menghitung skor total siswa dengan menjumlahkan skor masing-masing soal.

e. Mengolah skor yng diperoleh siswa dalam bentuk persentase

Persentase (%) Tafsiran

0 Tidak ada

1-25 Sebagian kecil

26-49 Hampir setengahnya

50 Setengahnya

51-75 Sebagian besar

76-99 Hampir seluruhnya

100 Seluruhnya


(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Bahan ajar sifat-sifat periodik unsur diolah melalui empat tahap pengolahan bahan ajar yang terdiri dari seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi. Pada tahap seleksi digunakan delapan sumber bahan ajar, pada proses strkturisasi diasilkan struktur makro materi sifat-sifat periodik unsur, pada proses karakterisasi ditemukan materi sifat-sifat periodik unsur yang abstrak dan kompleks. Bentuk reduksi yang digunakan pada bahan ajar sifat-sifat periodik unsur adalah analogi dengan gambar, tabel, grafik, partikularisasi, analogi dengan contoh, dan generalisasi.

2. Aspek keterbacaan bahan ajar meliputi tingkat keterbacaan bahan ajar, keterbacaan gambar, dan penulisan ide pokok. Keterbacaan bahan ajar sifat-sifat periodik unsur ini tergolong ke dalam kategori tinggi dengan persentasi 76% dan penulisan ide pokok sebesar 78%.

3. Efektivitas bahan ajar ini tergolong ke dalam kategori tinggi ditandai dengan kemampuan siswa dalam menuliskan ide pokok sebesar 78% dan dengan persentasi hasil postes siswa sebesar 71%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, dipaparkan saran sebagai berikut.

1. Pengolahan bahan ajar melalui empat tahap pengolahan bahan ajar diharapkan dapat dikembangkan pada materi lain dengan memperhatikan kriteria bahan ajar yang baik.

2. Adanya penelitian lanjutan dengan mengolah bahan ajar sifat-sifat periodik melalui empat tahap pengolahan ini ke dalam bentuk buku ajar, hand-out, atau jenis bahan ajar lain.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, S. (2012). Pengolahan Bahan Ajar. Tidak diterbitkan.

Arikunto, S. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan

Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.

Chang, Raymond. (2004). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Devi, Poppy. (2009). Kimia SMA kelas X.Jakarta:Pusat perbukuan

Direktorat Pembinaan SMA. (2010). Juknis Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.

Dubay, William. (2004). The Principle of Readability. New York: McGraw-Hill Faisah, Yuni. (2007). Analisis Kesulitan Siswa SMA Kelas 1 pada Pokok Bahasan

Sifat-sifat Periodik Unsur. Skripsi pada FPMIFA UPI. Bandung: Tidak

diterbitkan.

Firman, Harry. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Gilliland, John. (1972). Readability. London: Hordder and Stoughton. Henrickson, Charles. (2005). Chemistry. Canada: Wiley Publishing, Inc.

Ismunandar. (2006). Terjemahan Buku Teks Pengantar Kimia. Tidak Diterbitkan. Jensen, William. (2012). When Was Electronegativy First Quantified? I. Journal

Chem., Educ. (88). 94-96.

Koentjaraningrat. (1990). Metode-Metode Penelitan Kemasyarakatan. Jakarta: Gramedia Pustaka.


(26)

Lehren. (2005). Das didaktische Kernproblem. Weinheim: NHHL.

Mahardika, I Ketut. (2012). Pengembangan Bahan Ajar Mekanika Untuk

Meningkatkan Kemampuan Representasi Verbal, Matematis, Gambar, dan Grafik Mahasiswa Calon Guru Fisika. Disertasi Doktor pada SPs UPI

Bandung: tidak diterbitkan.

Muslich, Masnur. (2010). Text Book Writing: Dasar-dasar Pemahaman,

Penulisan, dan Pemakaian Buku Teks. Jogjakarta: Arruz-Media.

Myers, Richard.( 2003). The Basics of Chemistry. London: Greenwood Press. Rohmayanti, Etty. (2011). Efektivitas Program Imtaq dalam meningkatkan

kemampuan baca tulis Al-Quran pada siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Malang. Skripsi pada Fakultas Tarbiyah UIN Malik Ibrahim Malang.

Malang: Tidak diterbitkan.

Safitri, Yuliani. (2013). Pengembangan Bahan Ajar dengan Pendekatan SAVI

dalam pembelajaran Matematika di kelas IX MTs. Artikel pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi. Jambi: Tidak diterbitkan.

Silberberg. (2007). Principles of General Chemistry. New York: McGraw-Hill Sirhan, Ghassan Abdel-Aziz Ahmad. (2000) . A study of the effects of

pre-learning on first year university chemistry students. Turkish: Centre for Science Education Faculty of Science The University Of Glasgow.

Sirhan, Ghassan. (2007). Learning Difficulties in Chemistry. Journal of Turkish


(27)

Sugiyono. (2010). Metoda Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Bandung.

Swanepoel, Sarita. (2010). The assessment of the quality of science education

textbooks:Conceptual framework and instruments for analysis. Afrika

Selatan: UNIVERSITY OF SOUTH AFRICA. Syukri S. (1999). Kimia Dasar 1. Bandung: Penerbit ITB.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (2003).

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.


(1)

F. Teknik Pengolahan Data

1. Penelitian Penulisan Ide Pokok Dan Tingkat Keterbacaan Bahan Ajar a. Menentukan ide pokok yang terdapat dalam bahan ajar.

b. Menentukan skor jawaban untuk penulisan ide pokok. Setiap siswa yang menuliskan satu ide pokok dengan benar diberi skor 1.

c. Memeriksa jawaban siswa, serta memberikan skor.

d. Mengolah skor total penulisan ide pokok dan keterbacaan dalam bentuk persentase (%). Untuk menghitung persentase yang diperoleh siswa, digunakan rumus sebagai berikut:

S

Keterangan: S = Nilai akhir

X = Jumlah skor yang diperoleh siswa setiap konsep Y = Jumlah konsep maksimal

e. Merata-ratakan persentase skor total. Untuk menghitung rata-rata persentase yang diperoleh, digunakan rumus sebagai berikut:

f. Menafsirkan data persentase berdasarkan kriteria yang terdapat dalam lempiran.

g. Memeriksa angket tingkat keterbacaan.

h. Menghitung jumlah siswa yang memiliki tingkat keterbacaan sangat mudah, mudah, sedang, sulit, dan sangat sulit.

i. Menggabungkan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat mudah dan mudah menjadi kriteria mudah serta sangat sulit dan sulit menjadi kriteria sulit .

j. Mengubah siswa yang menyatakan mudah, sedang, dan sulit dalam bentuk presentase %.


(2)

2. Pengolahan Data Hasil Tes Tertulis

Untuk data hasil tes tertulis dilakukan pengolahan data sebagai berikut: a. Menentukan kunci jawaban dari setiap butir soal tes tertulis.

b. Menentukan skor pada jawaban.

Skor jawaban yang benar untuk tiap soal adalah satu, sedangkan skor jawaban salah adalah nol.

c. Memeriksa jawaban siswa hasil pretes dan postes.

d. Menghitung skor total siswa dengan menjumlahkan skor masing-masing soal.

e. Mengolah skor yng diperoleh siswa dalam bentuk persentase Persentase (%) Tafsiran

0 Tidak ada

1-25 Sebagian kecil

26-49 Hampir setengahnya

50 Setengahnya

51-75 Sebagian besar

76-99 Hampir seluruhnya

100 Seluruhnya


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Bahan ajar sifat-sifat periodik unsur diolah melalui empat tahap pengolahan bahan ajar yang terdiri dari seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi. Pada tahap seleksi digunakan delapan sumber bahan ajar, pada proses strkturisasi diasilkan struktur makro materi sifat-sifat periodik unsur, pada proses karakterisasi ditemukan materi sifat-sifat periodik unsur yang abstrak dan kompleks. Bentuk reduksi yang digunakan pada bahan ajar sifat-sifat periodik unsur adalah analogi dengan gambar, tabel, grafik, partikularisasi, analogi dengan contoh, dan generalisasi.

2. Aspek keterbacaan bahan ajar meliputi tingkat keterbacaan bahan ajar, keterbacaan gambar, dan penulisan ide pokok. Keterbacaan bahan ajar sifat-sifat periodik unsur ini tergolong ke dalam kategori tinggi dengan persentasi 76% dan penulisan ide pokok sebesar 78%.

3. Efektivitas bahan ajar ini tergolong ke dalam kategori tinggi ditandai dengan kemampuan siswa dalam menuliskan ide pokok sebesar 78% dan dengan persentasi hasil postes siswa sebesar 71%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, dipaparkan saran sebagai berikut.

1. Pengolahan bahan ajar melalui empat tahap pengolahan bahan ajar diharapkan dapat dikembangkan pada materi lain dengan memperhatikan kriteria bahan ajar yang baik.

2. Adanya penelitian lanjutan dengan mengolah bahan ajar sifat-sifat periodik melalui empat tahap pengolahan ini ke dalam bentuk buku ajar, hand-out, atau jenis bahan ajar lain.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, S. (2012). Pengolahan Bahan Ajar. Tidak diterbitkan.

Arikunto, S. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan

Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.

Chang, Raymond. (2004). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Devi, Poppy. (2009). Kimia SMA kelas X.Jakarta:Pusat perbukuan

Direktorat Pembinaan SMA. (2010). Juknis Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.

Dubay, William. (2004). The Principle of Readability. New York: McGraw-Hill Faisah, Yuni. (2007). Analisis Kesulitan Siswa SMA Kelas 1 pada Pokok Bahasan

Sifat-sifat Periodik Unsur. Skripsi pada FPMIFA UPI. Bandung: Tidak

diterbitkan.

Firman, Harry. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Gilliland, John. (1972). Readability. London: Hordder and Stoughton. Henrickson, Charles. (2005). Chemistry. Canada: Wiley Publishing, Inc.

Ismunandar. (2006). Terjemahan Buku Teks Pengantar Kimia. Tidak Diterbitkan. Jensen, William. (2012). When Was Electronegativy First Quantified? I. Journal

Chem., Educ. (88). 94-96.

Koentjaraningrat. (1990). Metode-Metode Penelitan Kemasyarakatan. Jakarta: Gramedia Pustaka.


(5)

Lehren. (2005). Das didaktische Kernproblem. Weinheim: NHHL.

Mahardika, I Ketut. (2012). Pengembangan Bahan Ajar Mekanika Untuk

Meningkatkan Kemampuan Representasi Verbal, Matematis, Gambar, dan Grafik Mahasiswa Calon Guru Fisika. Disertasi Doktor pada SPs UPI

Bandung: tidak diterbitkan.

Muslich, Masnur. (2010). Text Book Writing: Dasar-dasar Pemahaman,

Penulisan, dan Pemakaian Buku Teks. Jogjakarta: Arruz-Media.

Myers, Richard.( 2003). The Basics of Chemistry. London: Greenwood Press. Rohmayanti, Etty. (2011). Efektivitas Program Imtaq dalam meningkatkan

kemampuan baca tulis Al-Quran pada siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Malang. Skripsi pada Fakultas Tarbiyah UIN Malik Ibrahim Malang.

Malang: Tidak diterbitkan.

Safitri, Yuliani. (2013). Pengembangan Bahan Ajar dengan Pendekatan SAVI

dalam pembelajaran Matematika di kelas IX MTs. Artikel pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi. Jambi: Tidak diterbitkan.

Silberberg. (2007). Principles of General Chemistry. New York: McGraw-Hill Sirhan, Ghassan Abdel-Aziz Ahmad. (2000) . A study of the effects of

pre-learning on first year university chemistry students. Turkish: Centre for Science Education Faculty of Science The University Of Glasgow.

Sirhan, Ghassan. (2007). Learning Difficulties in Chemistry. Journal of Turkish


(6)

Sugiyono. (2010). Metoda Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Bandung.

Swanepoel, Sarita. (2010). The assessment of the quality of science education

textbooks:Conceptual framework and instruments for analysis. Afrika

Selatan: UNIVERSITY OF SOUTH AFRICA. Syukri S. (1999). Kimia Dasar 1. Bandung: Penerbit ITB.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (2003).

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.